Anda di halaman 1dari 19

BUKU AKNOP BENDUNG

PEKATINGAN

Penyusunan Buku AKNOP Bendung Pekatingan di WS SERBOG ini dimaksudkan


untuk mengetahui data teknis bendung, kondisi eksisting bendung, hasil penilaian kinerja
bendung dan biaya AKNOP bendung yang dibutuhkan. Dalam penyusunan buku AKNOP
bendung dilakukan berdasarkan hasil survei dan inventarisasi bendung serta hasil penilaian
kinerja bendung yang telah dilakukan dan hasil analisis AKNOP bendung. Dalam buku
AKNOP ini akan disajikan hasil inventarisasi bendung, kondisi eksisting bendung, hasil
penilaian kinerja bendung dan rekomendasi kegiatan bendung, jadwal kegiatan operasi dan
pemeliharaan bendung, kegiatan operasi dan kegiatan pemeliharan bendung, serta biaya yang
diperlukan dalam kegiatan tersebut.
Prosedur kajian kinerja bendungan mengacu Norma Standar Pedoman dan Manual
(NSPM) yang berlaku pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, antara lain
:

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015


Tanggal 6 April 2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015
Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 30/PRT/M/2015
tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi,
Surat Edaran Dirjen SDA Nomor 01 /SE/D/2013 Tanggal 6 Pebruari 2013 Tentang
Petunjuk Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai.

A. DESKRIPSI BANGUNAN BENDUNG


Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi meninggikan muka air
sungai agar bisa di sadap. Bendung merupakan salah satu dari bagian bangunan utama.

1
Bangunan utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagian-bagian:
Bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure), bangunan pengambilan
(intake structure), bangunan pembilas (flushing structure), dan bangunan kantong lumpur
(sediment trapstructure). Bendung dapat didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap,
bendung gerak, atau kombinasinya, dan harus dapat berfungsi untuk mengendalikan aliran dan
angkutan muatan di sungai sedemikian sehingga dengan menaikkan muka airnya, air dapat
dimanfaatkan secara efisien sesuai dengan kebutuhannya.

Fungsi utama dari bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai
yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengambilan (intake structure), dan untuk mengendalikan aliran, angkutan sedimen dan
geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan secara aman, efisien, dan optimal, (Mawardi
& Memet, 2010).

B. DATA TEKNIS BENDUNG PEKATINGAN


Bendung Pekatingan secara administratif berada di Desa Butuh, Kecamatan Butuh,
Kabupaten Purworejo, berada pada koordinat 742'56"S - 109 51'28"E. Bendung Pekatingan
dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda 4 dari jembatan timbang Butuh yang
berada di Jl. Butuh Klepu lurus ke arah barat sekitar 1,2 km sampai ketemu jembatan
Kalibutuh, sebelum menyeberangi jembatan ini ambil jalan ke arah kanan sekitar 750 m,
sampai di Bendung Pekatingan.
a. Data Umum Bendung
Bendung Pekatingan
Nama Sungai : Kali Butuh
Tipe Bendung : Gerak
Lokasi : Desa Butuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten
Purworejo
Tahun Bangun :-

b. Data Daerah Irigasi


Nama Daerah Irigasi : Wadaslintang
Pengelola : BBWS Serayu Opak
Kantor Pengelola : BBWS Serayu Opak
Nama DAS : DAS Wawar
Penggunaan Jaringan : Irigasi
Luas Potensial (ha) : 1224

2
Pola tanam : Padi-Padi-Palawija

c. Data SDM dan Kelembagaan


Unit Pengelola Bendung : BBWS Serayu Opak
Pengamat/UPTD : Dinas SDA ESDM Kab. Purworejo
POB : Ada
PPA : Ada

d. Kondisi Morfologi Sungai


Alur Sungai Hulu : Berkelok
Alur Sungai Hilir : Berkelok
Penampang Melintang : Lebar, dangkal
Penampang Memanjang : Landai
Material Dasar Sungai : Kerikil halus/ pasir

