Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MULTIGUNA

DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN KREDIT


(Studi Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Madiun)

Diyah Puji Lestari


Darminto
Topowijono
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAK

Sistem pemberian kredit bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses pengajuan kredit bagi
para nasabah, serta memberi pedoman yang jelas atas syarat-syarat pengajuan kredit tersebut. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur pemberian kredit multiguna yang diterapkan
oleh PT. Bank Jatim Cabang Madiun serta untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur pemberian kredit
Multiguna tersebut telah mendukung pengendalian kredit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan analisis dari data yang diperoleh
pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun dapat diketahui bahwa sistem dan prosedur yang diterapkan sudah
mencerminkan pengendalian kredit yang baik, karena para karyawan telah melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik sesuai kebijakan yang diterapkan oleh PT. Bank Jatim Cabang Madiun.
Pengendalian kredit pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun selain memiliki kelebihan, juga memiliki
kekurangan yang dapat dilihat dari struktur organisasi bahwa masih adanya kekosongan personel pada
bagian tertentu yang belum terisi, serta tidak adanya pemeriksaan mendadak (Supriser Auditor) untuk
memeriksa semua data yang diperoleh karyawan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

Kata kunci : Sistem dan Prosedur, kredit Multiguna.

1. PENDAHULUAN Dalam menganalisis persyaratan atau


Sistem pemberian kredit berperan dalam kebijaksanaan terhadap pengajuan kredit dari
kegiatan operasional suatu bank, salah satu nasabah, maka diperlukan suatu sistem dan
kegiatan usaha yang sangat berkepentingan prosedur dalam pengajuan, pemberian kredit yang
dengan penerapan sistem pemberian kredit yang benar-benar sesuai dengan kebijakan yang ada.
baik adalah usaha dibidang pemberian jasa Setelah pengajuan kredit tersebut telah dianalisis
pengkreditan. Sistem dan prosedur pemberian persyaratannya, maka perlu dilakukan tindakan
kredit bertujuan untuk memberikan kemudahan pengawasan agar resiko yang terkandung dalam
dalam proses pengajuan kredit bagi para nasabah, pemberian kredit dapat diminimalisir oleh pihak
serta memberi pedoman yang jelas atas syarat- bank. Pemberian kredit yang tidak dikelola
syarat pengajuan kredit tersebut. Dalam hal ini dengan baik dan mengabaikan prinsip kehati-
diperlukan sistem pemberian kredit yang baik agar hatian, maka akan menyebabkan kinerja
nasabah dapat dengan mudah mengerti dan operasional bank menjadi buruk sehingga
memahami prosedur serta syarat-syarat untuk berpengaruh terhadap kelangsungan hidup usaha
mengajukan kredit. Karyawan bank yang dikemudian hari, oleh karena itu perlu ditetapkan
menangani kredit akan dapat memahami fungsi kebijakan pengawasan kredit yang dapat
dan tugasnya dengan jelas dan pihak manajemen mendukung pengendalian kredit yang baik,
akan dapat dengan mudah untuk mengambil sehingga sistem dan prosedur sejak tahap
keputusan karena informasi yang diperoleh jelas pengajuan kredit sampai dengan pelunasan
dan akurat, agar tidak terjadi penyelewengan dan menjadi jelas dan kemungkinan tidak timbul
penyalahgunaan sistem, diperlukan suatu adanya kesalahan-kesalahan dalam masalah
pengendalian kredit yang baik, sehingga sistem pemberian kredit.
yang sudah didesain dan diimplementasikan Sifat Kredit Multiguna pada PT. Bank Jatim
dengan baik tidak disalahgunakan untuk hal-hal Cabang Madiun ini merupakan kredit yang
yang dapat merugikan bank. diberikan kepada Pegawai Negeri untuk keperluan
1
tertentu, maka bank harus benar-benar
memerhatikan dan memperkirakan risiko yang 2.2 Kredit Multiguna
dihadapinya sesuai besar kecilnya kredit yang akan Kredit Multiguna PT. Bank Jatim Cabang
