Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Ilmu Hukum (Pertemuan 1)

1. Pengertian
Hukum adalah seperangkat aturan atau norma yang dibuat untuk mengatur tingkah laku manusia
yang berisi perintah dan larangan serta sanksi bagi yang melanggarnya

Hukum itu sendiri memilki kaitan dengan masyarakat, dimana cicero mengatakan bahwa dimana ada
masyarakat disitu ada hukum (ubi societas ini uis) kenapa bisa begitu ? hal ini senada dengan apa
yang diungkapaan Aristoteles yang mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon atau makhluk
yang bergaul.

Apa maksudnya ? manusia sebagai makhluk sosial maka untuk memenuhi kebutuhan hidup nya
sudah secara kodratnya ia harus berinteraksi dengan manusia lainnya.

Untuk memastikan bahwa pergaulaan manusia itu tertib dan teratur terhindar dari kekacauan maka
diperlukan adanya hukum. Jika tidak hukum maka seperti yang dikatakan Thomas Hobbes – De Cive
(1651) homo homini lupus atau manusia adalah serigala bagi sesame manusianya yaitu kondisi
dimana manusia akan saling menikan/menyerang/menggangu manudia lainnya.

Apa maksudnya ? ketika tidak ada hukum, maka situasi akan kacau. Manusia akan berbuat sesuka
hati nya, berbuat semena mena bisa melanggar hal orang lain dan tidak peduli akan rasa ketakutan
bahwa adanya hukuman/ sanksi dari tindakan tersebut, oleh karena itu kehadiran hukum disuatu
Negara, dutengah tengah masyarakat adalah hal yang sangat penting.

2. Unsur
a. Mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
Dimana aturan hukum tersebut harus bersubstansi pada aturan atau norma yang berisi perintah
dan larangan yang jelas
b. Dibuat oleh badan resmi yang sah berdasarkan undang undang
Aturan hukum harusn dibuat oleh instansi atau badan badan resmi dari suatu Negara. Misal kalau
diindonesia, hukum itu dibuat oleh legislative dalam masyarakat adat maka hukum itu dibuat
para oleh para penduduk adat setempat dan sebagainya
c. Sifat nya memaksa
Dalam aturan hukum harus ada sifat memaksanya atau daya paksanya, dalam wujud harus ada
instansi penegak hukum yang akan melaksanakan penegakkan hukum itu sendiri misalnya
hukum persaingan usaha, maka ada namanya instansi komisi pengawas persaingan usaha untuk
penegakkan hukum persaingan usaha atau UU 5 tahun 1999
d. Sangsi terhadap pelanggar peraturan tersebut tegas
Harus ada sangsi yang tegas bagi pelanggar hukum itu sendiri. Maksudnya apa ? hukum harus
memuat sanksi bagi pelanggar nya tujuan nya untuk memberikan dorongan dan rasa takut agar
orang tersebut mematuhi dari aturan hukum itu sendiri

Jika seandainya unsur unsur ini tidak terpenenuhi maka maksud dan tujuan hukum ini tidak akan
tercapai. Unsur unsur hukum ini memengaruhi karakteristik dari hukum hukum itu sendiri misalnya
hukum memiliki karakteristik seperti :