e. Data Teknis Bendung


1. Mercu Bendung
Konstruksi : Pintu sorong/ skot balk
Panjang (m) : 70
Lebar (m) :-
Tinggi (m) :-
2. Bangunan Intake
Jumlah Pintu : 2 buah
Operasional pintu : manual
3. Bangunan Pembilas
Jumlah Pintu : 2 buah
Operasional pintu : manual
4. Bangunan Perkuatan Sungai :
Konstruksi : Pasangan Batu kali
5. Kantong lumpur dan Saluran Primer
Konstruksi : Pasangan Batu kali
6. Bangunan Pelengkap :
Tembok Pangkal : Pasangan Batu kali
Sayap kanan : Pasangan Batu kali
Sayap kiri : Pasangan Batu kali
Jembatan Akses : Beton
Pagar pengaman : Pipa baja
Rumah jaga : Ada
Papan OP : Ada

3
Gambar 1. Bendung Pekatingan

C. KONDISI EKSISTING BENDUNG


Bendung Pekatingan ini merupakan bendung gerak. Bendung ini memiliki beberapa
komponen bangunan berupa pintu bendung, bangunan Intake, bangunan pembilas, kantong
lumpur dan bangunan pelengkap. Kondisi dan fungsi dari komponen bangunan bendung
tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pintu Bendung
Bendung Pekatingan merupakan bendung gerak dengan tipe geser/sorong. Pintu ini
terbuat dari baja yang dioperasikan secara manual. Panjang total pintu Bendung Pekatingan
70 meter. Selain pintu gerak, bendung ini terdapat mercu untuk menaikan elevasi muka air
sehingga dapat mengalir ke saluran Intake dan pembilas. Kondisi tubuh mercu ini masih baik
tidak terdapat kerusakan pada tubuh mercu. Pada bagian hulu tubuh mercu ini tedapat
samapah dan endapan sedimen. Kolam olak pada bendung ini berupa tipe vlughter, kondisi
dari kolam olak tidak terlihat secara visual, tetapi pada bagian ambang ujung kolam olak
terdapat plesteran yang terkelupas sehingga fungsinya terganggu ringan.

Gambar 2. Kondisi Bangunan Mercu Bendung Pekatingan

4
b. Bangunan Intake
Pintu Intake Bendung Pekatingan ini terbuat dari Kayu dengan jenis pintu
geser/sorong. Pintu Intake pada bendung ini ada 1 buah di sisi kiri bendung. Pintu Intake
Bendung Pekatingan ini dioperasikan secara manual dengan jumlah stang pengangkat 1 buah
pada setiap pintu Intake. Pada ambang dasar bangunan ini tidak terlihat secara visual sehingga
tidak dapat diketahui jenis konstruksi dan kondisi yang sebenarnya dari bangunan tersebut.
Komponen pada bangunan Intake yang kondisinya masih baik dan berfungsi dengan
baik adalah pada saringan sampah sehingga sampah tidak masuk kedalam saluran irigasi.
Kondisi jembatan layan Intake terdapat retakan pada lantai jembatan, selebar jembatan.
Kondisi dari rumah pintu ini masih baik dan berfungsi dengan baik. Kondisi peilschall
Bendung Pekatingan masih baik dan berfungsi baik.

Gambar 3. Kondisi Bangunan Intake Bendung Pekatingan

c. Bangunan Pembilas
Pada pintu pembilas bendung ini merupakan tipe pintu geser/sorong yang terbuat dari baja.
Jumlah dari lubang pintu ini adalah 3 buah, dengan jenis stang tunggal. Jenis stang ini karena pada
setiap pintu terdapat 1 stang yang dioperasikan dengan motor listrik dan manual atau kombinasi,
kondisi dari pintu pembilas ini masih baik, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Jumlah pilar yang
ada pada bangunan pembilas ini adalah 2 buah dengan kondisi yang baik, sehingga fungsinya baik.
Pada bagian saringan sampah, jembatan layan, dan rumah pintu dalam kondisi yang baik, sehingga

5
fungsi dari bagian bangunan tersebut masih baik. Sedangkan untuk saringan batu pada bendung ini
tidak dapat dilihat secara visual sehingga kondisi dari saringan batu tersebut tidak dapat diketahui.