diberikan. Dari sinilah permasalahan dapat muncul, Madiun adalah pemberian kredit untuk segala
karena pihak bank sebagai pihak kreditur ingin keperluan nasabah selama tidak bertentangan
menyalurkan dana kredit kepada debitur dengan dengan hukum yang berlaku, yang diberikan
cepat, namun terkadang karyawan bank kurang kepada angota masyarakat yang mempunyai
teliti dalam memasukan data kedalam aplikasi penghasilan tetap (regular income). Diperuntukan
Estim yang disebabkan karena kurangnya ketelitian Pegawai Negeri (PNS/CPNS) yang gajinya
dalam memasukan nama debitur, nomer nasabah, dibayarkan melalui Bank Jatim atau telah ada
fasilitas kredit, tanggal jatuh tempo dan nominal kerjasama MOU dengan Bank Jatim.
kredit. Keuntungan Kredit Multiguna Yang
Hal ini tentu segera mendapatkan perhatian diterapkan oleh PT. Bank Jatim adalah:
dari pihak manajemen PT. Bank Jatim Cabang a. Mengatasi kesulitan kebutuhan dana yang
Madiun. Apabila permasalahan ini terus dibiarkan sangat mendesak.
dan tidak mendapatkan tindakan nyata serta tidak b. Proses muda dan cepat.
dilakukan pencegahan maka akan dapat berakibat c. Memberi keleluasaan dan mengatur keuangan
buruk pada kinerja operasional perbankan. anda.
Penerapan sistem dan prosedur dalam pemberian d. Dapat dikompensasi sesuai dengan kebutuhan
kredit yang tepat merupakan salah satu solusi anda (minimal 6 kali angsuran).
dalam rangka meningkatkan pengendalian kredit e. Plafon kredit sesuai kebutuhan anda.
guna meningkatkan kinerja operasional bank. f. Plafon kredit lebih dari Rp 100.000.000,-
dengan catatan angsuran tidak melebihi 80%
gaji yang diterima.
2. TINJAUAN PUSTAKA g. Maksimal angsuran 80% dari gaji untuk PNS
2.2 Pengertian Sistem dan Prosedur dan 60% dari gaji untuk CPNS dengan tidak
Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai menggunakan SK asli.
serangkaian komponen yang dikoordinasikan h. Plafon kredit angsuran maksimal 100% dari
untuk mencapai serangkaian tujuan (Krismiaji, gaji harus dibuktikan dengan adanya tambahan
2002:1). Pengertian sistem menurut Baridwan penghasilan dan menyerahkan angsuran
(2002:4) sistem merupakan suatu rangkaian dari tambahan minimal sebesar 40% dari plafon
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang kredit, sehingga perlu dilakukan on the spot
disusun sesuai skema yang menyeluruh untuk untuk dilakukan taksasi agunan tambahan
melaksanakan suatu kegiatan kepada pemohon dan diikat sesuai dengan
Definisi Prosedur menurut Mulyadi (2001:5) ketentuan.
adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya i. Jangka waktu bisa sampai 10 tahun untuk PNS,
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen dan 5 tahun untuk CPNS.
atau lebih, yang dibuat untuk menjamin j. Suku Bunga Kredit Multiguna 10,50% p.a
penanganan secara seragam transaksi perusahaan Flat.
yang terjadi berulang-ulang. Sedangkan menurut k. Ansuransi Jiwa.
Baridwan (2002:3) prosedur adalah suatu urutan- Persyaratan Kredit Multiguna Yang
urutan pekerjaan kerani (clerikal), biasanya diterapkan oleh Bank Jatim adalah :
melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian a. Harus memiliki rekening Bank Jatim.
atau lebih, disusun untuk menjamin adanya b. Gaji yangg bersangkutan disalurkan melakui
perlakuan yang seragam terhadap transaksi- rekening tabungan di Bank Jatim.
transaksi perusahaan yang sering terjadi. c. Surat Kuasa Debitur kepada Bank yang
Berdasarkan pendapat tersebut, pada disetujui Bendahara untuk memotong gaji yang
dasarnya sistem dan prosedur merupakan suatu bersangkutan dan diperhitungkan sebagai
rangkaian kegiatan yang terdiri dari penulisan, angsuran pinjaman.
pemberian kode, perhitungan yang dibuat oleh d. Mengisi formulir permohonan yang dilampiri :
bagian tertentu yang disusun sesuai skema yang rekomodasi, surat keterangan gaji (SKP), surat
menyeluruh untuk menghasilkan serangkaian pernyataan, surat kuasa dan permintaan
tujuan tertentu. pemblokiran tabungan.

