Abstrak: Pekembangan teknologi dan komunikasi saat ini sangat berkembang. Salah satu produknya
sekarang ini adalah teknologi pencitraan bumi. Teknologi ini membantu manusia mengetahui sifat-sifat
permukaan bumi tanpa harus melakukan observasi terlebih dahulu. Umumnya digunakan sensor obtik
sebagai sensor pencitraan yang menggunakan sumber cahaya matahari untuk pencintraan. Perkembangan
teknologi dan komunikasi memberikan akses yang mudah kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi
geospasial. Peran metadata dalam hal ini akan menjadi kunci penting, karena melalui metadata akan
mengarahkan user bagaimana cara memperoleh data serta informasi detail dari data yang dimaksud.
RADAR ENVISAT ASAR merupakan salah satu aplikasi dalam pengolahan citra satelit. Contoh metode
pengolahan data radar adalah dengan Band Math. Band Math adalah salah satu metode dengan
mengunakan kombinasi band ratio untuk menghasilkan visualisasi gambar yang lebih kompleks. Sensor
aktif memiliki kelebihan yaitu akuisisi data yang bisa dilakukan siang dan malam hari, menggunakan
gelombang elektromagnetik radar sehingga tidak terganggu dengan tutupan awan dan tidak terpengaruh
oleh kendala cuaca. Salah satu metode yang digunakan untuk sesnsor aktif adalah Synthetic Apperture
Radar. Spesifikasi data SAR yang diperlukan untuk pemantauan adalah data SAR frekuensi C-band,
polarisasi HH, VH, dan VV dengan rentang spasial resolusi antara 15~30 m dan 1~3m. Data yang didapat
kemudian diolah hingga ke tahapan orthorektffikasi pada tahapan ini image Sentinel-1 yang belum
berkoordinat lapangan akan memiliki koordinat lapangan. Metode orthorektifikasi yang digunakan adalah
metode Range Doppler Terrain Correction dan metode SAR Simulation Terrain Correction.
Kata kunci : Band Math, band ratio, metadata, radar, terrain correction
Abstract: Development of technology and communication is very developed. One a products nowadays is
earth imaging technology. This technology helps humans know the properties of the earth's surface without
having to make observations first. Generally, obtic sensor used as an imaging sensor that uses sunlight for
imaging. Development of technology and communication brings easy access for public to obtain geospatial
information. Role of metadata in this case will be an important key, because through metadata will direct
the user to get data and detailed information from the data in question. RADAR ENVISAT ASAR is an
application in satellite image processing. Example of a radar data processing method is Band Math. Band
Math is a method by using a combination of band ratios to produce a more complex visualization of images.
Active sensors have advantages, namely data acquisition that can be done day and night, using radar
electromagnetic waves so that they are not disturbed by cloud cover and are not affected by weather
constraints. One of the methods used for active sensors is Synthetic Apperture Radar. The SAR data
specifications required for monitoring are C-band frequency SAR data, HH, VH, and VV polarization with a
spatial resolution range between 15 ~ 30 m and 1 ~ 3m. Data obtained is then processed to the
orthorectification stage, at this stage the Sentinel-1 image which has not yet had field coordinates will have
field coordinates. The orthorectification method used is the Range Doppler Terrain Correction method and
the SAR Simulation Terrain Correction method.
Keywords: Band Math, band ratio, metadata, radar, terrain correction
PENDAHULUAN
Informasi geospasial sangat diperlukan dalam upaya untuk mengelola sumber daya
alam beserta kegiatan penanggulangan bencana. Informasi geospasial adalah data
1
243P_SEN04_HPP44190109
geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ruang kebumian. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjamin
agar informasi geospasial dapat terselenggara dengan tertib, terpadu, berhasil guna, dan
berdaya guna dilakukan dengan membentuk suatu aturan. Klasifikasi atau ekstraksi
penutup lahan dari data penginderaan jauh dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain cara analog (interpretasi visual) yaitu digitasi citra secara manual (on screen
digitizing) dan cara digital (klasifikasi otomatis). Klasifikasi tutupan lahan menggunakan
metode digital memiliki beberapa keterbatasan seperti adanya bayangan topografi dan
topografi yang menghadap arah sensor. Pada objek-objek yang berada pada bayangan
topografi dan topografi yang menghadap arah sensor cenderung terjadi kesalahan
klasifikasi tutupan lahan. Hal ini disebabkan karena nilai digital pada daerah bayangan
topografi dan topografi arah sensor terkadang tidak sesuai dengan nilai digital tutupan
lahan yang seharusnya. Peta penutup lahan pada penelitian dihasilkan dari interpretasi
visual. Interpretasi secara visual menggunakan elemen interpretasi tertentu seperti warna,
tekstur, bentuk, pola, asosiasi, dan situs (lokasi).
