BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daerah maupun nasional. Sektor perbankan itu sendiri merupakan salah satu dari
sekian sektor jasa yang ada dan berkembang saat ini,sehingga pengelolaan dan
yang efektif.
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya”.2
Seperti yang kita ketahui bahwa Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa lainnya dalam lalu lintas
syariah islam serta memiliki tata cara operasional yang disesuaikan dengan
islam.3
Salah satu contoh lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip syariah ialah
peluang bisnis dan strategi operasionalnya tidak hanya dikaji dari peluang-peluang
bisnis bank konvensional, tetapi juga perlu dikaji dari masalah khusus yang
keuntungan, cadangan umum dan laba dari setiap usaha. Wujud usaha menurut
2
Irfadilla. “Peranan Perbankan Syariah Dalam MendorongUsaha Kecil Dan Menengah
Menurut Tinjauan Ekonomi Islam (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Tbk Jln. Jend. Sudirman
Pekanbaru)”, Skripsi, (Riau: UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN SYARIF KASIM, 2011),
Tidak Dipublikasikan, h. 7
3
Mukhtaram Ayyubi. “Pengaruh Produk Bank Muamalat Terhadap PertumbuhanUsaha
Mikro kecil Menengah Di Kota Palopo”, Jurnal Al Amwal, Vol I. Nomor 1, 2016, H. 2
4
Irfadilla, op.cit, h. 7
3
teori ini dalam prakteknya berupa modal kerja primer, normal, musiman, siklus
dan darurat. Teori ini yang kemudian menjadi dasar Bank Muamalat Indonesia
(BMI) memainkan peranannya untuk mengelola modal dana pihak ketiga dengan
hal ini penulis akan memberikan total pembiayaan murabahah untuk 4 (empat)
Tabel 1.1
Total Pembiayaan Murabahah
Total Pembiayaan
Tahun Murabahah Pertumbuhan
(Triliun)
2013 2.007.951 571.242
2014 2.329.282 321.331
2015 2.135.463 193.820
2016 1.635.000 480
6
Sumber: Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah Bank Muamalat
memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk penyaluran dana atau yang
kecil Menengah (UMKM). Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar sektor
5
Mukhtaram Ayyubi, op.cit, h. 2
6
Laporan Tahunan Bank Muamalat, (Online), http://www.bankmuamalat.co.id (Diakses
31 Desember 2017)
4
ekonomi didukung oleh sektor usaha kecil dan menengah. Usaha Mikro Kecil
Menengah saat ini menjadi pusat perhatian dari pemerintah dan masyarakat umum
masyarakat.7
Menengah yang harus berhadapan head to head dengan pengusaha lain akan
menghadapi masalah pada biaya modal yang sulit di dapatkan oleh pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah itu sendiri, karena tidak sedikit dari pelaku Usaha Mikro
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Dan Menengah Di Kolaka (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia
B. Rumusan Masalah
7
Aldesta Nurika Perwitasari Tunas, ”Analisis Pengaruh Pembiayaan Syariah Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro kecil MenengahDi Kota Depok”, (Bogor: Universitas Pertanian
Bogor, 2014), Tidak Dipublikasikan, h. 11
5
pembahasan dalam penelitian ini, yaitu apakah ada pengaruh produk pembiayaan
Menengah di kolaka?
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
6
dan Menengah terkhusus pada lingkup Fakultas Syariah dan Ekonomi Bisnis
1. Definisi Operasional
berikut:
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
pembiayaan pada bank muamalat Indonesia yang menggunakan prinsip jual beli
b. Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan suatu usaha yang dijalani oleh
2. Pembatasan Penelitian
pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah di kolaka perlu dibatasi, agar lebih
terarah dan mudah dipahami sesuai tujuan pembatasan. Oleh karena itu, peneliti
Capem Kolaka.
kolaka. untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh tersebut, maka penulis
H. Kerangka Pikir
9
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
BANK MUAMALAT
PEMBIAYAAN
MURABAHAH
PERTUMBUHAN
USAHA MIKRO KECIL
DAN MENENGAH
BAB II
10
TINJAUAN PUSTAKA
sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yakni mrabahah
terikat.
