Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, PENILAIAN 5C KREDIT, DAN


KUALITAS KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA
1Komang Wulan Lestari Oka, 1I Gusti Ayu Purnamawati, 2Ni Kadek Sinarwati

Jurusan Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {wulanoka35@yahoo.co.id, ayupurnama07@yahoo.com,


Kadeksinar20@gmail.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial : dana pihak
ketiga, penilaian 5c kredit, kualitas kredit terhadap keputusan pemberian kredit, serta
pengaruh secara simultan dana pihak ketiga, penilaian 5c kredit, dan kualitas kredit
terhadap keputusan pemberian kredit.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
kausal. Subyek dalam penelitian ini adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
Cabang Singaraja dan obyeknya adalah dana pihak ketiga, penilaian 5c kredit,
kualitas kredit, dan keputusan pemberian kredit dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2014. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif yang
dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan kuisioner, kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) dana pihak ketiga secara parsial
berpengaruh positif terhadap keputusan pemberian kredit, (2) penilaian 5c kredit
secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pemberian kredit, (3) kualitas
kredit secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pemberian kredit, dan
(4) dana pihak ketiga, penilaian 5c kredit, dan kualitas kredit secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.

Kata kunci : dana pihak ketiga, penilaian 5c, kredit, bank

Abstract
The study had a purpose to assess partially the effect of third-party funds, the
assessment of 5c credit, and credit quality on the lending decision, and the
simultaneous effect of third-party funds, the assessment of 5c credit, and credit quality
on the lending decision.
This study utilized a causal quantitative design involving “PT. Bank
Pembangunan Daerah Bali” Singaraja branch office as the subject, while the objects
consisted of third-party funds, the assessment of 5c credit, and credit quality, and loan
decision from 2012 until 2014. The quantitative data were collected by using
documentation and questionnaires, and then analyzed based on multiple linear
regression.

The results of the study indicated that: (1) third-party funds had a partial
positive effect on the loan decision, (2) the assessment of 5c credit had a partial
positive effect on the loan decision, (3) credit quality had a partial positive effect on
the loan decision, and (4) third-party funds, the assessment of 5c credit, and credit
quality had a simultaneous effect on the loan decision.

Key words : third-party funds, the assessment of 5c credit, credit, bank


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

PENDAHULUAN Aktivitas bank yang paling besar


Peran perbankan sangat penting, berkaitan erat secara langsung ataupun
terutama sebagai penggerak tidak langsung dengan kegiatan
pembangunan dan menjaga stabilitas perkreditan. Kegiatan perkreditan Bank
perekonomian suatu negara. mencapai 70%-80% dari seluruh kegiatan
Pembangunan ekonomi di suatu negara bank. Sebagaimana umumnya negara
sangat bergantung kepada dinamika berkembang, di Indonesia sumber
perkembangan dan kontribusi nyata dari pembiayaan dunia usaha masih
sektor perbankan. Bank merupakan didominasi oleh penyaluran kredit
lembaga keuangan yang fungsinya perbankan yang diharapkan dapat
sebagai perantara keuangan antara pihak mendorong pertumbuhan ekonomi.
yang kelebihan dana (surplus unit) dan Saraswati, (2012:2) beranggapan bahwa
pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Pemberian kredit merupakan aktivitas
Dalam bank dikenal adanya istilah bank yang paling utama dalam
Dana Pihak Ketiga, yang merupakan dana menghasilkan keuntungan.
yang bersumber dari masyarakat. Dana Usaha mikro kecil dan menengah
pihak ketiga (DPK) adalah dana yang (UMKM) di Indonesia memiliki peranan
dihimpun oleh bank yang berasal dari yang sangat vital bagi penunjang
masyarakat, baik masyarakat perorangan, perekonomian nasional. Sektor UMKM
maupun badan usaha. Sumber dana dari secara potensial mempunyai modal sosial
masyarakat merupakan sumber dana untuk berkembang dan bertahan
terpenting bagi kegiatan operasi bank dan walaupun terjadi krisis global yang sedang
merupakan ukuran keberhasilan bank jika dialami dunia akhir-akhir ini, UMKM juga
mampu membiayai operasinya dari relatif mandiri, karena tidak tergantung
sumber dana ini. Dana-dana yang pada dinamika sektor moneter secara
dihimpun dari masyarakat dapat mencapai nasional. Selain itu UMKM juga berpotensi
80%-90% dari keseluruhan dana yang besar menyerap tenaga kerja,
dikelola oleh bank. Oleh sebab itu DPK penyumbang devisa, penghasil pelbagai
sangat vital perannya dalam barang murah dan terjangkau oleh
operasionalisasi Bank. kekuatan ekonomi rakyat dan distribusinya
Beberapa penelitian terdahulu menyebar luas. (Abdurrahman, 2010).
mengindikasikan bahwa Dana Pihak Kemungkinan risiko yang muncul
Ketiga memiliki hubungan dengan setiap tersebut membutuhkan pengamanan
kebijakan dalam Bank. Apabila Dana kredit, baik yang bersifat prepentif maupun
Pihak Ketiga dalam keadaan stabil, maka refresif. Oleh sebab itu Bank harus
hal ini akan meningkatkan Keputusan meningkatkan kualitas pengamanan
dalam pemberian kredit. Seperti apa yang kredit. Pihak Bank harus berhati-hati dan
disampikan oleh Febrianto (2013), selektif memberikan kredit kepada
Besarnya DPK akan mempengaruhi nasabah. Salah satu hal yang dapat
keputusan pemberian kredit oleh Bank. dilakukan oleh Bank adalah penerapan
Semakin tinggi dana pihak ketiga (DPK) penilaian 5C kredit yang terdiri dari
maka keputusan pemberian kredit akan Character, Capital, Capacity, Condition,
semakin tinggi pula. Pratama (2010) dan Collateral. Bagi bank, debitur yang
menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga memenuhi semua prinsip 5C adalah
berpengaruh positif dan signifkan terhadap nasabah yang layak untuk mendapatkan
Kredit Perbankan. Hal senada juga kredit. Di mana ketika bank melihat
disampaikan oleh Gami (2013) dan adanya calon debitur yang memiliki
Geovanny (2015) bahwa Dana Phak karakter yang kuat, memiliki kemampuan
Ketiga berpengaruh positif terhadap untuk mengembalikan pinjaman, memiliki
Penyaluran Kredit. Ketika dana-dana yang jaminan, modal yang kuat, dan kondisi
terkumpul dari masyarakat tinggi, maka perekonomian yang aman bagaikan
keputusan untuk menyalurkan kredit akan mutiara bagi Bank. Prinsip 5C ini juga
semakin tinggi pula.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

