Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN

PENYALURAN PEMBIAYAAN TERHADAP


PROFITABILITAS BANK MUAMALAT INDONESIA
Proposal

Diajukan oleh
t
WINI INDAH LESTARI
2004020153

Pembimbing:

NUR ARIANI AQIDAH, S.E.,M.,SC

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sistem perbankan adalah sumber kehidupan ekonomi modern mana pun

yang dapat membantu dalam perantara keuangan dengan memobilisasi

tabungan dan pengeluaran kredit. Fungsi utama Bank adalah membentuk dana

bersama atau menghimpun dana yang menganggur dari masyarakat, tujuannya

untuk memberikan uang muka (dana) kepada orang lain, dan memperoleh

manfaat dari uang muka atau dana dan jasa kepada orang lain dalam bentuk

bunga. Akan tetapi, Islam secara tegas melarang bunga sebagai mana

penggerak perbankan modern atau perbankan Konvesional, sehingga Islam

tidak memiliki sistem bunga dalam sistem perbankan nya. Karena Bank syariah

adalah lembaga keuangan yang mengakui semangat hukum syariah dalam hal

tujuan, prinsip, praktik dan operasional yang diatur dalam Alquran dan Hadist.

Perbankan syariah memberikan layanan kepada nasabahnya tanpa

bunga, dan pemberian dan pengambilan bunga dilarang dalam semua transaksi.

Islam melarang umat Islam mengambil atau memberi bunga (istilah Arabnya

riba), dan larangan ini membuat sistem perbankan syari’ah berbeda secara

fundamental dari sistem perbankan konvensional.Perbankan syari’ah sendiri

sudah ada di Indonesia sejak berdiri nya bank syari’ah pertama yaitu bank

Muamalat pada tahun 1992.

Walaupun perkembangan nya masih lambat di bandingkan dengan

negara mayoritas Muslim lainnya, akan tetapi akan terus berkembang. Pada

tahun 1992-1998 jumlah unit bank syari’ah di Indonesia berjumlah 1 unit yaitu

1
bank Muamalat yang didirikan berdasarkan Undang-Undang nomor 7 tahun

1992 tentang perbankan. Kemudian pada tahun 1999 jumlah unit bank syari’ah

bertambah menjadi tiga unit.1 Berdasarkan data statistik perbankan syari’ah

yang dikeluarkan oleh OJK Jumlah unit bank syari’ah sekarang sebanyak 14

unit, Unit Usaha Syari’ah (UUS) sebanyak 165 unit dan Bank Perkreditan

Rakyat Syari’ah ( BPRS ) sebanyak 20 unit2.

Untuk menggantikan bunga, mode pembiayaan yang ideal di bawah

sistem perbankan syari’ah adalah "Pembiayaan berdasarkan Bagi Hasil".

Sehingga sumber pendapatan utama dan terbesar bank syari’ah berasal dari

Pembiayaan atau Financing. Pembiayaan secara umum adalah kegiatan

operasional bank dalam menyalurkan dana kepada nasabah atas dasar

kepercayaan antara bank dengan nasabah. Berbagai mode pembiayaan

Perbankan Bebas Bunga pada bank syariah di indonesia yaitu, pembiayaan

Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah. Akan tetapi pada operasional nya

dana yang disalurkan atau di investasikan ke nasabah tentu nya tidak terlepas

dari risiko. Setiap pembiayaan yang diberikan kepada nasabah memiliki

potensi untuk bermasalah atau macet yang disebut dengan pembiayaan

bermasalah atau Non Performing Financing (NPF). Sehingga Risiko

pembiayaan merupakan kemungkinan terjadinya kerugian yang di akibatkan

1
Abdul Muhith, “Sejarah Perbankan Syariah”, Jurnal Kajian Keislaman dan Pendidikan,
Volume 01, Nomor 02, (September 2012):77
2
Statistik Perbankan Syari’ah Tahun 2019 Di Publish Oleh OJK

2
oleh tidak kembalinya dana yang telah disalurkan.3 Yang akan akan berdampak

terganggunya permodalan bank syariah.