positif terhadap pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Palopo. Dan
8
Henita Sahani, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro kecil Menengah(USAHA 10 MIKRO KECIL DAN MENENGAH) BMT
El-Syifa Ciganjur”, Skripsi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015),
Tidak Dipublikasikan, h. 5
11
secara parsial produk tersebut telah diterapkan kepada setiap nasabah sebagai
Palopo.9
nominal pinjaman minimal Rp. 500.000 dan maksimal Rp. 5.000.000, sehingga
sebesar 68,89% dan sisanya yaitu 31,11% dipengaruhi oleh variabel lain.10
9
Mukhtaram Ayyubi, op.cit, h. 9
10
A.Muh. Mirsah, op.cit, h.
12
B. Kajian Teori
1. Pembiayaan murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
tambahannya.11
beli barang sebesar harga perolehan barang ditambah margin keuntungan yang
diperlukannya atas nama bank. Selanjutnya, pada saat yang bersamaaan bank
menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sebesar harga pokok
ditambah dengan sejumlah keuntungan atau mark-up untuk dibayar oleh nasabah
11
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (cet .I; Jakarta: Gema
Insani,2001), h. 101
12
Ikatan Bakir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Cet. I; Jakarta: Gramedia
Pustaka, 2014), h. 212
13
pada jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan antar bank dengan
nasabah. 13
adalah akad jual beli berdasarkan harga perolehan dan ditambah dengan margin
ٱَّلِذ يَن َيۡأ ُك ُلوَن ٱلِّر َبٰو ْا اَل َيُقوُم وَن ِإاَّل َك َم ا َيُقوُم ٱَّلِذ ي َيَتَخَّبُطُه ٱلَّش ۡي َٰط ُن ِم َن ٱۡل َم ِّۚس َٰذ ِل َك ِب َأَّنُهۡم َق اُلٓو ْا ِإَّنَم ا ٱۡل َبۡي ُع
ة ِّم ن َّرِّبِهۦ َف ٱنَتَهٰى َفَل ۥُه َم ا َس َلَف َو َأۡم ُر ٓۥُه ِإَلى ٱِۖهَّللٞ ِم ۡث ُل ٱلِّر َبٰو ْۗا َو َأَح َّل ٱُهَّلل ٱۡل َبۡي َع َو َح َّر َم ٱلِّر َبٰو ْۚا َفَم ن َج ٓاَء ۥُه َم ۡو ِع َظ
َٰٓل
َو َم ۡن َعاَد َفُأْو ِئَك َأۡص َٰح ُب ٱلَّناِۖر ُهۡم ِفيَها َٰخ ِلُد وَن
yang makan riba, yakni yang bertransaksi dengan riba, baik dalam bentuk
Ana Partina dan Alni Rahmawati, Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank, (ed.
13
melainkan seperti berdirinya orang yang dibingungkan oleh setan sehingga ia tak
Riba dari segi bahasa adalah penambahan, sementara para ahli hukum
mengemukakan kaidah yang sesaui dengan hadist rasul yang mengatakan “setiap
piutang mengandung manfaat (melebihi jumlah utang), maka itu adalah haram
(riba yang terlarang)”. Tidak mudah menjelaskan hakikat riba karena al-Qur’an
c. Syarat-Syarat murabahah
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang
sesudah pembelian.
secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli
memiliki pilihan :
dijual.
15
M.Quraish Shihab, Tafsir Almisbah, (Volume 1;Jakarta: Lentera Hati,2002), h.716
16
Ibid.,h.717
15
c) Membatalkan kontrak.17
Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi murabahah memiliki manfaat dan
risiko yang harus diantisipasi. Murabahah member manfaat kepada bank syariah
yakni adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan
harga jual kepada nasabah, selain itu system murabahah sangat sederhana
berikut:
2) Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang dipasar naik
setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa mengubah harga
3) Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena
berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah
4) Dijual; karena murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka ketika kontrak
17
Muhammad Syafi’I Antonio, op. cit, h. 102
18
Ibid., h. 107
16
2) Bank dan nasabah melakukan negosiasi harga barang, persyaratan, dan cara
pembayaran.
nasabah.
