CHAIRUL RIZAL
1904101010102
1.Hukum Newton tentang Kekentalan Zat Cair (VISKOSITAS)
Viskositas:
• Ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan/fluida
• Sifat cairan yang berhubungan dengan hambatan untuk mengalir.
Viskositas menentukan kecepatan mengalirnya suatu cairan
• Cairan yang mengalir cepat (viskositas kecil) misal: air, alkohol
• Cairan yang mengalir lambat ( viskositas besar) misal: gliserin, madu
•Viskositas: gaya gesekan internal fluida.
•Viskositas menimbulkan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun
suatu fluida
•Fluida: zat yang dapat mengalir, misal: zat cair dan gas).
•Molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika
fluida tersebut mengalir.
•Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik
menarik antara molekul sejenis).
•Zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
•Koefisien Viskositas Fluida ideal tidak ada kekentalan yang menghambat
lapisan-lapisan cairan, ketika bergeser satu diatas lainnya
•Tingkat kekentalan suatu fluida dinyatakan oleh koofisien viskositas fluida
•Koefisien viskositas fluida dilambangkan dengan simbol η (baca : eta = koefisien
viskositas).
•Tingkat kekentalan suatu fluida dinyatakan oleh koofisien viskositas fluida.
Keterangan : • Satuan viskositas:
F = gaya • N s/m2 = Pa s
η = koefisien viskositas= viskositas • Poise = dyne s/cm2
A = luas permukaan bidang • 1 Poise = 0,1 Pa s
v = kecepatan aliran
l = jarak
2.Aliran Laminer dan Aliran Turbulen
Jenis Aliran Fluida :
1.Aliran Laminer.
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan –
lapisan, atau lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur
secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya
gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton.
2. Aliran Turbulen.
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida
sangat tidak menentu karena mengalami percampuran
serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian
fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan
aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh
fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3. Percobaan Osborn Reynold
Percobaan yang dilakukan pada tahun 1884oleh Osborn Reynolds dapat
menunjukkan sifat-sifat aliran laminar dan turbulen.
Melalui pipa kecil yang dihubungkan dengan pipa kaca dialirkan zat
warna.Oleh Reynolds ditunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil di
dalam pipa kaca, zat warna akan mengalir dalam satu garis lurus yang sejajar
dengan sumbu pipa.Apabila katup dibuka sedikit demi sedikit sehingga
kecepatan akan bertambah besar, garis zat warna mulai bergelombang yang
akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliran di dalam pipa.
Eksperimen itu dijalankan dengan menyuntikkan cairan berwarna ke dalam
aliran air yang mengalir di dalam tabung kaca. Jika fluida bergerak dengan
kecepatan cukup rendah, cairan berwarna akan mengalir di dalam sistem
membentuk garis lurus tidak bercampur dengan aliran air (a).
A B
Percobaan Reynold tentang Aliran laminar (a) dan aliran turbulen (b)
4.Hukum Tahanan Gesek
Percobaan Reynolds untuk menetapkan hukum tahanan gesek dilakukan
dengan melakukan pengukuran kehilangan energi (tenaga) di dalam beberapa
pipa dengan panjang yang berbeda-beda. Percobaan tersebut memberikan
hasil berupa suatu grafik hubungan antara kehilangan energi (hf) dan
kecepatan aliran V.
Hal ini menunjukan bahwa hf sebanding sengan Vn , nilai pangkat yang besar
berlaku untuk pipa kasar sedang yang kecil untuk pipa halus.
Dari grafik tersebut terlihat bahwa kehilangan tenaga pada aliran turbulen
lebih besar dari aliran laminer.
(2) Dimana τw adalah tegangan geser maksimum (the wall shear stress).
Tegangan geser juga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan di
sepanjang pipa.
Penurunan tekanan dan tegangan geser dinding dihubungkan oleh
persamaan :
Dalam aliran turbulen partikel - partikel bergerak tidak teratur ke semua arah.
dimana η (eta) = sebuah faktor yang tergantung pada rapat fluida dan gerakan
fluida.
Faktor pertama (μ) menyatakan efek - efek dari gerak viskos dan faktor
atau
Dimana
V = kecepatan rata - rata dalam m/dtk
D = garis tengah pipa dalam m
ν(nu) = kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
ρ = rapat massa fluida dalam kg/m3
μ = kekentalan mutlak dalam Pa dtk
Berdasarkan pada percobaan aliran dalam pipa, Reynold menetapkan bahwa
Gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair, dan aliran pada
Aliran akan turbulen apabila angka Reynolds lebih besar Apabila angka
Reynolds pada kedua nilai di atas (Re = 2000 dan Re=4000) disebut dengan