Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA II


MODUL III ALIRAN CEPAT TERHADAP ENERGI SPESIFIK
PADA OPEN CHANNEL FLOW

SEMESTER GENAP 2019/2020

Kelompok XI
Nama Mahasiswa : Lathifah Pratiwi
NIM : 104218019
Kelas : EV-1

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS PERENCANAAN INFASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
ALIRAN CEPAT TERHADAP ENERGI SPESIFIK PADA OPEN
CHANNEL FLOW
Lathifah Pratiwi1*, Sani Widianti.1, Asuka Ramadhan1
1
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Perancanaan Infrastruktur, Universitas Pertamina
*Corresponding author: pratiwi2000.lp@gmail.com

Abstrak :
Kami telah melakukan percobaan “Aliran Cepat Terhadap Energi Spesifik Pada Open
Channel Flow” pada tanggal 17 Februari 2020 di Laboratorium Universitas Pertamina yang
bertujuan menentukan pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan permukaan datar
serta menentukan pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan memiliki perbedaan
ketinggian. Energi spesifik merupakan energi yang terkandung dalam saluran terbuka yang terdiri
dari tiga bentuk yaitu energi kinetic, energi tekan, dan energi elevasi di atas garis. Dari percobaan
yang sudah kami lakukan, kami mendapatkan hasil nilai perhitungan y/yc sebesar 0,073469 dan
E/yc sebesar 0,148788 pada ketinggian aliran 0,018 m. Perhitungan tersebut menunjukkan pola
aliran pada daerah hulu merupakan aliran subkritis (Fr < 1) kemudian menjadi kritis. kami dapat
menyimpulkan nilai pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan permukaan datar
adalah sebesar 0,150 m, dan nilai pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan
perbedaan ketinggian adalah sebesar 0,100 m.

Kata Kunci: Energi, Kritis, Kedalaman, Penampang, Hilir

Abstract :
We have conducted an experiment "Fast Flow to Specific Energy in Open
Channel Flow" on February 17, 2020 at the Laboratory of Pertamina University
which aims to determine the reduction of energy from downstream with fast flow
and flat surface and determine the reduction of energy from downstream with fast
flow and has height difference. Specific energy is the energy contained in an open
channel consisting of three forms, namely kinetic energy, compressive energy, and
elevation energy above the line. From the experiments we have done, we get the
calculated value of y / yc of 0.073469 and E / yc of 0.148788 at a flow height of
0.018 m. The calculation shows the flow pattern in the upstream area is a
subcritical flow (Fr <1) then becomes critical. we can conclude the value of energy
reduction from downstream with fast current and flat surface is 0.150 m, and the
value of energy reduction from downstream with fast current and height difference
is 0.100 m.

Keywords: Energy, Critical, Depth, Cross-section, Downstream


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saluran terbuka yaitu air yang mengalir pada saluran yang memiliki
muka air bebas dan terbuka. Sepanjang titik saluran memiliki tekanan
permukaan air yang sama. Pada saluran terbuka memiliki parameter saluran
yang tidak teratur terhadap ruang maupun waktu. Parameter tersebut seperti
tampang lintasan saluran, kekasaran, kemiringan dasar, belokan,
pembendungan, debit aliran, dan sebagainya.
Pada praktikum kali ini dilakukan pada perbedaan tinggi penampang
untuk memperhatikan karakteristik aliran yang terjadi dari arah hilir dengan
arus cepat pada saluran terbuka. Percobaan ini dilakukan di laboratorium
Mekanika Fluida dengan menggunakan hydraulic bench pada debit konstan
dengan ketinggian penampang yang bervariasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka saya dapat membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan pengurangan energi dari arah hilir dengan arus
cepat dan permukaan datar?
2. Bagaimana menentukan pengurangan energi dari arah hilir dengan arus
cepat dan memiliki perbedaan ketinggian?

C. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah menentukan pengurangan energi
dari arah hilir dengan arus cepat dan permukaan datar serta menentukan
pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan memiliki
perbedaan ketinggian.