5) Bank dan nasabah melakukan akad jual beli atas barang tersebut.
dengan mengangsur.19
Salah satu prinsip yang sering digunakan dalam evaluasi pembiayaan adalah
prinsip 5 C, yaitu:
a. Character, untuk mengetahui apakah nasabah tersebut jujur, beritikad baik, dan
atau kemampuan manajemen nasabah agar bank yakin bahwa usaha yang akan
c. Capital, yakni penilaian atas posisi keuangan calon nasabah pembiayaan secara
keseluruhan termasuk aliran kas, baik untuk masa lalu maupun proyeksi pada
19
Ikatan Bankir Indonesia, op.cit, h. 213
17
maupun diluar negeri, baik masa lalu maupun masa akan datang, dilakukan
yang dibiayai.
pembiayaan.20
1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan
dalam Undang-Undang.
2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
20
Ibid., h. 205
18
baik langsung atau tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
3) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
bagian,baik langsung mapun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
Kriteria usaha mikro adalah apabila memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp. 50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, mimiliki hasil
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000 sampai dengan paling banyak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha , memiliki hasil penjualan tahunan
Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan sifat atau kondisi
faktual yang melekat pada aktifitas usaha maupun perilaku pengusaha yang
21
Rio f.Wilantara dan Susilawati,Strategi dan Kebijakan Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah,(cet.I;bandung :PT refika aditama,2016), h. 8
22
Ibid. h. 8
19
pembeda antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya. Menurut Bank Dunia,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu
1) Usaha Mikro Kecil dan Menengah sektor informal, contohnya pedagang kaki
lima. para Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan kemampuan sifat
usahanya.
2) Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah
3) Fast Moving Enterprise adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
usaha besar.
sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak
56,54 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah telah mampu membuktikan
20
melanda Indonesia di tahun 1998 usaha berskala kecil dan menengah yang mampu
tidak terlalu tergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar dalam mata
uang asing. Sehingga, ketika ada fluktuasi nilai tukar, perusahaan berskala besar
yang secara umum selalu berurusan dengan mata uang asing adalah yang paling
Peran penting Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak hanya berarti bagi
pedesaan. Berikut beberapa peran penting Usaha Mikro Kecil dan Menengah:
stabilitas nasional.
2) Krisis moneter 1998 -> Krisis 2008-2009 -> 96% UMKM tetap bertahan dari
goncangan krisis.
dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak
tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat
4) Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki fleksibilitas yang tinggi jika
perlu perhatian khusus yang didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link
21
bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen
tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi.
atas.
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan diatas telah membuktikan begitu
Indonesia, meskipun demikian bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah tidak
selalu berjalan mulus, masih banyak hambatan ataupun kendala, baik bersifat
internal maupun eksternal yang harus dihadapi para pelaku Usaha Mikro Kecil
dan Menengah.
Berikut ini beberapa kendala hambatan yang sering muncul dalam Usaha
1) Faktor Internal
a) Modal
c) Hukum
(1)Pada umumnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah masih berbadan
hukum perorangan.
d) Akuntabilitas
2) Faktor Eksternal
(1)Iklim usaha masih belum kondusif. Koordinasi antar stakeholder Usaha Mikro
masing-masing.
infrastruktur, kebijakan dalam aspek pendanaan untuk Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.
a) Infrastruktur
teknologi.
masih sederhana.
b) Akses
bisnis tertentu.
bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang sudah mampu menembus pasar
ekspor, sehingga sering terlibas dengan perusahaan yang bermodal lebih besar.