digunakan untuk melihat bagaimana masing-masing) menjadi konsekuensi


kredibilitas calon debitur ke depannya. logis bagi PT. Bank Pembangunan Daerah
Wulandari (2012) menyatakan Bali untuk dapat meningkatkan kinerjanya,
bahwa penilaian 5C Kredit berpengaruh maksudnya adalah bagaimana BPD
positif dan signifikan terhadap penyaluran mampu menjadi tulang punggung
kredit. Penilaian 5C kredit sangat penting sehingga mampu memicu pertumbuhan
dilakukan sebelum adanya realisasi kredit. perekonomian masyarakat Bali.
Penilaian 5C kredit dilakukan untuk Salah satu Bank BPD yang ada di
meminimalisir resiko yang mungkin timbul, Kabupaten Buleleng adalah PT. Bank
seperti terjadinya ketidakmampuan debitur Pembangunan Daerah Bali Cabang
memenuhi kewajibannya. Hal tersebut Singaraja. Disatu sisi Moto dari Bupati dan
didukung oleh Yuliandhari (2014), dimana Wakil Bupati Buleleng, yakni Buleleng
penilaian 5C kredit harus dilakukan secara SMILE (Sejahtera, Mandiri, Integrasi,
hati-hati sebelum keputusan pemberian Lestari, dam Etika) adalah sesuatu hal
kredit. yang menarik, Buleleng yang terkenal
Selain itu kegiatan perbankan yang sebagai daerah panas dengan orang-
kompleks memiliki potensi risiko yang orangnya yang sangar justru disimbolkan
tinggi. Terkait risiko ini, dalam dunia dengan kata SMILE. Untuk mencapai
perbankan terdapat istilah Kredit Buleleng yang SMILE, terutama untuk
Bermasalah. Kredit bermasalah dapat Sejahtera dan Mandiri, maka diperlukan
diukur dari kualitas kredit. Oleh sebab itu sumbangsih yang nyata dari PT. Bank
Bank harus berhati-hati dalam Pembangunan Daerah Bali Cabang
memberikan kredit. Kualitas kredit Singaraja.
menggambarkan kondisi pembayaran PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
pokok dan bunga pinjaman. Debitur yang Cabang Singaraja dapat membantu
melakukan pembayaran kewajiban pokok program pemerintah dengan jalan
dan bunga tidak melewati batas yang telah penyaluran kredit terhadap masyarakat
ditentukan, maka kualitas kredit nasabah Buleleng. Sebagai sebuah lembaga
tersebut digolongkan lancar. Apabila ada keuangan, maka PT. Bank Pembangunan
debitur yang melakukan pembayaran Daerah bali Cabang Singaraja juga harus
pokok dan bunga kredit melebihi tenggang memperhatikan aspek-aspek terkait
waktu yang ditentukan, maka akan terjadi dengan tingkat Ketersediaan Dana Pihak
penurunan kualitas kredit. Ketiga, Penilaian 5C Kredit, dan Kualitas
Ada beberapa faktor yang dapat Kredit.
mempengaruhi kualitas kredit debitur, Sampai saat ini PT. Bank
yang terdiri dari faktor eksternal dan Pembangunan Daerah Bali sudah sudah
internal. Faktor eksternal yang mampu menghimpun dana dari
mempengaruhi kualitas kredit antara lain masyarakat Buleleng dalam bentuk Giro,
kondisi ekonomi makro dan iklim usaha. Tabungan, dan Deposito periode tahun
Sementara itu faktor internal yang dapat 2012 s/d 2014 diketahui bahwa dari tahun
berpengaruh terhadap kualitas kredit 2012 ke 2013 pada BPD. Cabang
adalah Proses analisis kredit yang Singaraja pertumbuhan DPK meningkat
diajukan oleh calon debitur. Proses dari Rp. 37,52 Miliar menjadi Rp. 43,53
analisis kredit dapat menjadi penyebab miliar atau tumbuh sebesar 16,02% dan
kualitas kredit yang buruk apabila terjadi kembali meningkat pada Tahun 2014
mark up yang berlebihan. menjadi Rp. 52,13 miliar atau 16,50%.
Salah satu lembaga keuangan yang Dari sisi kredit, PT. Bank
ada di Bali adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang
Pembangunan Daerah Bali yang ditujukan Singaraja juga sudah menyalurkan
untuk memacu pertumbuhan beberapa macam jenis kredit kepada
perekonomian masyarakat Bali. Seiring masyaralat Buleleng periode tahun 2012
dengan munculnya fenomena Bank s/d 2014, dapat diketahui bahwa total
Pembangunan Daerah menjadi The Penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan
Regional Champion (Juara didaerah Daerah Bali Cabang Singaraja secara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

