Konsep lapisan batas pertama kali dikemukakan pada tahun 1904 oleh LudwigPrandtl, seorang ahli aerodinamika Jerman. Sebelumnya, analisa aliran fluida terbagimenjadi dua konsep dasar yaitu aliran tanpa pengaruh gesekan yang dikemukakanoleh Leonhard Euler seorang ahli hidrodinamika pada tahu 1755. Analisa aliran tanpagesekan dinyatakan dalam persamaan Euler. Dengan banyaknya kontradiksi pada hasileksperimen aliran fluida, persamaan Euler dijabarkan lebih rinci untuk kondisi aliranbergesekan oleh Navier pada tahun 1827 dan oleh Stokes pada tahun 1845, yaitupersamaan Navier-Stokes.Persamaan Navier-Stokes ini adalah persamaan matematis yang amat sulitdicari penyelesaiannya. Dengan konsep yang diungkapkan Prandtl ini analisa gerak aliran fluida umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian yang pengaruh gesekannyabesar yaitu di daerah lapisan batas dan di luarnya adalah aliran yang tanpa pengaruhgesekan.Pada aliran fluida bergesekan, pengaruh gesekan akan menimbulkan lapisanbatas. Lapisan Batas adalah daerah yang melingkupi permukaan aliran, dimana tepatdi bawah lapisan batas terdapat hambatan akibat pengaruh gesekan fluida dan tepat diatas lapisan batas aliran fluida adalah tanpa hambatan, sehingga untuk menganalisapengaruh gesekan fluida, penting untuk diketahui konsep tentang lapisan batastersebut.Lapisan batas pada aliran internal akan berkembang terbatas sampai dapatmeliputi seluruh penampang aliran fluida dan hanya terjadi pada daerah di sekitarlubang masuk aliran sehingga pada umumnya dapat diabaikan dan aliran dianggapseragam. Namun pada aliran eksternal pertumbuhan lapisan batas tidak terbatassehingga umumnya pembahasan perkembangan lapisan batas menjadi sangat penting. Pada Gbr.18 ditampilkan perkembangan lapisan batas pada aliran internal dan aliraneksternal. Pada gambar tersebut skala sumbu y jauh lebih besar dari sumbu x untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, karena lapisan tersebut sangat tipis.Dari gambar terlihat bahwa untuk aliran internal, fluida pada saat bergesekandengan permukaan solid, akan mulai membentuk lapisan batas. Lapisan batas ini akan
Gbr.17 Bnetuk Umum dari Profil Kecepatan Eksperimen Reynolds menunjukkan bahwa dalam aliran turbulen, elemen-elemen fluida bergerak sepanjang pipa secara sebarang. Bila suatu partikel fluidabergerak tegak lurus pada arah kecepatan rata- rata (misalnya dari A ke B dalam Gbr.17 ), ia bergerak dari daerah yang momentum rata-ratanya dalam arah x yanglebih rendah ke daerah yang momentum (dalam arah x) rata-ratanya lebih tinggi. Olehkarena itu partikel tersebut akan mengadakan gaya tahanan pada fluida di sekitar B.Demikian pula, bila suatu partikel bergerak menjauhi sumbu pipa, ia akanmempercepat fluida di sekitar tempat baru yang didudukinya. Gaya-gaya inimerupakan hasil dari gerak lintang turbulen dari partikel-partikel fluida dan merupakansebab dari gaya-gaya geser dalam fluida. Yang dimaksudkan dengan pipa licin adalah pipa-pipa dengan permukaanseperti gelas, plastik atau logam yang dihaluskan. Pipa-pipa kasar mencakup pipa-pipalain seperti pipa-pipa baja, pipa-pipa besi dan pipa-pipa beton.Korelasi tentang koefisien gesek dalam aliran turbulen pertama-tama diajukanoleh Blasius (1911), dengan melakukan survei secara kritis pada data danmemformulasikan persamaan empirik sebagai berikut: f = 0,316/Re 1/4...................................................................... (59) yang berlaku untuk pipa licin sampai bilangan Reynolds sebesar 10 3
. Dapat dilihatbahwa faktor gesek dalam aliran turbulen berubah pelan dengan bilangan Reynoldsdibandingkan dengan pada aliran laminar.
PT PLN (Persero) JASDIKUNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHANSURALAYA Mekanika Fluida
UNJ/16/04/2010 40 Bila dianggap bahwa pada Re = 2300 baik aliran laminar maupun turbulendapat terjadi, maka untuk aliran laminar, f ~ 64/Re~0,0278, sedangkan untuk yangterakhir, f = 0,0447. Dalam kenyataannya, dalam aliran turbulen Re harus samadengan 17.000 supaya faktor geseknya sama kecil dengan faktor gesek aliran laminarpada Re = 2300. Jadi aliran turbulen menghasilkan kerugian-kerugian yang lebih besardaripada aliran laminar pada bilangan Reynolds yang ekivalen.Untuk bilangan Reynolds lebih besar dari 10 3 , persamaan Blasius tidak lagisesuai, karena faktor gesek yang diramalkannya lebih rendah. Selain faktor gesek,distribusi kecepatan pada penampang pipa mempunyai arti yang penting.Eksperimen menunjukkan bahwa distribusi kecepatan untuk aliran turbulenlebih datar daripada untuk aliran laminar, akan tetapi gradien kecepatannya lebihcuram daripada aliran laminar.
PT PLN (Persero) JASDIKUNIT PENDIDIKAN DAN PELATIHANSURALAYA 7.1 Teori Lapisan Batas ( Boundary Layer ) Konsep lapisan batas pertama kali dikemukakan pada tahun 1904 oleh LudwigPrandtl, seorang ahli aerodinamika Jerman. Sebelumnya, analisa aliran fluida terbagimenjadi dua konsep dasar yaitu aliran tanpa pengaruh gesekan yang dikemukakanoleh Leonhard Euler seorang ahli hidrodinamika pada tahu 1755. Analisa aliran tanpagesekan dinyatakan dalam persamaan Euler. Dengan banyaknya kontradiksi pada hasileksperimen aliran fluida, persamaan Euler dijabarkan lebih rinci untuk kondisi aliranbergesekan oleh Navier pada tahun 1827 dan oleh Stokes pada tahun 1845, yaitupersamaan Navier-Stokes.Persamaan Navier-Stokes ini adalah persamaan matematis yang amat sulitdicari penyelesaiannya. Dengan konsep yang diungkapkan Prandtl ini analisa gerak aliran fluida umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian yang pengaruh gesekannyabesar yaitu di daerah lapisan batas dan di luarnya adalah aliran yang tanpa pengaruhgesekan.Pada aliran fluida bergesekan, pengaruh gesekan akan menimbulkan lapisanbatas. Lapisan Batas adalah daerah yang melingkupi permukaan aliran, dimana tepatdi bawah lapisan batas terdapat hambatan akibat pengaruh gesekan fluida dan tepat diatas lapisan batas aliran fluida adalah tanpa hambatan, sehingga untuk menganalisapengaruh gesekan fluida, penting untuk diketahui konsep tentang lapisan batastersebut.Lapisan batas pada aliran internal akan berkembang terbatas sampai dapatmeliputi seluruh penampang aliran fluida dan hanya terjadi pada daerah di sekitarlubang masuk aliran sehingga pada umumnya dapat diabaikan dan aliran dianggapseragam. Namun pada aliran eksternal pertumbuhan lapisan batas tidak terbatassehingga umumnya pembahasan perkembangan lapisan batas menjadi sangat penting.Pada Gbr.18 ditampilkan perkembangan lapisan batas pada aliran internal dan aliraneksternal. Pada gambar tersebut skala sumbu y jauh lebih besar dari sumbu x untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, karena lapisan tersebut sangat tipis.Dari gambar terlihat bahwa untuk aliran internal, fluida pada saat bergesekandengan permukaan solid, akan mulai membentuk lapisan batas. Lapisan batas ini akan berkembang terus sampai suatu panjang tertentu yang disebut sebagai panjangmasukan (entrance length ) kemudian lapisan batas tidak dapat berkembang lagi (Fully developed flow). Untuk aliran internal dan laminar yaitu dengan Re< 2300 makapanjang masukan, LE adalah fungsi angka Reynold yaitu: LE/D 0,06 v D/ LE 0,06 x Re x D 138D Sedangkan untuk aliran internal turbulen, dari hasil percobaan, panjang masukannya adalah antara 25D atau 40D. Pada aliran eksternal, angka Reynold dihitung tidak dari diameter penampangnamun dari panjang karakteristik masukan atau tebal lapisan batasnya. Kondisi aliran laminar, transisi dari laminar ke turbulen dan aliran turbulen pada aliran eksternal tidak sejelas pada aliran internal. Untuk aliran diatas plat datar seperti pada lambung kapal atau kapal selam,pada sayap pesawat udara ataupun pada dataran, kondisi transisi aliran tercapai pada angka Reynold Re = 5 x 10 5 . Untuk kondisi udara baku angka Re ini tercapai padakecepatan 30 m/s berkorelasi dengan jarak x 0,24 m. Sedangkan perkembangan tebal lapisan batasnya, pada aliran laminar lebih lambat dibandingkan denganperkembangan tebal lapisan batas pada aliran turbulen. Ketebalan lapisan batas pada aliran laminar: = 5x/Rex ............................................................................. (60) dimana: = tebal lapisan batas x = jarak dari masukan ke lokasi tebal lapisan batas Beberapa parameter lapisan batas yang penting adalah: Tebal lapisan batas, yang didefinisikan sebagai jarak dari permukaan solid kelapisan di daerah yang mengalami hambatan karena gesekan. Namunkenyataannya karena pengaruh gesekan terjadi terus menerus, padaperhitungan, dipergunakan definisi tebal lapisan batas adalah jarak daripermukaan penampang ke titik yang u = 0,99 U. Tebal perpindahan * didefinisikan sebagai tebal aliran tanpa gesekan yang lajumassa alirannya sama dengan pengurangan laju massa aliran fluidabergesekan. Sehingga perhitungan tebal perpindahan ini didasarkan pada lajumassa aliran sebelum bergesekan dengan permukaan solid dikurangi laju aliransetelah bergesekan
Tebal perpindahan ini dinyatakan dalam: Tebal momentum , didefinisikan sebagai ketebalan dari lapisan batas dengankecepatan yang laju perubahan momentumnya sama dengan kekurangan lajumomentum aliran bergesekan yang melalui lapisan batas. Tebal momentum dinyatakandalam: U = 7.2 Lapisan Batas Konsep-konsep Umum Kalau pada bab sebelumnya ditinjau aliran pada bagian pipa dimana telahdiperoleh profil kecepatan yang tidak berubah dengan jarak, maka pada bab ini kitaakan meninjau bagian pipa dekat penampang masuk, dimana profil kecepatannyamasih berkembang dengan jarak dari penampang masuk. Disini pola alirannya bukanmerupakan pola aliran yang setimbang atau terkembang penuh. Sebagai contoh, bilalubang masuk pipa terletak pada suatu tangki atau reservoir, profil kecepatan awalpada penampang pipa akan terbentuk seragam, dan fluida mengalir ke arah hilir danmengalami perubahan profil kecepatan sampai gaya-gaya gesekan telahmemperlambat fluida di dekat dinding dan profil kecepatan akhir (yang terkembangpenuh) dicapai. Gbr.19 Pola Aliran Terkembang Penuh Di dalam Pipa
Pada daerah masuk, fluida dekat tengah-tengah pipa tampaknya tidak dipengaruhi oleh gesekan, sedangkan fluida dekat dinding telah dipengaruhi olehgesekan. Daerah dimana efek gesekan terlihat dengan jelas disebut lapisan batas.Sewaktu fluida ke hilir, lapisan batas ini tumbuh dan akhirnya memenuhi seluruh pipa. Yang akan kita perhatikan selanjutnya adalah lapisan batas yang tumbuh, yangbelum terkembang sempurna. Pada ujung depan (leading edge) dari pelat profilkecepatan fluida masih seragam, akan tetapi mengalami perubahan dalam arah hilir.Mula-mula waktu lapisan batas masih tipis, aliran di dalam lapisan ini bersifat laminar.Tetapi waktu lapisan batas ini telah tumbuh dan mencapai suatu tebal tertentu, makaaliran dapat bersifat turbulen. Kriteria transisi adalah bilangan Reynolds yang disini didasarkan atas jarak dariujung depan pelat dan kecepatan aliran bebas u o
Setelah transisi berlangsung, aliranpada sebagian besar lapisan batas bersifat turbulen, akan tetapi harus ada sesuatu sublapisan laminar dekat dinding. Analisa lapisan batas pada dasarnyadapat berhasil bilalapisan tersebut tipis dibandingkan dengan dimensi-dimensi yang penting sepertimisalnya jarak dari ujung depan pelat. Syarat ini umumnya dipenuhi bila bilanganReynolds melebihi angka 10 4
Di luar lapisan batas, aliran dapat dianggap tidak viskosdan dapat dianalisa berdasarkan anggapan tersebut. 7.3 Lapisan Batas Laminar Penyelesaian Eksak Untuk Aliran Dua Dimensi Suatu kontribusi pada ilmu pengetahuan tentang gerak fluida dilakukan olehLudwig Prandtl dalam tahun 1904, sewaktu ia menjelaskan tentang pengaruhviskositas yang penting pada bilangan Reynolds yang tinggi dan menunjukkan bahwapersamaan Navier-Stokes dapat disederhanakan untuk memperoleh penyelesaianpendekatan.Lebih dahulu kita tinjau aliran dua dimensi dari fluida dengan viskositas rendahmelalui suatu benda silindris yang langsing, seperti tergambar (Gbr.21)
Dengan mengecualikan daerah yang sangat dekat dengan permukaan,kecepatan fluida mempunyai derajat kecepatan yang sama dengan kecepatan aliranbebas Uo, dan pola dari garis-garis arus dan distribusi kecepatan hanya berbeda sedikitdengan aliran potensial (tak bergesekan). Perubahan dari kecepatan nol pada dindinghingga kecepatan yang penuh pada suatu jarak tertentu dari dinding terjadi padasuatu lapisan tipis yang di atas telah disebut lapisan batas.Karena pada batas antara lapisan dan aliran potensial gaya-gaya gesekan iniharus mempunyai orde yang sama dengan gaya-gaya inersia, maka: 7.4 Pemecahan Pendekatan Untuk Lapisan Batas Untuk mempelajari metoda pendekatan untuk menghitung pertumbuhanlapisan batas melalui pelat datar dan tegangan gesernya pada permukaan, digunakansuatu model sederhana, yaitu dimana kita anggap bahwa kecepatan mencapai hargaaliran bebas yang tepat pada jarak dari pelat. Tebal lapisan batas ini berubahsepanjang pelat, jadi = (x). Di luar garis batas yang menyatakan tebal lapisan batas, kecepatan fluidadianggap sama dengan kecepatan aliran bebas U o , dan dalam lapisan bataskecepatannya perlahan-lahan turun dari U o pada y = sampai nol pada dinding.Selanjutnya kita tinjau suatu elemen volume atur yang dibatasi oleh pelat, garis batasdan dua garis vertikal sejajar dx. Lebar volume dapat diambil satu satuan. Hukum momentum untuk aliran stasioner menyatakan bahwa jumlah semuagaya yang bekerja pada volume atur pada arah tertentu harus sama dengan jumlahaljabar flux momentum keluar dari volume ini dalam arah yang sama. Jadi: 7.5 Lapisan Batas Laminar Untuk aliran laminar yang sejajar pelat, tegangan gesernya adalah: = u/y Dengan memilih profil kecepatan yang sesuai maka persamaan di atas dapatdiselesaikan dan hasilnya dapat dibandingkan dengan penyelesaian eksak. Hasil-hasilmetoda pendekatan di atas untuk aliran laminar menunjukkan jawaban yangmemenuhi persyaratan teknik. 7.6 Lapisan Batas Turbulen Dalam menghitung karakteristik lapisan batas turbulen kita dapat menggunakanprosedur yang serupa untuk aliran laminar. Untuk aliran laminar, kita hitung tegangangeser fluida permukaan dan gradien kecepatan du/dy, dan untuk itu kita gunakansuatu profil kecepatan yang kita misalkan. Untuk aliran turbulen dijumpai kesukaran,salah satu sebabnya adalah karena adanya sub-lapisan laminar dan transisi