Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH

MANDIRI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA NASABAH UMKM

Disusun Oleh:

Diva Syafiah

225120198

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA

PALU

2023
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian...................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................5

A. Landasan Teori......................................................................................................5

B. Penelitian Terdahulu..............................................................................................10

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................15

A. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................................................15

B. Jenis Penelitian......................................................................................................15

C. Unit Analisis/Subjek Penelitian.............................................................................15

D. Sumber Data..........................................................................................................15

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................16

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...................................................................17

G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data....................................................................17

H. Sistematika Pembahasan.......................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan ekonomi suatu

negara yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan nasional selama

beberapa periode yang dapat diperoleh dengan adanya kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian.Saat ini UMKM dinilai sebagai salah satu sektor

ekonomi yang dapat berkontribusi dalampertumbuhan ekonomi. UMKM adalah

salah satu kegiatan ekonomi yang dapat berkontribusi dalam perekonomian

Indonesia, yang dapat dilihat dari berbagai indicator seperti jumlah unit usaha,

jumlah karyawan atau tenaga kerja, dan jumlah pendapatan nasional.

Meskipun UMKM dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional,

namun UMKM memiliki beberapa hambatan dan kendala.1 Hambatan yang saat

ini dialami oleh UMKM yaitu:

a. Terbatasnya modal dari pelaku UMKM dan terbatasnya akses permodalan ke

lembaga keuangan.

b. Dibutuhkan adanya peningkatan dalam kemampuan manajerial pelaku usaha.

c. Masih rendahnya kemampuan pelaku UMKM dalam hal pemasarankarena

masih kurangnya pemanfaatan teknologi yang telah ada.

Masalah utama yang paling sering dialami oleh UMKM adalah masalah

permodalan.Sekitar 60-70% UMKM belum dapat mengakses pembiayaan dari

perbankan.Permodalan dalam sebuah usaha merupakan salah satu faktor penting

1
Dina Camelia, Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha dan Kesejahteraan
Pelaku UMKM Pasar Tradisional, Jurnal Ekonomi Islam, volume 1, No3, Tahun 2018.

1
dalam mempertahankan keberlangsungan usaha dan untuk mencapai tingkat

pendapatan yang optimal.

Dalam menyikapi masalah kurangnya akses permodalan yang sedang

dialami usaha mikro dan kecil dalam memenuhi kebutuhan modal, maka dalam

hal ini Bank Syariah Mandiri dapat menjalankan peranya dalam dalam membantu

para pelaku usaha khususnya pelaku mikro dan kecil dalam memenuhi kebutuhan

modalnya melalui pemberian pembiayaan yang mudah dan cepat. Pembiayaan

tersebut bertujuan untuk membantu para pelaku usaha dalam memenuhi

kebutuhan modalnya sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang dan

dapat berdampak positif terhadap masyarakat sekitarnya.

Dan dalam sektor UMKM, terdapat faktor lain diluar permodalan yang

menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing dan kinerja usaha, baik dari

faktor internal maupun eksternal. Kondisi yang dimiliki UMKM menuntut

lembaga keuangan untuk memberikan perlakuan yang berbeda dalam

menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, baik melalui

mekanisme, syarat pengajuan, dan pelayanan yang diberikan.

Maka hal inilah yang melatar belakangi penulis mengambil judul”

Analisis Peranan Pembiayaan Mikro Di Bank Syariah Mandiri Terhadap

Perkembangan Usaha Nasabah Umkm.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dibuat rumusan masalah

yaitu sebagai berikut:

2
1. Bagaimana peranan Bank Syariah Mandiri melalui pembiayaan mikro

terhadap perkembangan usaha nasabah?

2. Strategi apa yang dapat dikembangkan Bank Syariah Mandiri dalam upaya

mengembangkan pembiayaan syariah untuk sector UMKM?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan Bank Syariah Mandiri melalui pembiayaan mikro

terhadap perkembangan usaha nasabah.

2. Untuk mengetahui Strategi apa yang dapat dikembangkan Bank Syariah

Mandiri dalam upaya mengembangkan pembiayaan syariah untuk sektor

UMKM.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian yaitu:

1. Bagi akademis sebagai tambahan referensi untuk perbandingan lain yang akan

meneliti mengenai analisis peranan pembiayaan mikro.

2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan manfaat

atau membantu masyarakat dalam melakukan pembiayaan mikro pada

lembaga keuangan.

