thomasevans960@gmail.com
Abstract
Latar Belakang
Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting untuk
memacu perkembangan perekonomian nasional di suatu negara. Hal ini
dikarenakan bank merupakan lembaga keuangan yang paling dominan dan
mampu memobilisasi dana, mengumpulkan dana, dan mengalokasikan dana
dalam jumlah besar dibandingkan dengan anggota lembaga keuangan lainnya.
Untuk dapat melakukan kegiatan usahanya sehari-hari, tentu saja bank
harus memiliki dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana-
dana tersebut dapat diperoleh dari dana pihak pertama sampai dana pihak ketiga.
Dana masyarakat atau yang biasa disebut dengan Dana Pihak Ketiga
(DPK) merupakan mayoritas dari seluruh dana yang dihimpun oleh bank yang
berasal dari masyarakat luas dan merupakan sumber dana utama yang diandalkan
oleh bank dalam kegiatan usaha sehari-hari. Dana masyarakat atau dana pihak
ketiga dihimpun oleh bank menggunakan instrument produk simpanan yang
terdiri dari giro, deposito, dan tabungan. Dana yang dihimpun oleh bank tersebut
harus disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Hal ini dilakukan
karena fungsi bank adalah sebagai lembaga perantara antara pihak-pihak yang
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dana, dan keuntungan bank
diperoleh dari bunga kreditnya.
Namun dalam menyalurkan kredit, tentunya bank juga harus menyisihkan
sebagian besar dananya untuk dicadangkan.
Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan jumlah dana minimum yang
wajib diperhatikan oleh bank yang besaran minimalnya ditetapkan oleh Bank
Indonesia dengan satuan persentase yang diukur dari dana pihak ketiga. Hal
tersebut dilakukan agar bank dapat memenuhi tanggung jawabnya dalam
memenuhi kewajibannya terhadap penarikan yang dilakukan oleh nasabah dari
berbagai jenis rekening sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, persentase giro wajib minimum benar-benar dapat
mempengaruhi bank dalam memberikan atau menyalurkan kredit ke masyarakat
luas. Karena apabila persentase giro wajib minimum dinaikan, maka kemampuan
bank dalam memberikan kredit secara otomatis akan menurun. Sebaliknya,
apabila persentase giro wajib minimum diturunkan, maka kemampuan bank dalam
menyalurkan kredit ke masyarakat akan meningkat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan batasan masalah tersebut, maka
dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
Landasan Teori
Giro Wajib Minimum (GWM) adalah dana atau simpanan minimum yang
harus dipelihara bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di Bank
Indonesia. Sebagai simpanan minimum yang sifatnya wajib, besaran persentase
tertentu dari dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank umum. GWM
merupakan salah satu kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
dan harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh bank umum yang beroperasi di
Indonesia.
Kredit
Penelitian Terdahulu
Desain Penelitian
Pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Jumlah
Kredit Yang Disalurkan
H1: Terdapat pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) terhadap Jumlah Kredit Yang
Disalurkan.
H2: Terdapat pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Jumlah Kredit Yang
Disalurkan.
H3: Terdapat pengaruh Giro Wajib Minimum (GWM) dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan.
Uji t: digunakan untuk menguji secara parsial variabel bebas terhadap variabel
terikat, bertujuan untuk mengetahui hipotesis pertama, dan kedua.
Uji F: digunakan untuk menguji secara simultan variabel bebas terhadap variabel
terikat, bertujuan untuk mengetahui hipotesis ketiga.
Statistik Deskriptif
Y X1 X2
Mean 486.7572 7.125000 573.3596
Median 485.1610 7.000000 568.7283
Maximum 839.0674 8.000000 996.3778
Minimum 200.7420 6.000000 257.6610
Std. Dev. 165.5970 0.793116 179.2789
Observations 32 32 32
Sumber : Hasil pengolahan data Eviews 9.
Pemilihan Metode Estimasi Regresi Data Panel
1. Uji Chow
Tabel 2 – Uji Chow
2. Uji Hausman
Tabel 3 – Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Test Hypothesis
Cross-section Time Both
1. Uji Normalitas
8
Series: Standardized Residuals
7 Sample 2012 2019
Observations 32
6
Mean 9.15e-14
5 Median -3.698464
Maximum 80.37931
4
Minimum -58.69196
3
Std. Dev. 32.23360
Skewness 0.601683
2 Kurtosis 3.588673
1 Jarque-Bera 2.392834
Probability 0.302275
0
-60 -40 -20 0 20 40 60 80
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Eviews 9 pada gambar 4.1, dapat
diketahui bahwa dalam uji normalitas regresi menghasilkan nilai Jarque-Bera
sebesar 2,392834 dan Probability sebesar 0,302275 yang berarti Probability >
(alpha = 𝛼 = 0,05). Nilai Probability lebih besar dari (alpha = 𝛼 = 0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4 – Uji Multikolinearitas
X1 X2
X1 1.000000 -0.664527
X2 -0.664527 1.000000
Sumber: Hasil olah data Eviews 9
3. Uji Heteroskedastisitas
1. Uji T
Tabel 7 – Uji T
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/06/20 Time: 01:07
Sample: 2012 2019
Periods included: 8
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 32
Swamy and Arora estimator of component variances
Weighted Statistics
Weighted Statistics
Kesimpulan
(GWM) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan
pada bank yang terdaftar sebagai BUKU 4 periode 2012 - 2019. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dengan melalui beberapa uji yang telah dijelaskan
dan tujuan penelitian serta hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh
Implikasi
Keterbatasan
Ismaulandy, W. 2014 Analisis variabel DPK, CAR, NPL, LDR, ROA, GWM
Brawijaya : Malang.
Indonesia.
Persada.
Pers.
and Company.
Yogyakarta: Kanisius.
2010 - 2014)”.
Indonesia”.
2011 – 2017”.
https://www.statistikian.com
https://id.m.wikipedia.org
www.google.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel t
Lampiran 2
Tabel F
Lampiran 3
Tabel Durbin-Watson