umum mengalami peningkatan setiap Dana pihak ketiga (DPK) adalah


tahunnya. Total Kredit Produktif yang dana yang dihimpun oleh bank yang
terbagi menjadi kredit Modak Kerja dan berasal dari masyarakat, baik masyarakat
Kredit Investasi, serta Kredit Konsumsi perorangan, maupun badan usaha.
selalu mengalami peningkatan. Namun Sumber dana dari masyarakat merupakan
walaupun secara overal kinerja sumber dana terpenting bagi kegiatan
penyaluran kredit selalu mengalami operasi bank dan merupakan ukuran
peningkatan, perlu juga dicermati keberhasilan bank jika mampu membiayai
mengenai prosentase peningkatan operasinya dari sumber dana ini. Dana-
penyaluran kredit PT. Bank Pembangunan dana yang dihimpun dari masyarakat
Daerah Bali Cabang Singaraja. dapat mencapai 80%-90% dari
Pada tahun 2012 total kredit yang keseluruhan dana yang dikelola oleh bank.
disalurkan oleh PT Bank Pembangunan Oleh sebab itu DPK sangat vital perannya
Daerah Bali adalah sebesar Rp. dalam operasionalisasi Bank. Umumnya
773.900.000.000,-. Mengalami dana yang dihimpun oleh perbankan dari
peningkatan pada Tahun 2013 sebesar masyarakat akan digunakan untuk
Rp. 138.620.000.000,- (17,91%) sehingga pendanaan aktivitas sektor riil melalui
menjadi Rp. 912.520.000.000,-. Total penyaluran kredit. Dana pihak ketiga
kredit yang disalurkan kembali meningkat terdiri dari Giro (Demand Deposit),
pada Tahun 2014, sehingga total kredit Tabungan (Saving Deposit) dan Deposito
yang disalurkan adalah sebesar Rp. (time deposit). (Galih, 2011).
1.007.100.000.000,- atau meningkat Menurut Taswan (2008) Kredit
sebesar Rp. 94.580.000.000,- (10,36%). merupakan penyediaan uang atau tagihan
Jika dicermati terjadi penurunan yang dapat dipersamakan dengan itu
prosesntase peningkatan kredit dari berdasarkan persetujuan atau
17,91% menjdi 10,36%. kesepakatan pinjam-meminjam antara
Berdasarkan pada total kredit yang bank dengan pihak lain yang mewajibkan
di salurakn PT. Bank Pembangunan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
Daerah Bali Cabang Singaraja, maka setelah jangka waktu tertentu dengan
terdapat kredit bermasalah yang berada peberian bunga, imbalan, atau pembagian
pada kualitas kredit dalam perhatian hasil keuntungan.
khusus, kurang lancar, dan macet periode
tahun 2012 s/d 2014, dapat diketahui Penilaian 5C yang terdiri dari
bahwa peningkatan total kredit yang Character, Capital, Capacity, Condition,
disalurkan setiap tahunnya juga diikuti dan Collateral merupakan aspek penilaian
oleh peningkatan kredit bermasalah yang terhadap calon debitur yang merupakan
disebabkan oleh penurunan kualitas suatu langkah pengamanan kredit.
kredit. Penilaian 5C kredit penting dilakukan
Tujuan penelitian ini adalah menguji mengingat resiko yang ditimbulkan dari
tentang : (1) Pengaruh dana pihak ketiga, setiap kredit yang akan direalisasikan.
penilaian 5C kredit, dan kualitas kredit Bagi bank, debitur yang memenuhi semua
secara parsial terhadap keputusan prinsip 5C adalah nasabah yang layak
pemberian kredit di PT. Bank untuk mendapatkan kredit. Di mana ketika
Pembangunan Daerah Bali Cabang bank melihat adanya calon debitur yang
Singaraja, (2) Pengaruh dana pihak memiliki karakter yang kuat, memiliki
ketiga, penilaian 5C kredit, dan kualitas kemampuan untuk mengembalikan
kredit secara simultan terhadap keputusan pinjaman, memiliki jaminan, modal yang
pemberian kredit di PT. Bank kuat, dan kondisi perekonomian yang
Pembangunan Daerah Bali Cabang aman bagaikan mutiara bagi Bank. Prinsip
Singaraja, dan (3) Pengaruh variabel yang 5C ini juga digunakan untuk melihat
paling dominan berpengaruh diantara bagaimana kredibilitas calon debitur ke
dana pihak ketiga, penilaian 5C kredit, dan depannya.
kualitas kredit terhadap keputusan Menurut Kasmir (2007:104)
pemberian kredit. character (karakter) adalah sifat atau
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