Gambar 4. Kondisi Bangunan Pembilas Bendung Pekatingan

d. Bangunan Perkuatan Sungai


Bangunan perkuatan sungai merupakan komponen bangunan bendung yang berfungsi
untuk memperkuat tebing sungai, mengatur arah arus sungai, mengurangi kecepatan arus
sungai sepanjang tebing sungai, mempercepat sedimentasi, menjamin keamanan tanggul atau
tebing terhadap gerusan, mempetahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai,
mengonsentrasikan arus sungai dan memudahkan penyadapan. Bangunan perkuatan sungai
yang berada di Bendung Pekatingan ini berupa tanggul yang berada di bagian hulu sungai.

Gambar 5. Kondisi Bangunan Perkuatan Sungai Bendung Pekatingan

e. Kantong Lumpur dan Saluran Primer


Bangunan kantong lumpur bendung Pekatingan ini kondisinya rusak ringan, kerusakan
ini berupa lapisan plesteran yang terkelupas pada saluran bilas, sehingga fungsi dari saluran ini
terganggu ringan. Kondisi dari pintu bilas masih baik dan dapat berfungsi dengan baik.
Panjang saluran primer bendung sampai dengan bangunan bagi pertama sekitar 4,6 km.

6
Saluran primer ini terbuat dari konstruksi pasangan batu kali. Kerusakan yang terdapat pada
saluran irigasi berupa pasangan batu terlepas, siar pada pasangan lepas, terdapat endapan di
dalam saluran serta vegetasi yang tumbuh di dalam saluran sehingga dapat menggangu aliran
saluran primer. Pada bagian kantong lumpur, saluran bilas bendung ini lapis plesteran dan siar
terkelupas, sehingga fungsi saluran ini terganggu ringan. Pada bagian pintu bilas dalam
kondisi baik dan dapat berfungsi baik.
Komponen bangunan bendung ini hanya terdiri dari 2 bagian, yaitu saluran bilas dan
pintu bilas. Kondisi bagian saluran bilas ini terjadi kerusakan ringan, kerusakan ini berupa
pasangan batu kali yang menyusun saluran bilas ini ada yang terlepas sehingga terjadi lubang
pada saluran bilas ini. Sedangkan pada pintu bilas ini kondisinya rusak ringan, kerusakan
terupa terkelupasnya lapisan cat pada pintu bilas dan endapan lumpur pada pintu bilas.

Gambar 6. Kondisi Kantong Lumpur dan Saluran Primer

f. Bangunan Pelengkap
Bangunan pelengkap pada Bendung Pekatingan ini berupa tembok pangkal, bangunan
sayap kanan dan bangunan sayap kiri yang terbuat dari konstruksi pasangan batu kali. Kondisi
dari bangunan sayap kanan dan kiri mengalami kerusakan sedang, kerusakan ini berupa
terlepasnya pasangan batu kali yang menyusun bangunan ini. Kerusakan ini dapat berkembang
lebih banyak jika terjadi gerusan/ aliran air yang lebih besar.
Jembatan akses pada bendung ini melintang di atas Sungai Kalibutuh. Jembatan ini
terbuat dari konstruksi beton dengan pelindung jembatan/atap jembatan terbuiat dari beton.
Kondisi lantai pada jembatan ini terkelupas, sehingga lantai jembatan ini tidak rata. Bendung
Pekatingan ini tidak terdapat papan O&P bendung, sehingga informasi O&P bendung tidak
dapat diketahui dari bendung ini secara langsung.