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang digunakan untuk

menghitung seberapa besar Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syari’ah

dikeluarkan untuk pembiayaan4. Semakin besar financing to deposit ratio

(FDR) maka semakin besar pula dampak dana yang mengalir ke dana pihak

ketiga (DPK). Batas atas Financing To Deposit Ratio (FDR) minimal 80% dan

maksimal 110%. Semakin besar financing to deposit ratio (FDR) maka jumlah

pembiayaan yang dikeluarkan akan terus meningkat, dan jika financing-to-

deposit ratio (FDR) menurun maka dana yang dihimpun melalui channel juga

akan berkurang. Semakin besar financing to deposit ratio (FDR) bank maka

semakin besar pula investasi bank pada dana pihak ketiga (DPK), begitu pula

sebaliknya semakin rendah Financing to Deposit Ratio (FDR) maka semakin

kurang efektif bank dalam memandu pembiayaan.5

Dalam masa pandemi, pemerintah Indonesia memutuskan untuk

memperhatikan tiga sektor, yaitu kesehatan, sektor riil dan perbankan.

Pandemi Covid-19 menjadi permasalahan bagi perbankan, karena bisa

menghasilkan permasalahan di sektor riil atau dunia usaha yang

berpotensi menimbulkan persoalan di sektor perbankan. Hal ini tentu

3
Fathurrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syari’ah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2012).
4
Muhammad, Bank Syari’ah Problem, dan Prospek Perkembangan di Indonesia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu,2005),265.
5
Suryani, “Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas
Perbankan syari’ah Di Indonesia (Rasio Keuangan Pada Bus Dan UUS Periode 2008-2010)”,
Economica: Jurnal Ekonomi Islam, vol. 2, no. 2, (2012): 158,
doi:10.21580/economica.2012.2.2.854.

3
saja bisa terjadi, dikarenakan sektor perbankan merupakan lembaga

intermediasi atau perantara yang mendukung kebutuhan dana investasi bagi

dunia usaha. Perbankan syariah di Indoneisa menghadapi sejumlah

tantangan di tengah wabah Covid-19.

Covid-19 bisa ditularkan dengan sangat cepat dari manusia ke manusia,

sehingga jumlah positif kasus Covid-19 setiap harinya bertambah banyak.

Usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia guna melakukan pemutusan

penyebaran Covid-19, dengan menerapkan kebijakan stay at home dan

pencegahan kesehatan. Pencegahan dengan menjaga kesehatan seperti menjaga

jarak minimal 2 meter satu sama lain, memakai masker, rajin untuk mencuci

tangan, dan penyemprotan disinfektan setiap rumah, yang kemudian disusul

dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan

pembatasan sosial (social distancing) ini mengakibatkan seluruh masyarakat

dihimbau untuk tetap dirumah. Himbauan stay at home berdampak pada

banyak sektor khususnya sektor perbankan sehingga berimbas terhadap

perlambatan pertumbuhan pembiayaan, meningkatnya pembiayaan bermasalah

akibat dari banyaknya masyarakat kehilangan pekerjaan. Tentu, pembiayaan

tidak lancar ini akan berdampak pada Profitabilitas bank syariah.

Menurut Pengamat Ekonomi Syariah yang juga pendiri Karim

Consulting, Adiwarman Karim menyampaikan kondisi industri Perbankan

Syariah bisa lebih dulu memburuk daripada industri bank konvensional. Di

masa pandemi Covid - 19 saat ini, perbankan syariah akan menghadapi

beberapa kemungkinan resiko, seperti resiko pembiayaan macet (NPF),

4
resiko pasar dan resiko likuiditas. Oleh karenanya, resiko tersebut pada

akhirnya akan memiliki dampak terhadap kinerja dan profitabilitas

perbankan syariah.

Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis dampak

Covid-19 terhadap profitabilitas perbankan syariah dengan melakukan analisa

laporan keuangan menggunakan dana pihak ketiga dan rasio pembiayaan

Sehingga judul penelian dalam penelitian ini yaitu “Analisis Pengaruh Dana

Pihak Ketiga Dan Penyaluran Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Bank

Muamalat Indonesia”

2. Rumusan Masalah

Agar mempermudah dalam melakukan penelitian, maka perlu

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

a. Apakah Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh Terhadap profitabilitas

pada PT. Bank Muamalat ?

b. Apakah penyaluran pembiayaan memiliki pengaruh

Terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat ?

c. Apakah Dana Pihak Ketiga dan penyaluran pembiayaan memiliki

pengaruh secara simultan Terhadap profitabilitas pada PT. Bank

Muamalat ?

3. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini dilakukan yaitu:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Dana Pihak Ketiga

memiliki pengaruh Terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat.

