Anda di halaman 1dari 8

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No.

1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

ANALISIS MANAJEMEN KREDIT UNTUK MENURUNKAN


TERJADINYA KREDIT MACET SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP LAPORAN KEUANGAN.
(Studi Kasus Unit Simpan Pinjam Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. “MEKAR”)

Oleh: Arda Vebriani


Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri

1.1 Latar Belakang kepada pengendalian dan pengawasan kredit


Lembaga keuangan memegang peranan yang macet.
penting dalam perekonomian sebab lembaga Manajemen perkreditan adalah
tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan pengelolaan kredit yang dijalankan oleh
dan perkembangan khususnya dibidang bank meliputi perencanaan,
ekonomi. Dalam suatu negara berkembang pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan
khususnya di Indonesia dengan sedemikian rupa sehingga kredit tersebut
masyarakatnya yang relatif tergolong berjalan dengan baik sesuai dengan
masyarakat menengah kebawah, sangat kesepakatan antara bank dan debitur.
perlu didirikan lembaga keuangan seperti (Firdaus, 2004:4)
bank dan koperasi yang bisa membantu Unit Simpan Pinjam KOPKAR PT.
memberi pinjaman modal kepada GUDANG GARAM Tbk. KEDIRI
masyarakatnya tersebut. “MEKAR” merupakan salah satu koperasi
Kredit merupakan salah satu bagian yang berngerak dalam bidang penyediaan
peminjaman modal yang dilakukan oleh jasa layanan keuangan. Jasa layanan ini
lembaga keuangan dalam hal ini pihak diberikan kepada karyawan, masyarakat dan
koperasi ke masyarakat dalam upaya usaha mikro. Unit Simpan Pinjam KOPKAR
mendorong kinerja usaha sehingga dapat PT. GUDANG GARAM Tbk. KEDIRI
dimanfaatkan untuk meningkatkan “MEKAR” dalam menyalurkan dananya dan
produktivitas usaha riil yang dilakukan membantu para nasabah dengan sistem dan
masyarakat secara imdividu maupun prosedur yang mudah, cepat, dan aman.
kelompok. Namun selain itu koperasi juga tidak
Kredit macet adalah kredit yang terlepas dari masalah kredit.
terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau 1.2 Batasan Masalah
bunga yang telah melampaui 270 hari. 1. Penerapan manajemen kredit yang
Kredit macet tersebut sangat berpengaruh meliputi proses pemberian kredit, anilisis
pada laporan keuangan yaitu menambah pemberian kredit, pengaruh kredit macet
piutang usaha menjadi semakin besar. Hal terhadap laporan keuangan.
tersebut dapat mempengaruhi performing 2. Data-data penyaluran kredit Modal Kerja
laporan keuangan. Karena kecil 2009-2011.
kemungkinan kredit macet dapat ditagih 3. Data-data jumlah penyaluran kredit
lagi, maka dilakukan suatu estimasi Modal Kerja yang macet pada tahun
cadangan kerugian piutang untuk 2009-2011.
mengantisipasi adanya kredit macet tersebut
1.3 Rumusan Masalah
(Rivai,2007:453)
Berdasarkan latar belakang masalah
Upaya untuk menghindari hal tersebut,
diatas, maka rumusan penelitian ini adalah:
maka diperlukan suatu manajemen kredit
1. Bagaimana penerapan manajemen kredit
yang merupakan pengelolaan kredit yang
untuk menurunkan kredit macet pada
baik mulai dari perencanaan jumlah kredit,
Unit Simpan Pinjam KOPKAR PT.
penentuan suku bunga, prosedur pemberian
GUDANG GARAM Tbk. KEDIRI
kredit, analisis pemberian kredit sampai
“MEKAR”?

