A. Pendahuluan
1
kepastian hukum dalam penegakan hukum masyarakat akan lebih tertib.
Kemudian masyarakat yang mengharap itu akan mendapatkan manfaat dalam
penegakan hukum tersebut.
a. Undang-Undang
b. Kebiasaan
d. Yurisprudensi
e. Doktrin
2
Pemerintah dan Badan Legislatif yang membuat undang-undang
dimaksudkan untuk melindungi atau mengayomi warganegaranya, secara
sederhana dimaksudkan pembuat undang-undang tersebut mengharapkan
undang-undang itu harus dijalankan dan ditegakkan. Namun harus diingat dan
diketahui bahwa suatu undang-undang yang tujuannya untuk ditegakkan
tidaklah mungkin lengkap atau sempurna, karena kegiatan masyarakat sangat
dinamis, kompleks dan beragam atau bervariasi. Dengan demikian undang-
undang yang memang sudah dikaji secara matang, sangat memungkinkan tidak
lengkap untuk menampung semua persoalan yang terdapat dalam masyarakat
tersebut, oleh karena itu disebut suatu undang-undang tidak ada yang lengkap,
tidak ada yang sempurna selalu ada kekurangan. Jika dihubungkan dengan
penjelasan undang-undang yang selalu ada dibagian undang-undang tersebut,
yang diharapkan untuk tiap-tiap pasal dalam undang-undang tersebut, tetap
undang-undang tersebut selalu ada kekurangan.
“Hakim dan Hakim Konstitusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-
nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat”.
Kita harus menyadari bahwa suatu undang-undang yang tersedia sering tidak
lengkap dan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
c. Dapat juga terjadi suatu masalah tidak terdapat di dalam peraturan perudang-
undangan yang mengatur masalah tersebut.