Melihat peranan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah tersebut terhadap
kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sehingga bisnis Usaha Mikro Kecil
dan Menengah tidak lagi dipandang sebagai kelas ke dua, terbukti penyaluran
kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah mengalami pertumbuhan yang
Gambar 2.2
24
Dari dua data tersebut kita bisa melihat, perhatian perbankan terhadap Usaha
Mikro Kecil dan Menengah semakin baik tiap tahunnya terlihat Kenaikan kredit
Usaha Mikro Kecil dan Menengah rata-rata mencapai 13.63% per tahun.
Tidak hanya itu kita melihat pula bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada
tahun 2011-2012 menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 60% dan
adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang da jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah terhadap
PDB nasional menurut harga berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp. 4321,8 Triliun
atau 58,05%, sedangkan tahun 2012 sebesar Rp. 4.869,5 triliun atau 59,08%.23
23
Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), (online), http://www.bi.go.id
(Diakses 19 Januari 2018)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
26
membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu
pengambilan keputusan dari dua variabel atau lebih untuk mengetahui hubungan,
2. Jenis Penelitian
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi pada Bank Muamalat Indonesia
lokasi tersebut merupakan tempat yang sangat tepat untuk dilakukannya penelitian
Menengah.
2. Waktu Penelitian 26
24
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Cet. I; Yogyakarta:
Pustaka Barupress, 2014), h. 46
25
V. Wiratna Sujarweni,Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Cet. I; Yogyakarta:
Pustaka Barupress, 2015), h. 12
27
Waktu yang direncanakan dalam penelitian ini yakni pada bulan februari
sampai pada bulan maret. Dan diharapkan peneliti mampu mengumpulkan data
yang dibutuhkan.
1. Populasi
Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah
kejadian, atau minat yang ingin peneliti investigasi. Subkelompok atau sebagian
dari populasi yang terpilih sebagai sumber data disebut sampel penelitian. Dengan
Populasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah nasabah yang
Kolaka. Dalam hal ini peneliti akan memberikan jumlah nasabah yang mengambil
berikut:
Tabel 3.2
Total Nasabah Pembiayaan Murabahah Tahun 2013-2016
2016 7 orang
Total 38 orang
Sumber : laporan data nasabah pembiayaan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang digunakan untuk penelitian. Sampel yang digunakan dari penelitian ini
Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Populasi
38
n= 2
= 34.70 dibulatkan 35
1+ 38 ( 0.05 )
maka dari hasil perhitungan rumus diatas dalam menentukan jumlah sampel
ini.
28
V. Wiratna Sujarweni, op.cit, h. 66.
29
Dalam penelitian ini pengambilan sampel nasabah dengan cara non probability
Kriteria-kriteria yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwa yang berhak
menjadi sampel adalah pegusaha Usaha Mikro Kecil Menengah yang mengambil
Dalam penelitian ini instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan
skala likert yang dibuat dalam bentuk pengisian ceklist. Dengan skala likert maka
berikut:
1. Kuisioner
untuk dijawab.30
2. Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. 31
1. Uji Validitas
30
Ibid., h. 98
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, ( Bandung : Alfabeta, 2016), h. 332
31
kevalidan dan kesahan suatu instrumen, seberapa jauh ia dapat mengukur apa
hendak diukur.32
penelitian dikatakan valid jika rhitung > rtabel atau nilai signifikan <0,05.33
2. Uji Reliabilitas
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
sutu bentuk kuesioner jika nilai alpha > 0,6 maka dinyatakan reliable:34
Uji regresi linear sederhana digunakan untuk menguji apakah satu variabel
Analisis regresi sederhana atau dalam bahasa inggris disebut dengan nama
variabel bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel terikat atau
32
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Cet. I; pustakaBarupress: Yogyakarta,
2014), h. 79
33
Ibid., h.83
34
V. Wiratna Sujarweni, op.cit, h. 110
35
Ibid., h. 117
32
Y = α +bX
Keterangan:
α= Konstanta
bX = Koefisien Regresi36
b. Uji Hipotesis
dependent. Hipotesis diterima jika taraf sig (a) < 0,05 dan hipotesis ditolak jika
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei
1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan
seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e
yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di
Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011
sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta
layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash
Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan
Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
perbankan indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin melebarkan sayap
tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala
Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang
mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki
Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia
terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan Profesional. Bank pun
terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara
(DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun
entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka panjang. Dengan
strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus melaju
mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia
a. Visi
Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di Indonesia
b. Misi
hatian, keunggulan sumber daya manusia yang islami dan professional serta
pemangku kepentingan.38
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.3
Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Pembantu Kolaka
2018)
36
Fitrawan
Branch Manager
Sulaemania
Sub Operation Spv
Ruslan & Iksan Muh. Syafruddin Sitha Fatmawati Rahayu Ika Dewi
Jaya R
RM Funding Customer Service Teller
AM Financing
Sumber: Bagan Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang
Pembantu Kolaka
Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan
a. Branch Manager
disetujui sebelumnya.
