00 WIB
DAN HIDROMEKANIKA Tanggal : 05 November 2019
Hari : Selasa
Nama Asisten :
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menentukan aliran kritis dengan berbagai
kemiringan aliran serta membuktikan adanya headloss pada loncatan hidrolik.
Mulai
Mengukur perubahan ketinggian dari dasar dan muka air untuk setia
variasi kemiringan yang diubah dengan menggunakan point gauge
sebanyak sepuluh kali percobaan
Menghitung nilai debit dari ketinggian air pada sekat ukur dengan
menggunakan persamaan (1)
Selesai
Gambar 1 Diagram alir lanjutan penentuan aliran krtis dan lompatan hidrolik
3 𝑞2
Yc = √ 𝑔 ………………………………………………....(9)
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa aliran kritis terjadi pada saat
kedalaman aliran sebesar 0,02735 m dengan nilai kecepatan sebesar 0,142776
𝑚2 /det dan nilai energi spesifik sebesar 0,028389. Nilai energi spesifik
bertambah kembali sesuai dengan bertambahnya kecepatan aliran. Grafik tersebut
tidak sesuai dengan literatur dari Andi dan Abdul (2017), yang menyatakan bahwa
grafik hubungan antara kedalaman dengan energi spesifik berbentuk kurva
persamaan liner kuadrat (melengkung) karena memiliki pola aliran yang beragam
disebabkan karena adanya perubahan pada energi spesifik. Seharusnya grafik
tersebut sesuai dengan literatur tersebut sebagai berikut.
Gambar 3 Garik hubungan kedalaman dengan energi spesifik (Andi dan Abdul
2017)
Grafik hubungan kedalaman dengan energi spesifik seharusnya seperti literatur
tersebut, tetapi tedapat kesalahan seperti tidak dapat membaut plot titik hubungan
energi spesifik dengan kedalaman aliran pada Microsoft Excel sehingga grafik
yang dapat dibentuk hanya berbentuk linear.
Aliran pada saluran terbuka juga meliputi aliran subkritis, kritis, dan
superkritis. Perubahan dari aliran subkritis secara tiba-tiba menjadi aliran
superkritis menyebabkan terjadinya loncatan hidrolik (hydraulic jump). Menurut
Paulus (2007), secara teoritis loncat air terjadi apabila aliran superkritis berubah
kedalam aliran subkritis sehingga terbentuk kenaikan gelombang aliran yang
terlihat. Data hasil perhitungan menunjukan bahwa terjadinya loncatan hidrolik
terjadi karena adanya perubahan dari aliran subkritis menjadi aliran kritis, Energi
spesifik (E1) hasil perhitungan menunjukan bahwa aliran tersebut termasuk jenis
aliran superkritis yang memiliki nilai energi spesifik sebesar 0,0728 dengan
kedalaman 0,0728. Aliran tersebut termasuk kedalam aliran superkritis karena
kedalaman tersebut di atas kedalaman kritis yang bernilai 0,02435 m dengan nilai
energi spesifik di atas nilai energi spesifik minimum. Energi spesifik lainnya (E2)
bernilai 0,228 dengan kedalaman 0,0228 m. Aliran tersebut termasuk ke dalam
aliran subkritis karena memiliki nilai energi spesifik di atas energi spesifik
minimum dengan nilai kedalaman di bawah kedalaman kritis. Berdasarkan hasil
perhitungan, loncatan hidrolik tersebut terjadi karena adanya perubahan secara
tiba – tiba dari aliran subkritis menjadi superkritis. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel hasil perhitungan berikut.
Tabel 2 Data hasil perhitungan loncatan hidrolik
Y1 Y2 A1 A2 Q V1 V2 E1 E2 HL Yrata-rata Yteori
0,0728 0,0224 0,5506 0,4498 0,000143 0,0003 0,0003 0,0728 0,0254 0,0474 0,0476
Kesimpulan
Aliran kritis akibat adanya gangguan permukaan yang menyebabkan
terjadinya perubahan energi spesifik. Energi spesifik dipengaruhi oleh kecepatan
aliran dan variasi kemiringan aliran. Energi spesifik saluran berbandung lurus
dengan kecepatan aliran dan berbanding terbalik dengan slope aliran, Semakin
besar kecepatan aliran maka energi spesifik yang dihasilkan semakin besar dan
semakin rendah kecepatan aliran, maka energi spesifik juga semakin rendah.
Semakin besar kemiringan aliran, maka energi spesifik yang dihasilkan semakin
besar begitu juga sebaliknya. Loncatan hidrolik terjadi pada saat adanya
perubahan aliran secara tiba-tiba dari subkritis menjadi superkritis dan loncatan
hidrolik terjadi pada transisi antara kedua aliran tersebut.
Saran
Sebelum praktikum dimulai sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu
penggunaan dan penerapan dari menghitung kedalaman proporsional pada
kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan praktikum sebaiknya dipandu lagi dengan
cermat karena terdapat banyak kesalahan data saat pembuatan grafik. Penjelasan
laporan praktikum dapat diperjelas kembali langkah demi langkah
Daftar Pustaka
Aji IS, Darmadi K. 2007. Penelitian eksperimental karakteristik loncatan hidrolik
pada pintu air. Majalah Ilmiah UKRIM. 1 (12) : 47 – 62
Albas J dan Permana S. 2016. Kajian pengaruh tinggi bukaan tinggi permukaan
pintu air tegak terhadap Bilangan Froude. Jurnal Konstruksi. 14(1) : 35-40.
Andi MF, Abdul RS. 2007. Tinjauan kinerja hidrolik peredam energi pada saluran
terbuang PLTU Unayaga Jenipunto. Jurnal Mekanika dan Hidrolika II. 4(2)
: 177-122.
Bungin S W. 2005. Pengaruh kedalaman aliran di hulu pintu air terhadap ketelitia
pengukuran aliran [skripsi]. Makassar (ID) : Universitas Hasanudin.