38
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

2. Bagaimana pengaruh kredit macet Data kualitatif yang digunakan berupa


terhadap laporan keuangan? sejarah perusahaan dan sruktur organisasi
perusahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
2. Data Kuantitatif
Berdasarkan latar belakang dan
Data kuantitatif yang digunakan berupa
rumusan masalah diatas, dapat diketahui
data kredit macet dan laporan
tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu:
perhitungan hasil usaha unit simpan
1. Untuk mengetahui penerapan manajemen
pinjam tahun 2009-2011.
kredit untuk menurunkan kredit macet
b. Teknik Pengumpulan Data
pada Unit Simpan Pinjam KOPKAR PT.
1. Teknik Wawancara
GUDANG GARAM Tbk. KEDIRI
2. Teknik Dokumentasi
“MEKAR”.
Dalam penyusunan penelitian ini
2. Untuk mengetahui pengaruh kredit macet
penulis menggunakan analisis deskriptif
terhadap laporan keuangan.
kuantitatif, dengan alat yang dipergunakan
METODOLOGI PENELITIAN dapat peneliti uraikan sebagai berikut :
1. Data Primer 1. Analisis Penerapan manajemen kredit
Data primer adalah data yang diperoleh yang meliputi Perencanaan kredit, proses
secara langsung dari sumbernya atau hasil pemberian kredit, analisis pemberian
wawancara dengan pihak peusahaan kredit, pengawasan kredit kredit macet. (
mengenai sejarah, perkembangan Firdaus, 2004:4)
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, 2. Analisis faktor penyebab terjangan
proses pemberian kredit. Selain itu data yang terjadinya kredit macet dengan
diperoleh dari catatan yang ada dipeusahaan menggunakan analisis 5C. (Firdaus,
diantaranya data mengenai kredit macet, 2004:83)
perhitungan hasil usaha unit simpan pinjam 3. Menghitung estimasi jumlah cadangan
tahun 2009-2011. kerugian piutang dengan menggunakan
a. Jenis Data kolektibility kredit, dengan rumus:
1. Data Kualitatif

Cadangan khusus sebesar:


a. Kredit kurang lancar = 50% x kredit kurang lancar =Rp.xxxx
b. Kredit diragukan = 75% x kredit diragukan =Rp. xxxx
c. Kredit macet = 100% x kredit macet =Rp. xxxx
Jumlah estimasi piutang tak tertagih =Rp. Xxxx
Jurnal untuk mencatat cadangan kerugian piutang :
Biaya kredit ayng diberikan khusus Rp. xxxx
Cadangan kerugian Piutang Rp. xxxx ( Bastian, 2006:274 )

4.2 Pembahasan Manajemen yang efektif pada


4.2.1 Analisis Manajemen kredit yang perkoperasian yaitu dengan menerapkan
diterapkan Kopkar PT. Gudang analisis yang baik dan efektif, karena tujuan
Garam Tbk. Kediri “ MEKAR” analisis adalah untuk memperoleh keyakinan
Setiap koperasi pastinya tidak akan apakah nasabah mempunyai kemauan dan
terlepas dari adanya kredit macet dimana kemampuan memenuhi kewajibannya
nasabah tidak dapat melunasi utangnya kepada koperasi secara tertib, baik
kepada koperasi. Maka untuk mengatasi hal pembayaran pokok pinjaman maupun
tersebut koperasi membutuhkan marginnya sesuai kesepakatan dengan
manajemen pembiayaan yang profesional koperasi.
guna mengatur operasional kerjanya. Adapun analisis pembiayaan yang
efektif pada umumnya adalah dengan
39
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

