Anda di halaman 1dari 8

1

PENGANTAR ILMU HUKUM.

Daftar Pustaka :
1. PENGANTAR ILMU HUKUM DAN TATA HUKUM INDONESIA
( Drs.CST. Kansil.,SH. )
2. ILMU HUKUM
( Prof.Dr. Satjipto Rahardjo.SH )
3. PERIHAL KAIDAH HUKUM
( Dr. Soerjono Soekanto.,SH.)
4. PENGANTAR ILMU HUKUM
( Prof.Mr.Dr.LJ. Van Apeldoorn. )
1. PENGANTAR ILMU HUKUM
( Prof.Dr.Mr. J Van Kan & Prof.Mr. JH Beek Huis. )
2. PENGANTAR DALAM HUKUM INDONESIA
( Utrecht.,SH. )
3. LEGAL THEORY
( Friedman )
4. PENGANTAR ILMU HUKUM (Buku panduan mahasiswa)
( Daliyo.,SH dkk. )
5. PENGANTAR ILMU HUKUM DALAM PERSPEKTIF HUKUM POISITIP
(Waluyadi.SH)
6. PENGANTAR ILMU HUKUM
(Dudu Duswara Machmudin,Drs.,SH.,M.Hum)
7. PENGANTAR ILMU HUKUM
(Dr.Marwan Mas,SH.,MH.)

Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum (PIH) termasuk kedalam MKDKH (mata kuliah
dasar keahlian hukum) dengan bobot 4 SKS yang obyeknya hukum secara umum yang
tidak terbatas pada hukum positif suatu negara tertentu saja, dan fungsinya adalah
mendasari & menumbuhkan motivasi bagi setiap orang (khususnya mahasiswa FH)
yang akan mempelajari hukum.
Disamping Pengantar Ilmu Hukum yang merupakan MKDKH dengan bobot 4 SKS,
ada juga MKDKH dengan bobot 4 SKS lainnya yang wajib dipelajari oleh setiap orang
(khususnya mahasiswa FH) dalam mempelajari hukum yaitu mata kuliah Pengantar
Hukum Indonesia (PHI).
Kedua mata kuliah tersebut perbedaannya terletak pada obyek penelitiannya,
dimana Pengantar Hukum Indonesia obyek penelitiannya adalah hukum positip di
Indonesia dan fungsi dari mata kuliah ini adalah mengantarkan setiap orang yang akan
mempelajari hukum positif di(negara) Indonesia.
2

Dalam kehidupan manusia didunia, pada dasarnya manusia itu sangat tergantung
pada manusia lainnya ( Aristoteles, zoon politicon). Dengan kata lain untuk bisa hidup
manusia itu harus bermasyarakat/bersosialisasi, tapi dalam hidup bermasyarakat ini
dibutuhkan adanya rasa aman, tertib serta adil. Oleh karenanya untuk tercapainya
suasana tsb maka dibutuhkan adanya hukum. Hal ini sesuai dengan pendapat dari
Cicero yang mengatakan ubi socieatas ibi ius (dimana ada masyarakat maka disitu
ada hukum). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hukum itu ada kalau ada
masyarakat (dibutuhkan) dan hukum itu akan terus berkembang bersama-sama dengan
masyarakat.

Apa itu hukum ? dalam arti luas hukum bisa diartikan/didefinisikan sebagai
berikut :
“ hukum adalah kumpulan peraturan tentang tingkah laku manusia yang berisikan
perintah-perintah & larangan-larangan, bersifat memaksa/mengikat yang dapat
dipaksakan terhadap siapapun jika peraturan itu dilanggar “ .

