BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida tanpa kita dapat
melihat instalasi perpisahanpada rumah yang kita tempati . fenomena pada
fluida yang dapat kita lihat pada kehidupan sehari hari . Bentukan air antara
pipa ketika kosong di tiup secara tiba tiba pusaran air yang kita lihat ketika
dalam bak mandi di keluarkan melalui lubang pembuangnya . Radiator air
atau uap panas untuk memanaskan rumah atau radiator pendingin dalam
sebuah mobil yang bergantung pada aliran fluida agar dapat memudahkan
panas dengan relaf.
Fluida yang mengalir dalam saluran atau pipa dalam suatu saluran
memiliki energi , dimana adanya energi yang dimiliki selama pengaliran
cenderung berkurang dan dapat dilihat hilang . Gejala ini disebut kehilangan
energi (energy loss) .
BAB II
198
LANDASAN TEORI
A= ............pers (2.2)
Keterangan :
bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala besar dalam keadaan aliran
fluida turbulen , maka turbulensi yang terjadi dapat mengakibatkan tegangan
geser yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian kerugian
.
RE = …………….pers (2.3)
RE = …………….pers (2.4)
Keterangan :
RE = bilangan Reynolds
v = kecepatan (m/s)
V = viskositan (m2/s)
Dengan
A= …………..pers (2.5)
Keterangan :
RE = ………………..pers (2.6)
RE = ……………….pers (2.7)
Keterangan :
RE = bilangan Reynolds
M = viskositas kinematic
P = densitas (kg/m2)
bilangan Reynolds (RE) 2300 dan bilangan Reynolds 4000 biasa juga disebut
bilangan Reynolds kritis , sedangkan aliran turbulen mempunyai bilangan
Reynolds (RE) yang lebih dari 4000 .
Garis aliran diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak).
Keterangan :
berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika malalui pipa sempit
.
hl = f . l . d ………pers (2.9)
keterangan :
f = koefisien gesekan
(besar kecil )
Q= A1 . V1 = A2 . V2 ……pers (2.10)
Keterangan :
ht = h1 B + hf ……….pers (2.12)
keterangan :
2.7.1. Pipa 45
Keterangan :
2.7.2. Pipa T
206
Pada belokan pipa menjadi tekanan yang lebih besar daripada pipa
lurus untuk panjang yang sama . semakin besar pembelokan , tekanan
gaya dapat menyebabkan energy yang di butuhkan untuk mengeluarkan
fluida . Penurunan tekanan yang lebih besar dapat menyebabkan
terjadinya getaran pada instalasi pipa . selain itu , salah satu cara untuk
dapat mengurangi vortex akibat adanya katub , belokan atau sambungan
pipa adalah dengan memasang suatu flow londitoner berupa plat
pertarasi .
2.7.3. Pipa 90
lainnya .
BAB III
209
METODE PRAKTIKUM
3.1.1 Waktu
3.1.2 Tempat
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
210
Keterangan :
1. Rangka pipa baja dengan bantalan pengisap
2. Dinding belakang
3. Keran penghambat aliran fluida
4. Cincin penyambung pipa
5. Pengukur tekanan
211
BAB IV
213
ANALISA DATA
1. 34.48
2. 10 33.77 44. 32.
5 5
3. 34.05
1. 41.92
25.8
2. 15 41.98 53. 39.
0 0
3. 40.10
1. 56.35
2. 20 56.32 71. 53.
5 5
3. 54.90
1. 33,33
2. 10 32,63 45,5 35,0
3. 33,04
1. 45,35
25,8
2. 15 45,13 53,5 43,5
3. 43,39
1. 55,73
2. 20 55,78 64,5 50,5
3. 55,66
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
= 34,1 s
b. Perhitungan debit
Dik : V = 0,01 m3
= 34,1 s
Dit : = ....... ?
Penye:
Q =
=0,0002933 m3/s
Dit : v= ....... ?
Penye:
v =
=1,292 m/s
= 0,0445 - 0,0324
= 0,012 m
hsebelum =k .
217
0,0445 = 0,98 .
v =
= 0,944 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98.
= 0,0445 m
hsesudah =k .
0,0325 = 0,98 .
v =
= 0,807 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98.
= 0,0325 m
Dit : Re = ....... ?
Penye:
Re =
Re =
=
= 25005,58
Dik : Re = 25005,58
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
= 0,0251
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 1,817 m
219
Dik : = 0,0251
L = 0,15 m
v = 1,292 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
= N/m2
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
= 41,33 s
Dit : Q = ....... ?
