00 WIB
KUALITAS UDARA Tanggal: 26 November 2019
Hari : Selasa
Nama Asisten:
1. Ahmad Ramdani (F44170002)
2. Luthfi Lofianda (F44170003)
METODOLOGI
Praktikum “Evaluation of backwater curve” dilaksanakan pada hari Selasa,
26 November 2019 di Laboratorium kebisingan dan kualitas udara, Institut
Pertanian Bogor pukul 13.00-16.00 WIB. Penggunaan laptop dan program quick
basic dilakukan pada praktikum kali ini. Praktikum dilakukan dengan
pemasukkan kode-kode (coding) pada program QB46. Kemudian menu run diklik
dan akan muncul lembar baru untuk pengisian data step length. Masukkan angka -
0.05 dan tekan enter. Setelah itu, akan muncul nilai kedalaman air dan jarak
bendungannya. Secara sederhana langkah dalam praktikum ini digambarkan pada
diagram alir berikut.
Mulai
Klik run
Selesai
PEMBAHASAN
Backwater merupakan peristiwa meluapnya air yang terjadi akibat
pengaruh pasang surut dimuara sungai. Pada saat permukaan air induk sungai
melebihi ketinggian permukaan air saluran drainase primer, alirannya berbalik
dari induk sungai masuk kembali menuju saluran darinase primer. Backwater
tersebut menyebabkan terbendungnya aliran dari hulu,sehingga elevasi muka air
pada penampang sungai meningkat. Semakin tingginya pasang surut yang terjadi,
maka backwater sangat berpengaruh terhadap kenaikan elevasi di muka air hulu
maupun hilir yang menyebabkan kenaikan elevasi muka air pada periode waktu
tertentu, hingga melebihi elevasi tanggul yang ada saat ini (Anandhita dan
Hambali 2015). Back Water yang terjadi akibat pengaruh pasang surut di muara
sungai yaitu pada saat permukaan air laut melebihi permukaan air sungai,
sehingga alirannya berbalik dari laut masuk menuju sungai. Tentunya hal ini dapat
berpengaruh terhadap sungai itu sendiri diantaranya adalah banjir karena
meluapnya air yang seharusnya dibuang ke laut (Pangestu dan Astuti 2018). Back
water dapat ditentukan oleh beberapa persyaratan yaitu, energi spesifik (E) adalah
minimum untuk debit yang ditentukan, debit adalah maksimum untuk energi
spesifik yang ditentukan, gaya spesifik adalah minimum, untuk debit yang
ditentukan, debit adalah maksimum untuk gaya spesifik yang telah ditentukan,
dan bilangan Froude adalah satu (Wibisono 2016).
Energi Spesifik adalah tenaga pada sembarang tampang diukur dari dasar
saluran. Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai
energi air pada setiap penampang saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar
saluran. Energi Spesifik dapat juga diartikan sebagai tenaga tiap satuan berat air
pada tampang seimbang diukur dari dasar saluran. Energi spesifik aliran pada
setiap penampang tertentu dihitung sebagai total energi pada penampang itu
dengan menggunakan dasar saluran sebagai referensi (Harianja dan Gunawan
2007). Energi spesifik yang dihasilkan dipengaruhi oleh perubahan ketinggian dan
penyempitan pada aliran yang melalui penyempitan, biasanya gejala perubahan
energi aliran akan berpengaruh pada kelancaran aliran saluran dan pola aliran
yang dihasilkan tidak mudah dianalisa secara analitis (Darmulia 2012).
Berdasarkan praktikum evaluation of backwater curve yang telah
dilakukan, backwater dapat diketahui dengan adanya nilai Y1, Y0, B, Q, N, S, G
berturut-turut sebesar 1.52, 1.03, 6.1, 11.35, 0.025, 0.0016, dan 2. Kemudian
dimasukkan nilai Z. Hasil dari nilai step length sebesar -0,05 m pada program
quick basic diperoleh data kedalaman sebesar 1.52 m, 1.47 m, 1.42 m, 1.37 m,
1.32 m, 1.27 m, 1.22 m, 1.17 m, 1.12 m, dan 1.07 m. Selain diperoleh data
kedalaman, data jarak juga diperoleh berdasarkan kedalaman berturut-turut
sebesar 0 m, 39.126 m, 79.770 m, 122.395 m, 167.687 m, 216.723 m, 334.9539
m, 415.476 m, dan 538.059 m. Data yang diperoleh dari step length sebesar -0,05
m terlalu sedikit, dikarenakan besarnya interval yang diberikan, sehingga
diperlukan nilai step length yang lebih kecil agar dapat diperoleh data yang lebih
detail. Hasil dari perhitungan menggunakan quick basic dapat dilihat pada tabel
berikut.