a. Adanya peraturan dan/atau larangan


b. Perintah dan/atau larangan tersebut harus ditaati setiap orang
3. Sifat Hukum, secara umum sifat dari hukum ada 2 :
a. Hukum mengatur (aanvullendrecht)
Maksudnya apa ? hukum yang mengatur itu hukum yang pelaksanaanya boleh dilaksanakan
boleh tidak dan dia bisa dikesampingkan. Coontohnya apa ? dalam undang undang perkawinan
pasal 29 ayat 1, berdasarkan keputusan Mahkama Konstitusi no 69 tahun 2015 dikatakan bahwa
para pihak (calon suami dan calon istri) sebelum melangsungkan perkawinan atau selama
perkawinan berlangsung boleh melakukan perjanjian kawin boleh juga tidak dibuat.
b. Hukum memaksa (dwingendrecht)
Hukum yang bersifat memaksa artinya hukum yang wajib dilaksanakan dan tidak bisa
dikesampingkan. Contohnya dalam UU ITE pasal 27 ayat 1 dikatakan setiap orang dilarang
untuk menyebarluaskan informasi atau dokumen elektronik yang memuat konten pornografi,
kalau seandainya ada yang melaksanakannya maka sanksi nya berdasarkan Pasal 45 ayat 1 UU
ITE, si pelanggar bisa dikenakan hukuman penjara selama 6 tahun dan denda 1 miliyar.
Ketentuan sifat yang memkasa ini mau tidak mau harus dilaksanakan/dipatuhi oleh setiap orang.
Kalau seandainya masih ada yang melanggar, sanksi tadi akan dikenakan oleh si pelanggar. Itu
yang yang membedakan hukum yang sifatnya mengatur dan memaksa
4. Tujuan Hukum
Ada beberapa terori yang mendasari tujuan hukum yaitu :
a. Teori Etis Aristoteles (Ethica & Rhetorika), hukum bertujuan untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang menjadi haknya yang didasarkan pada keyakinan mana yang adil dan tidak. Oleh
karena itu tujuan hukum menurut teori ini adalah KEADILAN
b. Teori Utilitas oleh Bentham (Introduction To The Morals And Legislation) hukum bertujuan
untuk memberikan manfaat sebesar besarnya kepada manusia. Oleh karena itu tujuan hukum
menurut teori ini adalah KEMANFAATAN
c. Teori Campuran oleh Van Apeldoorn, hukum bertujuan untuk mengatur tata tertib dalam
masyrakat secara damai dan adil, dan karena nya dibutuhkan pertimbangan kepentingan antar
masyarakat, teori ini merupakan teori jalan tengah dengan menggabungkan KEADILAN dan
KEMANFAATAN sebagai tujuan hukum

Dari teori teori ini melahirkan pendapat baru dari para ahli yaitu menurut Sudukno Mertokusumo,
ada 3 tujuan hukum yaitu :

a. Kepastian Hukum (Rechtssicherkeit)


b. Keadlilan (Gerechtigkeit)
c. Kemanfaatan (Zweckmasigkeit)

Dimana kesemua tujuan hukum ini merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa kita pisahkan.
Kenapa ?
Karena keadilan hanya bisa dicapai jika tertib masyarakat ada, tertib masyarakat ada hanya bisa
dicapai ketika masyarakat mau melaksanakan hukum itu dikarenakan dia merasa hukum itu
bernmanfaat bagi dirinya. Oelh karena itulah sangat beralasan pendapat dari Sudukno Mertokusumo
ini dan hingga hari ini pendapat ini masih diikuti oleh para ahli.
Sumber Hukum (Pertemuan 2)

Apa itu sumber hukum ?

Sumber hukum adalah segala hal yang menimbulkan aturan hukum. Lebih lanjut para ahli membagi sumber
hukum menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Sumber hukum materil


Yaitu segala hal – hal yang menjadi penentu bagi si pembuat hukum/undang undang dalam
membentuk, menyiapkan dan menentukan isi dari rancangan aturan hukum yang dibuat, misalnya
agama, kesusilaan, adat istiadat dsb
2. Sumber hukum formil
Yaitu pembentuk hukum (Formil detenninaqten van dengan Rechtsvorming) yang menentukan
kapan, dimana dan kapada siapa berlakunya hukum

Lebih lanjut, kita bisa melihat contoh sumber hukum materil terdiri atas :

1. Sejarah
Kenapa sejarah menjadi sumber hukum materil ? disini kita melihat bagaimana perkembangan aturan
hukum dari masa ke masa dan juga melihat apa saja ha hal yang melatarbelakangi lahirnya turan
hukum tersebut. Sejarah dasar hukum ini umumnya bisa kita temukan didalam bagian penjelasan
umu suatu undang undang.

