Abstrak
Tujuan peneliti ini adalah untuk: (a) mengetahui sistem dan prosedur
pemberian kredit Koperasi Simpan Pinjam Sentosa Samarinda, (b)persyaratan
apa saja yang harus dipenuhi oleh debitur untuk mengajukkan pinjaman kredit
pada Koperasi Simpan Pinjam Sentosa Samarinda. Metode penelitian yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dengan jenis pendekatan
yang digunakan adalah fenomenologi sistem dan prosedur pemberian kredit pada
Koperasi Simpan Pinjam Sentosa Samarinda. Dan informan yang digunakan
adalah anggota Koperasi dan dan Staf Koperasi Simpan Pinjam Sentosa
Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prosedur pemberian kredit di
Koperasi Simpan Pinjam Sentosa masih terdapat kekurangan dari standar
prosedur pemberian kredit menurut Menperindagakop tentang Standar Operating
Procedure Koperasi Simpan Pinjam tahun 2004. Sedangkan masalah-masalah
utama yang terdapat dalam prosedur pemberian kredit di Koperasi Smpan
Pinjam Sentosa adalah tidak konsisten dalam menjalankan prosedur pemberian
kredit dan adanya perangkapan fungsi dalam menjalankan prosedur pemberian
kredit. Simpulan dan Saran utama yang dapat diberikan pada Koperasi Simpan
Pinjam Sentosa Samarinda adalah sistem dan prosedur pemberian kredit yang
ditetapkan dalam proses pemberian telah mengikuti standar pemberian kredit
yang ditetapkan Koperasi Simpan Pinjam Sentosa Samarindderhanaa, namun
prosedur pemberian kredit masih sangat sederhana. Saran yang penulis bisa
ajukkan adalah (a) sebaiknya KSP Sentosa mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh
Menperindagko, (b) KSP Sentosa sebaiknya lebih konsisten dalam menjalankan
sistem dan prosedur pemberian kredit, (c) KSP Sentosa sebaiknya tidak hanya
menggunakan BPKB sebagai jaminan, tapi juga memerhatikan kejelasan
persyaratan jaminan lainnya.
Kata Kunci : sistem dan prosedur, pemberian kredit, Koperasi Simpan Pinjam
Pendahuluan
Dengan adanya perkembangan dibidang ekonomi saat ini. Penyedia modal
sangat dibutuhkan. Adanya penyedia modal mendukung jalannya kegiatan
perekonomian. Dalam hal ini, salah satu bentuk usaha penyedia dana adalah
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: musyafri92@gmail.com
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 83-93
84
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada KSP (M.Syafriansyah)
85
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 83-93
86
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada KSP (M.Syafriansyah)
87
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 83-93
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu penulis
mengumpulkan data penelitian dan literatur-literatur lainnya dan kemudian
menguraikannya secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan
mencari penyelesaiannya. Menurut Sugiono (2009:15), metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan)
analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi.
Jenis Data dan Sumber Data
Data primer. Menurut Umar (2003:56), data primer merupakan data yang
diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Metode
wawancara mendalam atau in-depth interview dipergunakan untuk memperoleh
data dengan metode wawancara dengan narasumber yang diwawancarai.
Wawancara dilakukan peneliti adalah wawancara dengan pedoman wawancara.
Wawancara dengan penggunaan pedoman (interview guide) dimaksudkan untuk
wawancara yang lebih mendalam dengan memfokuskan pada persoalan-pesoalan
yang diteliti. Pedoman wawancara biasanya tak berisi pertanyaan-pertanyaan
yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa yang
ingin didapatkan dari narasumber yang nanti dapat disumbangkan dengan mem-
perhatikan perkembangan konteks dan situasi wawancara. Data Skunder.Menurut
Sugiyono (2005:62), data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara
langsung melainkan data tersebut diperoleh melalui orang lain.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik dokumentasi.
Menurut Arikunto (2006:158) menyatakan bahwa dokumentasi adalah
mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, agenda, laporan keuangan koperasi
berupa neraca dan laporan laba-rugi, serta catatan atas laporan keuangan.
Teknik Wawancara
Sugiyono (2004:130) menyatakan bahwa, wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
88
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada KSP (M.Syafriansyah)
untuk menemukan masalah yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil.
Model Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu satu
metode analisis data dimana data dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dan
dianalisis sehingga memberikan keterangan bagi pemecahan masalah yang
dihadapi
Alat Analisis Data
Untuk menganalisis sistem dan prosedur pemberian kredit pada koperasi simpan
pinjam Sentosa Samarinda digunakan metode deskriptif komparatif, yaitu
membandingkan teori dengan praktek yang sesungguhnya terjadi dilapangan.
Adapun alat analisis yang digunakan adalah Kep. Menperindagkop Tahun
2004 tentang Standard Operating Procedure (SOP) pemberian kredit pada
Koperasi Simpan Pinjam.
