NIM : 041091801
FAKULTAS : EKONOMI
TUGAS :3
1.Terdapat dua alasan utama penting nya mempelajari keluarga dari segi perspektif perilaku oleh
beberapa konsumen yang mengatasnamakan sebuah keluarga.Pembelian berbagai macam produk
dan jasa oleh keluarga merupakan hasil interaksi dengan saling mempengaruhi antar anggota
keluarga. Berbagai jenis produk di beli dan pakai oleh semua anggota keluarga , misalnya
pembelian rumah sering kali diputuskan oleh suami dan istri dengan meminta pendapat dari
anggota keluarga lainnya terlebih dahulu contoh lainya, yaitu barang – barang rumah tangga ,
seperti meja kursi, kompor dan peralatan dapur lainnya, dan beberapa kegiatan kelurga liburan
keluarga , memilih tempat sekolah untuk anak , menetapkan jadwal resepsi pernikahan anak.
Kedua keputusan pembelian barang dan jasa di pengaruhi oleh anggota keluarga lainnya
meskipun pembelian di lakukan oleh seorang anggota (individu). Contohnya adalah pembelian
makanan dan minuman untuk kebutuhan keluarga yang mungkin dilakukan oleh seorang ibu
dengan tetap meminta pendapat anggota keluarga lainnya mengenai jenis makanan dan minuman
yang ingin di beli studi keluarga dalam pengambilan keputusan seringkali dilakukan hanya
dengan mewawancarai seorang anggota keluarga yang dapat menggambarkan pola pengambilan
keputusan keluarga tersebut, baik ayah maupun ibu. Hal tersebut di sebabkan oleh anggota
keluarga yang sudah dewasa memiliki kesibukan masing – masing yang sulit ditemui pada waktu
yang bersamaan . Akibatnya Studi keluarga dalam pengambilan keputusan relatif lebih sedikit
dibandingkan studi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang konsumen.
2.A Lima Karakteristik situasi konsumen
2.B Cara Promosi Bisnis Cafe di Media Sosial (Sosmed) Dengan Efektif
Promosi bisnis cafe di media sosial atau biasa disebut dengan sosmed dapat menjadi pilihan
alternatif yang tepat bagi para pengusaha bidang kuliner dengan konsep nongkrong seperti ini
untuk menjaring pembeli lebih banyak. Melakukan pemasaran secara online memang sangat
diperlukan di era digital mengingat banyaknya pengguna internet yang jumlahnya terus
meningkat sehinga sangat cocok untuk dijadikan target pasar.
Mudahnya akses internet kini membuat segala macam informasi menyebar dengan cepat di
masyarakat termasuk materi dan media promosi. Hal inilah yang harus kita manfaatkan dengan
baik untuk melakukan pemasaran supaya dapat menjaring pelanggan lebih luas. Media sosial
seperti Facebook dan Instagram yang banyak digunakan untuk berinteraksi di dunia maya, dapat
menjadi sarana yang baik untuk mempromosikan bisnis cafe. Saat ini para pengusaha sudah
mulai memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi usaha mereka termasuk bisnis cafe yang
kini mulai naik daun. Pelanggan cafe yang rata-rata adalah usia remaja hingga orang dewasa
kebanyakan menjadi pengguna aktif sosial media sehingga sarana ini sangat relevan untuk
dijadikan media promosi.
Langkah Mudah Melakukan Promosi Cafe Di Facebook dan Instagram
Untuk mulai melakukan promosi cafe di media sosial seperti Facebook dan Instagram dapat
dilakukan dengan beberapa langkah. Meski bisa dibilang cukup mudah, namun kita tidak bisa
melakukannya secara asal-asalan. Ini dapat membuat pemasaran cafe secara online yang kita
lakukan menjadi tidak efektif dan tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada target pasar.
Untuk itu simaklah langkah-langkah melakukan promosi cafe di Facebook dan Instagram berikut
ini.
Pengenalan kebutuhan dapat kita lihat misalnya ketika konsumen memerlukan produk untuk
kebutuhan menyalurkan bakat dan hobi , maka perusahaan dengan motif ekonomi akan
menyediakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut. Salah satu contohnya adalah
adanya produk gerai karoke dengan berbagai merek di berbagai kota di indonesia. Pengenalan
kebutuhan juga dapat di lihat ketika konsumen ingin statusnya naik sehingga mereka ingin
masuk ke sekolah favorit , maka muncullah tempat bimbingan belajar. Pada jaman sebelumnya
tahun 70an mungkin jarang sekali ditemui berbagai bimbingan belajar.Bimbingan belajar muncul
sejak tahun 80an.Meskipun fenomena bimbingan belajar di duga sebagai cerminan kegagalan
dari proses pendidikan formal yang ada.