Simpulan
Backwater merupakan peristiwa meluapnya air yang terjadi akibat
pengaruh pasang surut dimuara sungai. Backwater tersebut menyebabkan
terbendungnya aliran dari hulu,sehingga elevasi muka air pada penampang sungai
meningkat. Semakin tingginya pasang surut yang terjadi, maka backwater sangat
berpengaruh terhadap kenaikan elevasi di muka air hulu maupun hilir yang
menyebabkan kenaikan elevasi muka air pada periode waktu tertentu, hingga
melebihi elevasi tanggul yang ada saat ini. Data dari nilai step length sebesar -0,05
m pada program quick basic diperoleh data kedalaman sebesar 1.52 m, 1.47 m,
1.42 m, 1.37 m, 1.32 m, 1.27 m, 1.22 m, 1.17 m, 1.12 m, dan 1.07 m. Selain
diperoleh data kedalaman, data jarak juga diperoleh berdasarkan kedalaman
berturut-turut sebesar 0 m, 39.126 m, 79.770 m, 122.395 m, 167.687 m, 216.723
m, 334.9539 m, 415.476 m, dan 538.059 m. Analisis backwater digunakan untuk
memprediksi kedalaman air dan jarak bendungannya.
Saran
Praktikan memiliki kendala ketika menggunakan quick basic sehingga
terdapat kesalahan dalam memasukkan data. Alat penunjang dalam praktikum,
yaitu projector, dapat diperbaharui agar tampilan data pada quick basic terlihat
lebih jelas. Praktikan lebih teliti dalam pembacaan serta pengetikan data coding
pada quick basic. Hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi kegagalan saat
memperoleh hasil perhitungan.
Daftar Pustaka
Agustina E. 2018. Analisis pemisahan baseflow menggunakan metode rdf
(recursive digital filter) (studi kasus pada DAS Way Besai) [Thesis]. Bandar
Lampung (ID): Universitas Lampung.
Anandhita T, Hambali R. 2015. Analisis pengaruh backwater (aliran balik)
terhadap banjir sungai Rangkui Kota Pangkalpinang. Jurnal Teknik Sipil.
3(2): 11-15.
Chow VT. 1984. Open Channel Hydraulics. Tokyo (JP): Kogakusha Company.
Darmulia. 2012. Analisis karakteristik aliran melalui saluran terbuka menyempit
dengan variasi sudut pada meja analogi hidrolik. Jurnal ILTEK. 7(13) :
964-969.
Harianja JA, Gunawan S. 2007. Tinjauan energi spesifik akibat penyempitan pada
saluran terbuka. Majalah Ilmiah UKRIM. 1(12): 30-32.
Kurniawan T. 2016. Analisis arus balik air pada saluran drainase primer
Gayam Kabupaten Kulon Progo dengan metode integrasi numerik.
Jurnal Matriks Teknik Sipil. 3(2) : 75-82.
Pangestu AD, Astuti SAY. 2018. Studi gerusan di hilir bendung kolam olak tipe
vlughter dengan perlindungan groundsill. Jurnal Teknisia. 23(1): 463-473.
Raco M G. 2019. Pengaruh pasang surut terhadap tinggi muka air di muara
sungai bailan. Jurnal Sipil Statik. 7 (6) : 627-636.
Siallagan BJN, Tarigan APM. 2018. Analisis pengaruh back water terhadap banjir
Sungai Lepan Kabupaten Langkat. Jurnal Teknik Sipil USU. 7(1): 1-7.
Wibisono C. 2016. Analisis arus balik air pada saluran drainase primer
Ngestiharjo dan Karangwuni Kabupaten Kulon Progo dengan metode
tahapan langsung. Jurnal E-Dinamis. 3(2) : 66-74.
LAMPIRAN