Tetapi sebenarnya hingga saat ini para ahli/sarjana hukum itu masih saja mencari apa
sebenarnya definisi hukum itu, hal ini adalah pendapat dari Immanuel Kant yang
mengatakannya (200 thn yl) sbb :
“ noch suchen die juristen eine definition zu ihrem begriffe von recht “
Hal tersebut diatas juga dipertegas pula melalui pendapat dari Van Apeldoorn yang
mengatakan tidak mungkin memberikan definisi tentang apakah yang disebut dengan
hukum itu.
Hal tersebut diatas memang demikian adanya karena memberikan definisi
hukum itu berbeda tergantung dari sudut mana kita memandangnya,
golongan ontwikkelde leek (sederetan undang-undang), mengatakan bahwa baginya
hukum itu sama dengan sederetan undang-undang, sedangkan golongan the man in the
street , akan mengatakan bahwa hukum itu adalah polisi,jaksa, hakim, gedung
pengadilan yang semuanya hanya merupakan penjelmaan dari hukum saja.
Dari hal-hal tersebut diatas maka ada sebab yang mengakibatkan hukum itu
sulit didefinisikan, yaitu :
1. hukum itu sifatnya abstrak, karena hukum itu tidak dapat dilihat yang ada hanya
penjelmaannya saja (polisi, jaksa, gedung pengadilan dsb).
2. hukum itu universil, semua orang didunia pasti mengenal adanya hukum
walaupun bisa saja disatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya.
3. hukum itu kontinyu, berlangsung terus menerus dari masa kemasa
4. lingkungan berlakunya hukum sangat luas, hukum mengatur manusia sejak lahir
hingga mati, bahkan masih ada dalam kandungan (lihat ps 2 KUHPdt).

Unsur-unsur hukum :
a. peraturan tingkah laku manusia
b. peraturan itu diadakan oleh badan-badan yang berwenan
3

c. peraturan itu bersifat memaksa


d. sangsi bagi pelanggaran terhadap peraturan ini nyata/tegas

Ciri–ciri hukum :
a. adanya perintah dan atau larangan
b. larangan & perintah itu harus dipatuhi oleh semua pihak
( contoh sanksi pidana terdapat dalam ps 10 KUHP)

Mengapa hukum itu di perlukan oleh manusia ?


a. sebagai alat kontrol sosial untuk menjamin terlindunginya antara keseimbangan
kepentingan pribadi dengan kepentingan masyarakat.
b. memelihara keamanan, ketertiban untuk mencapai keadilan agar manusia bisa
hidup nyaman didunia.
c. sebagai alat pencegah pelanggaran

Tugas-tugas hukum :
1. hukum harus menjamin adanya kepastian hukum didalam masyarakat
(Kepastian hukum ada 2 : kepastian karena hukumnya itu sendiri, ps.1946
KUHPdt & kepastian hukum dalam hukum/dari hukum).
2. hukum harus menjamin adanya keadilan
3. hukum harus menjamin bahwa hukum itu tetap berguna
4. mencegah terjadinya perbuatan main hakim sendiri (eigenrichting)

Faktor-faktor pendorong pembentukan hukum menurut Van Kant dibagi menjadi 4


yaitu :
a. sifat mementingkan diri sendiri
b. kepercayaan akan adanya kekuasaan yang lebih tinggi.
Kekuasaan dibagi 2, kekuasaan langsung berupa kekuasaan hukum positip dan
kekuasaan tidak langsung mis: agama.
c. kegunaan dalam pengharapan pemenuhan kebutuhan hidup
d. keadilan.

Dalam prakteknya hukum yang berlaku didalam masyarakat itu haruslah produk hukum
yang baik, artinya pembentukan hukum yang baik haruslah memenuhi unsur-unsur &
syarat-syarat yang baik/benar sebagai berikut :

Unsur-unsurnya :
1.Memenuhi unsur yuridis, artinya harus dibuat oleh lembaga yang berwenang
2.Memenuhi unsur sosiologis, artinya harus sesuai dengan rasa kesadaran hukum
dimasyarakat.
3.Memenuhi unsur filosofis, artinya bertujuan untuk mencapai keadilan.
4

Syarat-syaratnya :
a. harus menggunakan filsafat hukum
b. harus menggunakan sosiologi hukum
c. harus menggunakan metode riset
d. harus sesuai dengan arah politik hukum negara ybs (UUD`45 & GBHN)
e. harus menggunakan ilmu-ilmu bantu lainnya (ekonomi, antropologi dll)

Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas berlakunya hukum dimasyarakat adalah


sebagai berikut :
1. Pembentukan hukumnya harus memenuhi unsur-unsur & syarat-syarat
pembentukan hukum yang baik.
2. Penegak hukumnya harus benar telah melaksanakan tugas & kewajibannya sesuai
dengan yang digariskan oleh hukum yang berlaku.
3. Fasilitasnya harus memenuhi syarat
2. Kesadaran hukum masyarakat. (harus baik)
5. Budaya hukumnya juga harus baik & terpuji.