menerapkan 5C (Character, Capital, salah satu cara untuk menurunkan


Capacity, Collateral, Condition of pembiayaan macet.
Economy), karena dengan 5C tersebut
3. Pelaksanaan (Actuating)
koperasi akan melakukan penilaian terhadap
Pelaksanaan merupakan tindakan untuk
anggota apakah anggota memiliki i’tikad
mengusahakan agar semua anggota
baik atau tidak dan diharapkan koperasi
organisasi aktif bergerak melaksanakan
benar-benar mendapatkan anggota yang
tugas masing-masing demi tercapainya
menguntungkan.
tujuan organisasi. Pelaksanaan pada Kopkar
Agar dapat menerapkan analisis 5C
PT. Gudang Garam Tbk. Kediri “MEKAR”
maka dibutuhkan manajemen pembiayaan
meliputi:
yang efektif. Manajemen pembiayaan yang
1) Prosedur Pemberian Pembiayaan
digunakan antara lain:
Sebelum debitur memperoleh
1. Perencanaan (Planning) pembiayaan terlebih dahulu harus melalui
Proses perencanaan merupakan awal tahapan-tahapan penilaian mulai dari diawali
dari manajemen pembiayaan, dimana tujuan, pengajuan permohonan pembiayaan,
strategi untuk mencapai tujuan, sasaran dan penyelidikan berkas-berkas, sampai
program perpembiayaan akan ditentukan pembiayaan tersebut dapat dicairkan atau
melalui perencanaan. Perencanaan yang tidak. Proses tersebut harus dilakukan
efektif dapat diterapkan apabila koperasi dengan tepat sebelum anggota mendapatkan
menerapkan perencanaan sebaik mungkin persetujuan dari Kasi Unit Simpan Pinjam.
agar penyaluran pembiayaan dapat Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri
terlaksana dengan baik dan tercapai sesuai “MEKAR” melakukan analisa untuk
dengan yang direncanakan. mengetahui kebenaran permohonan
Berdasarkan data, bahwa. perencanaan pembiayaandengan menggunakan analisis
dapat dilihat melalui kondisi perekonomian 5C apakah dengan prosedur tersebut
tahun sebelumnya, dengan perencanaan permohonan diterima atau tidak. Dengan
tersebut Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. prosedur yang Kopkar PT. Gudang Garam
Kediri “MEKAR” dapat mengetahui Tbk. Kediri “MEKAR” dalam
pembiayaan itu sudah berhasil atau tidak pelaksanaannya sudah dapat menurunkan
dilihat dari pertumbuhan setiap bulannya. terjadinya pembiayaan macet tetapi belum
efektif dalam melakukan analisis 5C.
2. Pengorganisasian (Organizing)
2) Jaminan Pembiayaan
Organisasi merupakan alat dan wadah
Jaminan pembiayaan merupakan hak
dari sekelompok orang yang bekerja sama
dan kekuasaan atas barang jaminan yang
dalam melakukan aktivitas-aktivitas untuk
diserahkan oleh nasabah kepada koperasi
mencapai tujuan. Jika aktivitas organisasi
guna menjamin pelunasan utangnya apabila
baik dan benar, maka tujuan akan lebih
pembiayaan yang diterimanya tidak dapat
mudah dicapai. Pengorganisasian suatu
dilunasi sesuai waktu yang dijanjikan dalam
perusahaan agar dapat berjalan dengan
perjanjian pembiayaan.
efektif dibutuhkan struktur organisasi dan
Berdasarkan data yang diperoleh Kopkar
job description.
PT. Gudang Garam Tbk. Kediri “MEKAR”
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri
menetapkan jaminan pembiayaan berupa
“MEKAR” sudah tepat, karena dapat dilihat
BPKB dan Sertifikat tanah atau bangunan.
dari jobdescription yang telah ditetapkan
Jaminan tersebut sebagai dasar nasabah
kepada penanggung jawab bagian masing-
mengajukan permohonanpembiayaan. Untuk
masing. Jobdescription yang diberikan pada
mengetahui berapa besar pinjaman yang
setiap karyawan Kopkar PT. Gudang Garam
nasabah peroleh dapat dilihat dari contoh
Tbk. Kediri “MEKAR” sudah terlaksana
berikut :
dengan baik. Oleh karena itu, dengan
Contoh :
struktur organisasi yang tepat merupakan