Tahapan kedua dari proses keputusan adalah pencarian informasi konsumen biasanya mencari
sumber informasi yang pertama adalah informasi yang ada di dalam diri. Pencarian informasi
tersebut dapat disebut sebagai pencarian internal. Selain pencarian internal , ada juga yang biasa
di sebut sebagai pencarian eksternal. Jika kita melihat kaitannya dengan periklanan . Seseorang
memasang iklan suatu produknya secara terus – menerus , karena mereka menginginkan produk
mereka tersimpan dalam memory konsumen.
Proses Keputusan ketiga adalah evaluasi alternatif , Evaluasi alternatif adalah mengevaluasi
produk dan merek yang sudah dibeli konsumen dan yang diingin kan oleh konsumen . Proses
pengambilan keputusan bisa rumit dan juga bisa simple. Kebiasan yang dilakukan konsumen
dapat membentuk keinginan mereka untuk membeli kembali produk yang relatif sama. Apabila
mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup , sering kali mereka hanya mehngandalkan
rekomendasi dari teman atau kerabat terdekatnya.
Setelah melakukan proses evaluasi alternatif, selanjutnya konsumen akan melakukan pembelian,
Konsumen dan evaluasi pasca konsumen konsumsi yaitu merasakan kepuasan konsumen atau
ketidakpuasaan. Konsumen apabila sudah memiliki alternatif, maka dia akan melakukan suatu
pembelian. Pembelian meliputi keinginan mengenai apa yang di beli oleh konsumen. Termasuk
juga konsumen membeli, tidak membeli, kapan membeli atau dimana akan membeli. Misalnya
orang bogor itu banyak membeli mobil di jakarta. Mereka menganggap bahwa beli mobil
dijakarta memiliki selisih yang cukup besar dari pada di bogor. Beberapa orang juga sampai rela
membeli mobil di jawa kemudian dikirim ke kalimantan. Mereka melakukan itu karena menurut
mereka selisih pembeliannya bisa mencapai hingga 5 juta.
Tahapan berikutnya adalah proses konsumsi setelah konsumen membeli produk yang dibutuhkan
nya, konsumen akan melakukan konsumsi. Konsumsi memiliki banyak istilah . Konsumsi juga
memiliki arti lain, seperti arti lain, seperti melihat , menduduki, meniduri , jika produknya adalah
pakaian, maka arti dari konsumsi adalah memakai. Jika produknya adalah Telkom, konsumsi
berati menjadi pelanggan.
Terdapat suatu teori yang dapat di gunakan untuk menganalisis kepuasan yakni teori
discomfirmation. Teori ini mengemukakan adanya positive disconfimation yaitu apa yang di
terima konsumen ternyata bisa terpenuhi lebih tinggi dari harapannya, hal ini yang menyebabkan
kepuasan konsumen.
7. Proses Pembuangan
Di indonesia biasanya barang atau produk yang sudah tidak dipakai lagi itu dijual, di simpan ,
atau di berikan kepada keluarganya atau tetangga.Tetapi berbeda dengan budaya di Amerika.
Masyarakat di Amerika llebih baik membeli sendiri walaupun dengan harga yang murah.Sangat
berbeda sekali budaya indonesia dengan budaya . Amerika, sebagai Contoh, kalau di indonesia
sampah ditanah diluar saja cepat sekali hilangnya. Tetapi kalau di Amerika kita harus
memasukankanya terlebih dahulu ketempat sampah agar diangkat oleh tukang sampah.
C. Bagaimana ternyata jika produk tersebut ternyata praktik keuangan yang merugikan
konsumen, apakah ada perlindungan untuk konsumen tersebut! Jika ada, jelaskan bentuknya dan
apakah institusi yang terkait untuk proses tersebut!
Jawaban:
Hak sebagai konsumen diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia yang berlandaskan pada Undang
Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 dan Pasal 33 yang mana
Perlindungan konsumen dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen dalam
melengkapi kebutuhan hidup. Kebutuhan perlindungan konsumen juga harus bersifat tidak berat
sebelah dan harus adil. Sebagai landasan penetapan hukum, asas perlindungan konsumen diatur
dalam Pasal 2 UUPK 8/1999."