Penye:
Q =
220
=0,0003629 m3/s
Dit : v= ....... ?
Penye:
v =
=1,599 m/s
= 0,053 - 0,039
= 0,014 m
hsebelum =k .
0,053 = 0,98 .
v =
= 1,030 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98.
= 0,053 m
hsesudah =k .
0,039 = 0,98 .
v =
= 0,884 m/s
Maka :
h = k.
222
= 0,98 .
= 0,039 m
Dit : Re = ....... ?
Penye:
Re =
=
= 30944,41
Dik : Re = 30944,41
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
= 0,0238
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 2,638 m
Dik : = 0,0238
L = 0,15 m
v = 1,596 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
= N/m2
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
224
= 55,85 s
Dit : Q = ....... ?
Penye:
Q =
=0,0003581 m3/s
Dit : v= ....... ?
Penye:
v =
=1,578 m/s
= 0,0715 - 0,0535
= 0,0180 m
hsebelum =k .
0,0715 = 0,98 .
v =
= 1,196 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,0715 m
226
hsesudah =k .
0,0535 = 0,98 .
v =
= 1,035 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98
= 0,0535 m
Dit : Re = ....... ?
Penye:
Re =
=
= 30531,37
Dik : Re = 30531,37
227
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
= 0,0239
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 2,577 m
Dik : = 0,0239
L = 0,15 m
v = 1,578 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
228
= N/m2
4.2.2 Analisa Perhitungan Pipa 90°
Untuk volume 0,01 m3
a. Perhitungan waktu rata – rata ( )
Dik : t1 = 33,33 s
t2 = 34,63 s
t3 = 33,04 s
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
= 33 s
b. Perhitungan debit
Dik : V = 0,01 m3
= 33 s
Dit : = ....... ?
Penye:
Q =
=0,0003030 m3/s
Dit : v = ....... ?
Penye:
v =
229
= 1,336 m/s
= 0,046 - 0,040
= 0,0105 m
hsebelum =k .
0,046 = 0,98 .
v =
230
= 0,954 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,046 m
hsesudah =k .
0,040 = 0,98.
v =
= 0,837 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,040 m
Dit : Re = ....... ?
231
Penye:
Re =
=
= 25819,1
Dik : Re = 25819,1
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
= 0,02492
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 1,7963 m
Dik : = 0,02493
L = 0,14 m
v = 1,336 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
= N/m2
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
= 44,82 s
Dit : Q = ....... ?
Penye:
Q =
233
=0,0003346 m3/s
Dit : v = ....... ?
Penye:
v =
=1,475 m/s
= 0,053 - 0,043
= 0,010 m
Penye:
h =k.
hsebelum =k .
0,053 = 0,98 .
v =
= 1,035 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,053 m
hsesudah =k .
0,043 = 0,98 .
v =
= 0,933 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
235
= 0,043 m
Dit : Re = ....... ?
Penye:
Re =
=
= 28535,04
Dik : Re = 28535,04
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
= 0,02431
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 2,137 m
Dik : = 0,02431
L = 0,14 m
v = 1,475 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
= N/m2
Dit : = ....... ?
Penye:
=
=
= 55,72 s
237
Dit : Q = ....... ?
Penye:
Q =
=0,0003589 m3/s
Dit : v= ....... ?
Penye:
v =
= 1,582 m/s
= 0,0645 - 0,0505
= 0,0140 m
hsebelum =k .
0,0645 = 0,98 .
v =
= 1,136 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,0645 m
hsesudah =k .
239
0,0505 = 0,98 .
v =
= 1,006 m/s
Maka :
h = k.
= 0,98 .
= 0,0505 m
Dit : Re = ....... ?
Penye:
Re =
=
= 32132,82
Dik : Re = 32132,82
Dit : f = ....... ?
Penye:
f =
=
240
= 0,0236
h. Perhitungan head loss
Dik : = 0,0236
L = 0,14 m
v = 1,582 m/s
d = 0,017 m
g = 9,81 m/s2
Dit : hv = ....... ?
Penye:
hv = .
= .
= 2,386 m
Dik : = 0,0236
L = 0,14 m
v = 1,582 m/s
d = 0,017 m
= 1000 kg/m3
Dit : Pv = ....... ?
Penye:
Pv = .
= .