40
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

Seseorang Anggota GRU A1 Kediri “MEKAR” harus benar-benar


mempunyai simpanan pokok + simpanan meneliti apakah sudah lengkap atau tidak.
wajib = Rp. 3.000.000,- pinjaman uang Rp Melalui syarat tersebut Kopkar PT. Gudang
12.000.000,-. Maka besarnya nilai jaminan Garam Tbk. Kediri “MEKAR” mampu
adalah Rp. 12.000.000 – ( Rp.3.000.000,- + untuk menghindari hal-hal yang tidak
Rp. 3.000.000,-) = Rp. 6.000.000,- Dia diinginkan. Dengan demikian, syarat–syarat
meminjam uang ke Kopkar PT. Gudang dan kelengkapan permohonan pembiayaan
Garam Tbk. Kediri “MEKAR” dengan yang ditetapkan cukup efektif untuk
menjaminkan BPKB sepeda motor Vega R menurunkan terjadinnya pembiayaan macet.
tahun 2008.
4. Pengawasan (Controlling)
Jawab:
Pengawasan pembiayaan adalah usaha
Jaminan x 60%
penjagaan dan pengamanan dalam
Rp 6.000.000,- x 60% = Rp 3.600.000,-
pengelolaan kekayaan koperasi dalam
Maka Si A boleh meminjam di, Kopkar PT.
bentuk pembiayaan yang lebih baik dan
Gudang Garam Tbk. Kediri “MEKAR”
efisien, guna menghindari terjadinya
maksimal sebesar Rp3.600.000,-
penyimpangan pembiayaan macet dapat
Dari hasil analisis diatas, Kopkar PT.
dilakukan dengan cara mematuhi kebijakan
Gudang Garam Tbk. Kediri “MEKAR”
pembiayaan yang telah ditetapkan serta
cukup efektif menganalisis secara collateral.
mengusahakan penyusunan administrasi
3) Syarat dan kelengkapan yang harus
perpembiayaanan dengan benar. Kegiatan
dipenuhi dalam mengajukan permohonan
pengawasan pembiayaan dimulai sejak
pembiayaan.
permohonan pembiayaan nasabah diproses
Ketika mengajukan pembiayaan,
sampai pembiayaan diselesaikan. Dengan
anggota harus memenuhi syarat dan
adanya pengawasan, koperasi dapat
kelengkapan yang ditentukan oleh pihak
mengambil langkah-langkah yang tepat
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri
dalam mengatasi penyimpangan yang akan
“MEKAR” dan kelengkapan tersebut
terjadi.
menjadi pertimbangan apakah anggota
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri
diterima dalam permohonan pembiayaan
“MEKAR” menerapkan 3 pengawasan
atau ditolak. Berdasarkan data, kelengkapan
pembiayaan untuk menurunkan terjadinya
yang ditentukan oleh Kopkar PT. Gudang
pembiayaan bermasalah. 3 pengawasan
Garam Tbk. Kediri “MEKAR” untuk
tersebut, yaitu intern, ekstern, dan preventif.
jaminan kendaraan bermotor dan tanah sama
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri
yang membedakan hanya jaminan. Jika
“MEKAR” mampu mengamanan kekayaan
jaminan tersebut berupa tanah maka syarat
koperasi dari nasabah yang tidak memiliki
yang harus dipenuhi berupa sertifikat, luas
i’tikad baik. Pengawasan preventif yang
tanah dan bangunan beserta lokasi. Apabila
dilakukan dengan menggunakan analisa 5C
kendaraan bermotor syaratnya dilihat dari
harus diterapkan sebaik mungkin dan pihak
tahun pembuatan.
koperasi harus teliti dalam mengawasinnya.
Dari syarat-syarat dan kelengkapan
Pengawasan pembiayaan yang
yang ditetapkan harus terpenuhi semua, dan
diterapkan kurang baik karena Kopkar PT.
jika salah satu syarat tidak terpenuhi maka
Gudang Garam Tbk. Kediri “MEKAR” baru
pihak koperasi akan menolak permohonan
melakukan pengawasan ketika telah terjadi
pembiayaan karena bagi koperasi syarat dan
pembiayaan bermasalah. Seharusnya
kelengkapan itu sebagai bukti apakah
pengawasan pembiayaan yang tepat
anggota benar-benar mengajukan
dilakukan semenjak anggota mengajukan
permohonan atau tidak. Apabila jaminan
pembiayaan. Selain itu pengawasan dengan
yang dimiliki bukan miliknya maka nasabah
analisa 5C juga kurang efektif, karena selain
harus membawa kwitansi pembelian. Oleh
dilakukan ketika adanya pembiayaan
karena itu, Kopkar PT. Gudang Garam Tbk.

