Anda di halaman 1dari 9

ALIRAN DALAM SALURAN

TERTUTUP

NAMA : AGUSWANDI
NIM : 1704108010040
PRODI : TEKNIK PERTAMBANGAN
PENGANTAR
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya
berpenampang lingkaran yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh.
Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran
termasuk dalam aliran saluran terbuka. Perbedaan
mendasar antara aliran pada saluran terbuka dan aliran
pada pipa adalah adanya permukaan yang bebas yang
(hampir selalu) berupa udara pada saluran terbuka.
Jadi, seandainya pada pipa alirannya tidak penuh
sehingga masih ada rongga yang berisi udara maka
sifat dan karakteristik alirannya sama dengan aliran
pada saluran terbuka.
VISKOSITAS
Aliran dalam saluran tertutup ini dipengaruhi
oleh sifat viskositas zat cair. Aliran viskos adalah
aliran zat cair yang mempunyai kekentalan
(viskositas).
Aliran viskos dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
macam:
• Aliran Lamiran
• Aliran Turbulen
ALIRAN LAMINER DAN
TURBULEN
• Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak
teratur mengikuti lintasan yang saling sejajar. Aliran ini
terjadi apabila kecepatan kecil dan atau kekentalan besar.
• Pada aliran turbulen gerak partikel-partikel zat cair tidak
teratur. Aliran ini terjadi apabila kecepatan besar dan
kekentalan zat cair kecil.
• Pengaruh kekentalan adalah sangat besar sehingga
dapat meredam gangguan yang dapat menyebabkan
aliran menjadi turbulen. Dengan berkurangnya kekentalan
dan bertambahnya kecepatan aliran maka daya redam
terhadap gangguan akan berkurang, yang sampai pada
suatu batas tertentu akan menyebabkan terjadinya
perubahan aliran laminar ke turbulen.
ALIRAN LAMINER
Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak
teratur mengikuti lintasan yang saling sejajar. Secara
matematis aliran laminer akan terjadi bila perbandingan
momentum dan gaya ada di bawah 2000, atau yang lebih
dikenal dengan bilangan Reynold (Re) < 2000. Bilangan
Reynold (Re) dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai
berikut:

Re=VD/v
V = kecepata rerata
D = diameter pipa
ν = kekentalan kinematik
ALIRAN LAMINER
Kehilangan energi selama pengaliran
melalui pipa dinyatakan oleh persamaan Hagen-
Poiseuille. Ungkapannya adalah:
• lost head = 32 (viskositas μ) (panjang L)
(kecepatan rata-rata V)/ (berat spesifik γ)
(diameter d)2
lost head = 32 μLV/γd2
• Dalam hal viskositas kinematik, kita
memperoleh: μ/γ = v/g
lost head = 32υLV/gd2
ALIRAN TURBULEN
Turbulensi adalah gerak partikel zat cair yang tidak
teratur dan sembarang dalam waktu dan ruang. Aliran
turbulen akan terjadi pada bilangan reynold (Re) lebih besar
dari 4000. Analisa teoritis persamaan kehilangan energi
pada aliran turbulen (Re > 4000) akan lebih sulit
dibandingkan yang terjadi pada aliran laminar. Hal ini
disebabkan adanya ketidakteraturan aliran turbulen.
Selanjutnya, Nikuradse dan yang lainnya menemukan
bahwa kekasaran relatif pipa mempengaruhi nilai f juga.
• Untuk aliran turbulen di pipa halus dan kasar, hukum
resistensi universal dapat diturunkan:
f = 8 τ0/ρV2 = 8 V2*/V2
ALIRAN TURBULEN
• Untuk pipa yang halus, Blasius menyarankan untuk
bilangan Reynolds antara 3000 dan 100.000.
f = 0.316/Re0.25

• Untuk nilai Re hingga sekitar 3.000.000, persamaan von


Karman yang dimodifikasi oleh Prandtl adalah:
1/√𝒇 = 2log (Re√𝒇) – 0.8

• Untuk pipa kasar:


1/√𝒇 = 2log (r0/€) + 1.74

• Untuk semua pipa, Institut Hidrolik dan banyak insinyur


menganggap persamaan Colebrook dapat diandalkan saat
mengevaluasi f. Persamaan ini adalah:
1/√𝒇 = -2 log [€/3.7d + 2.51/Re √𝒇]
THANKS FOR
WATCHING

Anda mungkin juga menyukai