Hukum obyektif & Hukum subyektif.

Hukum dibedakan menjadi dua :


1. Hukum obyektif, adalah peraturan peraturan yang mengatur hubungan antara
sesama anggauta masyarakat yang berlaku umum (hukum obyektif dalam
pelaksanaannya tidak hanya mengatur hubungan hukum orang-orang tertentu saja,
tapi juga mengatur hubungan antara anggauta masyarakat dengan negara).
Catatan : jika hk obyektif diterapkan dalam suatu hubungan hukum akan
menimbulkan hak & kewajiban. Lihat pasal 1457 KUHPdt.
Hukum obyektif dalam bahasa Indonesia disebut hukum, sedangkan dalam bahasa
Inggris disebut law.

2. Hukum subyektif, adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum obyektif kepada
seseorang sebagai akibat terjadinya hubungan hukum.

Hukum subyektif dalam bahasa Indonesia disebut dengan hak, sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut right.
5

Hak & Kewajiban.

A. Hak.

Hak adalah kewenangan/peranan/kekuasaan yang diberikan oleh hukum obyektif


kepada subyek hukum. Dimana hak itu adalah suatu kewenangan/peranan yang boleh
dilakukan dan/atau boleh juga tidak dilakukan.
Tidak setiap hukum menimbulkan hak, akan tetapi tiap hukum akan menimbulkan
kewajiban.

Unsur-unsur dasar dari hak adalah :


1. hak itu adalah suatu kebolehan, jadi bukanlah suatu keharusan.
2. akibatnya seseorang atau suatu pihak tidaklah dapat dipaksa kalau ybs tidak mau
menggunakan haknya, juga ybs tidaklah dapat dilarang kalau ybs ingin
menggunakan haknya.

Cara memperoleh hak :


a. secara langsung, dimana hak itu ada setelah terjadinya suatu perbuatan hukum.
Disini seseorang memperoleh hak itu setelah terjadinya suatu perbuatan hukum,
dan hak itu tidak diperoleh dari orang lain.
Contoh : hak hipotheek.

b. secara tidak langsung, dimana hak itu sebelumnya telah ada pada seseorang &
orang tsb memperoleh hak tsb dari orang lain. Contoh : Levering pewarisan.

Macam-macam hak :

1. Hak mutlak/hak absolut, hak yang dipunyai oleh seseorang yang dapat dipertahan
terhadap siapapun juga.
Hak mutlak terdiri atas, - HAM
- Hak publik absolut
- Hak keperdataan.

2. Hak relatif/hak nisbi, adalah hak yang memberikan kewenangan kepada


seseorang atau beberapa orang untuk menuntut agar orang tsb untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Hak nisbi/hak absolut itu terdiri dari : - Hak publik relatif
- Hak keluarga relatif
- Hak kekayaan relatif.
6

Penyalahgunaan hak/ misbruik van recht/abus de droit, adalah penggunaan hak yang
tidak sesuai dengan peruntukannya, sehingga merugikan orang lain atau merugikan
kepentingan umum. Contohnya : arrest Colmar di Perancis th 1855.

Penyalahgunaan hak oleh pemerintah dinamakan penyalahgunaan wewenang/


detournement de pouvoir, adalah dimana pemerintah (pejabatnya) menjalankan
kekuasaan bertentangan dengan kekuasaannya itu sendiri. Wewenwng PTUN.

Catatan : dalam hukum Romawi terdapat suatu azas yang berbunyi “ nemo plus
Juris “ artinya tiada seorangpun dapat menyerahkan haknya melebihi dari
hak yang ada padanya.