5
b. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah penyaluran pembiayaan

memiliki pengaruh Terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat

c. Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah Dana Pihak Ketiga dan

penyaluran pembiayaan memiliki pengaruh secara simultan

Terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat .

4. Manfaat penelitian

Beberapa manfaat hasil dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu

pengetahuan tentang perbankan terkhususnya tentang pengaruh Dana

Pihak Ketiga dan penyaluran pembiayaan berpengaruh

Terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Bank

a) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi yang dapat digunakan oleh pihak perbankan Syariah di

indonesia untuk mengetahui tingkat Dana Pihak Ketiga dan

penyaluran pembiayaan berpengaruh Terhadap profitabilitas pada

PT. Bank Muamalat.

b) Hasil penelitian juga diharapkan dapat menjadi informasi tambahan

untuk menjaga dan meningkatkan kinerja. Serta memperbaiki

apakah ada kelemahan dan kekurangan pada Bank Umum Syariah

di Indonesia.

6
2) Bagi Akademisi

Bagi para sarjana, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan serta ilmu. Semoga

dapat menambah referensi, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Ekonomi

Perbankan Syariah dan Fakultas Bisnis Islam.

B. TINJAUAN/KAJIAN TEORI

1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Adapun penelitian terdahulu yang relevan yang digunakan penulis

sebagai sumber untuk mendukung penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Kinanti dan Purwohandoko (2017)

Menemukan bahwa Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA). Penelitian ini menyatakan bahwa pendapatan dari

penyaluran kredit memberikan pengaruh paling besar terhadap

pencapaian laba. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yundi dan Sudarsono, (2018) yang menyatakan bahwa dana pihak

ketiga mampu meningkatkan kenaikan laba atau profitabilitas sama

dengan penelitian menurut Asri dan Suarjaya, (2018) yang menyakan

hal yang sama bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti (2017) menyatakan bahwa

semakin tinggi dana pihak ketiga (DPK) maka semakin tinggi pula

Financing to Deposit Ratio (FDR). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap financing to deposit.

7
c. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria dan Widiati (2018) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa Financing to Deposit Ratio

berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang di hitung dengan ROA.

Jika pembiayaan meningkat maka profitabilitas akan meningkat. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Almunawaroh dan

Marliana, (2018) yang menyatakan bahwa financing to deposit ratio

berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

2. Landasan teori

a. Dana Pihak Ketiga

1) Pengertian Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan dana masyarakat,

merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat.

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan

kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil

maupun besar dengan masa pengendapan yang memadai.6 Dalam Pasal 1

Nomor 20 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa

simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank

Syariah dan/atau unit usaha syariah berdasarkan akad wadiah atau akad

lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro,

tabungan, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.7

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.10/19/PBI/2008

menjelaskan dana pihak ketiga adalah kewajiban bank kepada penduduk

6
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002),48.
7
Pasal 1 Nomor 20 UU No. 21 Tahun 2008.

8
dalam rupiah dan valuta asing. Menurut Kasmir, dana pihak ketiga adalah

dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat, yang terdiri

dari simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan

deposito.8Sedangkan menurut Veithzal, dana pihak ketiga adalah dana

yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan lain-lain

baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.9

Dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat luas merupakan

sumber dana terpenting bagi operasional bank dan merupakan ukuran

keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana

ini. Pencarian dana ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan

sumber lainnya. Peningkatan dana pihak ketiga perbankan syariah

disebabkan karena kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah

semakin baik dari tahun ke tahun. Ini merupakan indikasi yang cukup baik

bagi perbankan syariah untuk terus melakukan sosialisasi dan pendekatan

kepada masyarakat akan manfaat yang diperoleh dari jasa perbankan

syariah dibandingkan perbankan umum.

2) Jenis-Jenis Produk Dana Pihak Ketiga

a) Simpanan Giro

Simpanan giro merupakan simpanan yang diperoleh dari

masyarakat atau pihak ketiga yang sifat penarikannya adalah dapat ditarik

setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro atau sarana perintah
8
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), 64
9
Veithzal Rivai, Bank and Financial Institute Management, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007), 413

9
bayar lainnya atau pemindahbukuan.10 Menurut pasal 1 nomor 23 Undang-

Undang No.21 Tahun 2008, giro adalah simpanan berdasarkan akad

wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet

giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan perintah pemindah

bukuan.11

b) Simpanan Tabungan

Jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang

penarikannya dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara

bank dan pihak nasabah. Menurut pasal 1 nomor 21 Undang-undang No.

