Rima AyuAnggraini
Sri Mangesti Rahayu
Achmad Husaini
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: amir_oir@yahoo.com
Abstract
This study aims to determine the creditworthiness assessment aspects of micro enterprises (including legal
aspects, marketing, technical aspects, aspects of management, financial aspects and aspects of collateral)
in an effort to anticipate problems of credit at PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Malang. This type
of research is descriptive research with case study approach. There are two prospective customers are
tested for feasibility, namely Light Sablon and Marsya Convection. The results of this study indicate that
aspects of feasibility of providing Micro Credit covering legal aspects, marketing, technical aspects,
aspects of management, financial aspects and aspects of the collateral has been used by PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Branch Malang as the basis of assessment for decision granting Micro Credit to two
prospective customers that Light Sablon and Marsya Convection. From the analysis of aspects of the
feasibility of micro-credit purchase, then Light Screen printing is more feasible for a given micro credit of
the Regis Convection.
Keyword : bank, feasibility aspects, microenterprises
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian aspek kelayakan pemberian kredit usaha mikro
(meliputi aspek hukum, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek
agunan) dalam upaya mengantisipasi terjadinya kredit bemasalah pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Cabang Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Terdapat dua calon nasabah yang diuji kelayakannya, yaitu Cahaya Sablon dan Marsya Konveksi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aspek-aspek kelayakan pemberian Kredit Usaha Mikro yang
meliputi aspek hukum, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek agunan
sudah digunakan oleh PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang sebagai dasar penilaian untuk
pengambilan keputusan pemberian Kredit Usaha Mikro terhadap dua calon nasabah yaitu Cahaya Sablon
dan Marsya Konveksi. Dari hasil analisis aspek-aspek kelayakan pembelian kredit mikro, maka Cahaya
Sablon lebih layak untuk diberikan kredit mikro dari pada Marsya Konveksi.
Kas Keluar:
Total Biaya
Variabel 72.320.000 77.320.000 82.320.000
Total Biaya
Operasional 17.250.000 17.250.000 17.250.000
Pajak 184.500
1.684.500 934.500
Jumlah Kas
Keluar 91.254.500 95.504.500 99.754.500
Sumber : Data Diolah Kewajiban
Kredit:
Tabel 10. Perhitungan Rasio Marsha Biaya Bunga 6.600.000
Konveksi 6.600.000 6.600.000
No Rasio 2011 2012 2013
Rasio Likuiditas AngsuranPoko 9.999.996
1 Current Ratio 1992,95% 440,87% 784% k 9.999.996 9.999.996
2 Quick Ratio 1901,41% 442,53% 739%
Jumlah 16.599.996
3 Debt to Aset Ratio 3,12% 10,64% 7,81% Kewajiban 16.599.996 16.599.996
4 Cash Ratio 19,01 kali 4,23 kali 7,39
kali Surplus (11.304.496 (15.554.496
Rasio Profitabilitas (defisit) 22.945.504 ) )
1 NPM 23,14% - 13,69% Saldo awal kas 11.641.008
2 ROI 13,75% - 7,91% 22.945.504
3 ROE 14,19% - 8,58% Saldo akhir kas
22.945.504 11.641.008 (3.931.488)
Sumber: Data diolah
Sumber: Data diolah
Tabel 11. Estimasi Arus Kas Cahaya Sablon Cahaya Sablon memiliki Quick ratioyang
Cahaya Sablon terus meningkat yaitu sebesar 18,07% pada
tahun 2012 dan 257,53% pada tahun 2013, hal
ini dapat disimpulkan bahwa Cahaya Sablon
mampu membayar kewajiban yang harus
segera dipenuhi, apabila Cahaya Sablon
bangkrut atau tidak beroprasional, maka
Cahaya Sablon masih dapa membayar hutang
jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang
dimiliki setelah dikurangi dengan persediaan.
Sumber : Data Diolah Debt to Aset Ratio yang dimiliki Cahaya
Perhitungan current rasio menggunakan Sablon terus menurun yaitu 0,07% pada tahun
instrumen aktiva lancar dan hutang lancar. 2012 dan 0,62% pada tahun 2013, melalui hal
Cahaya Sablon memiliki current ratio yang ini dapat dilihat bahwa Cahaya Sablon
terus meningkat yaitu 27,11% pada tahun 2012 mengalami penurunan pendanaan yang berasal
dan 243,98% pada tahun 2013, hal ini dapat dari hutang, dan dinyatakan bahwa debitur
disimpulkan bahwa kenaikan current ratio banyak dibiayai oleh modal sendiri disbanding
menunjukkan perusahaan memiliki kinerja kan hutang. Cahaya sablon pada tahun 2011
yang baik karena perusahaan masih mampu memiliki NPM sebesar 28,88% yang berarti
untuk membayar kewajiban lancarnya dengan bahwa setiap penjualan menghasilkan
aktiva lancar yang dimiliki. keuntungan bersih sebesarRp 0,2888 pada