7
Gambar 7. Kondisi Bangunan Sayap Kanan dan Kiri Bendung Pekatingan

D. PENILAIAN KINERJA BENDUNG


Berdasarkan hasil penilaian kondisi fisik komponen Bendung Pekatingan, komponen
bendung yang mengalami kerusakan meliputi; bangunan mercu, kantong lumpur dan
pelengkap. Kerusakan berupa lapisan plesteran yang terkelupas pada tubuh mercu sehingga
fungsinya terganggu ringan. Pada kantong lumpur kerusakan berupa endapan sedimen di
saluran bilas, siar dan pasangan batu kali ada yang terkelupas sehingga fungsinya terganggu
sedang. Pada bangunan pelengkap kerusakan berupa pasangan batu yang terkelupas dan
endapan sedimen pada tembok pangkal, bangunan sayap kanan dan kiri, pada jembatan akses
kerusakan berupa lantai jembatan yang tidak rata/ lapisan lntai jembatan terkelupas pada
beberapa area sehingga fungsi bangunan pelengkap ini terganggu sedang.
Hasil dari penilaian kerusakan skor untuk kondisi bendung 75,71% atau kondisi rusak
ringan, sedangkan skor fungsi bendung 75,88% atau fungsinya terganggu ringan. Berdasarkan
nilai gabungan dari kondisi dan fungsi Bendung Pekatingan, didapat skor kinerja Bendung
Pekatingan sebesar 75,79% dengan skor tersebut rekomendasi untuk Bendung Pekatingan
adalah pemeliharaan rutin. Kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan pada bendung ini
antara lain pembersihan vegetasi pada bangunan pelengkap, pelumasan pada pintu intake dan
pintu bilas, pembersihan sampah pada bagian hulu bendung, pengecatan rumah pintu, dan
pengecatan pintu air. Penilaian kinerja bendung Pejengkolan secara rinci tersaji dalam Tabel 1,
berikut ini:

8
Korosi dan sampah
pada pintu Intake

Endapan sedimen di
hilir bendung

Gambar 8. Kondisi Bendung Pekatingan

Tabel 1. Penilaian Kondisi Bendung Pekatingan

9
E. AKNOP BENDUNG

10
Pada kegiatan Audit Teknis dan Penyusunan AKNOP Bendung, kegiatan operasi yang
dilakukan berupa kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan air dan sumber air
untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air. Biaya operasi merupakan
biaya yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasi bendung. Termasuk dalam biaya
operasi adalah biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :
1) Inventarisasi dan pengumpulan data.
2) Identifikasi dan analisis tingkat kerusakan
3) Penyusunan anggaran biaya
4) Pengaturan penggunaan
5) Pengoperasian fasilitas
Komponen kegiatan operasi bendung yang harus dialokasikan dalam penyusunan
AKNOP Bendung ini meliputi :
1. Gaji dan Upah pegawai tetap dan pegawai harian
2. Bahan Habis Pakai alat tulis dan kelengkapannya
3. Hidrologi pencatatan data curah hujan, debit dan telimetri
4. Pemeriksaan Peilschall pembacaan tinggi muka air (pagi, siang dan sore hari)
5. Hidromekanikal / Pintu operasi pintu
6. Perjalanan Dinas menghadiri undangan rapat dan pelaporan
7. Biaya Rapat Rutin
8. BBM kegiatan mobilitas harian petugas
Kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung tersusun dalam jadwal kegiatan dalam 1
(satu) tahun seperti pada Tabel 2 berikut ini:

11
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Bendung Pekatingan

12
a. Kegiatan Operasi Bendung
Kegiatan operasi bendung meliputi kegiatan hidrologi, hidromekanikal pintu, perjalanan
dinas juru bendung dan barang habis pakai. Kegiatan operasi bendung dilakukan berdasarkan
jadwal yang telah ditentukan. Petugas OP bendung merupakan pegawai atau staf di Bidang
Operasi dan Pemeliharaan BBWS Serayu Opak.
Sementara kegiatan pemeriksaan dan pemantauan bendung dilaksanakan berdasarkan
jadwal yang telah ditentukan dalam rangka mempersiapkan kegiatan pemeliharaan. Pada
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pemantauan bendung kegiatan yang dilakukan meliputi :
pencatatan, pengukuran serta dokumentasi kerusakan yang membutuhkan biaya pemeliharaan.
Rincian volume kegiatan operasi bendung Pekatingan tersaji dalam tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Analisis Volume Kegiatan Operasi Bendung Pekatingan