21 Tahun 2008, Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad

wadiah/investasi dana berdasarkan akad mudharabah/akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu.12

c) Simpanan Deposito

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank yang

10
Veithzal Rivai, Bank and Financial Institute Management, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007), 413.
11
Ibid.,48
12
Pasal 1 Nomor 21 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

10
bersangkutan.13Jenis simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dan nasabah.

b. Pembiayaan

Di Bank Syariah tidak ada kredit atau pinjaman berjangka tetap,

hanya ada pembiayaan atau financing. Secara garis besar pengertian

pembiayaan adalah dana yang dikeluarkan untuk menunjang investasi yang

direncanakan, baik investasi tersebut dilakukan secara mandiri maupun oleh

pihak lain. Menurut Undang Undang Nomor. 10 Tahun 1998 tentang

perbankan bahwa pengertian yang dimaksud pembiayaan adalah penyedia

dana, yang didasarkan pada kesepakatan (agreement) yang dicapai antara

bank dengan pihak lain. Serta pihak yang menerima atau debitor akan

mengembaliakn uang atau bagi hasil setelah jangka waktu tertentu, dan

adanya kompensasi atau dividen tambahan.14

Pembiayaan merupakan kegiatan operasional dimana Bank Syari'ah

mengarahkan dana kepada nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan

sangat menguntungkan bank, nasabah, dan pemerintah. Hal ini dikarenakan

pembiayaan merupakan kegiatan yang memberikan return terbesar bagi

bank syariah dibandingkan dengan kegiatan operasional lainnya.

Pembiayaan adalah salah satu bentuk penyaluran dana atas dasar

kepercayaan antara bank (penerbit dana) dengan nasabah (penerima dana).

Bank berkeyakinan bahwa nasabah akan membayar dana setelah jangka

waktu yang disepakati, dan bank akan memberikan kepercayaan kepada


13
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan-Edisi Revisi 2014, Cetakan keduabelas, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), 102.
14
Ismail, Perbankan Syariah, ( Jakarta: Kencana, 2011),106

11
nasabah untuk mengembalikan pembiayaan yang diperoleh dalam waktu

tertentu, serta memberikan tambahan insentif atau bagi hasil sebagaimana

disepakati dalam kontrak.15 Untuk mengukur tingkat likuiditas suatu

lembaga pembiayaan dengan menggunakan Rasio Pembiayaan atau

financing to Deposit Ratio (FDR).

Rasio pembiayaan atau Financing to Deposit Ratio (FDR)

merupakan ukuran kemampuan bank untuk membiayai kembali dana yang

ditarik oleh deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang disediakan

sebagai sumber likuiditas.16 Sementara itu, menurut Martono, Financing to

Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan bank dalam melunasi utang dana investasi nasabah yang telah

memberikan kredit kepada debitur.17 Untuk menghitung FDR dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

�����𝑖 �𝑦��� 𝑦��𝑔 �𝑖 ��


��𝑖 ��
FDR = �
������� 𝐷�����𝑖 ℎ ��𝐾�
����𝑔�
×100%

15
Ibid,105-106
16
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009),116
17
Martono Hardjito.Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, (Yogyakarta:Ekonisia,
2002),82

12
c. Profitabilitas

1) Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan

laba. Laba tersebut diperoleh dari modal yang dimilikinya.18 Teori

Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba

menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah

menjalankan usahanya secara efisien.

Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan

laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba

tersebut. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting

adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Profitabilitas

adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Untuk dapat

menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan haruslah berada dalam

keadaan menguntungkan (Profitable). Pemilik perusahaan dan terutama

pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini,

karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan

perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat

digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha

tersebut.

Dalam kegiatan operasional perusahaan, profit merupakan elemen

penting dalam menjamin kelangsungan perusahaan. Dengan adanya

kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya

18
Permata et.al, “Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap
Tingkat Profitabilitas (Return On Equity)”. Jurnal Administrasi Bisnis.Vol. 12 No. 1. 2014

13
perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Pengguna

semua sumber daya tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh

laba yang tinggi. Laba merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang

dikurangkan dengan beban pokok penjualan dan beban-beban lainnya.