2
e. Foto copy identitas KTP/SIM, KSK, Kartu dengan menggunakan aspek- aspek sebagai
Pegawai Elektronik (KPE), SK Pengangkatan, berikut :
SK Terakhir. a. Personal yang Kompeten dan Dapat
f. Pas foto terbaru 2 lembar. Dipercaya
b. Pemisahan Tugas yang Memadai
2.3 Pengendalian Kredit c. Prosedur Otorisasi yang Tepat
Kredit Mempunyai peranan yang sangat d. Dokumen dan Catatan yang Memadai
penting bagi dunia perbankan, karena penghasilan e. Kontrol Fisik Aktiva dan Catatan
bank yang paling dominan berasal dari bunga f. Pemeriksaan Pekerjaan Secara
kredit. Disamping itu kredit juga merupakan Independen.
bisnis yang sangat beresiko, karena ada
kemungkinan kredit yang telah diberikan tidak 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tertagih, untuk itu dalam pemberian kredit yang 1. Analisis Sistem Pemberian Kredit Multiguna
diajukan oleh nasabah perlu adanya sebuah pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun.
pengendalian kredit, agar tujuan dari pemberian Pada sistem dan prosedur pemberian kredit
kredit itu dapat tercapai sesuai dengan apa yang multiguna yang diberikan oleh pihak PT. Bank
diinginkan bank. Jatim Cabang Madiun masih terdapat
Menurut Hasibuan (2006:105) beberapa hal yang kurang sesuai yaitu adanya
“Pengendalian kredit adalah usaha-usaha untuk beberapa pada staf bagian tertentu yang belum
menjaga kredit agar tetap lancar, produktif, dan terisi yang disebabkan karena kurangnya
tidak macet”. Lancar dan produktif artinya kredit personel/karyawan, sehingga dapat terjadi
itu dapat ditarik kembali bersama bunganya sesuai penyalahgunaan wewenang, serta belum
dengan perjanjian yang telah disetujui kedua belah adanya (Supriser Auditor ) pemeriksaan
pihak. Pemberian kredit harus didasarkan pada mendadak untuk memeriksa semua data-data
prinsip kehati-hatian dan dengan sistem yang dibuat oleh karyawan sesuai tugas dan
pengendalian yang baik dan benar. tanggung jawabnya yang bertujuan agar setiap
Berdasarkan uraian pendapat tersebut, pada karyawan melaksanakan tugasnya dengan baik
dasarnya pengendalian kredit merupakan usaha dan telah siap apabila sewaktu-waktu ada
untuk menjaga agar kredit tetap dalam kondisi pemeriksaan mendadak.
lancar, produktif dan tidak macet, maka dari itu 2. Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit
pemberian kredit harus didasarkan pada prinsip Multiguana dalam Upaya Meningkatkan
kehati-hatian. Pengendalian Kredit pada PT. Bank Jatim
Cabang Madiun yang mengacu pada aspek-
3. METODE PENELITIAN aspek pengendalian kredit.
Metode penelitian yang akan dipergunakan a. Personal yang Kompeten dan Dapat
merupakan langkah yang sangat penting karena Dipercaya
apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan metode 1) Pada saat proses permohonan kredit
yang digunakan akan mengakibatkan kesalahan Pada Bank Jatim Cabang Madiun,
dalam pengambilan data, analisis data, serta karyawan yang menangani
pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Jenis permohonan kredit adalah Account
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Officer yang dibantu oleh bagian
adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan Administrasi Kredit telah memiliki
pendekatan kualitatif. kemampuan memadai dalam
Hal-hal yang akan dianalis dalam penelitian menangani kredit yang sesuai dengan
ini adalah: kebutuhan pemohon, selain itu
1. Menganalisis pelaksanaan sistem dan prosedur Account Officer juga dapat
pemberian kredit multiguna pada PT. Bank memberikan informasi kepada
Jatim Cabang Madiun. pemohon kredit tentang fasilitas kredit
2. Menganalisis pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai dengan kebutuhan
pemberian kredit multiguna dalam upaya pemohon. Hal ini dibuktikan untuk
meningkatkan pengendalian kredit pada proses mendukung kemampuan karyawan
permohonan kredit, analisis kredit, Penarikan serta meningkatkan kompetensinya,
kredit dan pada monitoring/ Pemantauan kredit Bank Jatim Cabang Madiun