= N/m2
241
V (m/s) Hv (m)
1.2440 1.6993
1.5996 2.6386
1.578 2.5773
V (m/s) Pv (m)
1.2440 172.4851
1.5996 267.8283
1.5783 261.6036
4.3.3 Grafik hubungan antara kecepatan dan head loss pada pipa
90o
V (m/s) Hv (m)
1.336 1.796
1.475 2.137
1.582 2.416
V (m/s) Pv (m)
1.336 183.107
1.475 217.837
1.582 246.230
2,933 x 10-4
34.48
25005.6
185.245
0.0251
1.817
1 0.01 33.77 44.5 32.5 34.1 1.292 0.012 0.944 0.807
34.05
3.629 x 10-4
41.92
8,79x10-7
268.968
309941
0.0238
2.638
2 0.015 41.98 53 39 25.8 41.33 1.599 0.04 1.03 0.884
40.1
3.581 x 10-4
56.35
30531.4
262.717
0.0239
2.577
3 0.02 56.32 71.5 53.5 55.85 1.578 0.98 1.196 1.035
64.9
Sumber : hasil perhitungan analisa data pipa BK
246
33.33
3.030 x 10-4
25839.1
0.02492
183.107
1.796
1 0.01 32.63 45.5 35 33 1.336 0.0105 0.954 0.837
33.04
45.35
3.346 x 10-4
8,79 x 10-7
0.02431
217.837
28535
2.137
2 0.015 45.23 53.5 43.5 25.8 44.82 1.475 0.01 1.035 0.933
43.99
53.73
3.589 x 10-4
32132.8
243.248
0.0236
2.386
3 0.02 55.78 64.4 50.5 55.72 1.582 0.014 1.136 1.006
55.66
Sumber : hasil analisa data pipa 90º
247
4.4 Pembahasan
Percobaan ini dinamakan tata pipa , bertujuan untuk (1) menentukan
Kehilangan tekanan diakibatkan pengaruh gesekan pada pipa ,(2)
Menentukan koefisien pengalir dan koefisien pengaliran dan bilangan
Reynolds yang melalui pipa pengamatan , (3) Mengetahui hubungan antara
H ukur dan H hitung .
Dalam percobaan ini terdapat 2 jenis bentuk pipa yang diamati yaitu
pipa besar kecil dan pipa 90 .
Pada pipa besar kecil dengan diameter 0,017 m dilakukan pada tiga
volume yaitu 0,01 m3 , 0,015 m3 , 0,02 m3 . Pada volume yaitu 0,01 m dan
waktu rata rata 33 s menunjukkan pembacaan manometer H2O NO1 =0,045
DanH2O NO2= 0,035 m dengan suhu 25,8 sehingga debit air yang
dihasilkan sebesar 0,0003030 dan kecepatan aliran 1,336 m/s , beda tinggi
masing masing 0,046 m dan 0,04 m , bilangan Reynolds yang dihasilkan
25839,1 dengan koefisien gesek 0,0249 , pressure loss 183,107 , head loss
1,796 . perhitungan pada volume 0,015 dan 0,02 m3 pada pipa besar kecil
dapat dilihat pada tabel rekapitulasi analisa data .
Untuk pipa 90 dengan diameter 0,017 m dan l = 0,014 m dilakukan
tiga volume yaitu 0,01 m3 , 0,015 m3 ,dan 0,02 m3 . Pada volume 0,01 m3
dan waktu rata rata 33 s , kecepatan = 1,336 m/s , beda tinggi masing masng
0,046 dan 0,04 m , koefisien geser 0,0249 , head loss 1,796 dan pressure
loss =183,107 . perhitungan volume 0,015 dan 0,02 m3 pada pipa 90 dapat
dilihat pada tabel rekapitulasi pada analisa data .
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Semakin besar nilai bilangan Reynolds maka nilai koefisien gesek semakin
kecil hal ini berarti bahwa bilangan Reynolds berbanding terbalik dengan
nilai koefisien gesek .
249
3. Hasil pembacaan pada H ukur sebelum dan H ukur sesudah akan sama
dengan H hitung sebelum dan sesudah . H ukur merupakan selisih
pembacaan manometer sebelum dan sesudah sedangkan H hitung
dipengaruhi oleh kecepatan dan koefisien gesek
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebaiknya pengadaan
modul praktikum diadakan untuk menunjang proses praktikum yang di
laksanakan dan praktikan dapat mempelajari prosedur percobaan terlebih
dahulu sebelum praktikum di mulai .