2. Kondisi sosial & antropologi masyarakat


Kita harus tau dengan melihat seluruh lapisan masyarakat seperti adanya lembaga lembaga sosial
semacam perkawinan, warisan hal milik atas tanah bisa menjadi dasar dibentuknya suatu aturan
hukum. Contoh nya ada nya praktik poligami dalam kehidupan masyarakat, maka poligami ini
kemudian diatur dalam undang undang perkawinan sehingga system hukum perkawinan Indonesia
yang dulunya berasaskan monogami absolut berubah menjadi asas monogami relative

3. Struktur ekonomi
Disini kita melihat bagaimana kondisi ekonomi dihari ini dan prekdiksi ekonomi dimasa yang akan
dating sehingga dapat diberlakukan suatu aturan hukum yang dapat dijalan kan secara efektif dalam
perekonomian suatu negara. Contoh : dalam perkembangan dunia transportasi yang dulunya berbasis
konvensional menjadi transportasi yang berbasis online dimana hal ini terjadi karena perkembangan
teknologi dan mau tidak mau aturan hukum yang ada harus bisa mengakormodir perubahan bisnis
yang ada ditengah tengah masyarakat. Tujuannya untuk tidak menimbulkan adanya kekosongan
hukum. Seperti yang kita ketahui jika terjadi di materi pertemuan sebelumnya jika terjadi
kekosongan hukum maka akan timbul yang namanya chaos

4. Agama & kesusilaan


Kita harus tau dalam hal ini kita menajadikan kitab suci agama yang merupakan perintah tuhan dan
norma kesusilaan yang ada dalam kehidupan masyarakat sebagai acuan dalam membuat suatu aturan
hukum.contoh nya apa ? jika kita melihat provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, kita akan
menemukan adanya aturan dimana jika seseorang melakukan perbuatan zinah atau judi dcb maka
akan dikenakan sangsi semisal rajam/cambuk dsb dimana aturan ini diatur dalam peraturan daerah
provinsi Naggroe Aceh Darusaalam
5. Budaya & adat istiadat
Disini kita mengenali bagaimana caranya melihat karakter dan kepribadian serta adat istidadat yang
terdapat dalam suatu daerah misalnya adanya pengakuan tanah adat didalam undang undang pokok
agraria dimana disebutkan bahwa masyarakat adat yakni sepanjang masih etis dan aturan aturannya
itu tidak bertentangan dengan hukum positif diindonesia. Nah artinya melihat UU No 5 tahun 1960
itu subjek nya sudah mengakomodir hal hal dan kepentingan dari masyarakat adat

Sedangakan sumber hukum formil terdiri atas :

1. Undang undang
Merupakan suatu aturan atau hukum positif yang berlaku disuatu Negara dan memiki kekuatan
hukum yang mengikat dimana Undang undang tersebut diadakan dan dipelihara oleh pengausa
Negara. Contoh UU No 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli usaha usaha tidka sehat dsb.

Disini undang undang memiliki 2 arti yaitu :


a. Undang undang dalam arti materil
Adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya langsung mengikat masyarakat secara
umum dan setiap warga Negara langsung terikat dengan aturan hukum tersebut

b. Undang undang dalam arti formil


Adalah setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang undang, cara cara pembuatan dan
pemebentukannya, misalnya undang undang tersebut dibuat oleh pemerintah bersama sama
dengan DPR dsb

Selanjutnya undang undang dinegara Indonesia sebagai sumber hukum formil disusun dalam
system hirarki dimana kita bisa melihat dalam ketentuan pasal 7 ayat 1 UU No 12 tahun 2011,
tentang pembentukan peraturan perundang undangan disana diatur hirarki peraturan perundang
undangan di Indonesia, pertama yang tertinggi adalah
- UUD 1945
- Ketetapan MPR
- UU atau aturan pemerintah pengganti undang undang
- Peraturan pemerintah
- Peraturan presiden
- Peraturan daerah provinsi
- Peraturan daerah kabupaten/kota

Nah kita harus tau dalam system undang undang, berlaku 1 asas apa itu ? asas lex superior
derogate legi inferior. Apa maksudnya ? hukum yang lebih tinggi mengeyampingkan aturan
hukum yang lebih rendah oleh karena itu ketentuan asas tersebut diadopsi dalam pasal 9 UU No
12 tahun 2011 yang menentukan bahwa apabila suatu peraturan perundang undangan
bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi maka peraturan tersebut dapat diajukan uji
materi. Lebih kanjut pelaksaan uji materi diindonesia dapat dilakukan oleh 2 institusi yaitu MK
dan MA. MK berwenang melakukan uji materi terhadap UU yang diduga bertentangan dengan
UUD 1945. Sedangkan MA berwenang melakukan uji materi terhadap perundang perundangan
yang berada dibawah UU apabila peraturan tersebut bertentangan dengan UU yang lebih tinggi.

Disini kita bisa simpulkan MK acuan untuk mengujinya adalah UUD 1945 sedangkan MK acuan
untuk mengujiannya adalah aturan yang lebih tinggi
2. Yurisprudensi (sebagai sumber hukum formil)
Adalah keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar oleh hakim hakim lainnya
dimasalah yang sama. Artinya ada suatu keputusan hakim dimasa lalu yang dijadikan sebagai
referensi atau pedoman bagi hakim dimasa sekarang atau hakim lainnya dalam memeriksa suatu
perkara yang sama.

Disini berlaku yang namanya asas the binding force of precedent, dimana hakim harus mengikuti
keputusan hakim yang lebih tinggi atau hakim terdahulu. Umumnya asas ini berlaku di negara
Negara yang menganut system hukum anglo saxon atau common law yang menjadikan yurisprudensi
sebagai sumber hukum utama nya . namun perlu diketahui, Indonesia tidak menganut asas ini secara
mutlak. Kenapa ? karena Indonesia menganut system hukum eropa continental atau civil law atau
mendasarkan undang undang tertulis sebagai sumber hukum utama. Sehingga yurisprudensi hanya
sebagai pelengkap apabila terdapat kekosongan hukum.

Jadi dari sini kita bisa simpulkan, walaupun kita mengakui adanya yurisprudensitapi tetap acuan
utamanya adalah undang undang. Yurisprudensi ini hanya dipakai jika ketika saat itu tidak ada sautu
aturan hukum yang mengatur suatu permasalahn. Atau terdapat kekosongan hukum, sehingga
barulah dipakai yurisprudensi ini

Selanjutnya penggunaan yurisprudensi ini, tergantung bagaimana pandangan hakim terhadap suatu
perkara. Missal apabila seorang hakim dihadapkan dengan suatu sengketa dimana pada saat itu tidak
ada aturan hukum yang menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah tersebut, maka hakim bisa
membuat keputusan sendiri yang bersifat khusus dan bisa jadi itu menjadi yurisprudensi bagi hakim
lainnya . contoh kasusnya adalah putusan bonda yang dibuat oleh hakim Bismar Siregar, contoh
lainnya adalah adanya putusan hakim Sarpin Rizaldi atas permohonan pra peradilan dimana
penetapan tersangka saat ini sudah bisa dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan pra peradilan
terhadap proses penegakan hukum pidana

3. Kebiasaan (sebagai sumber hukum formil)


Adalah suatu perbuatan manusia yang dilakukan secara terus menerus dan berulang ulang dimana
perbuatan ini dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya jika kita pamit dngan orang tua ketika kita
hendak keluar atau mungkin misalnya dalam sebuah transaksi makelar itu biasanya mendapat komisi
misal 5% namun itu bukanlah acuan mutlak tetapi itulah hal hal yang sering terjadi ditengah tenagh
masyarakat dan sudah berlangsung lama dan dapat diterima masyarakat