3. Bagi BSM KCP Gunungtua, sebagai nahan pertimbangan dalam kebijakan

pembiayaan mikro.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Pembiayaan

1) Pengertian Pembiayaan

Secara umum istilah pembiayaan pada sistem syariah sama dengan istilah

kredit pada sistem konvensional yang secara etimologi berasal dari bahasa yunani

yaitu credere yang berarti kepercayaan (trust) atau bahasa latin creditum yang

berarti kepercayaan akan benar.2

Pembiayaan merupakan aktivitas Bank Syariah dalam menyalurkan dana

kepada pihak lain selain Bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana

dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh

pemilik dana kepada pengguna dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan

pasti akan terbayar. Penerima pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi

pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan

pembiayaan yang telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah

diperjanjikan dalam akad pembiayaan.3

2) Tujuan dan fungsi pembiayaan

Secara umum, tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok

besar, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan untuk tingkat

mikro.

Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk:4


2
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya ,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm 1.
3
Ismail, Perbankan Syariah,(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), hlm. 105-106.
4
Rivai Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hlm. 281.

4
a. Eningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat diakses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi.

b. Tersedianya dana bagi peningatan usaha, artinnnya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan.

c. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakkat usaha agar mampu meningkatkan daya

produksinya.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sector-sektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sector usaha tersebut

akan menyerap tenaga kerja.

e. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktivitas kerja.

Adapun secara mikro, pemiayaan diberikan dalam rangka:

a. Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki

tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha.

b. Uapaya mengoptimalkan resiko, artinya usaha uyang dilakukan agar

mampu menghasilkan laba yang maksimal, maka pengusaha harus mampu

meminimalkan resiko.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi.

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi Bank Syariah terkait

dengan stakeholder, yakni:

a. Pemilik

5
Dari sumber pendapatan tersebut, para pemilik mengharapkan akan

memperolehpenghasilan atas dana yang ditanamkan pada Bank tersebut.

b. Karyawan

Para pegawai dapat memperoleh kesejahteraan dari bank yang dikelolanya.

c. Bank

Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan,

diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap

bertahan dan meluas jaringan usahanya.

d. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiiayaan, pemerintah terbantu dalam pembiayaan

pembangunan negara.5

Adapun fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah

kepada masyarakat penerima diantaranya:

a. Meningkatkan daya guna uang

b. Meningkatkan daya guna barang

c. Meningkatkan peredaran uang

d. Meningkatkan motivasi berusaha

b. Pengertian Pembiayaan Mikro

1) Pengertian Pembiayaan Mikro

Pembiayaan mikro adalah suatu kegiatan pembiayaan usaha berupa

penghimpunan dana yang di pinjamkan bagi usaha mikro (kecil) yang dikelola

5
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers 2014), hlm. 314.

6
oleh pengusaha mikro yaitu masyarakat menengah ke bawah yang memiliki

penghasilan di bawah rata-rata.6

Adapun yang dimaksud dengan usaha mikro menurut Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 adalah :

a. Usaha produktif milik keluarga atau perorangan.

b. Penjualan maksimal Rp. 100 juta pertahun.

c. Kredit yang diajukan maksimal Rp. 50 juta.

2) Tujuan Pembiayaan Mikro

Tujuan Pembiayaan Mikro Tujuan produk pembiayaan ini dijalankan

karena ada 3 (tiga) hal, yaitu:7

a. Meningkatkan akses usaha mikro yang ada di masyarakat terhadap

pelayanan pembiayaan di Lembaga Keuangan (LK) Pelaksanaan.

b. Lembaga Keuangan (LK) pelaksana sebagai agen pembangunan di daerah

dapat melaksanakan fungsinya sehingga dapat mendukung peningkatan dan

perkembangan usaha di sektor pertanian untuk masyarakat berpenghasilan

rendah.

c. Fleksibilitas pembiayaan syariah dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat. Pembiayaan mikro syariah ini di desain untuk melayani

masyarakat yang memiliki penghasilan rendah atau pengusaha mikro dan

kecil yang bergerak disektor agribisnis. Skim ini selain memiliki

karakteristik yang identik dengan pasar sasarannya yaitu sektor mikro juga

harus mampu memenuhi persyaratan dan ketentuan yang tidak

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,( Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2007), hlm. 89.
6

Herry Sutanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 145.
7

7
menyimpang dari peraturan Bank Indonesia (PBI) dengan tetap

menggunakan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan mentaati

kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah.

Salah satu aspek penting dalam perbankan adalah pembiayaan yang

sehat. Yang dimaksud dengan proses pembiayaan yang sehat adalah proses

pembiayaan yang berimplikasi kepada investasi halal dan baik serta

menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan, atau bahkan lebih. Pada bank

syariah, proses pembiayaan yang sehat tidak hanya berimplikasi kondisi bank

yang sehat tetapi juga berimplikasi pada peningkatan kinerja sector rill yang

dibiayai.8

c. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

1) Pengertian dan karakteristik UMKM

Usaha mikro kecil menengah di Indonesia merupakan bagian penting

dari suiistem perekonomian nasional karena berperan untuk mempercepat

pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui misi penyediaan lapangan usaha dan

lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan ikut berperan dalam

meningkatkan perolehan devisa serta memperkokoh struktur industry nasional.

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktifyang dilakukan oleh orang

perseorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau bukan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang memiliki nilai aset lebih dari

lebih dari 50juta sampai paling banyak 500 juta atau memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari 300 milyar hingga maksimum 2,5 milyar.

8
Syafii Antonio, Muhammad, Bank Syariah, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), hlm.79.

8
Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif dengan

nilai kekayaan bersih lebih dari 500 juta hingga paling banyak 10 milyar atau

memiliki hasil penjualan tahunan diatas 2,5 milyar sampai dengan 50 milyar.9

2) Permasalahan Yang Dihadapi Oleh UMKM

Menurut Bank Indonesia, masalah utama yang paling sering dialami oleh

UMKM adalah masalah permodalan. Sekitar 60-70 persen UMKM belum dapat

mengakses pembiayaan dari perbankan.UMKM khususnya usaha mikro dan kecil

belum dapat mengakses pembiayaan pada lemabaga keuangan seperti perbankan,

baik perbankan konvensional maupun syariah dikarenakan UMKM dinilaitidak

mampu memenuhi syarat perbankan meskipun pada kenyataannya banyak

UMKM yang layak untuk diberikan akses pembiayaan oleh perbankan.

d. Peranan Bank Terhadap Perkembangan UMKM

Seiring dengan perkembangan ekonomi islam, sekarang mulai muncul

perbankan dan lembaga keuangan yang beroperasi menurut prinsip syariah.

Makna syariah adalah jalan menuju air.Dalam pengertian teknis, kata ini berarti

sistem hukum dan perilaku yang sesuai dengan Alquran dan hadist.Muhammad

mendefenisikan bank syariah sebagai bank yang aktivitasnya meninggalkan

masalah riba dalam menjalankan usaha pokoknya, berupa pembiayaan dan jasa-

jasa keuangan lainnya. Bank syariah berfungsi untuk memperlancar mekanisme

ekonomi di sector rill melalui aktivitas usaha ( jual beli, investasi, dan lain-lain)

9
Lukytawati dkk, Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah Dan Dampaknya
Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul Ummah, Kabupaten Bogor, Jurnal al-
Muzara’ah, Volume 1, No 1, 2013. hlm. 58.

9
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, baik prinsip mikro maupun prinsip

makro.10

Bank syariah merupakan bank yang memiliki kegiatan utama berupa

menghimpun dana, mengelola dana, dan menyalurkan dana kepada masyarakat

berdasarkan prinsip-prinsip islam berdasarkan Alquran dan Hadist. Menurut UU

No. 21 tahun 2008 pasal 7, bank syariah berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi

bank umum syariah ( BUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).

Perbankan merupakan salah satu agen pembangunan ( agen of

development) dalam kehidupan bernegara, karena fungsi utama dari perbankan

adalah sebagai lembaga intermediasi keuangan ( financial intermediary

instution), yaitu lembaga yang menghimpun dana dari masyarakatdalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau pembiayaan. Fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan juga

menjadi concern dari perbankan syariah, disamping sebagai lembaga yang

mengelola zakat, infak dan sedekah.

Visi pengembangan keuangan syariah bank Indonesia memiliki pasar

keuangan islam berbasis sector riil dan mendukung pencapaian stabilitas sistem

keuangan dan pengembangan pasar keuangan islam global.

B. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul /Tahun Hasil Penelitian

1 Dina Peran pembiayaan Peran pembiayaan

Camellia/ murabahah terhadap murabahah terhadap

10
Hana Zunia Rini, Peran Perbankan Syariah Terhadap Eksistensi UMKM Industry Rumah
Tangga Batik Laweyan, Jurnal Of Multidisciplinary, Volume 1, No 1, Januari-Juni 2017, hlm 72.

10
Jurnal perkembangan usaha perkembangan usaha,

dan kesejahteraan yaitu adanya pemberian

pelaku UMKM pasar pemberian murabahah

tradisional/ tahun 2018 terhadap anggota BMT

selaku pelaku usaha

mikro kecil dapat

berperan dalam

meningkatkan

perkembangan usahanya.

Selain itu peran

pembiayaan murabahah

terdap perkembangan

kesejahteraan

anggotanya, yaitu

setelah diberikannya

pembiayaan murabahah

kepada anggotanya dan

usahanya meningkat,

maka pendapatan

anggota dapat meningkat

pula. Adanya

peningkatan pendapatan

anggota dapat

11
meningkatkan

kemampuannya dalam

memenuhi kebutuhan

hidupny demi mencapai

kesejahteraan hidupnya.

2 Siti Haura Analisis peranan Hasil penelitian

Ibtisamah/ pembiayaan warung memperlihatkan bahwa

skripsi mikro di bank syariah kegiatan oembiayaan

mandiri terhadap warung mikro oleh BSM

perkembangan usaha memberikan pengaruh

nasabah UMKM/ tahun terhadap perkembangan

2017 usaha nasabah, baik dari

segi pendapatan, omset,

serta peningkatan jumlah

pembeli. Namun di sisi

lain, dalam proses

penyalurannya BSM

dirasa belum

maksimalkarena hanya

menjalankan perannya

sebagai alternative

sumber pembiayaan dan

belum memberikan

12
bantuan teknis berupa

pelatihan dan

pendampingan yang

mampu

mengoptimalkankegiatan

usaha nasabah UMKM

3 Lukytawati Akses UMKM terhadap Pembiayaan mikro

dkk/ jurnal pembiayaan mikro syariah dari BMT

syariah dan dampaknya berdampak positif

terhadap perkembangan terhadap perkembangan

usaha: kasus BMT UMKM. Rata- rata

Tadbiirul Ummah, keuntungan usaha

kabupaten bogor/ 2013 mengalami peningkatan

sebesar 6, 21% dari Rp

79, 12 juta menjadi Rp.

84, 03 juta per tahun.

Berdasarkan analisis

OLS, faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai

perkembangan

keuntungan usaha

UMKM adalah lama

pendidikan, lama usaha,

13
besarnya pembiayaan

syariah BMT dan

besarnya kredit

konvensional.

BAB III

14
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri di Kota Palu.

B. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptip dan cenderung menggunakan

analisis. Proses dan makna ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

C. Unit Analisis/ Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud adalah orang, tempat, atau benda yang

diamati dalam rangka pembuatan sebagai sasaran.Dalam penelitian ini sunjek

penelitiannya yaitu pada BSM KCP Kota Palu.

D. Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data-data yang

terkait dengan penelitian ini.

a. Data primer, merupakan sumber data yang langsung memberikan data yang

di dapat dari sumber pertama.

b. Data sekunder, merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data atau data yang diperoleh oleh pihak lain, yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang digunakan oleh penulis

untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun

diproses lebih lanjut.

E. Teknik pengumpulan data

15
a. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis, dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan

data dengan observasi digunakan bila, penelitian bekenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila respondenyang diamati tidak

terlalu besar.

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode yang dipakai dengan mencari data mengenai

hal-halyang berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang

yang berisikan informasi.

c. Wawancara

Wawancara atau kuesioner lisan adalah salah satu teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang

diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab

pada kesempatan lain. 11

F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Adapun teknik pengolahan dan analiis data yaitu:

a. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif

yang sering disebut kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan

objek sesuai dengan apa yang berusaha menggambarkan adanya dan sering

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, ( Bandung: Alfabetha, 2013), hlm,
11

172.

16
disebut dengan penelitian tidak menggunakan angka-angka dan analisis

menggunakan statistic.

b. Analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajarii dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.12

G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang

mengatakan tidak ilmiah, juga meripakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan

dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data

yang diperoleh.

H. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mempermudah peneliti dalam menyususn skripsi, yang terdiri dari lima bab

adalah sebagai berikut:

12
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( Bandung; Alfabetha, 2017), hlm, 26.

17
Bab I tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian.

Bab II tentang landasan teori yang terdiri dari pembahasan

Bab III tentang metode penelitian yang terdiri dari waktu dan lokasi

penelitian, jenis penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan data, dan teknik pengecekan keabsahan data.

Bab IV yaitu tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

oleh si peneliti.

Bab V yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan, dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan

permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( Bandung; Alfabetha, 2017), hlm, 26.

Hana Zunia Rini, Peran Perbankan Syariah Terhadap Eksistensi UMKM

Industry Rumah Tangga Batik Laweyan, Jurnal Of Multidisciplinary,

Volume 1, No 1, Januari-Juni 2017, hlm 72.

Lukytawati dkk, Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro Syariah Dan

Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha: Kasus BMT Tadbiirul

Ummah, Kabupaten Bogor, Jurnal al-Muzara’ah, Volume 1, No 1, 2013.

hlm. 58.

Syafii Antonio, Muhammad, Bank Syariah, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001),

hlm.79.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah,( Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2007),

hlm. 89.

Herry Sutanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Pustaka Setia,

2013), hlm. 145.

Rivai Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2010), hlm. 281.

Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya ,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000), hlm 1.

Ismail, Perbankan Syariah,(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), hlm.

105-106

19
Dina Camelia, Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha

dan Kesejahteraan Pelaku UMKM Pasar Tradisional, Jurnal Ekonomi

Islam, volume 1, No3, Tahun 2018.

20

Anda mungkin juga menyukai