Komponen Rincian Kegiatan Satuan Frekuensi Volume


Juru Operasi Bendung OB 12 2
Gaji dan Upah
Juru Pemeliharaan Bendung OB 12 2
Pemeriksaan/ pencatatan data curah
OH 365 1
hujan
Hidrologi
Pemeriksaan/ pencatatan data telimetri OH 365 1
Pemeriksaan/ pencatatan data debit OH 365 1
Pelatihan Juru Operasi Bendung Ls 4 1
Pelatihan Juru Pemeliharaan Bendung Ls 4 1
Perjalanan Dinas Rapat Rutin Ls 12 1
BBM Rutin liter 12 20
Barang habis pakai Kertas dan Alat Tulis Ls 12 1

b. Kegiatan Pemeliharaan Bendung Pekatingan


Berdasarkan hasil survei dan investigasi bendung, kegiatan pemeliharaan bendung
Pekatingan terdiri dari kegiatan pemeliharaan rutin berupa babat/pemotongan rumput,
pembersihan sampah. Sedangkan kegiatan pemeliharaan berkala berupa pemberian gemuk/greese
pada pintu intake dan pembilas, volume pemeliharaan berkala ini tergantung pada kerusakan
yang terjadi di bendung ini. Hasil analisis volume pemeliharaan bendung Pekatingan secara rinci
tersaji dalam Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Analisis Volume Pemeliharaan Bendung Pekatingan


No. Kegiatan Volume Satuan

13
1 Bangunan Mercu
Pembersihan Mercu 8 Jam/bh
Pelumasan Pintu Mercu 4 bh
Perbaikan lapis aus mercu 65 m2
2 Bangunan Intake
Pelumasaan pintu intake 2 bh
Pembersihan saringan sampah 4 jam
Pengecatan pintu intake 2 bh
Pengecatan rumah pintu intake 20 m2
Pengecatan peilschall 0.4 m2
3 Bangunan Pembilas
Pelumasan pintu pembilas 2 bh
Pembersihan Saringan Sampah 2 jam
Pengecatan pintu pembilas 2 m2
Pengecatan rumah pintu pembilas 20 m2
Pengecatan peilschall 0.4 m2
4 Bangunan Perkuatan Sungai
Pembersihan Vegetasi Lereng Hulu Sungai 200 m2
Pembersihan Vegetasi Lereng Hilir Sungai 200 m2
5 Kantong Lumpur dan Saluran Primer
Pembersihan Vegetasi Saluran Bilas 775 m2
Pelumasan Pintu Bilas 2 m2
Pembersihan Vegetasi Saluran Primer 200 m2
6 Bangunan Pelengkap
Pembersihan Vegetasi Tembok Pangkal 40 m2
Pembersihan Vegetasi Bangunan Sayap Kanan 350 m2
Pembersihan Vegetasi Bangunan Sayap Kiri 270 m2
Perbaikan Pas. Batu Tembok Pangkal 4.5 m3
Perbaikan Pas. Batu Bangunan Sayap Kanan 0.66 m3
Perbaikan Pas. Batu Bangunan Sayap Kiri 1.8 m3
Pagar Pengaman 15 m
Rumah Jaga 60 m2
Perbaikan lapis atas Jembatan akses 100 m2
Papan OP 1 bh

Rekap biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasional dan Pemeliharaan Bendung meliputi:
kegiatan operasi dan pemeliharaan bendung, periode O&P bendung, frekuensi O&P dan Total
harga/biaya O&P. Rekap biaya AKNOP Bendung Pejangkolan tersaji dalam tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Rekap Biaya AKNOP Bendung Pekatingan