3
memberikan pendidikan dan pelatihan masalah dalam pelunasan debitur.
yang dilakukan secara intensif sesuai Sehingga pengendalian intern dalam
dengan tuntutan pekerjaan untuk hal personil telah mendukung
meningkatkan pengetahuan dan pengendalian kredit yang baik.
ketrampilan karyawan. b. Pemisahan Tugas yang Memadai
2) Pada saat proses analisis kredit 1) Pada saat Permohonan Kredit
Bagian utama yang menangani Pengendalian kredit pada bagian
analisis kredit adalah Account Officer. ini kurang berjalan dengan baik
Pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun karena pihak yang menangani
Account Officer telah memiliki permohonan kredit adalah
pengetahuan dan kemampuan yang Administrasi Kredit (ADK). Bagian
cukup dalam menganalisa kredit, Administrasi Kredit menerima data
dalam Kelompok Pemutus Kredit permohonan kredit yang telah
(KPK) penilaian atas kelayakan kredit diajukan oleh debitur, setelah itu
dilakukan oleh tiga sampai empat dilakukan penelitian kelengkapan
orang. Keputusan yang diberikan oleh data-data dan syarat-syarat yang
pihak KPK ditanda tangani oleh telah ditetapkan oleh pihak Bank
pimpinan cabang, penyelia pemasaran Jatim Cabang Madiun. ADK
dan KKP sesuai dengan batasan- seharusnya juga melakukan
batasan wewangan yang ada. wawancara terhadap nasabah
3) Pada saat proses penarikan kredit mengenai kebutuhan dan keinginan
Pada PT Bank Jatim Cabang nasabah melakukan kredit multiguna,
Madiun, Account Officer memiliki serta ADK juga mengecek kembali
kemampuan mengenai perjanjian, data nasabah apabila data tidak
pengikatan jaminan serta mengetahui lengkap maka pihak Administrasi
secara jelas tentang sumber dana Kredit mengembalikan data kepada
debitur yang telah tertuang dalam nasabah untuk melengkapi syarat-
Perangkat Aplikasi Kredit (PAK), syarat pemberian kredit.
serta terdapatnya ansuransi yang 2) Pada saat proses analisis kredit
dimiliki oleh debitur sehingga dapat Pada hal ini adanya pemisahan
mempermuda proses pengkreditan. tugas yang baik pada bagian Account
Pihak Account Officer juga memiliki Officer. Pada PT. Bank Jatim Cabang
sikap yang tidak mempersulit debitur Madiun Account Officer memegang
untuk tujuan-tujuan tertentu, sehinga peran yang sangat dominan dalam hal
pengendalian kredit yang dilakukan pemberian kredit. Selain sebagai pihak
oleh PT. Bank Jatim Cabang Madiun yang melakukan analisis terhadap
dalam proses penarikan kredit telah calon debitur, Account Officer juga
berjalan dengan baik. menjadi salah satu pihak yang
4) Pada saat proses monitoring/ merekomendasikan persetujuan atas
pemantauan kredit penolakan kredit yang diajuakan
Kegiatan pemantauan kredit kepada Kelompok Pemutus Kredit.
dilakukan untuk mengetahui dan 3) Pada saat proses penarikan kredit
membantu debitur dalam memecahkan Pengendalian kredit pada proses
masalah yang dihadapi oleh PT. Bank penarikan kredit yang dilakukan pada
Jatim Cabang Madiun. Kegiatan PT. Bank Jatim Cabang Madiun
pemantauan kredit dilakukan oleh dilakukan oleh bagian Account Officer
bagian Account Officer yang memiliki berkoordinasi dengan bagian Teller.
data riwayat debitur dan memiliki Sedangkan bagian yang memberikan
kemampuan sebagai konsultan bagi persetujuan atau penolakan dalam
debitur untuk menggunakan kredit pemberian adalah Pimpinan
yang diterimanya dengan sebaik Operasional Kredit dan Devisi Kredit
mungkin, serta dapat memberikan Khusus.
alternatif pemecahan jika terjadi