41
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

bermasalah juga kurang akurat analisa yang terhadap kredit macet dibebankan pada
dilakukan. laporan keuangan berjalan jadi tampak
begitu besar pada pos piutang usahanya.
4.2.2 Analisis Faktor Penyebab Maka dari tahun ke tahun kredit macet
Terjadinya Kredit Macet semakin menumpuk karena belum ada
Kredit Macet dapat disebabkan oleh kebijakan untuk mengeksekusi kredit macet
faktor-faktor yang harus dikenali secara dini tersebut. Kredit macet tersebut akan ditutup
oleh pihak koperasi karena adanya unsur kerugiannya pada saat anggota sudah
kelemahan baik dari anggota, dari kondisi purnabhakti. Menurut Rivai penyelamatan
eksternal, bahkan dari koperasi pemberi kredit macet dilakukan dengan cara 3R,
kredit. yaitu :

4.2.2.1 Faktor penyebab kredit macet 1.4.2.1.1 Rescheduling (Penjadwalan


Faktor kredit macet merupakan salah Ulang)
satu penyebab kredit macet pada Kopkar PT. Yaitu upaya penyelamatan kredit yang
Gudang Garam Tbk.Kediri “MEKAR” melakukan perubahan syarat-syarat
berasal dari pihak anggota dan juga pihak perjanjian kredit yang berkenaan dengan
koperasi. Untuk mengatasi kredit macet jadwal pembayaran kembali kredit atau
Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri jangka waktu.
“MEKAR” melakukan tindakan payroll Contoh Rescheduling :
bank (autodebet). Tetapi dalam tidakan Seorang anggota koperasi meminjam ke
tersebut tetap masih ada nominal kredit unit simpan pinjam koperasi dengan nilai
macet yang tinggi dikarenakan kurang nominal Rp. 6.000.000,-, jangka waktu 24
ketatnya aturan penagihan. bulan dan bunga 2% perbulan. Jadi anggota
peminjam tersebut membayar cicilan
1.4.2 Pengaruh Kredit Macet perbulannya Rp. 370.000,- ( pokok pinjaman
Terhadap Laporan Keuangan Rp 250.000,- + bunga pinjaman 120.000,-).
1.4.2.1 Perlakuan terhadap kredit Dari bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-5
macet anggota peminjam tersebut membayar tepat
Kredit macet merupakan hal yang tidak waktu, tetapi bulan ke-6 sampai dengan
dapat dihindari oleh semua perusahaan yang bulan ke-10 dia menungggak. Pada bulan
bergerak dalam bidang simpan pinjam. Pada ke-11 koperasi menjadwalkan melakukan
unit simpan pinjam Kopkar PT. Gudang penjadwalan kembali sebagai berikut :
Garam Tbk. Kediri “ MEKAR” perlakuan

Tunggakan pokok pinjaman =Rp 4.750.000,-


Tunggakan bunga = 10% x Rp.6.000.000,- =Rp. 600.000,-
Menjadi pokok pinjaman baru dengan
jangka waktu 10 bulan dan tingkat bunga 2% perbulan =Rp. 250.000,-
=Rp. 5.350.000,-
Jadi cicilan perbulannya menjadi:
Pokok pinjaman =Rp. 107.000,-
Bunga pinjaman =Rp 2.140,-
Total cicilan perbulan =Rp. 109.140,-