2) Tujuan Profitabilitas

Rasio profitabilitas juga memiliki tujuan, tidak hanya bagi pemilik

usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan,

terutaman pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan

perusahaan.19 Tujuan penggunaan profitabilitas bagi perusahaan maupun

bagi pihak luar perusahaan adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

b) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

c) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d) Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

e) Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan,

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

f) Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan.

3) Manfaat Profitabilitas

19
Fahmi, et.al. ”Pengaruh Kecukupan Modal dan Penyaluran Kredit Terhadap
Profitabilitas Perbankan”. Jurnal Ilmiah BONGAYA. No. XIX. 2016.

14
Profitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usaha

atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama

pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahan.

Sementara itu manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah sebagai

berikut20 :

a) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode.

b) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

c) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

e) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

20
ibid

15
3. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu dana pihak

ketiga (X1) dan pembiayaan (X2) serta satu variabel terikat yaitu Profitabilitas

(Y).

Dana Pihak Ketiga


(X1)

Profitabilitas
(Y)

Pembiayaan
(X2)

4. Hipotesis Penelitian

Bailey mendefinisikan hipotesis sebagai proposisi yang dinyatakan

dalam bentuk yang dapat diuji dan yang memprediksi hubungan tertentu antara

keduanya (atau lebih) variabel. Hipotesis dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Adanya pengaruh yang signifikan Dana Pihak Ketiga terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat.

H2 : Adanya pengaruh yang signifikan Penyaluran Pembiayaan terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat.

16
H3 : Adanya pengaruh yang signifikan Dana Pihak Ketiga dan

Penyaluran Pembiayaan secara simultan terhadap Profitabilitas

Bank Muamalat.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Metode

ini bertujuan untuk menguji teori, menetapkan fakta, menunjukkan hubungan

antar variabel, memberikan deskripsi statistik, memperkirakan dan

memprediksi hasil. Desain penelitian yang menggunakan penelitian kuantitatif

harus terstruktur, terstandardisasi, diformalkan dan dirancang terlebih dahulu.

Rancangannya spesifik dan detail karena yang menjadi dasar adalah rancangan

penelitian yang akan dilaksanakan.21

Penelitian kuantitatif digunakan penulis, untuk mengetahui tentang

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Penyaluran Pembiayaan Terhadap

Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

2. Lokasi Dan Waktu

Karena data yang digunakan dalam penelitian termasuk data sekunder

sehingga tidak ada lokasi dalam penelitian ini, karena data di peroleh dari

laporan keuangan yang di publish di website bank muamalat indonesia. Waktu

yang digunakan dalam penelitian ini pada tahun 2021.

3. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

21
Ahmad Tanzeh. Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras),99

17
Populasi adalah sekumpulan objek atau subjek yang memiliki

jumlah serta karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 22 Adapun Populasi dalam

penelitian ini yaitu laporan keuangan PT. Bank Muamalat.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari anggota suatu populasi yang diambil

berdasarkan jumlah serta karakteristik tertentu dengan prosedur tertentu23.

Sampel adalah subkelompok dari suatu populasi yang akan diteliti, oleh

karena itu suatu Sample harus mewakili dan juga memberikan gambaran

yang benar tentang populasi.24

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik

Purposive Sampling atau judgmental sampling yang digunakan dengan

menentukan karekteristik tertentu terhadap sampel, terutama orang-orang

yang dianggap ahli.25 Atau berada pada posisi terbaik untuk memberi

informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Oleh karena itu, sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan PT. Bank

Muamalat Periode tahun 2010-2020.

22
Dr. Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, M.A.,Dasar Metodologi Penelitian,
(Yogyakarta:Media Publishing,2015), 55
23
Ibid, 56.
24
Gulo, W., Metodologi Penelitian, (Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia,2002) ,56.
25
Bambang P dan Lina MJ, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008),135

18
4. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

tentang data yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini sumber

data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data dari sumber kedua atau

pihak-pihak yang terkait dengan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu,

sumber data untuk penelitian ini berasal dari laporan keuangan Bank

Muamalat, buku, jurnal atau penelitian sebelumnya, serta data dari internet

yang dapat mendukung penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data kuantitatif merupakan data yang berhubugan dengan angka. Data

yang yang dikumpulkan biasanya berasal dari pertanyaan yang mengarah pada

angka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode

Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencatat dokumen yang

berhubungan dengan penelitian ini,seperti laporan keuangan tahunan yang ada

pada pada PT. Bank Muamalat.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses di mana peneliti membawa struktur dan

makna ke kumpulan data yang dikumpulkan. Dalam membantu penelitian ini

dalam menganalisis data, penulis menggunakan program SPSS for Windows

version 25.0 sebagai alat analisisnya.

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

19
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau

kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak.26 Pada uji t dan

F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil

2) Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi menemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel

independen, karena akan menurunkan kepercayaan terhadap uji

signifikansi. Deteksi ada tidaknya gejala polikolonial pada model

regresi ini dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).27

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (time series).

4) Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan variabel pada residual dari satu observasi ke observasi

lainnya dalam model regresi. Jika varians dari residual dari satu

26
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2000). 212.
27
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2009),79

20
pengamatan ke pengamatan lainnya konstan, itu disebut kesalahan

kuadrat rata-rata, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ini tidak

terjadi dengan model regresi yang baik. Lakukan uji

heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan melihat scatter plot.28

b. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh Dana Pihak Ketiga

(X1) dan Penyaluran Pembiayaan (X2) Terhadap Profitabilitas Bank

Muamalat (Y). sehingga persamaan regresi linear berganda dapat

dituliskan sebagai berikut:

Y = a+ b1X1 +b2X2 + b3X3 + ... bnXn

Keterangan

Y = variabel dependent (Dana Pihak Ketiga)

X1 = Variabel independent (Penyaluran Pembiayaan)

X2 = Variabel independent (Profitabilitas)

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (secara

simultan) dan uji F (secara parsial).

1) Uji t (Pengujian Secara Parsial)

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh variabel bebas secara parsial (individu) terhadap variabel

terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya konstan. Ketentuan

yang digunakan dalam uji statistik t adalah nilai F tabel dapat dilihat

28
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2009), 80

21
pada F statistik pada dF 1= n-k-1 atau dengan signifikansi 0,05. Atau

jika nilai t hitung > t tabel.29

2) Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Untuk melihat gambaran apakah semua variabel bebas yang

ada di dalam model berpengaruh secara simultan terhadap variabel

terikat maka dilakukan Uji F. Serta Uji F dapat dilakukan dengan cara

membandingkan tingkat nilai signifikansi dengan nilai α = 0,05. Dalam

penelitian ini menggunakan perbandingan antara nilai signifikansi

dengan nilai α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut: 30

a) Jika nilai Sig > α maka Ho diterima

b) Jika nilai Sig < α maka Ha diterima

d. Uji Koefisien Determinasi (��2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Selain itu Koefisien Determinasi menunjukan variasi naik turunya Y yang

diterangkan oleh pengaruh linier X. Nilai koefisien determinasi adalah

antara satu dan nol. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati angka

satu berarti variabel independen dapat menjelaskan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

dan sebaliknya apabila nilainya kecil atau mendekati nol berarti variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.

7. Definisi Operasional Variabel


29
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Cetakan
Ke-7,(Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 61
30
Ibid,62

22
Variabel adalah unit analisis rasional yang bisa asumsikan salah satu

dari sejumlah kumpulan nilai yang ditentukan. Atau Variabel bisa sebagai

Sebuah konsep yang dapat diukur salah satu dari empat jenis skala

pengukuran, yang memiliki tingkat presisi yang berbeda-beda pengukuran.

Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel digunakan yaitu variabel

dependent dan variabel independent.

No Variabel Defenisi Indikator


Dana pihak ketiga adalah dana
yang dihimpun oleh bank yang
1. Giro
Dana Pihak berasal dari masyarakat, yang
1 2. Tabungan
Ketiga terdiri dari simpanan giro,
3. Deposito
simpanan tabungan dan simpanan
deposito
Pembiayaan merupakan kegiatan
operasional dimana Bank Syari'ah
mengarahkan dana kepada nasabah
1. Mudharabah
2 Pembiayaan yang membutuhkan dana.
2. Musyarakah
Pembiayaan sangat
menguntungkan bank, nasabah,
dan pemerintah.
Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan
1. Laba Bersih
3 Profitabilitas menghasilkan laba. Laba tersebut
2. Total Ekuitas
diperoleh dari modal yang
dimilikinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Ninik. Skripsi:“Analisis Pengaruh Inflasi, Rasio Pembiayaan (Financing

to Deposit Ratio) dan Rasio Perputaran Aktiva (Total Asset Turnover)

Terhadap Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Pada PT

Bank Syari’ah Mandiri Periode 2004-2014”.Tuluagung:IAIN Tuluagung,

2015

Al Arif, Nur Rianto. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah.

