Anda di halaman 1dari 3

Nama : Timor Wisnu Mukti Widodo ( 042116668)

Upbjj : UT Semarang
Mk : Hukum Bisnis

Soal No 1
a) Objek hukum merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi objek hubungan
hukum. Biasanya objek hukum inilah nantinya menjadi sumber masalah
hukum yang terjadi antar subjek hukum. Di dalam lalu lintas hukum, yang
menjadi objek dalam setiap aktivitasnya adalah benda. Menurut pasal 499
KUH Perdata yang dimaksud dengan benda adalah setiap barang dan hak
yang dapat dikuasai dengan hak milik.
Adapun penggolongan benda yang perlu kita ketahui yaitu:
 Benda berwujud dan tidak berwujud
 Benda bergerak dan tidak bergerak
 Benda yang dan dapat dihabiskan dan tidak dapat
dihabiskan
 Benda yang dapat dibedakan menjadi benda dalam
perdagangan dan di luarperdagangan
 Benda yang sudah ada dengan benda yang masih akan
datang
 Benda yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi.
 Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar

Maka dari analisis saya, yang merupakan objek hukum yang


terdapat pada kasus diatas adalah mobil mewah milik Rudi.

b) Dalam kehidupan Sering di temui kasus yang dialami oleh Rudi


yang mana suka memarkirkan kendaraannya di bahu jalan raya yang mana
bukan tempat untuk parkir, padahal hal ini diatur dalam undang-undang
parkir mobil sembarangan. Bahu jalan yang dibuat parkir kendaraan,
terutama mobil ini tentu merugikan pengguna kendaraan lainnya. Sanksi
yang akan diterima oleh Rudi sudah diatur dalam UU nomor 22 Tahun
2009 mengenai LLAJ atau Lalu Lintas Angkutan Jalan merupakan undang-
undang parkir mobil sembarangan mengatur hal tersebut. Bagi warga yang
melanggar peraturan ini, maka bisa dikenakan denda dan atau kurungan
penjara. Para warga yang merasa terganggu dengan parkir sembarangan
dari kendaraan bermotor terutama mobil tetangganya tidak perlu merasa
khawatir lagi. Regulasi mengenai hal ini telah jelas dengan hukuman
membuat jera bagi para pelanggarnya.

Soal No 2

a. Asas kebebasan berkontrak merupakan asas yang menduduki


posisi sentral dalam hukum kontrak, meskipun asas ini tidak dituangkan
menjadi aturanhukum, namun mempunyai pengaruh yang sangat kuat
dalam hubungan kontraktual para pihak. Asas ini terdapat dalam pasal
1338 ayat 1 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya”. Dengan adanya asas kebebasan berkontrak menyebabkan
timbulnya berbagai macam perjanjian dalam masyarakat sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Maka oleh sebab itu, berdasarkan kasus
diatas, menurut saya perbuatan Budi ini sesuai dengan kebebasan
berkontrak meskipun perbuatan Budi ini bersifat negatif bagi pihak lain.

b. Kebebasan berkontrak berarti kebebasan untuk memilih dan


membuat kontrak, kebebasan untuk membuat dan tidak membuat kontrak,
dan kebebasan para pihak untuk menentukan isi dan janji mereka, dan
kebebasan untuk memilih subjek perjanjian. Dalam hukum kontrak,
kebebasan berkontrak memiliki makna yang positif dan negatif. Positif
dalam arti para pihak memiliki kebebasan untuk membuat kontrak yang
mencerminkan kehendak bebas para pihak, dan negatif berarti para pihak
bebas dari suatu kewajiban sepanjang kontrak yang mengikat itu tidak
mengaturnya.
Dalam perkembangannya ternyata asas kebebasan berkontrak
dapat mendatangkan ketidakadilan, seperti kasus yang terjadi diatas,
karena asas ini hanya dapat mencapai tujuannya, yaitu mendatangkan
kesejahteraan seoptimal mungkin, bila para pihak memiliki bargaining
power yang seimbang. Jika salah satu pihak lemah, maka pihak yang
memiliki bargaining position lebih kuat dapat memaksakan kehendaknya
untuk menekan pihak lain, demi keuntungan dirinya sendiri. Syarat-syarat
atau ketentuan- ketentuan dalam kontrak yang semacam itu akhirnya akan
melanggar aturan- aturan yang adil dan layak. Dalam perkembangannya
asas ini, menimbulkan kepincangan dalam kehidupan masyarakat, sehingga
negara perlu turut campur tangan melakukan pembatasan terhadap
pelaksanaan dari asas kebebasan berkontrak untuk melindungi pihak yang
lemah.

Sumber : BMP EKMA4316/MODUL 1-2

Anda mungkin juga menyukai