c. Operation Manager
rekening pembiayaan.
langsung maupun melalui via telepon serta melayani orang yang akan membuka
rekening.
h. Teller
a. Tabungan
1) Tabungan iB Muamalat
Tabungan dalam mata uang rupiah yang dapat digunakan untuk beragam jenis
transaksi, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan
muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu ATM/ Debit yaitu Kartu Shar-e
Tabungan haji dalam mata uang rupiah dan valuta asing US Dollar yang
uang Rupiah, memiliki setoran rutin bulanan dan tidak bisa ditarik sebelum jangka
waktu berakhir kecuali penutupan rekening serta pencairan dana hanya bisa
4) TabunganKu iB
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau bagi
bertransaksi.
b. Deposito
1) Deposito Mudharabah
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan
badan.
c. Pembiayaan
1) KPR iB Muamalat
secondary. Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk pengalihan take over KPR
dari bank lain, pembangunan, dan renovasi rumah tinggal. Diperuntukan bagi
perorangan (WNI) cakap hokum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55
tahun untuk karyawan, dan 60 tahun untuk wiraswasta atau profesional pada saat
2) iB Muamalat Multiguna
halal (selain tanah, bangunan, mobil dan emas) serta sewa jasa yang dibolehkan
dalam hal pembelian suatu barang dan di tambah keuntungan di atur berdasarkan
kesepakatan.
3) iB Muamalat Pensiun
konsumtif yang halal (termasuk rumah tinggal dan kendaraan bermotor) atau
sewa jasa halal (seperti keperluan pendidikan anak, umroh, wisata, dan lainnya)
Muamalat Indonesia.40
7. Survey lokasi
8. Menunggu informasi
1. Membaca akad
40
Bank Muamalat, op.cit
41
2. Membayar administrasi
capem kolaka yang mengambil pembiayaan murabahah. Hal ini sesuai dengan
metode pengambilan sampel yang dipakai yakni teknik purposive sampling yang
sehingga sampel tidak diambil secara acak melainkan ditentukan sendiri oleh
peneliti.
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-Laki 17 49
Perempuan 18 51
42
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengambil
orang atau 49% dan perempuan sebanyak 18 orang atau 51%. Hal ini
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)
SD 0 0
SMP 4 12
SMA 20 57
Perguruan Tinggi 11 31
Tidak Sekolah 0 0
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas menunjukkan hasil bahwa sampel yang diambil dari 5
yakni pendidikan terakhir SMP sebanyak 4 orang atau 12%, SMA sebanyak 20
orang atau 57%, dan perguruan tinggi sebanyak 11 orang atau 31% dan untuk SD
Tabel 4.5
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase (%)
20 – 24 3 9
43
25 – 29 13 37
30 – 34 6 17
35 – 39 7 20
< 40 6 17
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas menunjukkan hasil bahwa sampel yang diambil berdasarkan
kriteria usia responden yakni usia 20-24 tahun sebanyak 3 orang atau 9%, 25-29
tahun sebanyak 13 orang atau 37%, 30-34 tahun sebanyak 6 orang atau 17%, 35-
39 tahun sebanyak 7 orang atau 20%, dan 40 tahuan keatas sebanyak 6 orang atau
murabahah berdasarkan kriteria usia lebih banyak pada usai antara 25-29 tahun.