4
4) Pada saat proses monitoring/ Pihak yang berwenang dalam
Pemantauan kredit penarikan kredit adalah bagain
Pengendalian kredit pada PT. Bank Administrasi Kredit sehingga
Jatim Cabang Madiun sudah cukup pengendalian kredit yang terjadi telah
baik, karena ada pembagian tugas mendukung pengendalian kredit yang
yang baik dalam proses pemantauan baik. Pada saat penarikan kredit
kredit. Bagian teller sebagai petugas Administrasi Kredit berkoordinasi
bank yang mengelola rekening debitur dengan bagian teller. Sedangkan pihak
aktif memberikan informasi kepada yang memberikan pemberian kredit
bagian Administrasi kredit yang akan adalah Pimpinan Operasional Kredit
disampaikan kepada Account Officer. dan Devisi Kredit Khusus.
Bila terjadi kredit macet bagian 4) Pada saat monitoring/ pemantauan
Account Officer melakukan pemisahan kredit
tugas antara petugas yang Pada saat proses pemantauan kredit
merekomendasikan tindakan yang berhak melakukan otorisasi
kompromi atau pelelangan dengan adalah Direksi. Pengerakan rekening
bagian Direksi sebagai pihak yang debitur selalu dipantau oleh petugas
mengkontrol adanya kredit tersebut. pengelola rekening (Teller), yang
Informasi ini cukup penting karena kemudian akan diinformasikan kepada
nantinya akan dapat diketahui jika bagian administrasi kredit akan
terjadi ketidakwajaran dalam dilaporkan kepada bagian Account
penggerakan rekening nasabah, dan Officer. Apabila terjadi kredit macet,
cepat dapat diambil tindakan atas Account Officer merekomendasikan
permasalah tersebut. tindakan kompromi, kooperatif atau
c. Prosedur Otorisasi yang Tepat pelelangan dengan Direksi sebagai
1) Pada saat permohonan kredit pemegang otorisasi. Pengendalian
Pengendalian Kredit yang Kredit ini berjalan dengan baik karena
diterapkan oleh PT. Bank Jatim prosedur otorisasi telah dilaksanakan
Cabang Madiun telah mencerminkan oleh petugas PT. Bank Jatim Cabang
pengendalian kredit yang baik, hal ini Madiun.
dapat dilihat bahwa proses kredit d. Dokumen dan Catatan yang Memadai
dapat dilakukan apabila syarat dan 1) Pada saat permohonan kredit
ketentuan dari pemohon kredit telah Pengendalian Kredit yang telah
lengkap dan sesuai dengan prosedur dilakukan oleh PT. Bank Jatim
kredit yang dituangkan dalam buku Cabang Madiun atas dokumen dan
pedoman kredit PT. Bank Jatim catatan yang atas setiap transaksi
Cabang Madiun. kredit telah direkam dalam bentuk
2) Pada saat proses analisa kredit formulir yang telah dirancang secara
Pengendalian Kredit pada PT. sederhana dan mudah dipahami.
Bank Jatim Cabang Madiun dilihat Formulir permohonan kredit telah
dari prosedur otorisasi sudah berjalan dicantumkan secara jelas tentang
baik yaitu dengan dilakukannya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
otorisasi oleh bagian Account Officer calon debitur dalam mengajukan
pada saat analisis kredit dan kemudian kredit. Selain itu terdapat formulir
analisis kredit diuji kembali pada yang berisikan tentang bukti
Rapat Kelompok Pemutus Kredit, pengajuan permohonan kredit yaitu
untuk pihak yang berwenang MPK (Memorandum Pengusulan
melakukan otorisasi keputusan atas Kredit) dari pihak bank yang dapat
kredit yang diajukan debitur adalah digunakan sebagai bukti bahwa calon
Pimpinan Cabang atau Pimpinan debitur benar-benar mengajukan
Cabang Bidang Operasionalnya. permohonan kredit dengan
3) Pada saat proses penarikan kredit melampirkan syarat-syarat yang harus
dipenuhi. Pada saat proses