D. Teori Dasar
Energi spesifik merupakan energi yang terkandung dalam saluran
terbuka yang terdiri dari tiga bentuk yaitu energi kinetic, energi tekan, dan
energi elevasi di atas garis yang dimana satuan dari semua energi tersebut
dalam meter (m) dan dapat dikatakan sebagai energi relative terhadap
saluran, tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari dasar saluran
atau tenaga tiap satuan besar air pada sembarang tampang diukur dari dasar
saluran, energi spesifik pada satuan penampang saluran dinyatakan sebagai
energi tiap satuan berat dikur dari dasar saluran (Kodoatie, 2009).
Kecepatan aliran pada suatu penampang aliran tidak sama di seluruh
penampang aliran. Semkain tinggi bangunan ukur, maka kecepatan aliran
yang ditimbulkan akan semakin bertambah. Bangunan pintu air geser tegar
(sluice gate) pada irigasi saat pintu dibuka dapat menimbulkan aliran
superkritis dibagian hilir akan terjadi loncatan air (hydraulic jump). Aliran
superkritis dan loncatan air yang terjadi dapat memicu terjadinya gerusan
yang dapat mengakibatkan runtuhnya bangunan (Paulus, 2007).
Hubungan antara energi spesifik dan kedalaman kritis adalah untuk
melihat respons arus cepat dan lamban terhadap perubahan energi spesifik
dan kekuatan arus.
(1)

Didefinisikan persamaan energi spesifik (E) dari arus aliran adalah:

(2)

Dibagi setiap istilah yc, dan disederhanakan menjadi:

(3)

METODE PENELITIAN

1. Alat dan Bahan


Pada praktikum pengantar open channel flow ini, kami menggunakan
alat Hydraulic Bench dan Hydraulic Flow Demonstrator, dan stopwatch
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah air.

2. Cara Kerja
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan ketiga
pitot berada di dalam kondisi yang diinginkan dan memastikan ketinggian
manometer sama dengan ketinggian air yang masuk pada apparatus.
Selanjutnya hydraulic bench dinyalakan dan katup kontrol dibuka. Setelah
itu katup kontrol outlet dan katup kontrol aliran masuk pada apparatus
dibuka secara bertahap untuk mempertahankan tingkat kedalaman air di
bagian kerja apparatus. Katup keluaran dibuka secara penuh. disesuaikan
ketinggian pintu air mencapai 24mm diatas dasar (yg=24mm). Dibuka
perlahan katup control aliran dan dialirkan air sampai y0=150mm diukur
dengan skala dahulu. dengan y0 pada ketinggian ini, diukur dan direka Q
menggunakan flowmeter baca langsung atau menggunakan tangka
volumetric dengan stopwatch juga diukur dan dicatat y1 dengan
menggunakan sakal tingkat hilir. diukur nilai E dan y pada titik 1,2, dan 3
dan dihitung nilai Q. perhitungan yc menggunakan rumus :


HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 3.1 Hasil Ketinggian Air pada Titik yang Berbeda
ygate y1 y2 y0 Q
15 mm 96 mm 22 mm 150 mm 7,16 x 10 m3/s
-4

18 mm 100 mm 26 mm 150 mm 8,123 x 10-4 m3/s


20 mm 102 mm 25 mm 150 mm 8,3 x 10-4 m3/s

 B = 7,5 x 10-2 m
 Volume = 0,01 m3
 Waktu debit = 12,31 s

Gambar 3.1 Hasil Perhitungan Waktu dengan stopwatch

Tabel 3.2 Data Grafik

Y (m) A E y/yc E/yc


0,01 0,00075 0,069788 0,040816 0,284847
0,018 0,00135 0,036453 0,073469 0,148788
0,026 0,00195 0,034844 0,106122 0,142222
0,034 0,00255 0,039172 0,138776 0,159885
0,042 0,00315 0,045389 0,171429 0,185263
0,05 0,00375 0,052392 0,204082 0,213843
0,058 0,00435 0,059777 0,236735 0,243989
0,066 0,00495 0,067373 0,269388 0,27499
0,074 0,00555 0,075092 0,302041 0,306497
0,082 0,00615 0,082889 0,334694 0,338323
0,09 0,00675 0,090738 0,367347 0,37036
0,098 0,00735 0,098623 0,4 0,402541
0,106 0,00795 0,106532 0,432653 0,434825
0,114 0,00855 0,11446 0,465306 0,467184
0,122 0,00915 0,122402 0,497959 0,499599
0,13 0,00975 0,130354 0,530612 0,532056
0,138 0,01035 0,138314 0,563265 0,564547
0,146 0,01095 0,14628 0,595918 0,597063
0,154 0,01155 0,154252 0,628571 0,6296
0,162 0,01215 0,162228 0,661224 0,662154
0,17 0,01275 0,170207 0,693878 0,694722
0,178 0,01335 0,178189 0,726531 0,727301