watak yang dimiliki oleh calon debitur. Sementara itu faktor internal yang dapat
Tujuan penialaian karakter adalah untuk berpengaruh terhadap kualitas kredit
memberikan keyakinan kepada bank adalah Proses analisis kredit yang
bahwa sifat atau watak calon debitur diajukan oleh calon debitur. Proses
benar-benar dapat dipercaya. Capital analisis kredit dapat menjadi penyebab
(Modal) juga penting dalam penilaian kualitas kredit yang buruk apabila terjadi
calon debitur. Modal yang dimaksudkan mark up yang berlebihan.
disini adalah permodalan awal usaha yang Kualitas kredit menurut Kasmir
dimiliki oleh calon debitur. Bank tidak akan (2012:130-132), untuk menentukan
membiayai usaha debitur 100%. Artinya berkualitas tidaknya suatu kredit perlu
setiap calon debitur yang mengajukan diberikan ukuran-ukuran tertentu. Bank
amprahan kredit, maka setidaknya calon Indonesia menggolongkan kualitas kredit
debitur tersebut memiliki modal sendiri menurut ketentuan sebagai berikut :
dalam usahanya. 1. Lancar, artinya kredit yang disalurkan
Capacity (kapasitas) usaha yang tidak menimbulkan masalah. Suatu
dimiliki calon debitur harus dinilai apakah kredit dapat dikatakan lancar apabila:
mampu untuk berkembang, sehingga 1) Pembayaran angsuran pokok
mampu melunasi kewajibannya. Condition dan/atau bunga tepat waktu;
(Kondisi) perekonomian, politik, sosial, 2) Memiliki mutasi rekening yang aktif;
dan budaya juga patut menjadi 2. Dalam Perhatian Khusus (Special
pertimbangan terkait dengan jenis usaha Mention), dikatakan dalam perhatian
calon debitur. Jika perekonomian sedang khusus kredit yang diberikan sudah
tumbuh pesat, dan usaha calon debitur mulai bermasalah, sehingga
masuk dalam kategori pertumbuhan, maka memperoleh perhatian. Kondisi dalam
akan lebih mudah untuk diberikan kredit, perhatian khusus apabila memenuhi
dan yang terakhir yang tidak kalah kriteria berikut :
pentingnya adalah Collateral 1) Terdapat tunggakan pembayaran
(Agunan/Jaminan) yang dimiliki angsuran pokok dan/atau bunga
debitur/calon debitur. Jaminan hendaknya yang belum melampaui 90 hari,
melebihi jumlah kredit yang diberikan. 2) Mutasi rekening relatif aktif,
Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan didukung dengan pinjaman baru.
kesempurnaannya, sehingga jika terjadi 3. Kurang Lancar (Substandard),
suatu masalah, maka jaminan yang Dikatakan kurang lancar, artinya kredit
dititipkan akan dapat dipergunakan yang diberikan pembayarannya sudah
secepat mungkin. Agunan sangat penting mulai tersendat-sendat, namun
karena menjadi second way out apabila nasabah masih mampu membayar.
terjadi masalah pada kredit debitur Kondisi kurang lancar apabila
Kualitas kredit menggambarkan memenuhi kriteria sebagai berikut.
kondisi pembayaran pokok dan bunga 1) Terdapat tunggakan pembayaran
pinjaman. Debitur yang melakukan angsuran pokok dan/atau bunga
pembayaran kewajiban pokok dan bunga yang teah melampaui 90 hari,
tidak melewati batas yang telah 2) Terjadi pelanggaran terhadap
ditentukan, maka kualitas kredit nasabah kontrak yang diperjanjikan lebih dari
tersebut digolongkan lancar. Apabila ada 90 hari,
debitur yang melakukan pembayaran 4. Diragukan (Doubtful), dikatakan
pokok dan bunga kredit melebihi tenggang diragukan artinya kemampuan nasabah
waktu yang ditentukan, maka akan terjadi untuk membayar makin tidak dapat
penurunan kualitas kredit. dipastikan. Kondisi diragukan apabila
Ada beberapa faktor yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut.
mempengaruhi kualitas kredit debitur, 1) Terdapat tunggakan pembayaran
yang terdiri dari faktor eksternal dan angsuran pokok dan/atau bunga
internal. Faktor eksternal yang yang telah melampaui 180 hari,
mempengaruhi kualitas kredit antara lain 2) Terjadi wanprestasi lebh dari 180
kondisi ekonomi makro dan iklim usaha. hari,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

3) Terjadi kapitalisasi bunga, Indonesia. Pemberitahuan keputusan


4) Dokumen hukum yang lemah baik kepada cabang, baru dilakukan setelah
untuk perjanjian kredit maupun mendapat keputusan dari Bank Indonesia.
pengikatan jaminan. Pada saat bagian kredit/cabang
5. Macet (Loss), dikatakan macet artinya memutuskan untuk mengusulkan
nasabah sudah tidak mampu lagi untuk permohonan kredit kepada direksi/kantor
membayar pinjamannya, sehingga pusat, maka dalam surat usul harus
perlu diselamatkan. Kondisi macet memuat informasi mengenai nasabah
apabila memenuhi kriteria sebagai yaitu mengenai perilaku atau karakter
berikut. nasabah, kemampuan dan pengalaman
1) Terdapat tunggakan pembayaran berusaha, dan hal-hal yang mencerminkan
angsuran pokok dan/atau bunga kepribadian serta kemampuan
yang telah melampaui 270 hari, nasabah/calon nasabah sebagai ukuran
2) Kerugian operasional ditutup dengan dari sebagian sumber dan daya pelunasan
pinjaman baru kreditnya. Kemudian data mengenai
Keputusan adalah setiap tindakan aktifitas usaha yang dilakukan oleh calon
pejabat yang berdasarkan wewenangnya nasabah. Setelah itu mengenai jaminan
berhak mengambil keputusan berupa yang disertakan, serta laporan keuangan
menolak, menyetujui dan atau perusahaan calon nasabah.
mengusulkan permohonan fasilitas kredit
kepada pejabat yang lebih tinggi. Setiap METODE
keputusan permohonan kredit harus Jenis penelitian ini mengunakan
memperhatikan penilaian syarat-syarat pendekatan kuantitatif kausal, yaitu
umum yang pada dasarnya tercantum penelitian yang menggambarkan suatu
dalam laporan pemeriksaan kredit dan generalisasi atau menjelaskan hubungan
analisis kredit. Bahan pertimbangan atau sebab-akibat dari dua atau beberapa
informasi-informasi lainnya yang diperoleh variabel. Adapun variabel bebas dalam
pejabat pengambil keputusan, harus penelitian ini meliputi Dana Pihak Ketiga
ditambahkan secara tertulis. (X1), Penilaian 5C Kredit (X2), dan Kualitas
Jumlah permohonan dalam jenis Kredit (X3). Sementara variabel terikatnya
kredit ditentukan oleh direksi/kantor pusat, adalah Keputusan Pemberian Kredit (Y).
kepala bagian kredit/kepala cabang diberi Variabel X1, X2, dan X2 memiliki hubungan
wewenang untuk memutuskan kausal (sebab akibat) dengan variabel Y.
permohonan dalam batas-batas tertentu Populasi penelitian ini adalah
tanpa mengusulkan terlebih dahulu Karyawan PT. Bank Pembangunan
kepada kantor pusat. Jika permohonan Daerah Bali Cabang Singaraja sebanyak
kredit yang diajukan oleh nasabah di luar 75 Orang, yang terdiri dari 61 Orang
batas wewenang kepala cabang, maka karyawan di Kantor Cabang Singaraja, 7
cabang harus mengusulkan terlebih Orang karyawan di kantor Capem
dahulu permohonan fasilitas kredit tamblang, dan 7 Orang di Kantor Capem
tersebut kepada direksi/kantor pusat Lovina. Ukuran sampel harus lebih dari 30
disertai hasil penilaian yang telah dankurang dari 500 telah mencukupi untuk
dilakukan sebelumnya. Kemudian setelah digunakan dalam sebuah penelitian. Hair,
permohonan kredit itu dipelajari maka et al., (Dalam Ferdinand, 2014)
direksi/kantor pusat akan memberikan menyarankan untuk menentukan jumlah
keputusan permohonan fasilitas kredit populasi yang diambil untuk suatu
yang dilakukan oleh bagian kredit/kepala penelitian adalah 5 sampai dengan 10 kali
cabang setelah mengadakan penilaian jumlah indikator yang dipergunakan dalam
permohonan fasilitas kredit yang penelitian.
diusulkan. Untuk jenis-jenis kredit yang Jumlah indikator yang digunakan
menurut ketentuan memerlukan dalam penelitian ini sebanyak 14. Jadi
persetujuan dari Bank Indonesia, terlebih atas dasar kriteria tersebut di atas dapat
dahulu kantor pusat akan meneruskan ditentukan sampel minimal yang diambil
permohonan kredit kepada Bank adalah :
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

n=5xI Kualitas Kredit yang mempengaruhi


n = 5 x 14 Keputusan Pemberian Kredit di PT. Bank
n = 70 Pembangunan Daerah Bali Cabang
Keterangan : Singaraja.
n = Ukuran Sampel Data sekunder, yaitu data yang
I = Jumlah Indikator dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan
Berdasarkan data penentuan di suatu riset tertentu saja, karena data ini
atas, maka sampel yang digunakan dalam telah dikumpulkan oleh pihak lain dan
penelitian ini adalah seluruh Karyawan peneliti merupakan pihak kedua yang
Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang menggunakan data tersebut.. Data yang
Singaraja yang berjumlah 70 responden. digunakan dalam penelitian ini merupakan
Teknik sampling yang digunakan pada data sekunder kuantitatif Tahunan,
penelitian ini adalah Purposive Sampling, peridoe Tahun 2012 s/d Tahun 2014
yaitu sampel yang diambil berdasarkan dengan mempertimbangkan ketersediaan
maksud dan tujuan tertentu. Seseorang data. Alasan digunakannya data sekunder
atau sesuatu diambil dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah data ini
karena peneliti menganggap bahwa merupakan data historis perusahaan dari
seseorang atau sesuatu tersebut memiliki periode tahun 2012 s/d tahun 2014 yang
informasi yang diperlukan bagi penelitinya. sudah tersedia di BPD. Data bersumber
Adapun yang dijadikan kriteria penentuan dari PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
sampel karyawan yang sedang bertugas yang digunakan, yakni berupa data dana
ataupun karyawan yang pernah bertugas pihak ketiga, data penyaluran kredit, dan
di bagian kredit, yang terdiri dari data kredit bermasalah periode tahun
Pelaksana Bisnis (Analis Kredit) dan juga 2012 s/d tahun 2014 yang di ambil
Hukum Administrasi Kredit, serta langsung dari PT. Bank Pembangunan
karyawan yang sedang dan pernah Daerah Bali.
bertugas di Bagian Dana dan Jasa. Teknik pengumpulan data yang
Jenis data yang digunakan dalam digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuisioner dan dokumentasi. kuisioner
kuantitatif adalah data dalam bentuk disini merupakan daftar pertanyaan atau
angka-angka atau data kuantitatif yang pernyataan tertulis yang telah disusun
diangkakan (Sugiyono, 2008:12). Data sebelumnya dan dokumentasi ini
kuantitatif yang digunakan dalam digunakan untuk mendapatkan keterangan
penelitian ini adalah data Dana Pihak dan bukti dalam penelitian.
Ketiga, Data Penyaluran Kredit, dan Data Teknik analisis data yang
Kredit Bermasalah Periode Tahun 2012 digunakan dalam penelitian ini adalah
s/d 2014 PT. Bank Pembangunan Daerah regresi linear berganda. Analisis ini
Bali Cabang Singaraja dan data jumlah digunakan untuk menjawab permasalahan
responden, jumlah menurut jenis kelamin, dalam penelitian ini. Permasalahan yang
umur, dan pendidikan. harus dijawab adalah variabel bebas
Dalam penelitian ini sumber data (Dana Pihak Ketiga, Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini Penilaian 5c Kredit, dan Variabel bebas
mengunakan data primer dan data Kualitas Kredit) berpengaruh secara
sekunder. Data primer yaitu data yang ada simultan, secara parsial, dan dominan
dilapangan yang dikumpulkan secara terhadap variabel terikat (Keputusan
langsung oleh peneliti dengan metode Pemberian Kredit).
tertentu yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini data HASIL DAN PEMBAHASAN
primer yang digunakan diperoleh dari Data yang diperoleh dalam
hasil pengisian kuisioner tentang penelitian ini berupa hasil kuisioner
tanggapan Karyawan PT. Bank berkenaan dengan variabel yang diteliti,
Pembangunan Daerah Bali Cabang yang kemudian akan dianalisis dan diuji
Singaraja berkenaan dengan data Dana untuk memperoleh hasil penelitian yang
Pihak Ketiga, Penilaian 5C Kredit, dan relevan serta mampu memberikan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

gambaran awal tentang masalah yang tidaknya pengaruh baik secara parsial
diteliti. Hasil penyebaran kuisioner maupun simultan antara variabel bebas
terhadap 70 orang Karyawan PT. Bank terhadap variabel terikat, analisis regresi
Pembangunan Daerah Bali Cabang dilakukan setelah lolos uji asumsi klasik
Singaraja akan dianalisis menggunakan yang didalamnya terdapat uji normalitas,
teknik analisis regresi linear berganda dan multikoliniearitas, autokorelasi dan
uji asumsi klasik dengan bantuan aplikasi heteroskedastisitas.
Statistical Package for Social Science Gambaran umum dari data yang
(SPSS) versi 22.0 for windows. didapatkan oleh peneliti dalam melakukan
Teknik analisis yang digunakan penelitian ini akan disajikan dalam tabel
yaitu analisis regresi berganda yang dapat seperti nampak pada Tabel 1 dibawah ini.
digunakan untuk menganalisis ada atau

Tabel 1
Hasil Uji Statistik Pengaruh Variabel Dana Pihak Ketiga (X1), Penilaian 5C Kredit (X2), dan
Kualitas Kredit (X3) Terhadap Keputusan Pemberian Kredit (Y)

Paramater Koefisien P-Value Alpha (ά) Keputusan Simpulan


Ryx1x2x3 0,916 0,000 0,5 Menolak Ho Ada Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Penilaian 5C
Kredit, dan Kualitas Kredit
Terhadap Keputusan
Pemberian Kredit
R2yx1x2x3 0,832 0,000 0,5 Menolak Ho Ada Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Penilaian 5C
Kredit, dan Kualitas Kredit
Terhadap Keputusan
Pemberian Kredit
Pyx1 0,479 0,000 0,5 Menolak Ho Ada Pengaruh Dana Pihak
Ketiga Terhadap
Keputusan Pemberian
Kredit
Pyx2 0,240 0,002 0,5 Menolak Ho Ada Pengaruh Penilaian
5C Kredit Terhadap
Keputusan Pemberian
Kredit
Pyx3 0,446 0,000 0,5 Menolak Ho Ada Pengaruh Kualitas
Kredit Terhadap
Keputusan Pemberian
Kredit
Sumber: Data diolah, 2015

Pembahasan menunjukkan bahwa nilai thitung (uji t)


Hasil analisis data secara statistik adalah sebesar 6,621. Hasil thitung ini lebih
pada hipotesis pertama membuktikan besar daripada ttabel sebesar 1,944 dan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan berada pada taraf signifikansi 0,000 <
signifikan secara parsial dari variabel dana 0,005. Penelitian ini menemukan
pihak ketiga terhadap keputusan pengaruh yang searah dari dana pihak
pemberian kredit pada PT. Bank ketiga terhadap keputusan pemberian
Pembangunan Daerah Bali Cabang kredit. Semakin tinggi ketersediaan dana
Singaraja dengan nilai koefisien regresi pihak ketiga di PT. Bank Pembangunan
sebesar 0,479. Hasil uji t hitung Daerah Bali Cabang Singaraja, maka
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