1.4.2.1.2 Reconditioning (Persyaratan kredit, yang tidak terbatas hanya kepada


Ulang) perubahan jadwal angsuran atau jangka
Yaitu upaya penyelamatan kredit waktu kredit saja.
dengan cara melakukan perubahan atau Contoh kasus :
sebagian atau seuruh syarat perjanjian

42
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

Seorang anggota koperasi meminjam waktu 14 bulan. Untuk memberikan


uang dengan nominal Rp. 6.000.000,- keringanan pada anggota, unit simpan
dengan jangka waktu 24 bulan. Jumlah pinjam menambah waktu pelunasan dari 14
pokok pinjaman setiap bulan Rp. 6.000.000,- bulan menjadi 20 bulan. Maka angsuran
: 24 = Rp. 250.000,-. Setelah mengangsur 10 yang harus dibayar tiap bulannya sebagai
bulan pinjaman macet, sisa pinjaman Rp. berikut:
3.500.000,- yang seharusnya dilunasi jangka
- Pokok pinjaman (Rp. 3.500.000,- : 20 bulan) =Rp. 175.000,-
- Bunga pinjaman =Rp. 120.000,-
- Jumlah angsuran tiap bulan =Rp. 295.000,-
2.4.2.1.3 Restructuring (Penataan Ulang) penghapusbukuan kredit, tetapi sebelum
Disamping perubahan-perubahan melakukan suatu penghapusan menurut
syarat-syarat pinjaman pada reconditioning, Bastian dilakukan perhitungan
maka cara restructuring USP menambah pembentukan cadangan kerugian piutang.
kembali pinjaman atau mengkonversi Pembentukan cadangan kerugian piutang
sebagian atau seluruh pinjaman tersebut merupakan cadangan yang dibetnuk untuk
menjadi ekuitas USP terhadap anggota menutup kemungkinan kerugian yang timbul
penunggak tersebut. sehubungan dengan kredit yang diberikan
2.4.2.1.4 Pembentukan cadangan pada anggota. Maka pembentukan cadangan
kerrugian piutang : kerugian piutang yang bisa dilakukan adalah
Apabila ada kredit yang benar-benar sebagai berikut:
tidak dapat ditagih dilakukan suatu
Tahun 2009
Total pinjaman yang disalurkan dalam satu tahun = Rp. 38.626.145.301,-
Kolektebiliti kredit :
a. Lancar = Rp 29.120.250.942
b. Kurang Lancar = Rp 5.137.277.325
c. Diagukan = Rp 3.596.094.128
d. Macet = Rp 772.522.906
Berdasarkan data diatas maka pembentukan estimasi cadangan kerugian piutang pada akhir
periode 2009 adalah sebagai berikut :
Cadangan Khusus :
a. Kredit kurang lancar :50% xRp. 5.137.277.325 = Rp. 2.568.638.663
b. Kredit diragukan : 75% xRp. 3.596.094.128 = Rp. 2.697.070.596
c. Kredit macet : 100%xRp. 772.522.906 = Rp. 772.522.90
Jurnal pada saat pembentukan cadangan kerugian piutang :
- Pembentukan cadangan kerugian piutang khusus
Biaya kredit yang diberikan khusus Rp. 6.038.232.165
Cadangan kerugian piutang khusus Rp. 6.038.232.165
Tahun 2010
Total pinjaman yang disalurkan dalam satu tahun = Rp. 48.076.787.844
Kolektibility kredit :
a. Lancar = Rp 47.076.590.567
b. Kurang Lancar = Rp 721.151.818
c. Diagukan = Rp 254.806.976
d. Macet = Rp 24.038.394
Berdasarkan data diatas maka pembentukan estimasi cadangan kerugian piutang pada akhir
periode 2010 adalah sebagai berikut :
Cadangan Khusus :

43
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

a. Kredit kurang lancar : 50% xRp.721.151.818 = Rp. 360.575.909


b. Kredit diragukan : 75% xRp.254.806.976 = Rp. 191.105.232
c. Kredit macet : 100% xRp.24.038.394 = Rp. 24.038.39435
Jurnal pada saat pembentukan cadangan kerugian piutang :
Pembentukan cadangan kerugian piutang khusus
- Cadangan kerugian piutang khusus yang harus tersedia = Rp. 575.719.535
- Saldo Cadangan kerugian piutang khusus yang telah tersedia = Rp. 6.038.232.165
- Cadangan kerugian piutang khusus yang harus dibukukan = Rp.( 5.462.512.630)
Jurnal pada saat pembentukan cadangan kerugian piutang :
Cadangan kerugian piutang khusus Rp. 5.462.512.630
Biaya yang diberikan khusus Rp. 5.462.512.630
Tahun 2011
Total pinjaman yang disalurkan dalam satu tahun = Rp. 43.703.425.075
Kolektibility kredit :
Tahun 2011
a. Lancar =Rp 29.377.442.335
b. Kurang Lancar =Rp 8.522.167.890
c. Diagukan =Rp 3.531.236.746
d. Macet =Rp 2.272.578.104
Berdasarkan data diatas maka pembentukan estimasi cadangan kerugian piutang pada akhir
periode 2010 adalah sebagai berikut :
Cadangan Khusus :
a. Kredit kurang lancar : 50% xRp. 8.522.167.890 = Rp. 4.261.083.945
b. Kredit diragukan : 75% xRp. 3.531.236.746 = Rp. 2.648.427.560
c. Kredit macet : 100% xRp. 2.272.578.104 = Rp. 2.272.578.104
Pembentukan cadangan kerugian piutang khusus
- Cadangan kerugian piutang khusus yang harus tersedia = Rp. 9.182.089.609
- Saldo Cadangan kerugian piutang khusus yang telah tersedia = Rp. 5.462.512.630
- Cadangan kerugian piutang khusus yang harus dibukukan = Rp. 3.719.576.979
Jurnal pada saat pembentukan cadangan kerugian piutang :
Biaya yang diberikan khusus Rp. 3.719.576.979
Cadangan kerugian piutang khusus Rp. 3.719.576.979
Keterangan :
Cadangan kerugian piutang menggambarkan estimasi jumlah tagihan terhadap debitur
yang tidak dapat itagih dimasa datang. Hal tersebut dapat mengantisipasi adanya kredit
macet. Dalam hal ini perrusahaan menggunnakan sebuah akun kontra dan tidak secara
langsung mengkredit piutang usaha karena perrusahaan tidak tahu secara pasti piutang
(debitur) mana yang tidak akan membayar. Pada laporan neraca cadangan kerugian piutang
sebagai pengurang piutang sehingga menghasilkan piutang bersih, sedangkan pada laporan
perhitungan hasil usaha sebagai beban piutang yang tidak ditagih sehinngga mengurangi
SHU bersihnya.

Kesimpulan menurunkan terjadinya kredit macet


Berdasarkan hasil penelitian dan menggunanakan analisis 5C ( Character,
pembahasan sebagaimana pada bab Capital, Capacity, Collateral, Condition
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan of Economy ) yang efektif mampu
penelitian sebagai berikut : menurunkan terjadinya kredit macet
1. Manajemen kredit yang diterapkan oleh tetapi belum efektif dalam pelaksanaan
Unit Simpan Pinjam Kopkar PT. Gudang analisisnya. Pengorganisasian yang
Garam Tbk. Kediri “ MEKAR” untuk diterapkan oleh Unit Simpan Pinjam

44
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 2 No. 1 – Januari 2014 ISSN 2338-3593