5
permohonan kredit telah Officer atas terjadinya pengerakan
mencerminkan Pengendalian Kredit rekening atas kredit yang diberikan
yang memadai dilihat dari dokumen diluar kewajaran. Langkah
dan catatan yang memadai. pemantauan file-file dokumen kredit
2) Pada saat proses analisis kredit memudahkan pihak PT. Bank Jatim
Sebagai bahan Rapat Kelompok Cabang Madiun melakukan
Pemutus Kredit, bagian Account pengawasan dan bila ditemukan
Officer menyampaikan daftar nama- penyimpangan dapat segera diambil
nama pemohon yang diusulkan untuk tindakan. Hal ini menandakan
disetujui atau ditolak permohonannya pengendalian kredit yang berlangsung
dan telah melampirkan data-data yang telah berjalan dengan baik.
terjamin keakuratannya, ketepatan, e. Kontrol Fisik Aktiva dan Catatan
kebenaran, dan kelengkapannya. Data- 1) Pada saat permohonan kredit
data tersebut antara lain hasil analisis Pengendalian kredit pada saat
kredit yang dilakukan oleh Account proses permohonan kredit telah
Officer , laporan penilaian anggunan, berjalan dengan baik, hal ini
hasil wawancara, serta seluruh data- dibuktikan dengan melakukan on the
data dan informasi yang telah spot dengan tujuan untuk mencocokan
disampaikan oleh debitur. antara catatan berdasarkan berkas
Pengendalian kredit pada PT. Bank debitur dan hasil wawancara awal
Jatim Cabang Madiun saat analisis dengan jaminan kredit.
kredit ditinjau dari dokumen dan 2) Pada saat proses analisis data
catatan-catatan yang telah mendukung Bagian Account Officer telah
pengendalian kredit yang baik. melakukan penilaian atas kelayakan
3) Pada saat proses penarikan kredit kredit berdasarkan dari hasil
Pengendalian kredit pada dokumen pemeriksaan angunan yang tercantum
dan catatan telah berjalan baik. pada Laporan Penialaian Agunan
Sebelum realisasi kredit telah maupun pemeriksaan On the Spot
dipersiapkan kelengkapan- yang dilakukan berdasarkan
kelengkapan perjanjian kredit yang rekomendasi dari hasil wawancara.
disesuaikan dengan hasil keputusan Pengendalian kredit yang dilakukan
rapat kelompok pemutus kredit, Account Officer telah berjalan dengan
kelengkapan atas legalitas jaminan baik.
atau agunan yang telah disahkan oleh 3) Pada saat proses penarikan kredit
pihak bank. Pemohon dapat Pengendalian kredit yang terjadi
melakukan proses penarikan kredit pada saat penarikan kredit telah
setelah semua kelengkapan dokumen mendukung pengendalian kredit yang
dan persyaratan lainnya telah baik, ini terbukti dengan bagian
dilengkapi dan ditandatangani oleh Account Officer melakukan
pihak-pihak yang berwewenang dalam pengecekan secara fisik atau infeksi
penarikan kredit. On the Spot ke tempat debitur, untuk
4) Pada saat monitoring/ Pemantauan mengetahui kebenaran apakah fasilitas
kredit yang disaluran oleh PT. Bank Jawa
Semua dokumen kredit milik Timur Cabang Madiun digunakan
debitur tersimpan rapi dan aman pada sebagaimana mestinya.
bagian Administrasi Kredit. 4) Pada saat monitoring/pemantauan
Sedangkan untuk pemantauan kredit
terhadap kewajiban pembayaran Pada pemantauan kredit yang
angsuran debitur dilakukan oleh Teller dilakukan oleh PT. Bank Jatim
yaitu sebagai pengelola rekening Cabang Madiun khusunya pada saat
nesabah, Teller aktif memberikan On the Spot delakukan secara rutin.
informasi kepada bagian Administrasi Pada saat On the Spot dilakukan
yang akan disampaikan pada Account dengan pertimbangan terhadap laporan