keputusan pemberian kredit akan semakin berpengaruh positif signifikan terhadap


mudah. penyaluran kredit.
Dana-dana yang dihimpun dari Hasil analisis data secara statistik
masyarakat dapat mencapai 80%-90% pada hipotesis kedua menghasilkan
dari keseluruhan dana yang dikelola oleh temuan bahwa terdapat pengaruh yang
bank. Oleh sebab itu DPK sangat vital positif signifikan secara parsial variabel
perannya dalam operasionalisasi Bank. penilaian 5C kredit terhadap keputusan
Besarnya DPK akan brpengaruh terhadap pemberian kredit pada PT. Bank
keputusan pemberian kredit oleh Bank. Pembangunan Daerah Bali Cabang
Semakin tinggi dana pihak ketiga (DPK) Singaraja dengan nilai koefisien regresi
maka keputusan pemberian kredit akan sebesar 0,239. Hasil uji t hitung
semakin tinggi pula. (Febrianto, 2013). menunjukkan bahwa nilai thitung (uji t)
Besarnya Dana Pihak Ketiga Bank adalah sebesar 3,164 lebih besar daripada
tergantung pada produk Bank Funding ttabel sebesar 1,944 dan berada pada taraf
(Penarikan Dana) itu Sendiri. Semakin signifikansi 0,002 < 0,005. Penelitian ini
menarik produk Bank, maka akan dapat menemukan pengaruh yang searah dari
mempengaruhi masyarakat untuk penilaian 5C kredit terhadap keputusan
menabung, deposit, atau jadi nasabah pemberian kredit. Semakin bagus nilai
giro, sehingga ketersediaan dana yang didapatkan debitur dari penilaian 5C
mencukupi untuk aktivitas Bank Lending kredit oleh petugas kredit PT. Bank
(Penyaluran Dana/Kredit). Selain itu juga Pembangunan Daerah Bali Cabang
berkaitan dengan pelayanan yang Singaraja, maka keputusan pemberian
diberikan kepada nasabah dan juga kredit akan semakin mudah.
reputasi Bank tersebut. Setiap kredit yang akan disalurkan
Keputusan Pemberian Kredit membutuhkan pengamanan kredit, baik
sangat erat kaitannya dengan yang bersifat prepentif maupun refresif.
ketersediaan dana. Apabila pemberian Pihak Bank harus berhati-hati dan selektif
kredit yang begitu banyak tanpa memberikan kredit kepada nasabah.
memperhatikan posisi dana, terutama Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
dana pihak ketiga, maka akan muncul Bank sebelum menyalurkan kredit kepada
resiko likuiditas. Semakin tinggi dana atau debitur adalah penerapan penialain 5C
DPK maka akan semakin mudah dalam kredit yang terdiri dari Character, Capital,
keputusan pemberian kredit, Begitu juga Capacity, Condition, dan Collateral.
sebaliknya apabila dana kecil akan susah Penilaian 5C kredit digunakan sebagai
memutuskan pemberian kredit. pendukung untuk menguatkan data calon
Hasil penelitian ini senada dengan debitur. Erdi (2010).
penelitian Pratama (2010) dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitiannya menyatakan bahwa dana- penelitian Wulandari (2012) dalam
dana yang dihimpun dari masyarakat yang penelitiannya menyatakan bahwa
sering disebut dana pihak ketiga (DPK) penilaian 5C Kredit berpengaruh positif
merupakan sumber dana terbesar dan dan signifikan terhadap penyaluran kredit.
paling diandalkan oleh Bank dalam Penilaian ini sangat penting dilakukan
operasionalisasinya. Peningkatan atau sebelum adanya realisasi kredit. Ini
penurunan DPK mempengaruhi dilakukan untuk meminimalisir resiko yang
penyaluran kredit secara signifikan. mungkin timbul, seperti terjadinya
Semakin tinggi DPK yang mampu ketidakmampuan debitur memenuhi
dihimpun oleh perbankan, maka akan kewajibannya.
mendorong peningkatan jumlah kredit Penelitian ini juga sejalan dengan
yang disalurkan. penelitian Firda Ayu A dan Willy S. Y
Penelitian ini juga sejalan dengan (2014), Diah Ayu Dwi Wulandari (2012),
penelitian Emelia Rahmadhany Putri Gami dan yang menyatakan bahwa penilaian 5C
(2013) dan Aditya Giovanny (2015) yang kredit berpengaruh positif dan signifikan
membuktikan bahwa dana pihak ketiga terhadap pemberian kredit.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

Hasil analisis data secara statistik 115,307 lebih besar daripada Ftabel = 2,74
pada hipotesis ketiga menghasilkan yang berarti Ho ditolak.
temuan bahwa terdapat pengaruh yang
positif signifikan secara parsial variabel SIMPULAN DAN SARAN
kualitas kredit terhadap keputusan Berdasarkan hasil pembahasan
pemberian kredit pada PT. Bank yang telah diuraikan maka dapat
Pembangunan Daerah Bali Cabang disimpulkan sebagai berikut.
Singaraja dengan nilai koefisien regresi 1) Secara parsial dapat diketahui bahwa
sebesar 0,322. Hasil uji t hitung variabel dana pihak ketiga, penilaian
menunjukkan bahwa nilai thitung (uji t) 5C kredit, dan kualitas kredit
adalah sebesar 4,757 lebih besar daripada berpengaruh positif dan signifikan
ttabel sebesar 1,944 dan berada pada taraf terhadap keputusan pemberian kredit di
signifikansi 0,000 < 0,005. Penelitian ini PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
menemukan pengaruh yang searah dari Cabang Singaraja. Artinya, PT. Bank
kualitas kredit terhadap keputusan Pembangunan Daerah Bali harus
pemberian kredit. Semakin bagus kualitas memiliki pemahaman yang baik
kredit PT. Bank Pembangunan Daerah mengenai keberadaan dana pihak
Bali Cabang Singaraja, maka keputusan ketiga, penerapan penilaian 5C kredit
pemberian kredit akan semakin mudah. secara baik dan benar, serta
Bank harus berhati-hati dalam melakukan pemantauan terhadap
memberikan kredit, karena ada risiko yang kualitas kredit setiap hari, sehingga
timbul dari kredit yang telah diberikan dapat dijadikan pertimbangan untuk
kepada debitur, risiko tersebut berkaitan penyaluran kredit. Apabila lembaga
dengan kualitas kredit debitur. Diusahakan tidak dapat memahami/kurang paham
kualitas kredit debitur agar tidak turun. mengenai hal tersebut, maka
Hasil penelitian ini sejalan dengan kemungkinan resiko-resiko yang
penelitian Sari (2012) dalam penelitiannya ditimbulkan akan susah untuk
menyatakan bahwa penurunan kualitas ditanggulangi.
kredit akan menuntut pencadangan dana 2) Ada pengaruh yang signifikan secara
yang besar, sehingga membuat setiap simultan variabel dana pihak ketiga,
bank semakin tidak leluasa berekspansi penilaian 5C kredit, dan kualitas kredit
kredit. Dengan demikian keputusan terhadap keputusan pemberian kredit di
pemberian kredit akan semakin sulit. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
Selain itu Penurunan kualitas kredit yang Cabang Singaraja. Ketiga variabel
berkelanjutan berakibat pada tingginya bebas tersebut mempengaruhi variasi
kredit bermasalah. Kredit yang keputusan pemberian kredit pada PT.
dogolongkan dalam kredit bermasalah Bank Pembangunan Daerah Bali
adalah kredit yang memiliki kolektibilitas Cabang Singaraja dengan kontribusi
dalam perhatian khusus, kurang lancar, sebesar 83,2 persen, sementara
dan kredit macet. (Poetry dan Sanrego, sisanya sebesar 16,8 persen
2011). dipengaruhi oleh variabel lain yang
Hasil analisis data secara statistik tidak diteliti pada penelitian ini, seperti
pada hipotesis keempat membuktikan ROA, ROE, CAR, LDR, Tingkat Suku
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Bunga, Sertifikat Bank Indonesia, Audit
secara simultan variabel dana pihak Internal, dan Audit dari Kantor Akuntan
ketiga, penilaian 5C kredit, dan kualitas Publik.
kredit terhadap keputusan pemberian 3) Variabel dana pihak ketiga (X1)
kredit di PT. Bank Pembangunan Daerah merupakan variabel yang mempunyai
Bali Cabang Singaraja. Nilai Fhitung = pengaruh dominan keputusan
115,307. Ftabel dengan 70 orang pemberian kredit di PT. Bank
responden pada df (4-1 = 3) dan taraf Pembangunan Daerah Bali Cabang
signifikansi 5%, maka ditemukan nilai Ftabel Singaraja dengan nilai standardized
adalah 2,74. Berdasarkan hal tersebut coefficient beta absolut tertinggi.
dapat dinyatakan bahwa nilai Fhitung =
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

Berdasarkan temuan hasil di Indonesia. Skripsi, Universitas


penelitian yang dipaparkan dalam Diponegoro Semarang.
pembasahan dan penarikan
kesimpulanmaka ponulis mengajukan Gami, Emelia .R.P. 2013. Analisis Faktor-
saran, yakni PT. Bank Pembangunan Faktor Yang Mempengaruhi
Daerah Bali Cabang Singaraja harus Penyaluran Kredit Bank
bekerja lebih keras lagi untuk memperoleh Pemerintah Dan Bank
dana, karena dengan keberadaan dana Pembangunan Daerah Di
yang mencukupi akan meminimalisir Indonesia. Tesis, Universitas
resiko likuiditas yang muncul akibat dari Sumatera Utara.
penyaluran kredit. Dengan dana yang
mencukupi, akan lebih mudah lagi dalam Giovanny, Aditya. 2015. Analisis
menyalurkan kredit. Berkaitan dengan Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Penilaian 5C kredit, BPD Cabang Capital Adequacy Ratio, Non
Singaraja harus tetap konsisten Performing Loan, Loan to Deposit
menerapkan penilaian 5C kredit dengan Ratio, dan Return on Asset terhadap
baik dan benar, sehingga data-data yang Penyaluran Kredit Bank
dikumpulkan dari calon debitur memang Pembangunan Daerah di Indonesia.
benar-benar valid. Jangan sampai terjadi Tesis, Universitas Sumatera Utara.
mark up berlebihan yang kedepannya
akan menimbulkan resiko yang besar. Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga
Untuk Kualitas kredit akan lebih baik Keuangan Lainnya. Jakarta:
apabila dipantau secara berkelanjutan, Pernada Media.
sehingga bisa mengetahui posisi kredit
yang sudah disalurkan, dan sebelum ---------. 2008. Bank dan Lembaga
penyaluran kredit harus dilakukan secara Keuangan Lainnya. Edisi Revisi.
teliti. Keberadaan dana, penilaian 5C Jakarta: PT. Raja Grafindo
kredit, dan kualitas kredit harus dijadikan Persada.
pertimbangan, karena banyak resiko yang
ditimbulkan dan susah ditanggulangi. ---------. 2012. Dasar-dasar Perbankan.
Edisi Revisi. Jakarta: PT.
DAFTAR PUSTAKA RajaGrafindo Persada.

Febrianto, Dwi Fajar. 2013. Analisis Poetry, Zakiah Dwi dan Yulizar D.
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, LDR, Sanrego. 2011. Pengaruh Variabel
NPL, CAR, ROA, dan BOPO, makro dan MikroTerhadap NPL
Terhadap Jumlah Penyaluran PerbankanKonvensional dan NPF
Kredit (Studi Pada Bank Umum Perbankan Syariah. Jurnal, Islamic
yang Terdaftar di Bursa Efek Finance Business Review, Vol. 6,
Indonesia Tahun 2009-2012. No. 2, hal.79-104.
Skripsi, Universitas Diponegoro.
Pratama, Billy Arma 2010. Analisis Faktor-
Ferdinand, Augusty. 2014. Sructural Faktor yang Mempengaruhi
Equation Model Dalam penelitian Kebijakan Penyaran Kredit
Manajemen, Edisi 5. Semarang : Perbankan (Studi Pada Bank
Penerbit Fakulas Ekonomika dan Umum di Indonesia Periode Tahun
Bisnis Universitas Diponegoro. 2005-2009). Tesis. Universitas
Diponegoro.
Galih, Tito Adhitya 2011. Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Capital Adequacy Saraswati, Rosita Ayu. 2012. “Peranan
Ratio, Non Performing Loan, Analisis Laporan Keuangan,
Return On Asset, dan Loan To Penilaian Prinsip 5C Calon Debitur
Deposite ratio Terhadap Jumlah dan Pengawasan Kredit Terhadap
Penyaluran Kredit Pada Bank Bank Efektfitas Pemberian Kredit pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No. 1 Tahun 2015)

PD. BPR Bank Pasar Kabupaten


Temanggung”. Jurnal Nominal, Vol;
1, No. 1, hal 1- 13.

Sari. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan


Terhadap Pemberian Kredit Modal
Kerja di PT. BRI (Persero) Tbk
Cabang Lubuk Pakam. Tesis.
Universitas Sumatera Utara.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan.


Jakarta: Salemba Empat

Wulandari, Diah Ayu Dwi. 2012. Pengaruh


Five “C”s Of Credit terhadap
Proses Pemberian Kredit Pada
BPR di Kota Semarang. Jurnal
Ilmu Administras Vol. 1, No. 1, hal
1-13.

Anda mungkin juga menyukai