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Usaha Jumlah Responden Persentase (%)
Pedagang
(sembako,kuliner,ruma 22 63
h makan)
Jasa 13 37
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas menunjukkan hasil bahwa sampel yang diambil berdasarkan
kriteria jenis usaha yakni pedagang sebanyak 22 orang atau 63% dan jasa
sebanyak 13 orang atau 37%. Dari kedua jenis usaha tersebut kita mengetahui
bahwa yang paling banyak dalam mengambil pembiayaan murabahah ialah jenis
usaha pedagang.
Tabel. 4.7
Responden berdasarkan Lama Usaha yang Ditekuni
Lama Usaha Jumlah Responden Persentase (%)
44
1 – 3 tahun 9 26
4 – 6 tahun 10 28
< 7 tahun 16 46
Total 35 100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdasarkan lama
usaha yang ditekuni yakni usaha 1-3 tahun sebanyak 9 orang atau 26%, 4-6 tahun
sebanyak 10 orang atau 28%, dan usaha diatas 7 tahun 16 orang atau sebanyak
46%, sehingga kita dapat mengetaui dengan jelas bahwa responden yang
mengambil pembiayaan murabahah paling banyak dengan usia usaha yang telah
5) Uji Validitas
Tabel 4.8
Validitas Kuesioner Pernyataan Produk Pembiayaan Murabahah
Pernyataan Murabahah R tabel R hitung Status
P1 0.3338 0.490 Valid
P2 0.3338 0.702 Valid
P3 0.3338 0.704 Valid
P4 0.3338 0.336 Valid
P5 0.3338 0.801 Valid
P6 0.3338 0.548 Valid
P7 0.3338 0.589 Valid
45
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan variabel produk
pembiayaan murabahah dinyatakan valid hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
nilai koefisien korelasi rhitung > rtabel dengan N = 35 responden.
Tabel 4.9
Validitas Pernyataan Pertumbuhan UMKM
Pernyataan UMKM R tabel R hitung Status
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan variabel produk
pembiayaan murabahah dinyatakan valid hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
nilai koefisien korelasi rhitung > rtabel dengan N = 35 responden.
6) Uji Reliabilitas
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Status
Pembiayaan murabahah 0.708 Reliabel
Pertumbuhan UMKM 0.775 Reliabel
Dari tabel diatas, kita ketahui bahwa produk pembiayaan murabahah dan
pertumbuhan UMKM adalah reliabel, karena nilai dari cronbach alpha > 0.6
variabel dependent
murabahah (X) terhadap variabel pertumbuhan UMKM dapar kita lihat dari hasil
Gambar 4. 4
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
pembiyaan
.346 .023 .121 2.101 .002
murabahah
Y= 27.577 + 0.346 X
a. Angka konstan dari undstandardized cofficients dalam kasus ini nilainya
sebesar 27.577. Angka ini merupakan angka konstan yang mempunyai arti
bahwa jika tidak ada produk pembiayaan murabahah (X), maka nilai konsisten
b. Angka koefisien regresi nilainya sebesar 0.346 angka ini mengandung arti
Atau
Gambar 4.5
Hasil Uji t
Variabel thitung Sig. Kesimpulan
Pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap
Pembiayaan pertumbuhan UMKM pada
Murabahah 2.101 .002
nasabah Bank Muamalat
Indonesia Capem Kolaka
Berdasarkan hasil output diatas, kita ketahui nilai t hitung sebesar 2.101 > ttabel
2.035 dan signifikan 0.002 < 0.05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, maka
dapat kita simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang ditimbulkan dari produk
nasabah Bank Muamalat cabang pembantu kolaka. Hal ini dinyatakan berdasarkan
UMKM pada nasabah Bank Muamalat cabang pembantu kolaka dimana nilai
thitung sebesar 2.101 > ttabel sebesar 2.035 dengan nilai signifikan 0.002 artinya <
0.05.
diajukan dan sesuai dengan kebutuhan nasabahnya. Adapun persyaratn yang harus
dilengkapi oleh nasabah yakni melengkapi data diri seperti KTP, buku nikah dan
dengan adanya pembiayaan yang ditawarkan oleh pihak Bank Muamalat capem
capem kolaka.