89
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 83-93
atau menolak permohonan kredit; (d) jika permohonan ditolak, maka berkas
dikembalikan ke Bagian Administrasi untuk dibuatkan surat penolakan dan
diserahkan kepada Calon Peminjam; (e) jika permohonan diterima, maka
Pengurus Koperasi menandatangani berkas permohonan pinjaman (aplikasi pin-
jaman) tersebut; (f) mengkonfirmasi pemberian pinjaman kepada bendahara untuk
melakukan penarikan uang, dan (g) berkas aplikasi pinjaman dan uang diserahkan
ke Bagian Administrasi untuk melakukan proses realisasi pemberian kredit. (6)
Bagian Administrasi menerima (a) berkas aplikasi pinjaman dan uang dari
Pengurus Koperasi; (b) membuat pembukuan pinjaman berdasarkan identitas
peminjam dan persyaratan jaminan pinjaman kemudian menyimpan data tersebut
kedalam file kredit anggota; (c) membuat kartu angsuran untuk anggota, nota dan
surat perikatan kredit atau surat perjanjian kredit untuk ditandatangani oleh
peminjam; (d) setelah semuanya telah siap, bagian administrasi menyerahkan
kartu angsuran kredit beserta uang kepada peminjam; (e) setelah itu bagian
administrasi melakukan pencatatan berdasarkan nota dan menyimpannya ke
dalam file pengeluaran kas serta mengarsip surat perikatan kredit; dan (f) kemu-
dian bagian administrasi menerima jaminan berupa BPKB atau sertifikat lain dari
peminjam sebagai pegangan.
Pembahasan
Dilihat praktek sebenarnya prosedur pemberian kredit pada KSP Sentosa
Samarinda dalam melayani jasa pemberian kredit sudah mendekati standar umum
prosedur pemberian kredit yang ditetapkan. Prosedur pemberian kredit KSP
Sentosa dilakukan melalui langkah-langkah yang sangat membantu dalam
pelaksanaan pemberian kredit serta mengatasi masalah yang timbul khususnya
bagi pengurus dalam menyetujui atau tidak menyetujui permohonan kredit
anggota atau calon anggota yang mengajukan pinjaman kredit tersebut. Dari hasil
penelitian dan wawancara dengan pengurus di KSP Sentosa, maka dilakukan
analisis pada KSP Sentosa dimana masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam
menjalankan prosedur pemberian kredit. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah
sebagai berikut: (1) Dalam persyaratan prosedur pemberian kredit, KSP Sentosa
tidak memakai foto copy kartu keluarga sebagai persyaratan permohonan
pinjaman. Seharusnya menurut prosedur pemberian kredit di KSP Sentosa, kartu
keluarga harus dicantumkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti
kaburnya peminjam. (2) Dalam kegiatan survey lapangan terkadang petugas
survey tidak benar-benar melakukan pengecekan terhadap kebenaran jaminan
maupun kelayakan jaminan yang diajukkan peminjam. (3) Dalam persyaratan
permohonan pinjaman kredit untuk seorang pegawai tidak menggunakan SK atau
slip gaji sebagai jaminan, seharusnya jaminan tersebut perlu dicantumkan untuk
mengantisipasi biaya kerugian jika peminjam tidak melunasi kewajibannya. (4)
Ketika peminjam telah melunasi pinjamannya, biasanya KSP Sentosa langsung
memberikan atau menawarkan pinjaman berikutnya tanpa menjalankan prosedur
pemberian kredit, dan (5) Selain itu di KSP Sentosa masih memiliki kelemahan
dalam pembagian fungsi dalam menjalankan prosedur pemberian kredit, dimana
90
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada KSP (M.Syafriansyah)
Penutup
Sistem dan prosedur pemberian kredit di KSP Sentosa Sudah mengikuti
Standar Prosedur pemberian kredit yang ditetapkan dan membantu proses
pemberian kredit di KSP Sentosa. Namun prosedur pemberian kredit di KSP
Sentosa masih sangat sederhana sehingga terdapat kekurangan dalam langkah-
langkah dan pembagian fungsi pada prosedur pemberian kredit. Prosedur
pemberian kredit di KSP Sentosa menjadi lebih mudah dibandingkan dengan
standar prosedur pemberian kredit yang ditetapkan. Dengan kemudahan
persyaratan dalam permohonan pinjaman seperti foto copy Bukti Pemilik
Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Kartu Identitas Diri (KTP) dan bunga pinjaman
yang rendah sehingga menjadi daya tarik peminjam untuk melakukan pinjaman.
Hal ini dapat dilihat pada setiap tahunnya, jumlah anggota KSP Sentosa menga-
lami peningkatan yang sangat pesat. Dalam prosedur pemberian kredit di KSP
91
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 1, 2015: 83-93
Daftar Pustaka
Abdullah; Faisal. 2005. Manajemen Perbankan, Cetakan Ketiga, UUM Press,
Malang.
Bastian; Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan, Buku 1 dan 2,
Salemba empat, Jakarta.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, 2012. Pedoman
Penyusunan Tugas Akhir (Proposal Sekripsi dan Skripsi), Samarinda.
Hasibuan; Melayu. 2001. Dasar-dasar Perbankan, Edisi Pertama, PT. Bumi
Aksara, Jakarta.
Hendrojogi. 2007. Koperasi, Asas-asas, Teori dan Praktik. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
92
Analisis Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada KSP (M.Syafriansyah)
93