6
kredit debitur masuk dalam kelompok a) Pada tahap analisis Account Officer
perhatian khusus, kurang lancar, juga melakukan wawancara II kepada
diragukan, macet. Pemantauan juga nasabah, ini dimaksudkan untuk
dilakukan dengan memantau rekening mencocokan catatan wawancara I
debitur, laporan keuangan yang yang dilakukan Administrasi Kredit
disampaikan nasabah, dan data-data dengan pada saat dilakukannya on the
lain. Hal ini menandakan spot agar data yang diperoleh benar
Pengendalian kredit pada PT. Bank dan sesuai dengan yang bank
Jatim Cabang Madiun cukup baik. inginkan.
f. Pemeriksaan Pekerjaan Secara Independen b) Pada proses keputusan kredit
Pemeriksaan terhadap fungsi Kelompok Pemutus Kredit (KPK)
pengkreditan harus dilakukan secara melakukan analisis untuk memutuskan
periodik dan proaktif. Pemeriksaan fungsi apakah kredit yang diajukan oleh
pengkreditan merupakan upaya yang nasabah diterima atau ditolak. KPK
berkelanjutan dalam pengawasan kredit akan menghubungi AO apabila
untuk mendapatkan keyakinan yang pengajuan kredit nasabah tersebut
memaadai bahwa pemberian kredit telah ditolah, setelah itu AO akan membuat
dilakukan dengan benar sesuai dengan surat keputusan penolakan dan akan
prinsip-prinsip pengkreditan yang sehat. menghubungi nasabah untuk
Secara keseluruhan aspek-aspek mengembalikan berkas-berkas
pengendalian kredit Bank Jatim Cabang persyaratan kredit, apabila kredit
Madiun telah mencerminkan pengendalian tersebut diterima maka KPK akan
kredit yang baik, namun dalam Bank Jatim menghubungi ADK untuk membuat
Cabang Madiun tidak adanya pemeriksaan surat keputusan kredit untuk pencairan
mendadak (Supriser Auditor) dengan dana.
adanya pemeriksaan mendadak, karyawan 2) Tahap Pencairan Kredit
disetiap bagian akan melaksanakan Pada tahap pencairan kredit
tugasnya dengan baik apabila sewaktu- Account Officer akan membuat surat
waktu ada pemeriksaan mendadak para perjanjian kredit yang berisi
karyawan sudah siap. Surprised audit yang peraturan-peraturan yang harus ditaati
dilakukan oleh pihak Auditor Intern oleh nasabah serta pengikat jaminan
hendaknya dilakukan pada setiap bagian kredit, AO akan membuatkan rekening
yang ada pada waktu yang berbeda. kredit bagi nasabah sebagai jaminan
g. Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit melakukan kredit mutiguna yang
Multiguna yang disarankan gajinya akan dipotong secara langsung
1) Pada Tahap Permohonan Kredit oleh bank sesuai plafon yang sudah
Pada saat permohonan kredit ditentukan.
sebaiknya bagian Administrasi Kredit 3) Tahap Pengawasan Kredit
juga melakukan wawancara I Pada tahap pengawasan kredit yang
(pendahuluan) kepada nasabah yang dilakukan oleh Account Officer adalah
bertujuan untuk menyakinkan apakah dengan memantau rekening nasabah.
berkas-berkas tersebut sesuai dan Teller akan memberi informasi
lengkap seperti dengan kebijakan yang tentang rekening nasabah kepada AO
diterapkan oleh bank. Wawancara ini sehingga mempermuda proses
juga dilakukan untuk mengetahui pengawasan agar tidak terjadi resiko
keinginan dan kebutuhan nasabah kredit macet, selain itu AO juga akan
yang sebenarnya pasca pencairan dana melakukan on the spot apabila
kredit, sebaiknya wawancara ini terdapat agunan lain dari nasabah
dilakukan serileks mungkin sehingga untuk meninjau secara langsung
hasil wawancara akan sesuai dengan berbagai obyek yang dijadikan
tujuan yang diharapkan. jaminan.
2) Pada Tahap Analisis dan Persetujuan h. Rekapitulasi Flowchart yang Disarankan

7
Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis Cabang Madiun serta memberikan saran sistem
mencoba membuat rekapitulasi pengendalian pemberian kredit Multiguna pada Bank
kredit pada sistem pemberian kredit Multiguna Pembangunan Daerah Jawa Timur dalam bentuk
pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur flowchart sebagai berikut:

8
9
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan kredit yang diajukan kepada Kelompok
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Pemutus Kredit. Pada saat penarikan kredit
yang telah diuraikan mengenai sistem dan pejabat bank yang melakukan persetujuan atas
prosedur pemberian kredit yang diterapkan pada penarikan kredit berbenda dengan petugas bank
Bank Jatim Cabang Madiun. Disimpulkan bahwa yang melaksanakannya sehingga telah
Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Multiguna mencerminkan pengendalian intern yang
yang diterapkan oleh Bank Jatim Cabang Madiun memadai. Pada saat monitoring bagian Teller
cukup memadai dapat dilihat dari aspek-aspek yang mengelola rekening debitur aktif
pengendalian kredit adalah sebagai berikiut: memberikan informasi kepada bagian
1. Pengendalian personel yang kompeten dan administrasi kredit yang akan disampaikan
dipercaya kepada Account Officer.
Pada saat permohonan kredit telah 3. Prosedur otorisasi yang tepat
mencerminkan Pengendalian Intern yang baik Pada saat permohonan kredit mencerminkan
karena Account Officer yang menangani telah pengendalian intern yang memadai karena
memiliki kemampuan yang memadai dan prosedur permohonan kredit dapat dilakukan
mengetahui secara jelas syarat yang harus jika semua syarat telah lengkap dan sesuai
dipenuhi oleh calon debitur. Pada saat analisis prosedur. Pada saat analisis kredit yang terlah
kredit Account Officer memiliki pengetahuan mencerminkan otorisasi yang baik pihak yang
sifat obyektif dan dapat dipercaya. Pada saat melakukan otorisasi keputusan kredit adalah
analisis kredit Account Officer memiliki Pimpinan Cabang bidang Operasional. Pada
pengetahuan dan kemampuan yang cukup baik saat penariakn kredit yang berwenang
dalam menganalisa penilaian atas kelayakan memberikan otorisasi pada saat penarikan
kredit. Pada saat penarikan kredit petugas telah kredit adalah bagian Administrasi Kredit. Pada
memiliki pengetahuan mengenai pengikatan saat monitoring menandakan bahwa
dan penguasaan jaminan kredit serta asal dana pengendalian kredit telah berjalan dengan baik
sehingga terjamin penyediaan dana dan karena prosedur otorisasi telah dilaksanakan
realisasi penarikannya. Pada saat monitoring oleh petugas bank sesuai tanggung jawab dan
petugas juga mencerminkan pengendalian tugasnya.
intern yang baik karena petugas memiliki data 4. Dokumen catatan yang memadai
riwayat debitur dan memiliki kemapuan Pada saat permohonan kredit telah
sebagai konsultan bagi debitur untuk dapat mencerminkan pengendalian intern yang baik
menggunakan kredit yang diterimanya dengan ini dilihat dari dokumen dan catatan yang
sebaik mungkin. memadai . Pada saat analisis kredit yang
2. Pengendalian adanya pemisahan tugas dituangkan dalam bentuk laporan analisis
Pengendalian intern bada bagian ini telah kredit telah terjamin keakuratan, kecepatan,
menempati bagian yang telah ditetapkan sesuai dan kebenarangnya. Pada saat penariakn kredit
dengan tugas dan tanggung jawab masing- kelengkapan dan standarisasi perjanjian kredit
masing ini dilihat pada saat permohonan kredit, yang disesuaikan dengan hasil keputusan
bagian administrasi mengecek kembali data keputusan rapat Kelompok Pemutus Kredit.
nasabah yang melakukan permohonan kredit, Pada saat monitoring semua dokumen kredit
apabila data tidak lengkap maka bagian milik debitur tersimpan rapi dan aman pada
administrasi kredit mengembalikan data bagian Administrasi Kredit.
tersebut kepada nasabah untuk dilengkapi. 5. Kontrol Fisik Aktiva dan Catatan
Pada saat analisis kredit telah mencerminkan Pengendalian intern pada saat permohonan
pengendalian intern yang baik Account Officer kredit telah berjalan dengan baik, hal ini
memegang peran yang sangat dominan dalam dibuktikan dengan melakukan on the spot yang
pemberian kredit karena Account Officer juga dilakukan oleh pihak Account Officer. Pada
menjadi salah satu pihak yeng saat analisis kredit Account Officer telah
merekomendasikan persetujuan atau penolakan melakukan penilaian atas kelayakan kredit
10
berdasarkan hasil pemeriksaan angunan yang personel untuk mengisikan kekosongan
tercatat pada laporan penilaian anggunan. Pada dibagian tertentu sesuai dengan
saat penerikan kredit dilakukan pengecekan kemampuan dan keahliannya, sehingga
secara fisik ketempat debitur untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing
apakah fasilitas kredit digunakan dengan baik personel dapat di jalannkan dengan baik.
atau tidak. Pada saat monitoring telah diadakan 2. Pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun
ricek antara laporan debitur dengan terlihat belum adanya pemeriksaan
pemeriksaan di tempat. mendadak (Supriser Auditor), sebaiknya
diadakan pemeriksaan mendadak (surprised
5.2 Saran audit) agar karyawan siap setiap saat untuk
Saran yang disampaikan terkait hasil diperiksa tugas dan tanggungjawabnya
penelitian adalah sebagai berikut: sehingga tidak ada lagi kesalahan maupun
1. Pada sktruktur organisasi terlihat masih penundaan pekerjaan yang dilakukan oleh
adanya kekosongan personel pada bagian para karyawan.
tertentu, sebaiknya dilakukan penambahan

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi.


DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Akuntansi Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta:
Penyususnan Prosedur dan Metode. Salemba Empat.
Yogyakarta: BPFEE

Hasibuan, Melayu. 2006. Dasar-Dasar


Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai