Anda di halaman 1dari 4

Ciri-ciri Positif Demokrasi Ekonomi:

(1)Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. (Pasal 33(1)
UUD 1945).

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hayat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara (Pasal 33(2))

(3)Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat (Pasal 33(3))

(4)Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dipergunakan dengan permufakatan


Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada
Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula (Pasal 230 )45))

(5)Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang Iayak (Pasal 27(2))

(6)Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat (Penafsiran analogi Pasal 6.UU no.5 th.1960).

(7)Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkem-bangkan sepenuhnya dalam
batas-batas tidak merugikan kepentingan umum (Tersirat dalam Pembukaan UUD 1945).

(8)Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34).

Ciri-ciri Negativ Demokrasi Ekonomi:


Free Fight Liberalisme ialah adanya kebebasan yang tak terkendali sehingga memungkinkan
terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah. Dan dengan dampak semakin bertambah
luasnya jurang pemisah antara kaya dan yang miskin.

Etatisme ialah keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan
kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.

Monopoli adalah suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok ekonomi
tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti
’keinginan sang monopoli’
TUJUAN BPR
Meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah kesajahteraan
rakyat. Yang sasarannya adalah melayanikebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,
pengusaha kecil, pegawai dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank
umum sehinggal dapat mewujudkan pemerataan layanan perbankan.
FUNGSI BPR
• Berfungsi Untuk Memberikan Suatu Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk Menerima
Tabungan Mereka Dalam Bentuk Deposito Berjangka, Tabungan, Dan/Atau Bentuk
Lainnya Yang Dipersamakan Dengan Itu;
• Berfungsi Untuk Memberikan Kredit;
• Berfungsi Untuk Menyediakan Pembiayaan Bagi Nasabah Yang Berdasarkan Prinsip
Bagi Hasil Sesuai Dengan Ketentuan Yang Ditetapkan Dalam Peraturan Pemerintah;
Serta
• Berfungsi Untuk Menempatkan Dananya Dalam Bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Dan Atau Pada Bank Lain.

FUNGSI BPR YANG DI BUKU

 Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau tidak memiliki akses
ke bank umum.
 Membantu pemerintah mendidik masyarakat dalam memahami pola Nasional agar
akselarasi pembangunan di sektor pedesaan dapat lebih dipercepat
 Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat pedesaan.
 Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lembaga
keuangan formal sehingga terhindar dari jeratan rentenir
KEGIATAN USAHA

Yang boleh dilakukan :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau
kelebihan likuiditas.

Tidak boleh :

1. Menerima simpanan berupa giro.


2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap
layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
4. Melakukan usaha perasuransian.
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha
BPR.

Alasannya tidak boleh di lakukan BPR

1. Karena sudah diatur dalam undang-undang dan BPR hanya dapat menerima simpanan
dari masyarakat dalm bentuk tabungan dan deposito. sedangkan untuk menerima
simpanan dalam bentuk giro dalah hanya bank umum
2. karena bpr pada dasarnya memfokuskan diri pada usaha mikro yang terdiri dari
masyarakat usaha kecil kinen yang memiliki jumlah pengawai kurang dari 50 orang. di
kawatirkan bila BPR mengadakan vautan asing maka berubah menjadi bisnis pokok
perusahaan berorientasi pada masyarakat . di tambah klien dari BPR tidak ada berasal
dari luar negeri.
3. Karena bukan tugas BPR
-Prisip prudential banking(kehati-hatian) : suatu prinsip yang terpenting dalam bank
dunia yg hrus dtrapkan oleh BI
-prnsip cocern (prhatian) suatu prinsip mndapat prhatian yang dtrapkan olen bank dunia
u/ memelihara keuangan.
4. Apabila BPR melakukan investasi di bidang valas atau perasuransian maka melanggar
ketentuan Bank Indonesia mengenai target market dari bank tersebut. Di samping itu bila
BPR sendiri kekuatannya adalah pada sektor mikro,
5. Di luar kegitan usaha

ALOKASI KREDIT BPR

Di kertas 1 lagi

Anda mungkin juga menyukai