Anda di halaman 1dari 4

CACAT-GARIS.

doc

1/3

This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]  


Export date: Tue May 17 8:59:54 2016 / +0000 GMT  

CACAT GARIS

CACAT GARIS

1.    Konsep Dislokasi

Semua material kristalin mengandung garis diskotinuitas struktur yang melintas sepanjang setiap
kristal atau butir. Diskontinuitas garis ini disebut dislokasi dengan panjang garis diskolasi sekitar 1010
hingga 1012 dalam satu meter kubik material. Dislokasi memungkinkan material mengalami
deformasi pada tegangan di bawah kekuatan ambang tanpa merusak struktur kristal dasar,
sedangkan pada tegangan dengan sama material akan putus atau patah apabila tidak mengandung
cacat dislokasi.

Kristal berubah bentuk selama deformasi melalui mekanisme slip antar lapisan atomik. Kekuatan
geser teoritis dari kristal sempurna, pertama kali dihitung oleh Frenkel untuk kisi persegi empat
sederhana dengan jarak antar bidang a. Gaya geser yang diperlukan untuk menggeser bidang atom
terhadap bidang di bawahnya bersifat periodik untuk pergeseran x < b/2 dengan b adalah jarak atom
pada arah geser dan kisi menahan tegangan dari luar. Sedangkan untuk x > b/2 gaya kisi
“membantu” tegangan dariu luar. Fungsi paling sederhana yang memiliki sifat ini adalah hubungan
sinusoidal berikut:

t = tm sin (2p x/b » tm 2p x/b)

Dengan tm adalah tegangan geser maksimum pada pergeseran: b/4 untuk pergeseran kecil,
tegangan geser elastis adalah x/a dan sesuai hukum Hooke sama dengan t/m, dengan m adalah
modulus geser, sehingga diperoleh:

tm = (p/2p) b/a

dan karena b = a, tingkat kekuatan teoritis kristal sempurna adalah m/10.

Secara umum, bidang slip dapat dibagi dalam dua arah, pertama mengalami slip dan daerah tanpa
slip. Struktur antar daerah dengan dan tanpa slip mengalami dislokasi batas ini disebut garis dislokasi
atau dislokasi. Tiga sifat sederhana dislokasi adalah:

a.    Dislokasi adalah diskontinuitas garis.

b.    Dislokasi membentuk loop tertutup di bagian dalam kristal atau ke luar di permukaan.

c.    Selisih tingkah slip sepanjang garis dislokasi adalah konstan.

Sifat terakhir ini paling penting, karena karakteristik dislokasi meliputi besar dan arah pergerakan
slip. Ini disebut vektor Burgers, b, yang sama sepanjang garis dislokasi tertentu.

2.    Dislokasi Sisi dan Ulir

Dari gambar 4.11 jelas bahwa sebagian garis dislokasi tegak lurus terhadap b. Bagian lain sejajar
dengan b sedang sisinya membentuk sudut dengan b. Variasi orientasi garis terhadap vektor Burgers
menjadikan struktur dislokasi yang berbeda. Apabila garis dislokasi tegak lurus pada arah slip,
dislokasi disebut dislokasi sisi, sedangkan bila garis dislokasi sejajar dengan arah slip garis, dislokasi
disebut dislokasi ulir.

3.    Vektor Burgers

Dari penjelasan terdahulu jelas bahwa vektor Burgers, b, adalah parameter dislokasi yang penting.
Pada situasi deformasi manapun, vektor Burgers didefinisikan dengan membuat rangkaian Burgers
pada kristal terdeformasi sederet vektor kisi diambil sehingga membentuk rangkaian terutup searah
jarum jam di sekeliling dislokasi. Deretan serupa dibuat dalam kristal sempurna dan ternyata
rangkaian tidak tertutup. Vektor penutup FS (Finish-Start) mendefinisikan b untuk dislokasi tersebut.
Dengan konversi FS/RH (Right Hand) ini, perlu diterapkan satu arah sepanjang garis dislokasi sebagai
arah positif. Apabila arah dibalik maka arah vektor b pun berubah. Vektor Burgers menentukan
pergeseran atomik ketika dislokasi bergerak melalui bidang slip. Nilainya

2/3
ditentukan oleh struktur kristal karena sewaktu terjadi slip perlu dipertahankan struktur kisi identik
baik sebelum maupun sesudah dislokasi lewat.

4.    Mekanisme Slip dan Panjat

Di sini setengah-bidang tambahan atom berada di atas bidang slip kristal, sehingga dislokasi
disebut dislokasi sisi positif dan garis diberi lambang l. Apabila setengah-bidang berada di bawah
bidang slip maka disebut dislokasi negatif. Jika tegangan geser berurai pada bidang slip adalah t dan
vektor Burgers dislokasi b, maka gaya pada dislokasi yaitu gaya per satuan panjang dislokasi sama
dengan F = t b. Hal ini diperjelas jika sisi kristal adalah L. Gaya pada permukaan atas (tegangan x luas)
adalah t x L2. Jadi apabila kedua bilangan kristal mengalami slip relatif sebesar b, kerja yang
dilakukan tegangan luar (gaya x jarak) sama dengan tL2 b.

Di sisi lain, kerja untuk memindahkan dislokasi (gaya total pada dislokasi FL x jarak perpindahan)
sama dengan FL2, sehigga kerja total gaya F (gaya per satuan panjang dislokasi) = tb.

Dislokasi juga dapat meluncurkan dalam bidang slip yang megnandung garis dislokasi dan
vektor Burgers. Gerak dislokasi sisi dibatasi pada satu bidang saja. Perbedaan penting antara gerak
dislokasi ulir dan gerak dislokasi sisi terjadi karena dislokasi ulir memiliki simetri silindris terhadap
sumbunya dan b sejajar dengan sumbu ini. Bagi dislokasi ulir semua bidang kristal yang melalui
sumbu adalah serupa, sehingga pergerakan dislokasi ulir tidak terbatas pada satu bidang slip
sebagaimana berlaku untuk dislokasi sisi yang meluncur. Proses peluncuran dislokasi ulir menuju
bidang slip lain dengan arah slip yang sama dengan bidang slip awal, disebut proses slip silang.
Umumnya bidang slip silang juga merangkap bidang tumpukan padat.

Mekanisme slip menunjukkan bahwa untuk dislokasi ulir pergerakan slip atau pergerakan
luncur dibatasi, karena pergerakan luncur hanya terjadi pada bidang slip yang mengandung baik
garis dislokasi maupun vektor Burgers-nya. Namun demikian, pergerakan garis dislokasi dalam arah
tegak lurus bidang slip dapat berlangsung pada kondisi tertentu, pergerakan ini disebut panjat
dislokasi. Untuk pergerakan setengah bidang tambahan ke atas maupun ke bawah pada gerak
panjat, dibutuh transfor massa melalui difusi dan merupakan gerak non konservatif.

5.    Energi Tegangan Akibat Dislokasi

a.    Medan tegangan dislokasi ulir dan dislokasi sisi

Di pusat dislokasi, regangan terlalu besar untuk dibahas dengan teori elastis. Akan tetapi, di luar
jarak ro, yang sama dengan jarak inti dislokasi dengan radius ro (» b). Pada jarak lebih kecil dari ro
teori elastisitas tidak dapat lagi diterapkan. Dislokasi ulir dapat dianggap sebagai permukaan silindris
dengan panjang L dan jari-jari r yang berada dalam media isotrapik elastis. Diskontinuitas
perpindahan hanya terjadi dalam arah-arah sejajar dengan dislokasi, sedemikian sehingga U = V = 0,
W = b. Regangan elastis harus menampung perpindahan sebesar W = b di sekeliling panjang 2pr.
Dalam kristal elastis isotropik, perpindahan terjadi seragam di sekeliling silinder dan mempunyai
hubungan sederhana W = b q/2p dalam koordinat polar (r, q, z). Regangan geser yang terjadi adalah
yqz (» yzq) = b/2pr dan tegangan geser tqz (» tzq) = ub/2pr bekerja pada kedua permukaan ujung
silinder Orr dan trq = 0.1. Tegangan dapat juga dituliskan dalam koordinat kartesian (x, y, z) sebagai
berikut:

txz (= t2x = -uby/2p (x2 + y2)


tyz (= tzy = -ubx/2p (x2 + y2)

b.    Energi regangan dislokasi

Dislokasi adalah cacat garis dengan rentang yang besar dalam kristal dan karena mempunyai
energi regangan per satuan panjang (jm-1) maka dislokasi mempunyai energi regangan total.
Perkiraan mengenai nilai energi regangan elastis suatu dislokasi ulir dapat dengan menghitung
energi regangan (yaitu -½ x tegangan x regangan per satuan volume) dalam cincin anular sekeliling
dislokasi dengan radius r dan tebal dr diperoleh nilai ½ x (ub/2pr) x (b/2pr) x 2prdr, energi regangan
total per satuan panjang dislokasi diperoleh dengan integrasi dari radius inti ro, hingga radius luar
medan regangan, r, sama dengan:

…… (4.10)

c.    Interaksi dislokasi

Karena medan regangan di sekitar dislokasi memiliki rentang jauh, maka medan ini
mempengaruhi perilaku dislokasi lain dalam kristal. Jadi, tidak sulit untuk membayangkan bahwa
dislokasi positif akan menarik

3/3

dislokasi negatif yang terletak dalam bidang slip yang sama agar mdan retangan masing-masing
saling meniadakan. Selain itu, sebagai kaidah umum dapat dikatakan bahwa dislokasi dalam kristal
akan saling berinteraksi untuk mencapai energi minimum dan mengurangi energi regangan tetal kisi.

Post date: 2014-06-13 16:35:00


Post date GMT: 2014-06-13 16:35:00
Post modified date: 2014-09-19 20:46:47
Post modified date GMT: 2014-09-19 20:46:47  

Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors
Team www.gVectors.com

Anda mungkin juga menyukai