BAB V
PENUTUP
49
A. KESIMPULAN
Kasus Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Capem Kolaka Periode 2013-
pertumbuhan UMKM. Hal ini dinyatakan dengan hasil uji t (signifikan) dengan
nilai thitung > ttabel atau 2.101 > 2.035 dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05.
B. Saran
dan jumlah responden yang lebih banyak dari penelitian yang telah dilakukan
oleh penulis.
agar bisa membantu masyarakat yang ingin membuka suatu usaha atau
49
DAFTAR PUSTAKA
Alquranul Karim
50
Juliandi, Azuar et.al., Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan Aplikasi, Cet. I;
Masyarakat Di Kel. Wolo Kec. Wolo Kab. Kolaka, Skripsi , (Kolaka: Stai
2014)
51
Partina, Ana dan Rahmawati, Alni. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Januari 2018)
Syafi’I, Muhammad Antonio, 2001 Bank Syariah dari teori ke praktek, cet .I;
Tanaka, Ahmad, 2015. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi, Cet. III; Makassar:
Percetakan Media 99
12 Desember 2017)
1,2014
52
1,2013
Lampiran 1
Bulan
No Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Tahap Pertama:
Penyusunan
Proposal Penelitian
a. Menyusun
1 Proposal Penelitian
b. Seminar Proposal
c. Perbaikan
Proposal Penelitian
Tahap Kedua: Pra
Penelitian
a. Penyusunan
2 Istrumen
Pengumpulan Data
b. Konsultasi
Tahap Ketiga:
Penelitian dan
Penulisan Skripsi
a.
Penelitian/Pengump
3 ulan Data
b. Analisis dan
Pengolahan Data
c. Penulisan Skripsi
d. Konsultasi
Tahap Keempat :
Penyerahan Skripsi
dan Konsultasi
4 a. Konsultasi
b. Perbaikan
c. Penyerahan
Skripsi
Lampiran 2
Lampiran 3
55
Lampiran 4
56
Lampiran 5
57
Petunjuk Pengisian:
3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dan berikan tanda ( √ ) pada jawaban
4. Atas kesediaan anda untuk menjawab kuesioner ini terlebih dahulu saya
Data Responden
1. nama responden :
2. usia :
3. jenis kelamin :
4. pendidikan :
5.jenis usaha :
Keterangan:
TS : Tidak Setuju
RR : ragu-ragu
S : Setuju
58
SS : Sangat Setuju
N ST T R S
o Pernyataan S S R S S
persyaratan awal
1 mengajukan pembiayaan
3 diterima mencukupi
kebutuhan usaha
keuntungan yang
memberatkan
5 dibayarkan disesuaikan
dengan pendapatan
pembiayaan yang
disepakati tidak
59
memberatkan
Bank Muamalat
N ST T R S
o Pernyataan S S R S S
omset/nilai penjualan
1
usaha meningkat
adanya kenaikan
konsumen/pembeli setelah
2 memperoleh pembiayaan
Kolaka
Laba/keuntungan usaha
meningkat setelah
3 memperoleh pembiayaan
Kolaka
pendapatan usaha
4
meningkat
setelah memperoleh
Muamalat Kolaka
usaha mengalami
perkembangan setelah
6 memperoleh pembiayaan
Kolaka
kondisi perekonomian
No
respode
n p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Total
1 4 5 4 4 3 3 4 27
2 4 5 4 4 5 4 5 31
3 4 5 4 4 5 4 5 31
4 4 4 4 4 4 4 4 28
5 4 4 4 4 4 4 4 28
6 4 2 4 4 3 4 4 25
7 3 4 5 4 5 4 4 29
8 4 4 4 4 3 3 4 26
9 4 4 4 4 4 4 4 28
10 4 5 5 4 5 4 4 31
11 4 5 5 4 5 4 4 31
12 3 4 4 4 4 4 4 27
13 4 5 4 4 5 4 5 31
61
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 4 4 5 4 5 4 4 30
16 4 5 4 4 4 4 4 29
17 4 4 4 3 4 4 5 28
18 4 5 5 4 5 5 5 33
19 4 4 4 4 4 4 4 28
