HAN termasuk atau masuk dlm kelompok hukum publik karena mengatur
Hubungan negara atau pemerintah dgn warga negara yg bersifat
umum/publik (kepentingan umum/kepentingan publik)
Apa yang dimaksud dgn Privat (Hukum Sipil) dan Hukum Publik (Hukum
Negara…?.
H.Zainal Asikin:
Hukum menurut isinya dibedakan atas:
a. Hukum Privat (Hukum Sipil) yaitu hukum yang mengatur Hubungan-
Hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
b. Hukum Publik (Hukum Negara), yaitu hukum yang mengatur
Hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapan atau Hubungan
antara negara dengan perseorangan (warga negara).
(H.Zainal Asikin, 2021, Pengantar Limu Hukum,
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 78).
RUANG LINGKUP HAN
HAN meliputi
a. Mengatur sarana bagi penguasa untuk mengatur &
mengendalikan masyarakat;
b. Mengatur cara-cara partisipasi warga negara dlm proses
pengaturan & pengendalian tsb;
c. Perlindungan hukum;
d. Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk
pemerintahan yang baik.
HUBUNGAN HAN DENGAN ILMU HUKUM LAINNYA
HAN sbg Hkm Publik mempunyai Hubungan yg erat dgn hukum yg lain.
HUB. HAN DGN HTN
Van Vallen Hoven:
Badan-badan kenegaraan memperoleh wewenang dari HTN dan badan-
badan kenegaraan tersebut menggunakan wewenangnya harus berdasar
atau sesuai dgn Hukum Administrasi
Romeyn:
Hubungan antara kedua hukum tersebut yakni HTN menyinggung dasar-
dasar negara dan Hukum Administrasi mengenai pelaksanaan teknisnya.
(Baca: Lutfi Effendi, 2004, Pokok-Pokok Hukum Administrasi,
Bayumedia Publishing, Malang, Jawa Timur, hlm. 12)
Van Vallen Hoven:
Badan pemerintah tanpa aturan hukum negara akan lumpuh, karena
badan ini tidak mempunyai wewenang apa pun atau wewenangnya
tidak berketentuan, dan badan pemerintah tanpa hukum Administrasi
negara akan bebas sepenuhnya karena badan ini dapat menjalankan
wewenangnya menurut kehendaknya sendiri.
Lutfi Effendi:
Pada umumnya, yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala sesuatu
yang dapat menimbulkan hukum serta tempat ditemukannya hukum.
(Lutfi Effendi, 2004, Pokok-Pook Hukum
Administrasi, Bayumedia Publishing,
Malang-Jawa Timur, hlm. 25-26).
Sudikno Mertokusumo:
Kata sumber hukum sering digunakan dalam beberapa arti, yaitu:
a. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan permulaan
hukum, misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa dan
sebagainya;
b. Menunjukan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada
hukum yang sekarang berlaku: hukum Perancis, hukum Romawi.
c. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara
formal kepada peraturan hukum (penguasa masyarajat);
d. Sebagai sumber dari mana kita dapat mngenai hukum, misalnya
dokumen, undang-undang, lontar, batu bertulis dsb;
e. Sebagai sumber terjadinya hukum: sumber yang menimbulkan hukum.
(Sudikno Mertokusumo, 1999, Mengenal Hukum
Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, hlm. 76).
MACAM-MACAM SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Sumber hukum dibedakan atas Sumber Hukum Materil dan Sumber
Hukum Formil.
c. Fakotor Filosofis.
Yaitu ukuran untuk menentukan aturan itu bersifat adil atau tidak
dan sejauhmana aturan itu ditaati oleh warga masyarakat atau
mengapa masyarakat mentaati aturan itu.
SUMBER HUKUM FORMIL HAN
Suratno:
Sumber hukum formil HAN adlh sumber hukum yang dilihat dari segi
bentuk & pembentukannya sebagai pernyataan berlakunya hukum.
Sumber hukum formil dari HAN, yaitu:
a. Undang-Undang
b. Praktek Administrasi Negara (Konvensi)
c. Yurisprudensi; dan
d. Doktrin.
(Baca: Nomensen Sinamo, 2016,
Hukum Administrasi Negara,
Jala Permata Aksara, Jakarta, hlm. 41).
Undang-Undang (UU)
Penggunaan istilah UU sbg sumber hukum formal HAN sbnarnya kurang tepat,
Istilah yg tepat adalah peraturan perundang-undangan.
Jika Istilah Undang-Undang yg digunakan maka hanya menunjuk pada satu jenis
peraturan hasil produk DPR dan Presiden (legislative dan eksekutif), sementara
HAN itu tidak hanya diatur dlm Undang-Undang melainkan tersebar di berbagai
peraturan perundang-undangan. Misalnya:
1. UUD 1945
2. UU/Perpu
3. PP
4. Perpres
5. Permen
6. Perda
7. Dst.
Praktek Administrasi Negara (Konvensi)
Jimly Asshiddiqie:
Yurisprudensi adalah Putusan pengadilan yg bersifat tetap kemudian dijadikan
referensi bagi hakim lain dlm memeriksa perkara serupa di kemudian hari.
Jimly Asshiddiqie:
Dlm system hukum Indonesia, putusan pengadilan sbg yurisprudensi
harus memenuhi syarat:
a. Harus sudah merupakan Putusan yg berkekuatan hukum tetap
b. Dinilai baik, dlm arti memang menghasilkan keadilan bagi pihak-pihak
ybs;
c. Putusan itu sudah berulang beberapa kali atau dilakukan dgn pola yg
sama di Beberapa tempat terpisah;
d. Norma yg terkandung di dlmnya memang tidak terdpt dalm peraturan
tertulis yg berlaku, atau kalaupun ada tidak begitu jelas.
e. Putusan itu dinilai telah memenuhi syarat sbg yurisprudensi &
direkomendasikan oleh Tim Eksaminasi/tim penilai tersendiri yg
dibentuk oleh MA/MK untuk menjadi yurisprudensi yg bersifat tetap.
Doktrin (Hukum Administrasi Negara)
R. Soeroso:
Doktrin adalah pendapat para sarjana hukum terkemuka yg besar
pengaruhnya terhdp hakim dlm mengambil keputusan.
Sudikno Mertokusumo:
Doktrin itu adalah pendapat para ahli hukum yg merupakan sumber hkm,
tempat hakim dapat menemukan hukumnya.
Chainur Arrasyid:
Doktrin itu adalah hukum yg diciptakan oleh org-org cerdik pandai. Atau
pendpt-pendpt para ahli hkm tentang sesuatu hal mengenai hukum.
Jimly Asshiddiqie:
Pendapat hukum (legal opinion) itu dpt dijadikan rujukan Dalam membuat
keputusan asalkan memenuhi Beberapa persyaratan, yaitu:
1. Ilmuan yg bersangkutan dikenal dan diakui luas sbg ilmuan yg memiliki
otoritas di bidangnya & mempunyai integritas yg dpt dipercaya;
2. Terhdp persoalan yg bersangkutan memang tidak ditemukan dlm
peraturan tertulis yg berlaku;
3. Pendapat hukum dimaksud telah diakui keunggulannya dan diterima
oleh umum, khususnya di kalangan sesama ilmuan.
(Jimly Asshiddiqie, 2012, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara,
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 146).