Bandung:Alfabeta:2012.

Amelia, Elsa Ayu. "Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Non Performing Financing

(NPF) pada Bank Umum Syari’ah Periode 2015-2017." Jurnal

Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains Vol.8, No.1 (2019): 11-18.

Atika. Skripsi:”Analisis Pengaruh Rasio Pembiayaan (Financing To Deposit

Ratio) Dan Rasio Perputaran Aktiva (Asset Turn Over) Terhadap

Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing.) Pada PT. Bank

Syari’ah Mandiri”. Palembang:UIN Raden Fatah Palembang, 2017

Bambang P dan Lina MJ, Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008.

Burhan, M. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet 1. Jakarta: Kencana, 2005.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

24
Djamil, Fathurrahman. Penyelesaian pembiayaan bermasalah di bank syariah.

Sinar Grafika, 2012.

Firman, Terampil Menulis Karya Ilmiah, Cet 1. Makassar: Aksara Timur, 2015.

Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21

Cetakan Ke-7. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Gulo, W. Metodologi Penelitian, cetakan keenam. Jakarta: PT Grasindo, 2010.

Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim. Analisi Laporan Keuangan. Edisi 4.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2009

Harahap, Nursadariah. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA), Rasio

Pembiayaan (FDR), Dan Rasio Perputaran Aktiva (TATO)Terhadap

Pembiayaan Bermasalah (NPF) Pada Bank Umum Syari’ah Di

Indonesia”, Universitas Sumatera Utara Medan, (2017)

http://repositori.usu.ac.id

Hardjito, Martono. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta:Ekonisia,

2002.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

Janrosl, Viola Syukrina E. "Pengaruh Inventory Turnover, Total Asset Turnover

dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia." Jurnal Manajemen

Magister Darmajaya Vol.1 No.02 (2017): 225-230

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan . Cet. V, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2012.

25
Kho, Budi. “Pengertian Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)

Dan Rumusnya.” Ilmu Manajemen Industri ,Februari 1 ,2019.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-perputaran-total-

aset-total-asset-turnover-ratio-rumusnya.

Madjid, St S. "Penanganan Pembiyaan Bermasalah pada Bank Syariah." Jurnal

Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 2, No. 2, (16 Dec. 2018):95-109,

doi:10.26618/j-hes.v2i2.1618.

Muhammad. Bank Syari’ah Problem, dan Prospek Perkembangan di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Muhammad. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

Muhith, Abdul. “Sejarah Perbankan Syariah”, Attanwir:Jurnal Kajian Keislaman

dan Pendidikan, Volume 01, Nomor 02, (September 2012):77

Mutamimah, Mutamimah, Zaidah Chasanah, and Siti Nur. "Analisis eksternal dan

internal dalam menentukan non performing financing bank umum

syari’ah di indonesia." Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.19 No.1 (2012):

24170.https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe3/article/view/1692

Ningsih, Dwi Susianti. “Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset Dan Rasio

Lancar Terhadap Peningkatan Profitabilitas Perusahaan”. Jember:

Universitas Jember, 2015.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo, 2000.

Siyoto, Sandu, and Muhammad Ali Sodik. M.A.,Dasar Metodologi Penelitian.

Yogyakarta:Media Publishing,2015.

26
Solihatun, Solihatun. "Analisis Non Performing Financing (NPF) Bank Umum

Syari’ah di Indonesia Tahun 2007–2012." JEPE: Jurnal Ekonomi

Pembangunan 12.1 (2014): 58-68.

Somantri, Yeni Fitriani dan Wawan Sukmana, “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank Umum

Syari’ah di Indonesia”, Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.

04, No. 02 (2019).

Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah dan Unit Jasa

Keuangan Syari’ah Koperasi Peraturan Menteri Tahun 2007.

Statistik Perbankan Syari’ah Tahun 2019 Di Publish Oleh OJK

Sujianto, Agus Eko. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher, 2009

Suryani, Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap

Profitabilitas Perbankan syari’ah Di Indonesia (Rasio Keuangan Pada

Bus Dan UUS Periode 2008-2010), Economica: Jurnal Ekonomi Islam,

vol. 2, no. 2, (2012):158, doi:10.21580/economica.2012.2.2.854.

Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru, Jakarta: PT.

Raja, 2011.

Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012.

27

Anda mungkin juga menyukai