No. Subjek Periode O & P

14
Frekuens Total Harga
2 3 6 T 5 i Rp.
H M M B B B H 2TH TH
I OPERASI BENDUNG
1 Gaji dan Upah
a. Juru Operasi x 12 36,000,000.00
b. Juru Pemeliharaan x 12 36,000,000.00
2 Hidrologi
a. Data Curah Hujan x 365 6,022,500.00
b. Data Telimetri x 365 6,022,500.00
c. Data Debit x 365 6,022,500.00
3 Bahan Habis Pakai
a. Kertas dan Alat Tulis x 12 2,574,000.00
4 Biaya Rapat Rutin x 12 1,800,000.00
5 BBM Rutin X 12 1,800,000.00
6 Pelatihan Juru Operasi x 4 5,240,000.00
7 Pelatihan Juru Pemeliharaan x 4 5,240,000.00
Pembinaan Petani Pengguna Air
8 (P3A) x 1 8,800,000.00
Biaya Operasi 79,521,500.00
PEMELIHARAAN RUTIN
II BENDUNG
1 Bangunan Mercu
Pelumasan Pintu Mercu x 12 10,171,200.00
Pembersihan Sampah x 12 4,186,176.00
Perbaikan lapisan plesteran x 1 3,057,390.38
2 Bangunan Intake
Pelumasan Pintu Intake x 12 885,684.00
Pembersihan Saringan Sampah x 12 2,093,088.00
Pengecatan pintu intake x 1 211,900.00
Pengecatan rumah pintu intake x 1 457,150.00
Pengecatan peilschall x 1 9,143.00
3 Bangunan Pembilas
Pelumasan Pintu Pembilas x 12 885,684.00
Pembersihan Saringan Sampah x 12 1,046,544.00
Pengecatan pintu pembilas x 1 211,900.00
Pengecatan rumah pintu pembilas x 1 457,150.00
Pengecatan peilschall x 1 9,143.00
4 Bangunan Perkuatan Sungai
Pembersihan Vegetasi Lereng
Hulu Sungai x 12 1,515,600.00
Pembersihan Vegetasi Lereng
Hilir Sungai x 12 1,515,600.00
5 Kantong Lumpur
Pembersihan Vegetasi Saluran x 12 6,024,510.00

15
Bilas
Pelumasan Pintu Bilas x 12 885,684.00
Pembersihan vegetasi Saluran
Primer x 12 1,515,600.00
Perbaikan Saluran Primer x 1 483,000,000.00
6 Bangunan Pelengkap
Pembersihan Vegetasi Tembok
Pangkal x 12 303,120.00
Pembersihan Vegetasi Bangunan
Sayap Kanan x 12 2,652,300.00
Pembersihan Vegetasi Bangunan
Sayap Kiri x 12 2,046,060.00
Tembok Pangkal x 1 3,809,135.65
Bangunan Sayap Kanan x 1 1,057,666.56
Bangunan Sayap Kiri x 1 1,891,954.26
Jembatan Akses x 1 2,349,750.00
Pagar Pengaman x 1 705,551.63
Rumah Jaga x 1 4,725,000.00
Papan OP x 1 47,036.78
Biaya Pemeliharaan Rutin 537,726,721.25
Total Biaya Operasi dan Pemeliharaan Bendung 617,248,221.25

16
Tabel 6. Program Biaya AKNOP Bendung Pekatingan
Biaya Biaya
No. Komponen Kegiatan
AKNOP 2017 2018 2019 2020 2021
1 Operasi Bendung 79,521,500 79,521,500 79,521,500 79,521,500 79,521,500 79,521,500

2 Pemeliharaan Bendung
a. Rutin 35,726,850 35,726,850 35,726,850 35,726,850 35,726,850 35,726,850
b. Berkala
- Perbaikan bangunan sayap kanan 1,057,667 1,057,667
- Perbaikan bangunan sayap kiri 1,891,954 1,891,954
- Perbaikan tembok pangkal 3,809,136 3,809,136
- Perbaikan saluran primer 483,000,000 241,500,000 120,750,000 120,750,000
- Pengecatan pintu air dan papan OP 470,837 470,837
- Pengecatan rumah pintu 5,657,586 5,657,586
- Pengecatan pagar pengaman 705,552 705,552
- Perbaikan Lapis atas Jembatan 2,349,750 2,349,750
- Perbaikan lapis aus/plesteran
mercu 3,057,390 3,057,390
c. Khusus
Total Biaya 122,082,324 125,064,497 359,098,100 235,998,350 235,998,350

17
Gambar 9. Program Kinerja Bendung Pekatingan 2017 - 2021

18
19

Anda mungkin juga menyukai