B. Kewajiban.
Kewajiban adalah suatu peranan yang diberikan oleh hukum kepada seseorang atau
badan hukum, yang harus dilakukan atau tidak dilakukan.

Unsur-unsur dari suatu kewajiban :


1. kewajiban adalah suatu keharusan
2. akibatnya seseorang suatu pihak dapat dipaksa untuk melaksanakan kewajibannya
dan dapat dikenakan sanksi/hukuman bila ia tidak mau menjalankan kewajibannya
itu.

PENGERTIAN – PENGERTIAN DALAM HUKUM .

I. Peristiwa hukum,
Adalah peristiwa kemasyarakatan yang akibatnya diatur oleh hukum.
Peristiwa hukum ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Peristiwa hukum karena perbuatan subyek hukum, yaitu peristiwa hukum yang
terjadi karena akibat perbuatan subyek hukum.
Misalnya : pembuatan surat wasiat & menghibahkan barang.

Perbuatan subyek hukum ini dapat dibagi 2 yaitu:


1. Perbuatan subyek hukum yang merupakan perbuatan hukum, yaitu perbuatan
yang akibat hukumnya dikehendaki oleh sipelaku, dan ini dapat dibedakan
menjadi , perbuatan hukum bersegi satu (pembuatan surat wasiat)
perbuatan hukum bersegi dua (perjanjian jual beli).

2. Perbuatan subyek hukum yang bukan merupakan perbuatan hukum, adalah


perbuatan subyek hukum yang akibatnya tak dikehendaki oleh pelaku yang
7

dapat berupa perbuatan :


* yang layak, artinya tidak merugikan kepentingan subyek hukum lainnya dan
perbuatannya dilakukan secara sukarela oleh sipelaku.
Contohnya : zaakwarneming (1354 KUHPdt).

* yang tidak layak, merugikan kepentingan subyek hukum lainnya dan terdapat
dalam perbuatan melanggar hukum.

Perbuatan melanggar hukum ini pada awalnya ditafsirkan secara sempit yakni
disamakan dengan perbuatan melanggar undang-undang, tapi kemudian atas
jasa Molengraff sejak tgl 31 Januari 1919 diterima pengertian yang luas
bahwa perbuatan melanggar hukum adalah berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu, yang :
- melanggar hak orang lain
- bertentangan dengan kewajiban hukum sipembuat
- bertentangan dengan kesusilaan ataupun azas-azas pergaulan
kemasayarakatan mengenai penghormatan terhadfap orang lain atau subyek
hukum lainnya.

b. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subyek hukum atau peristiwa hukum
lainnya, yaitu peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat yang tidak
merupakan akibat dari perbuatan subyek hukum.
Misal : - Kelahiran seorang bayi,
- kematian seseorang
- kadaluarsa : 1. kadaluarsa aquisitif (menimbulkan hak)

2. kadaluarsa extientif ( melenyapkan kewajiban)

II. Perbuatan hukum,


Adalah suatu perbuatan atau tindakan subyek hukum yang dapat menimbulkan
suatu akibat hukum dikehendaki oleh sipelaku.
Pada dasarnya setiap perbuatan hukum akan melahirkan adanya hak &
Kewajiban dan hak & kewajiban inilah yang dinamakan dengan akibat hukum.
Perbuatan hukum dapat dibedakan menjadi dua :
a. perbuatan hukum bersegi satu. ( membuat surat waris)
b. perbuatan hukum bersegi dua. (sewa menyewa, jual beli dll).

III. Hubungan hukum,


Ialah hubungan antara subyek hukum yang diatur oleh hukum yang isinya
Merupakan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
8

Hubungan hukum dibedakan menjadi dua :


a. hubungan hukum sepihak, yaitu hubungan hukum yang menimbulkan hak &
kewajiban bagi masing-masing pihak.
b. hubungan hukum timbal balik.

IV. Akibat hukum.


Adalah akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa hukum.

Anda mungkin juga menyukai