Kopkar PT. Gudang Garam Tbk. Kediri “ 2. Sebaiknya dilakukan suatu pencadangan
MEKAR” sudah tepat seperti yang kerugian piutang untuk mengantisipasi
tercantum di struktur organisasi dan job adanya kredit macet denan cara
description.Sedangkan pelaksanaan yang melakukan estimasi jumlah piutang tak
diterapkan adalah proseur kredit yang tertagih dengan menggunakan analisis
mudah, jaminan kredit, syarat-syarat kolektobility kredit
yang harus dipenuhi, analisis kredit, serta
pengawasan dalam pmbayaran yang DAFTAR PUSTAKA
diterapkan juga belum cukup efektif
untuk menurunkan terjadinya kredit Abdulloh, Faisal (2003). Manajemen
macet. Perbankan. Edisi pertama. Cetakan
2. Belum efektifnya manajemen kredit pertama. Malang: Universitas
yang dilakukan akan berpengaruh pada Muhammadiyah.
besarnya kredit macet yang ada. Kredit Arthesa, Ade & Edia Hardiman (2006).
macet tersebut akan berpengaruh pada Bank & Lembaga Keuangan Bukan
laporan keuangan yaitu menambah pada Bank. Jakarta : PT Indeks.
pos piutang menjadi semakin besar.
Baridwan, Zaki (2004). Intermediate
Untuk mengantisipasi kredit macet
Accounting. Edisi Ketujuh. Cetakan
peneliti melakukan suatu estimasi jumlah
kedua. Yogya: BPFE.
cadangan kerugian piutang yang
berdasarkan analisis kolektibity kredit Bastian, Indra (2006). Akuntansi Perbankan.
yaitu kredit kurang lancar, diragukan, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
macet. Berdasarkan estimasi tersebut, Depkop (2004). http//Kepmen Tentang SOM
cadangan kerugian piutang dan biaya KSP dan USP.
kemudian dicatat dengan ayat jurnal Firdaus, Rachmat dan Maya Ariayanti
penyesuaian. Jurnal penyesuaian akan (2004). Manajemen Perkreditan Bank
mempengaruhi laporan neraca dan Umum. Edisi Pertama, Cetakan kedua
laporan perhitunngan hasil usaha. Pada Bandung : ALFABETA.
laporan neraca akan mengurangi piutang Ikatann Akuntan Indonesia (2011) SAK.
dan pada laporan perhitunga hasil usaha Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
akan mempengaruhi SHU bersih pada
periode tersebut. James M.Revee, dkk(2012). Pengantar
Akuntansi. Jakarta :Salemba Empat.
Saran Kasmir (2003). Bank & Lembaga Keuangan
1. Sebaiknya analisis kredit selain 5C Unit Lainnya (Edisi ke-6), Jakarta : Rajawali
Simpan Pinjam Kopkar PT. Gudang Pers.
Garam Tbk. Kediri “MEKAR” lebih
diefektifkan lagi dan juga menerapkan Muljono, Teguh Pudjo (2001). Analisa
Contrains yaitu keterbatasan atau Laporan Keuangan Untuk Perbankan.
hambatan yang meemungkinkan kredit Jakarta: Djambatan.
yang diberikan. Dan juga ebaiknya lebih Rivai, Veithzal (2007). Bank and financial
efektif lagi pengawasan pada nasabah management. Edisi pertama. Cetakan
pada setiap pembayaran kredit, selain pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo
pengawasan pada nasabah sebaiknya juga Persada.
perlu ditingkatkan pengawasan terhadap Sugiono (2008). Metode Penelitian
karyawan yang terlibat dalam Kuantitatif Kualitatif Dan R & D,
melaksanakan tugas pemberian dan Bandung : ALFABETA.
pengelolaan kredit supaya tidak terjadi Supramono, Gatot (1996). Perbankan dan
penyimpangan atas kredit yang Masalah Kredit. Edisi Revisi. Cetakan
disalurkan kedua. Jakarta: Djambatan, 1996.

45

Anda mungkin juga menyukai