Data SAR (Synthetic Apperture Radar) telah banyak digunakan untuk observasi bumi
dalam berbagai aplikasinya seperti pemantauan vegetasi, pemantauan pergerakan lempeng
es, pemantauan geomorfologi, pemantauan kondisi perairan dan lain lain. Data SAR
banyak digunakan karena SAR juga memiliki kelebihan, seperti SAR mampu menembus
awan dimana sensor pasif pada umumnya tidak mampu menembus awan, SAR juga
merupakan sensor aktif yang berarti tidak dipengaruhi oleh keadaan siang atau malam,
akusisi data SAR yang cepat dan ini bisa diaplikasikan untuk pemantauan yang
memerlukan temporal yang cepat, mampu menghasilkan tampilan sinoptik. Pengambilan
data SAR yang membentuk sudut memberikan perspektif yang berbeda dengan citra
vertikal pada umumnya. Meskipun sistem akuisisi data penginderaan jauh dengan sensor
SAR memiliki banyak kelebihan, namun secara operasional, pemanfaatan data SAR masih
menemui banyak kendala dibandingkan dengan data penginderaan jauh sistem optik,
terutama dalam permasalahan geometri. Permasalahan geometrik ini akibat dari
pengambilan data SAR yang menyamping sehingga banyak menimbulkan kesalahan
seperti layover, foreshortening dan shadow. Perlu dilakukan suatu proses untuk
meminimalkan kesalahan geomterik tersebut.
Data SAR banyak menimbulkan kesalahan seperti layover, foreshortening dan
shadow. Proses orthorektifikasi adalah upaya yang diperlukan untuk meminimalkan
kesalahan-kesalahan tersebut sehingga diperoleh citra SAR dengan ketelitian geometri
yang baik. Metode orthorektifikasi yang biasa digunakan adalah metode range Doppler
terrain correction (Septiana et al. 2017). Pengolahan data citra dapat menggunakan
metode band ratio untuk memproleh gambar yang lebih jelas dan sesuai dengan keperluan
digunakannya data citra satelit Envisat-Asar. Praktikum bertujuan memahami satelit
Envisat-Asar, menganalisis atribut metadata dan menglah data spasial melalui terrain
correction dan band ratio.
METEODOLOGI
Praktikum ini berjudul “Analisis Spasial Citra Radar ENVISAT ASAR: Terrain
Correction dan Band Ratio” yang dilakukan pada hari Senin, 1 Maret 2021. Praktikum ini
dilakukan secara during pada pukul 13.00 – 16.00 WIB melalui aplikasi ZOOM .
Praktikum diawali dengan pendahuluan dan penjelasan tentang bagaimana tahapan
2
243P_SEN04_HPP44190109
pengolahan data dari ENVISAT ASAR dengan proses terrain correction dan band ratio.
Pengolahan data tersebut dilakukan dengan perangkat lunak SNAP. Berikut adalah
langkah-langkah pengolahan datanya
Langkah pertama, program SNAP dibuka terlebih dahulu. Jendela awal program SNAP
ditampilkan. Kemudian pada tampilan utama program SNAP, tab file diklik, pilih import,
pilih SAR sensors, pilih Envisat Asar. Setelah itu kotak dialog seperti gambar 2 akan
muncul lalu data citra ENVISAT ASAR dengan nama “ASA_ APP _
1PNUPA20040101_152247_00000016202_00039_ 09612_0110 ” dipilih dan dibuka
dengan diklik import product. Selanjutnya file akan muncul di menu product explorer,
selanjutnya file diklik dua kali, dipilih metadata, dan atribut-atribut metadata dari citra
ENVISAT ASAR akan muncul seperti gambar 3. Kemudian data citra di product explorer
diklik kanan dan dipilih open RGB image window (gambar 5).
3
243P_SEN04_HPP44190109
4
243P_SEN04_HPP44190109
Selanjutnya, kotak dialog select RGB image channel muncul dan band red diubah
menjadi Intensity_VV, band green diubah menjadi Intensity_VH, dan band blue diubah
menjadi Intensity_VV/Intensity_VH, lalu diklik OK (gambar 6). Hasil foto udara menjadi
seperti gambar 8. Selanjutnya menu radar diklik, dipilih geometric, terrain correction, dan
range-doppler terrain correction (gambar 8). Setelah itu, kotak dialog range-doppler terrain
correction muncul dan di processing parameters bagian source bands dipilih Intensity_VV
dan Intensity_ range-doppler terrain correction_VH, lalu dirun dengan syarat laptop
tersambung dengan koneksi internet. Namun, proses ini gagal dilakukan pada praktikum.
5
243P_SEN04_HPP44190109
Gambar 7. Hasil foto udara citra ENVISAT ASAR dalam format RGB
6
243P_SEN04_HPP44190109
File hasil terrain correction gambar citra satelit Envisat-Asar dimunculkan pada
product explorer program SNAP. File hasil terrain correction gambar citra satelit
Envisat-Asar diklik kanan. Open RGB image window dipilih untuk menampilkan hasil
gambar satelit Envisat-Asar dengan terrain correction.
Selanjutnya, di-import file citra data HH. Pada tampilan utama program SNAP, tab file
diklik. Import, generic formats, dan Envi dipilih.
7
243P_SEN04_HPP44190109
8
243P_SEN04_HPP44190109
File citra data satelit Envisat-Asar yang telah di-import akan muncul pada product
explorer SNAP. Kemudian, file citra data HH diklik kanan. Open RGB image window
dipilih. Jendela select RGB image channel ditampilkan. Pada menu red, green dan blue
dipilih band 1.