20 3 3 4 4 4 4 4 26
21 4 5 5 5 5 4 4 32
22 4 4 4 4 4 4 4 28
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 3 4 4 4 4 3 4 26
25 4 4 4 4 5 5 5 31
26 4 5 5 5 4 4 4 31
27 4 4 5 4 5 5 5 32
28 4 3 5 4 4 5 5 30
29 4 4 4 3 4 4 4 27
30 4 3 4 4 4 4 4 27
31 3 3 4 4 4 4 4 26
32 4 4 4 3 4 4 4 27
33 3 3 3 4 4 4 4 25
34 4 4 4 4 4 4 4 28
35 3 3 4 4 4 4 4 26
No
respoden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total
1 5 4 4 4 4 4 4 29
2 4 3 4 4 4 4 5 28
3 4 3 4 4 4 4 4 27
4 3 4 4 4 3 4 3 25
5 4 4 4 4 4 4 4 28
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 5 4 4 4 4 3 28
8 3 3 3 3 3 3 3 21
9 4 3 4 3 3 4 4 25
10 4 4 4 4 4 4 4 28
11 5 4 4 4 4 4 4 29
12 4 4 4 4 4 4 4 28
13 4 3 4 4 4 4 4 27
14 4 4 4 4 4 4 4 28
15 5 4 4 4 3 4 4 28
16 4 3 4 4 4 4 4 27
62
17 4 4 4 5 4 4 4 29
18 3 4 4 3 4 4 3 25
19 3 3 3 3 3 3 3 21
20 4 4 4 4 3 4 4 27
21 4 4 4 4 4 4 4 28
22 4 4 4 5 4 4 4 29
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 4 4 4 5 4 4 4 29
26 4 4 4 4 3 4 4 27
27 4 4 4 4 4 4 4 28
28 4 4 4 4 4 4 4 28
29 4 4 4 4 4 4 4 28
30 4 4 4 5 5 5 4 31
31 3 4 3 4 4 4 5 27
32 4 4 4 4 4 4 4 28
33 4 5 4 5 4 4 4 30
34 3 4 4 4 4 4 5 28
35 4 4 4 4 4 4 4 28
Lampiran 8 : Tabel F
Lampiran 9:
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Total
p1 Pearson
1 .417* .237 -.038 .073 .192 .272 .490**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
65
p2 Pearson
.417* 1 .356* .207 .485** -.090 .230 .702**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p3 Pearson
.237 .356* 1 .350* .519** .367* .165 .704**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p4 Pearson
-.038 .207 .350* 1 .158 .005 -.139 .336*
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p5 Pearson
.073 .485** .519** .158 1 .518** .481** .801**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p6 Pearson
.192 -.090 .367* .005 .518** 1 .575** .548**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p7 Pearson
Correlation .272 .230 .165 -.139 .481** .575** 1 .589**
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson
Correlation .490** .702** .704** .336* .801** .548** .589** 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total
p1 Pearson
1 .185 .560** .348* .190 .376* .220 .614**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p2 Pearson
.185 1 .330 .481** .282 .374* -.035 .569**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p4 Pearson
.348* .481** .420* 1 .527** .587** .363* .809**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p5 Pearson
.190 .282 .340* .527** 1 .621** .358* .699**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p6 Pearson
.376* .374* .671** .587** .621** 1 .401* .811**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
p7 Pearson
.220 -.035 .178 .363* .358* .401* 1 .542**
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
total Pearson
.614** .569** .686** .809** .699** .811** .542** 1
Correlation
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.708 7
b. Pertumbuhan UMKM
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.775 7
69
Lampiran 11 : Dokumentasi