HUKUM
DALAM BISNIS
KOPERASI
SIMPAN PINJAM
KOVERLIUS BUULOLO
4201210185
A. Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Di Indonesia.
Koperasi simpan pinjam merupakan Lembaga non bank yang kegiatan usahanya berupa
simpan pinjam, oleh karena itu dalam melakukan kegiatan usahanya dapat menerima
simpanan (penghimpunan dana) dan menyalurkan nya dengan cara memberikan pinjaman
kepada anggotanya melalui unit simpan pinjam (USP). Koperasi juga berbadan hukum
menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (UU Koperasi). UU
Koperasi merupakan salah satu dasar hukum pengaturan mengenai koperasi. UU Koperasi
tersebut diberlakukan kembali, sebab Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian dibatalkan seluruhnya oleh Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor
28/PUU-XI/2013. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian melalui
kewenangan MK tersebut dibatalkan seluruhnya, sebab filosofi mengenai koperasi yang
diatur dalam undang-undang tersebut tidak sesuai dengan hakikat susunan perekonomian
sebagai usaha bersama dan berdasarkan asas kekeluargaan yang diatur dalam Pasal 33 ayat
(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Definisi
dari koperasi di dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian khususnya dalam frasa “orang perseorangan” bertentangan dengan Pasal 33
ayat (1) UUD 1945. Oleh karena itu, untuk menghindari kekosongan hukum, maka UU
Koperasi diberlakukan kembali sebelum terbentuknya undang-undang tentang koperasi yang
baru. Frasa orang perseorangan bertentangan dengan asas kekeluargaan sehingga lebih
bersifat individualisme.
B. Analisis hubungan simpan pinjam pada koperasi sebagai salah satu bentuk
perjanjian berdasarkan kitab undang-undang hukum perdata
G. Prinsip-prinsip koperasi
Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering
dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip ekonomi
melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian
No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah.
Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
1. apakah prosedur pemberian pinjaman oleh KSP/USP Koperasi pada calon anggota
koperasi sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
2. apakah akibat hukum dari pemberian pinjaman pada calon anggota koperasi oleh
KSP/USP Koperasi yang tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
3. upaya apa yang dapat dilakukan KSP/USP Koperasi terhadap calon anggota koperasi
yang tidak memenuhi kewajibannya menjadi anggota koperasi.
Tujuan penerapan masalah masalah dalam koperasi simpan pinjam ini adalah yang
pertama sebagai kajian dan analisis kesesuaian prosedur pemberian pinjaman oleh KSP/USP
Koperasi pada calon anggota koperasi dengan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh koperasi, kedua adalah sebagai kajian
untuk mengetahui tindakan hukum yang dapat dilakukan apabila terjadi pelanggaran
pemberian pinjaman pada calon anggota koperasi oleh KSP/USP Koperasi terhadap Peraturan
Pemerintah No.9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi dan yang ketiga adalah sebagai kajian dan analisa terhadap upaya yang dapat
dilakukan KSP/USP Koperasi terhadap calon anggota koperasi yang tidak memenuhi
kewajibannya menjadi anggota koperasi.
KESIMPULAN
Koperasi simpan pinjam merupakan Lembaga non bank yang kegiatan
usahanya berupa simpan pinjam, oleh karena itu dalam melakukan kegiatan usahanya
dapat menerima simpanan (penghimpunan dana) dan menyalurkan nya dengan cara
memberikan pinjaman kepada anggotanya melalui unit simpan pinjam (USP).
Ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hubungan simpan pinjam yang
merupakan kegiatan usaha Koperasi Kredit Harapan Kita Kota indonesia memang
benar telah memenuhi unsur-unsur perjanjian sebagaimana diatur dalam
KUHPerdata.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut,
secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan
jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada
pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan
perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan
harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya.
Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena
itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.