Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2023
Abstrak
Kredit Usaha Rakyat merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
membantu masyarakat Indonesia yang memiliki usaha kecil untuk mensejahterakan
perekonomian bangsa yang dilakukan oleh bank-bank tertentu salah satunya adalah BRI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa prosedur pemberian kredit pemerintah serta faktor
pendukung dan penghambat penyaluran kredit usaha rakyat pada bank BRI Cempaka Mas.,
Dalam penelitian inimenggunakan analisis kualitatif, teknik analisis kualitatif dilakukan
dengam mengumpulkan, menyusun dan menarik kesimpulan tentang tata cara pemberian
kredit usaha rakyat (KUR) pada bank BRI unit Cempaka Mas. Teknik prosedur dilakukan
dengan pihak Bank yang memahami tata cara pemberian (KUR) yang telah dilaksanakan
dengan cukup baik dan sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu yang pertama tahap
pengajuan kredit, yaitu analisis berkas administrasi sebagai syarat awal pengajuan KUR.
Tahap kedua adalah analisis kredit, analisis administrasi dan kunjungan tempat usaha calon
nasabah. Tahap ketiga adalah keputusan kredit, kepala unit akan memberikan hasil akhir
yaitu keputusan kredit. Tahap keempat adalah pencairan kredit, yaitu mengisi perjanjian
kredit mengenai hak dan kewajiban nasabah. Faktor pendukung penyaluran kredit usaha
rakyat adalah data pelaku yang mendapat bantuan dari presiden untuk UMKM dan data dari
kantor pasar. Faktor penghambat penyaluran kredit usaha rakyat adalah pelaku usaha yang
tidak mau mengajukan pinjaman dan pelaku usaha yang memiliki usaha tetapi memiliki
riwayat kredit yang buruk dan beberapa nasabah yang mengajukan pinjaman tetapi tidak
memiliki usaha.
Kredit Usaha Rakyat is one of the government programs that aims to help the Indonesian
people who have small businesses to prosper the nation's economy carried out by certain
banks, one of which is BRI. This study aims to analyze the procedures for providing
government credit as well as supporting and inhibiting factors for the distribution of people's
business loans at BRI Cempaka Mas bank. The procedure technique is carried out with the
Bank who understands the procedures for granting (KUR) which have been implemented
quite well and in accordance with government regulations, namely the first stage of credit
application, namely the analysis of administrative files as the initial requirement for
submitting KUR. The second stage is credit analysis, administrative analysis and business
visits of prospective customers. The third stage is the credit decision, the head of the unit will
give the final result that is the credit decision. The fourth stage is credit disbursement, which
is filling out a credit agreement regarding the rights and obligations of customers.
Supporting factors for the distribution of people's business loans are data on actors who
receive assistance from the president for MSMEs and data from market offices. The factors
hindering the distribution of people's business loans are business actors who do not want to
apply for loans and business actors who have a business but have a bad credit history and
some customers who apply for loans but do not have a business.
Keywords : Procedures for providing business credit for the People, BRI, the Community
1. Pendahuluan
Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang
hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembagunan. Namun untuk memulai
meningkatkan kualitas hidup diperlukan salah satunya yaitu modal usaha yang akan
mendukung jalannya usaha tersebut. Salah satu lembaga yang dapat meminjamkan atau
menambahkan modal ini adalah Bank. Kredit membantu baik perorangan maupun badan
usaha yang membutuhkan. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan haruslah cermat
dalam memberikan modal kepada masyarakat yang tidak dapat dilunasi dengan tepat
waktu baik pokok pinjaman tersebut dengan melakukan analisa yang akurat terhadap
debitur, akan memperkecil risiko terjadinya kredit macet. Dengan demikian risiko kredit
macet tidak akan terjadi bila dalam analisa kredit dilakukan dengancermat dan akurat.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengna judul “
ANALISIS PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA BANK BRI CEMPAKA
MAS”
2. Kajian Pustaka
A. Bank
Bank menurut UU No.10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
B. Kredit
Analisis kredit adalah suatu kegiatan analisis berkas atau data dan juga berbagai
aspek yang mendukung untuk diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan apakah pemohon kredit tersebut diterima atau
ditolak ( Suyatno dkk 2003 dalam Rahmawati 2016)
Resiko pasti selalu ada dalam semua kegiatan, apalagi pada perbankan. Resiko
tidak asing lagi dalam dunia perbankan, karena resiko ini melekat dalam semua
aktivitas perbankan. Fungsi utama bank yaitu sebagai penyalur dana dalam bentuk
kredit. Pada fasilitas kredit ini resiko sangtalah tinggi dan biasa disebut resiko kredit.
Resiko kredit merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan perbankan.
Menurut Kasmir (2012:34) resiko kredit yaitu resiko yang ditimbulkan karena adanya
tenggang waktu pengembalian kredit yang diberikan atau bahkan tidak tertagihnya
kredit. Sedangkan menurut Ferry dan Sugiarto (2010:67) resiko kredit merupakan
kerugian yang berhubungan dengan pihak peminjam tidak dapat dan tidak mau
memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh
pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.
D. Metode
3) Capital
asa Capital atau modal ini menyangkut berapa bnyk dan bagaimana struktur
modal yg tlh dimiliki oleh calon nasabah.
4) Colleteral
Jaminan yang diberikan kepada bank. Jaminan di sini yang dilihat adalah
kelengkapan surat-surat, asal-usul jaminan serta nilai dari jaminan yang
dianggap mampu menutup jumlah pinjaman tersebut.
5) Condition of economy
asas kondisi ekonomi ini perlu pula diperhatikan dlm Pertimbangan
pemberian kredit terutama dlm hubungannya dngn sektor usaha calon masa.
Ibu sabililah adalah seorang janda yang memiliki usaha sebagai pedagang di
Cempaka Mas. Ibu sabililah tinggal di rumah orangtuanya, selain itu ibu
sabililah memiliki dua orang anak yang masih bersekolah. Ibu sabililah
mendapatkanomzet penjualan polowijo sebesar Rp52.000.000 per bulan. Ibu
sabililah sudah menjalankan usahanya sejak 1980 sampai sekaran dan berniat
melakukan pinjaman sebesar Rp40.000.000, pinjaman tersebut digunakan
untuk menambah modal usaha. Ibu sabililah beriniat mengangsur selama
lima tahun, dengan jaminan berupa rumah beserta tanah yang dijadikan tempat
tinggal. Ibu sabililah memproyeksikan kenaikan penjualan sebesar 10%,
dikarenakan meiliki pelanggan tetap dan permintaan yang semakin meningkat.
Berikut analisa 5C yang telah diterapkan kepada ibu sabililah :
I. Identitas Pemohon
Selain itu Account Officer melakukan BI checking yang menentukan Ibu Sabililah
menerima kredit atau tidak.
2. Capacity
Berikut data capacity yang telah diolah oleh mantri, yang kemudian dimasukan
kedalam format yang telah ditetapkan :
I.Informasi Usaha Pemohon
Pajak/Retribusi : Rp.50.000
Lain-lain : Rp.50.000
10 %
Berikut data capital calon debitor yang telah diolah oleh Account Officer :
AKTIVA PASSIVA
LANCAR LANCAR
Kas 4.000.000 Hutang jngk pndk 3.000.000
Simpanan 3.000.000 Hutang jngk pnjng -
Piutang lainnya 10.500.000
Persediaan brng 35.000.000 MODAL
Lainnya - Modal sendiri 215.300.000
Jmlh aktiva lancar 52.500.000
AKTIVA TETAP
Tanah&bangunan 154.800.000
Peralatan usaha 3.000.000
Kendaraan 5.000.000
Lainnya 2.000.000
Jmlh aktiva tetap 164.800.000
Jumlah Aktiva 217.300.000 217.300.000
4. Collateral
Berikut data yang telah diolah oleh Account Officer dan sudah dimasukan kedalam
format yang ditetapkan :
I. Penilaian agunan
1. KESIMPULAN
Disimpulkan dari studi kasus yang dijadikan sampel memperlihatkan bahwa mantri
pada PT Bank Rakyat Indonesia tbk unit Slawi 1, kab. Tegal kurang memperhatikan
condition of economy, sehingga masih terjadi tunggakan yang membuat target yang
ditetapkan tidak dapat terpenuhi. Selain itu hal analisa seorang mantri akan
berpengaruh terhadap pemberian kredit yang diberikan, apakah akan mempersulit
dirinya atau mempermudah. Hal ini dikarenakan seorang menteri diberi
pertanggungjawaban untuk menganalisa, memberi rekomendasi dan menagihnya
apabila debitur gagal membayar.
2. SARAN
Sebagai bahan pertimbangan buat mengambil kebijakan dalam pemberian kredit, sebaiknya
PT Bank Rakyat Indonesia tbk memiliki pedoman penggunaan 5C yang baku, sehingga
dapat mempermudah mantri dalam menganalisa. Selain itu, buku pedoman tersebut dapat
mengurangi bahkan menghilangkan praktek penilaian secara subjektif ketika melakukan
analisa
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Buku Pedoman operasional PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk,
tentang pengertian kredit umum pedesaan.
Peraturan bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum
Suyatno, Thomas, dkk 2003. Dasar-dasar perkreditan edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.