Anda di halaman 1dari 2

NAMA : EKO SYAHPUTRA

NIM : 041091801
MATKUL : Hukum Bisnis
KODE MATKUL : Ekma 4316

1. A. Objek hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek hubungan hukum, jika
masih bingung ,gampangnya objek hukum yaitu segala sesuatu yang berguna dan dapat
dimanfaatkan oleh subjek hukum (manusia atau Badan hukum)
Maka menurut saya objek hukum pada kasus tersebut adalah mobil yang diparkirkan
dipinggir jalan yang bukan pada tempat nya.

B. Parkir sembarangan dapat diknakan Pasal 287 Aayat (1)melanggar rambu – rambu
atau maka dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling lama
Rp. 500.000, Serta kelalaian dalam melaksanakan pasal 121 ayat (1) UU lalu lintas ini
dapat menjadi alasan bagi penegak hukum untuk menjadikanny alasan kelalaian yang
menyebabkan orang meninggal. Dalam kasus ini pengemudi truk yang tidak
memperhatikan pasal tersebut dapat dikenakan pasal 310 ayat (4) lalu lintas yang
berbunyi Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Dipidanan dengan pidana penjara paling
lama 6(enam ) tahun dan denda paling banyak Rp.12.000.000 (dua Belas juta)

2. A. Menurut saya apa yang dilakukan budi sesuai dengan kebiasaan berkontrak sesuai
dengan dipenisi nya sendiri yaitu kebebasan berkontrak berarti kebebasan untuk memilih
dan membuat kontrak. Kebebasan untuk membuat dan tidak membuat kontraka dan
kebebasan para pihak untuk menentukan isi dan janji mereka , dan kebebasan untuk
memilih subjek perjanjian.Dalam hukum kontrak , kebebasan untuk membuat yang
positif dan negatif. Positif dalam arti para pihak memiliki kebebasan untuk membuat
kontrak yang mencerminkan kehendak bebas para pihak dan negatif berarti para pihak
bebas dari suatu kewajiban sepanjang kontrak yang mengikat itu tidak mengaturnya
dikarenakan pada perjanjian tidak tertulis budi dilarang untuk mengontrakan kepada
orang lain maka dia berhak melakukan kontrak kepada orang lain.

B. Asas kebebasan bderkontrak merupakam asas yang menduduki posisi sentral dalam
hukum kontrak, meskipun asas ini tidak diluangkan menjadi aturan hukum namun
mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam hubungan kontraktual para pihak Asas ini
dilatarbelakangioleh faham indualisme yang secara embrional lahir dalam zaman yunani,
dilanjutkan oleh kaum Epioristen dan berkembang nya pesat pada zaman Renaisance
(dan semakin tumbuh kembangkan pada zaman Aufklarung ) melalui antara lain ajaran –
ajaran Hugo de groot.. Thomas Hobbes Jhon Locke dan Rousseau. Perkembangan ini
mencapai puncaknya setelah periode Revolusi perancis.Sebagai asas yang bersifat
universal yang bersumber dari paham hukum asas kebebasan berkontrak muncul
bersamaan dengan lahir nya paham ekonomi klasik yang mengagungkan Laissez Faire
atau persaingan bebas (Sjahdeini 1993 – 75 Badrulzaman)

Kebebasan berkontrak pada dasarnya merupakan perwujudan dan kehendak bebas.


Pancaran hak asasi manusia yang perkembangan nya dilandasi semangat liberalisme yang
mengagungkan kebebasan individu. Perkembangan ini sering dengan penyusunan BW di
negeri Belanda dan semangat liberalisme ini juga dipengaruhi semboyan Revolusi
perancis “ liberte egalite et fratenite (kebebasan persamaan dan persaudaraan) menurut
paham individualisme setiap orang bebas untuk memperoleh apa yang di kehendaki .
sementara itu didalam hukum perjanjian falsafah ini di wujudkan dalam asas kebebasan
berkontrak (Hernoko, 2008-94)

Anda mungkin juga menyukai