Hubungan Antara E/yc dengan y/yc


0,8
0,7
0,6
0,5
Energi Spesifik
y/yc

0,4
Linear (Energi Spesifik)
0,3
0,2
0,1
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8
E/yc

Gambar 3.1 Grafik Hubungan Antara E/yc dengan y/yc

B. Pengolahan Data

1) Perhitungan E0
a) Perhitungan A0
A0 = b x y0
= 7,5 x 10-2 m x 150 x 10-3 m
= 0,01125 m2

b) Perhitungan V0


c) Perhitungan E0

2) Perhitungan E1
a) Perhitungan A1
A1 = b x y1
= 7,5 x 10-2 m x 100 x 10-3 m
= 7,5 x 10-3 m2

b) Perhitungan V1

c) Perhitungan E0


3) Perhitungan bilangan Froude
a) Perhitungan Fr1 (Bed Datar)

√ √ ⁄

b) Perhitungan Fr2
 Perhitungan v untuk Fr2 (Bed Naik)


√ √ ⁄

4) Perhitungan yc

√ √



C. Pembahasan
Berdasarkan percobaan dan perhitungan yang kami lakukan, kami
mendapatkan bilangan froude untuk bed datar pada ketinggian 100 mm
sebesar 0,109 dan bilangan froude pada bed naik pada ketinggian 26 mm
sebesar 0,824. Akibat dari headloss yang terjadi ada perubahan bilangan
froude pada aliran, bilangan froude dengan tinggi aliran tidak sebanding, jika
tinggi aliran semakin tinggi, maka bilangan froude akan rendah, begitu juga
sebaliknya. Nilai bilangan froude dengan energi spesifik berbanding terbalik,
yang berarti headloss sebanding dengan energi spesifik.
Energi spesifik pada penampang yang datar akan memiliki nilai yang
cenderung sama. Namun, ketika diberi perubahan pada ketinggian
penampang, terjadi perubahan nilai energi kritis. Maka perubahan ketinggian
dapat mempengaruhi perubahan energi kritis. Pola aliran pada daerah hulu
merupakan aliran subkritis (Fr < 1) kemudian menjadi kritis. Kemudian
berangsur-angsur menjadi normal kembali pada saat berada di daerah hilir.
(Saleh, 2019)
Berdasarkan Gambar 3.1 aliran terbentuk y pada kedalaman kritis
pada ketinggian 0,018 m dengan nilai y/yc sebesar 0,073469 dan E/yc sebesar
0,148788. Pada data tersebut menunjukkan kedalaman kritris diperoleh saat
y/yc semakin besar dan E/yc yang semakin mengecil kemudian mencapai
kedalaman kritis lalu setelah itu mengalami kenaikan nilai yang semakin
tinggi.

KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dan perhitungan, kami dapat menyimpulkan
nilai pengurangan energi dari arah hilir dengan arus cepat dan permukaan datar
adalah sebesar 0,150 m, dan nilai pengurangan energi dari arah hilir dengan arus
cepat dan perbedaan ketinggian adalah sebesar 0,100 m.

DAFTAR PUSTAKA
Kodoatie, R.J. (2009). Hidrolika Trapan. Andi offset. Yogyakarta.
Paulus N dan Andar, H.J. (2007).Tinjauan Jarak Awal Loncat Air Akibat
Perletakan END SILL Pada Pintu Air Geser Tegak (SLUICE GATE). Yogyakarta:
Jurusan Taknik Sipil Fakultas Teknik UKRIM.
Saleh, Syam S., dkk.(2019). Kajian Karakteristik Aliran Terhadap Bangunan
Pelimpah Pada Saluran Terbuka. Jurnal Teknik Hidro: Volume 12 Nomor 2,
Agustus 2019. ISSN : 1979 9764
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai