Anda di halaman 1dari 3

Jawaban UTS Hukum Administrasi Negara

Nama : Fauza Rodi Panji Wirawan


Kelas : Hukum 3B
NIM : 05040721065

1. “Menurut Philipus M Hadjon ruang lingkup Hukum Administrasi Negara adalah


lapangan di luar legislative dan yudisiil namun lebih luas.” Hal ini dikarenakan
Philipus mengatakan pemerintahan sendiri dapat diartikan menjadi 2 pengertian
yaitu : “fungsi pemerintah” (kegiatan pemerintah) dan “Organisasi pemerintah”
(kumpulan dari kesatuan-kesatuan pemerintah). Hal yang dikatakan Philipus M
Hadjon sejalan dengan teori residu milik Van Vollen Hoven yaitu “segala yang tidak
termasuk fungsi perundang-undangan (legislative) dan fungsi peradilan (yudisiil)
ialah fungsi pemerintah”, teori ini juga berkatan dengan trias politica (pemisahan
kekuasaan menjadi 3 (Eksekutif (pelaksana Undang-Undang), Legislatif (pembuat
Undang-Undang), dan Yudikatif atau kehakiman (pengawas pelaksanaan Undang-
Undang) ). Van Vollen Hoven menjelaskan ruang lingkup Hukum Administrasi
negara dalam bukunya yang berjudul : Omtek van het administratiefrecht, bahwa
skema tentang Hukum Administrasi Negara di dalam kerangka hukum seluruh nya
ada 4 yaitu : Hukum Pemerintahan, Hukum Peradilan (Hukum Acara Pidana, Hukum
Acara Perdata, Hukum Peradilan Administrasi Negara), Hukum kepolisian, Hukum
Proses Perundang-undangan. Dalam Teori Residu Van Vollen Hoven menjelaskan
bahwa lapangan hukum administrasi negara adalah sisa/residu dari lapangan hukum
setelah penambahan oleh hukum tata negara, hukum pidana materiil, dan hukum
perdata materiil. Teori tersebut berkaitan erat dengan sejarah lahirnya hukum
administrasi. Dilihat dari sejarahnya dapat disimpulkan bahwa hukum administrasi
baru memperoleh bentuknya sejak terjadinya pemisahan kekuasaan negara menjadi
tiga kekuasaan, sehingga bidang hukum administrasi mengatur di luar kekuasaan
legislatif dan yudisiil yang berarti tidak sekedar kekuasaan eksekutif, tetapi lebih luas
dari itu karena menyangkut seluruh tindakan pemerintahan.
2. Dari kasus antara PT Bajatra dengan PT Kereta Api Indonesia pada Putusan PTUN
Bandung Nomor 74/G/2014/PTUN.BDG, Putusan PT TUN Jakarta Nomor
88/B/2015/PT.TUN.JKT, Putusan Mahkamah Agung Nomor 582/K/TUN/2015,
Putusan Mahkamah Agung Nomor 181/PK/TUN/2016. Menurut saya adalah hukum
privat.

Karena di dalam kasus tersebut sesuai apa yang dijelaskan dalam pengartian hukum
privat yaitu, hukum privat adalah hukum antar perorangan yang mengatur hak dan
kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lainnya dalam pergaulan masyarakat.
bidang hukum privat meliputi hukum tentang orang, hukum keluarga, hukum benda,
hukum perikatan, dan hukum waris.

Sedangkan arti Hukum Publik Sendiri adalah keseluruhan peraturan yang merupakan
dasar negara untuk mengatur pula bagaimana caranya negara melaksanakan tugasnya,
jadi merupakan perlindungan kepentingan negara. maka dari itu untuk memperhatikan
kepentingan umum, maka pelaksanaan peraturan hukum publik dilakukan oleh
penguasa.

Sebenarnya jika teori Tindakan hukum publik pada dasarnya hanya bersegi
satu/sepihak itu benar, karena tindakan hukum publik itu ada yang bersifat sepihak
(eenzijdig publiekrechtelijke handeling), dan yang bersifat dua pihak atau lebih
(meerzijdik publiekrechtelijke handeling). Tindakan hukum publik yang bersifat
sepihak (bersegi satu) ini yang dilakukan oleh alat-alat perlengkapan pemerintah ini
disebut beschiking", yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah ketetapan
atau keputusan", sedangkan tindakan hukum publik yang bersegi dua atau lebih,
misalnya perjanjian kontrak kerja dengan pemerintah, atau "kortverband contract'
(perjanjian kerja yang berlaku selama jangka pendek, yang dilakukan antara swasta
dengan pemerintah). Tindakan hukum publik yang bersegi satu maupun bersegi dua
dapat dikatagorikan menjadi tiga bagian, yakni: Sepihak - konkrit - individual;
Sepihak - konkret - umum; dan Lebih dari satu jabatan tata usaha negara - konkrit -
umum. Tindakan hukum pemerintah bidang hukum publik ini yang juga bersifat
sepihak (bersegi satu) dan peraturan yang dikeluarkan bersifat umum-abstrak.
Tindakan hukum dapat berbentuk peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan
menteri, peraturan gubernur dan lain-lain.

3. Unsur KTUN menurut H.D van wijk/Willem Konijnenbelt adalah bersifat konkrit dan
individual. Adapun maksud dari unsur konkrit dan individual adalah :

Unsur konkrit sendiri memiliki arti objek yang diputuskan


dalam KTUN itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan.
Contohnya : E. Utrecht menyatakan bahwa: bila pembuat peraturan umumnya tidak
melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya asal saja diadakan
secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konkret, keputusan administrasi
negara yang memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin (Izin mendirikan
bangunan).

Unsur individual sendiri memiliki arti KTUN itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi
tertentu baik alamat maupun hal yang dituju.
Contohnya : keputusan tentang perbuatan atau pelebaran jalan dengan lampiran yang
menyebutkan nama-nama orang yang terkena keputusan tersebut.
Dalam SK Bupati itu perlu jelas pula nama-nama setiap orang yang termuat di
dalamnya, di sinilah pentingnya sifat individual yang dimaksud.

4. apakah proyek pengadaan kereta cepat Jakarta-Bandung termasuk dalam tindakan


hukum publik atau privat?
Arti Konsorsium adalah perjanjian yang dibuat oleh subjek dalam konsorsium untuk
melakukan pekerjaan Bersama dengan pembagian Bersama yang telah ditentukan
dalam bentuk perjanjian. Dalam hal ini berarti anatar pihak indonesia dan pihak china
dalam pembagian tugas menciptakan kereta api cepat di bandung. Pembangunan
konsorsium anatara indonesia dan cina masuk kedalam hukum privat. Dan arti
konsorsium berkaitan dengan arti hukum privat sendiri yaitu, hukum antar perorangan
yang mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lainnya dalam
pergaulan masyarakat. bidang hukum privat meliputi hukum tentang orang, hukum
keluarga, hukum benda, hukum perikatan, dan hukum waris. Konsorsium bukan
termasuk badan hukum atau subjek hukum. Namun hanya merupakan bentuk
kerjasama antara anggotanya (subjek hukum) yang mempunya tujuan sama, dan oleh
karenanya setiap anggota-anggota konsorsium atas setiap perbuatan yang dilakukan.
Konsorsium sendriri merupakan salah satu bentuk perjanjian dan perjanjian masuk
kedalam ranah hukum privat.

Anda mungkin juga menyukai