Kebiasaan ini terdapat beberapa syarat timbulnya suatu kebiasaan yaitu :


a. Materil
Yaitu adanya perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan secara berulang ulang dalam suatu
masyarakat tertentu
b. Intelektual
Yaitu adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang bersangkutan dimana kebiasaan itu
memiliki akibat hukum jika dilanggar. Sanksi bagi pelanggar suatu kebiasaan umumnya itu
hanya berisi/ wujudnya semacam teguran ,cemohan atau pengucilan dari suatu kelompok
masyarakat terhadap si pelanggar itu. Misal ada seorang gadis remaja/mahasiswi yang ke kampus
yang memakai baju yang kurang sopan atau senonoh maka ia akan mendapat kan sanksi dari
orang orang misal dapat teguran atau menjadi bahan gunjingan orang lain
4. Hukum adat
Adalah bagian dari tata hukum Indonesia yang sumber nya adalah adat istiadat masyarakat. Ciri ciri
hukum adat ini antara lain :
a. Hukum yang sifatnya tradisional
b. Dapat berubah
c. Adanya kemampuan hukum adat untuk menyesuaikan diri dengan elastisitas yang lebih luas

Sanksi yang didapat dari pelanggaran hukum adat sama seperti kebiasaan yaitu akan mendapat
teguran, cemohan atau pengunjingan dsb

5. Traktat
Adalah perjanajian yang dilakukan oleh 2 negara atau lebih yang disebut perjanjian antar Negara
atau perjanjian internasional. Traktat terdiri dari 2 yaitu :
a. Traktat birateral
Misalnya perjanjain internasioanl yang diadakan antara pemerintah RI dengan pemerintah
Negara lain. Misalnya perjanjian antara pemerintah RI dengan pemerintah Malaysia terkait
dengan bantuan hukum timbal balik terkait masalah hukum pidana dsb

Traktat ini kemudian dijadikan acuan antara negara negara ayang terikat dengan perjanjian
tersebut daalam proses penegakan hukum

b. Traktat multirateral
Adalah perjanjian multinasional yang dilakukan oleh banyak Negara, Misalnya perjanjian
internasional yang tergabung dalam NATO. ASEAN, APEC dan masih banyak perjanjian
perjanjian internasional lainnya.

Agar traktat ini dapat mengikat maka harus dilakukan ratifikasi atau pengesahaan. Tujuannya
adalah agar traktat itu dapat mengikat bagi Negara yang bersangkutan. Diindonesia ratifikasi ini
diatur dalam UU No 24 tahun 2000 tentang perjanjian internasional dimana undang undang
tersebut mengatakan bahwa ratifikasi merupakan salah satu bentuk pengesahaan atau perbuatan
hukum pemerintah untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian internasional. Contoh keputusan
presiden No 34 tahun 19981 tentang pengesahan Convention On The Recognition And
Anforcement Of Foreign Arbitral Awards yang ditandatangani di New York pada tanggal 10 Juni
1958 dan telah berlaku pada tanggal 7 Juni 1959, atau ini kenal dengan istilah New York
Convention terkait dengan konvensi internasional terkait pelaksanaan keputusan abritase
internasional

6. Pendapat ahli hukum (doktrin)


Adalah pendapat para ahli atau sarjana hukum yang memang sudah diakui perkaranya yang
diberikan atau pendapat tersebut disampaikan untuk peneylesaian suatu masalah. Umumya pendapat
para sarjana/ahli ini menjadi dasar bagi hakim untuk pengambilan keputusan, dimana kita harus tau
pendapat para ahli ini digunakan untuk memberikan penjelasan apabila terdapat suatu hal yang
belum jelas didalam suatu norma kehidupan masyakarat. Contoh kasus dalam siding perkara
pembunuhan mirna ada pendapat ahli yang dihadirkan yaitu Prof. Edward Omar Sharif Hiariej.
Contoh lain pendapat Trias politika daro Montesquieu atau pendapat ajaran Imam Safi’I yang banyak
digunakan oleh pengadilan agama dalam penjatuhan keputusan pengadilan agama dsb

Anda mungkin juga menyukai