9
243P_SEN04_HPP44190109
File citra data HH diklik kanan. Band maths dipilih. Jendela band maths ditampilkan.
Pada menu name diubah menjadi new_HHHV. Tombol edit expression diklik. Pada kolom
expression dibuat ekspresi band 1 (HH) / band 1 (HV).
10
243P_SEN04_HPP44190109
Gambar hasil band maths citra HH satelit Envisat-Asar ditampilkan padalayout baru
program SNAP. Selanjutnya, file citra data HH pada product explorer SNAP diklik kanan.
Open RGB image window dipilih. Jendela select RGB image channels ditampilkan. Pada
menu red, green dan blue dipilih berturut-turut band 1, new HVHH dan new HHHV.
11
243P_SEN04_HPP44190109
Hasil gambar RGB dengan band ratio yang dibuat ditampilkan pada layout baru
program SNAP.
PEMBAHASAAN
Metadata merupakan istilah dari proses pengidentifikasian suatu atribut dan
struktur dari sebuah data atau informasi. Metadata biasanya disebut sebagai data
yang menjelaskan sebuah data itu sendiri. Jika data dalam bentuk teks,
metadatanya biasanya berupa keterangan nama ruas (field), panjang field, dan tipe
field berupa integer, character, date, maupun yang lainnya. Metadata merupakan
data tentang data yang menyajikan informasi mengenai isi, kualitas, dan
karakteristik lain dari data tersebut (Putra 2015). Disamping itu juga untuk data
jenis gambar (image), metadatanya mengandung informasi mengenai siapa
pemotretnya, kapan waktu pemotretannya, dan setting kamera pada saat dilakukan
pemotretan. Apabila datanya berupa kumpulan file, maka metadatanya adalah
nama-nama file, tipe file, dan nama pengelola dari suatu file tersebut (LAPAN
2010). Standar metadata spasial dibuat dan dikembangkan untuk mendefinisikan
informasi yang diperlukan oleh seorang pengguna prospektif untuk mengetahui
ketersediaan suatu set data spasial, mengetahui kesesuaian set data spasial untuk
penggunaan yang diinginkan, mengetahui cara-cara pengaksesan data spasial serta
untuk mentransfer set data spasial dengan sukses. Jika standar metadata
geospasial terkesan sangat kompleks itu karena standar tersebut didesain untuk
mendeskripsikan seluruh data geospasial yang bisa dideskripsikan (Putra 2015).
Salah satu hasil data dari import file citra radar adalah Metadata yang berupa
sekumpulan data informasi mengenai citra pengambilan gambar dari satelit.
Informasi ini dapat berupa lokasi pengambilan gambar, sudut pengambilan
gambar, ketinggian satelit dan masih banyak lagi. Sekumpulan informasi tersebut
secara lengkap disajikan dalam bentuk tabel.
12
243P_SEN04_HPP44190109
13
243P_SEN04_HPP44190109
14
243P_SEN04_HPP44190109
15
243P_SEN04_HPP44190109
SIMPULAN
Radar merupakan salah satu teknologi yang sangat berguna dan memiliki
fungsi yang banyak dalam kegiatan penginderaan jauh. Pengolahan data radar
dapat dilakukan dengan fitur band math yang terdapat dalam progam SNAP.
Metadata citra data satelit Envisat-Asar diantaranya PASS, range spacing,
azimuth spacing dan num sample per line. Kesalahan-kesalahan posisi akibat
topografi yang ditimbulkan pada hasil gambar citra data satelit Envisat-Asar
diminimalisasi menggunakan terrain correction. Terrain correction digunakan
untuk mereduksi kesalahan-kesalahan tersebut sehingga representasi geometrik
pada citra sesuai dengan koordinat lapangan. Oleh karena itu, posisi citra setelah
koreksi topografi (terrain correction) berbeda putaran posisinya dengan sebelum
terrain correction. Selain itu, pengolahan data citra satelit juga dapat digunakan
band ratio untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Indarto. 2014.Teori dan Praktek Penginderaan Jauh. Yogyakarta (ID) :ANDI
Indrawati L.2018. Aplikasi ALOS PALSAR Full Polarimetric Untuk
PemetaanPenutup Lahan Di Sebagian Kabupaten Sleman. Promine Journal
6 (1):33 – 40
LAPAN. 2010. Laporan Akhir Pengembangan Bank Data Inderaja Untuk
Mendukung Jaringan Data Spasial Nasional. Bidang produksi Data Pusat
Data Penginderaan Jauh Kedeputian Bidang Penginderaan Jauh Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Ortiez A. 2007. ScanSAR to Stripmap mode interferometry processing using
ENVISAT/ASAR data. IEEE Transactions on Geoscience and Remote
Sensing 45 (11) : 3468-3480.
Putra IW.2015. Peran Metadata Dalam Pencarian Data Geospisal Melalui
Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN). Media Komunikasi Geografi 16
(1) : 39-52
16
243P_SEN04_HPP44190109
17
243P_SEN04_HPP44190109
Lampiran
18