Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Yang mana berkat izin dan ridho dari-
Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memberi pengetahuan dasar tentang, ”Mekanika fluida 2 tentang Aliran Tertutup”. Dan juga
untuk memperkaya pengetahuan, mahasiswa disarankan untuk menggunakan makalah ini
sebagai bahan tambahan dalam menguasai materi yang telah disebutkan di atas. Harapan
penyusun, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai media
pengetahuan. Penyusun sadar jika penulisan ini masih banyak kekurangannya, kritikan dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Sekian terimakasih.

Padang , 3 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guna mendukung kelancaran penyediaan air baku, khususnya untuk keperluan


kebutuhan air baku domestik diperlukan juga kualitas dari system perpipaan. Pipa pada
umumnya digunakan sebagai sarana untuk menghantarkan fluida baik berupa gas maupun
cairan dari suatu tempat ketempat yang lain. Adapun sistem pengaliran fluida dilakukan
dengan metode gravitasi maupun dengan sistem aliran bertekanan.
Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran
diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-
lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan
lainnya. Sedangkan dipasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan
bahantertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Cast Iron, PVC, NewSteel,
Galvanized Iron, dll.
Pada perencanaan saluran air bersih diperlukan penentuan diameterserta kapasitas dan
tinggi tandon dilakukan berdasarkan debit aliran, agar diperoleh hasil yang optimum.
1.2 Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:


 Mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang diperoleh mata kuliah
“mekanika Fluida “.
 Untuk mengetahui maksud aliran tertutup.
 Mengetahui mekanisme kerja pengaliran dalam pipa,sifat-sifat aliran, dan
klasifikasi aliran dalam pipa .

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

1. Definisi Aliran Dalam dalam Saluran Tertutup (Pipa)

Konsep flushing conduit (pengurasan melalui pipa) adalah suatu sistem


pemeliharaan alur dengan metode flushing yang menerapkan penggelontoran deposit
sedimen ke daerah yang lebih dalam atau bagian hilir.
Aliran dalam pipa berfungsi untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Pada umumnya fluida yang akan dipindahkan memiliki nilai
kekentalan yang berbeda-beda. Nilai kekentalan ini sangat penting untuk diketahui
agar dapat menentukan kebutuhan energi yng diperlukan.
Meneliti pada hulu pipa, yang kemudian dilanjutkan oleh insinyur Perancis, Henry
Darcy pada tahun 1857 yang melakukan eksperimen aliran pipa yang dikenal dengan
persamaan Darcy-Weisbach. Kemudian Osborne Reynold melakukan eksperimen
melalui pipa tahun 1883 yang memperlihatkan pentingnya Reynolds dalam aliran
fluida.
Perbedaan mendasar antara aliran pada saluran terbuka dan saluran tertutup (aliran
pada pipa) adalah adanya permukaan yang bebas dan (hampir selalu) berupa udara
pada saluran terbuka. Jadi seandainya pada pipa alirannya tidak penuh hingga masih
ada rongga yang berisi udara maka sifat dan karakteristik alirannya sama dengan
aliran pada saluran terbuka.

Dalam berbagai industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa-pipa saluran

tertutup (closed conduit flow). Masalah utama yang muncul antara lain:

a) Terjadinya gesekan pada dinding pipa.

b) Terjadinya turbulensi karena gerakan relatif dalam molekul fluida yang

dipengaruhi oleh viskositas fluida itu sendiri dan bentuk pipa.

c) Terjadinya kapasitas aliran yang semakin kecil pada daerah yang jauh dari sumber

karena hambatan gesek pada aliran yang semakin membesar.

2. Mekanisme Kerja Pengaliran Dalam Pipa

Umumnya masalah jaringan pipa adalah rumit dan memerlukan penyelasaian

coba-coba dengan menyeimbangkan rangkaian-rangkaian dasar secara bergantian

sampai semua syarat-syarat aliran dipenuhi.

Syarat-syarat berikut harus dipenuhi dalam jaringan pipa adalah :

a) Jumlah aljabar penurunan tekanan seputar tiap rangkaian harus sama dengan

nol.
b) Persamaan Darcy-Weisbach, atau rumus gesekan eksponensial yang setara,

harus dipenuhi untuk tiap pipa; yakni hubungan yang sesuai antara kerugian

Tinggi tekan dan debit yang ada harus dipenuhi untuk pengaliran tiap pipa.

c) Aliran ke tiap titik hubung harus sama dengan aliran yang meninggalkan titik.

3. Sifat-sifat Aliran dalam Pipa

Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi pipa akan terjadi suatu

hambatan aliran dimana hambatan tersebut disebabkan faktor-faktor bentuk

instalasi. Hambatan tersebut dapat menyebabkan turunnya energi dari fluida tersebut

yang sering disebut dengan kerugian tinggi tekanan (head loss) atau penurunan

tekanan (pressure drop) yang disebabkan oleh pengaruh gesekan fluida (friction

losses) dan perubahan pola aliran yang terjadi karena fluida harus mengikuti bentuk

dari dindingnya.

4. Klasifikasi Aliran dalam Pipa

Debit adalah suatu bagian penting dalam suatu pengaliran tidak terkecuali pada

aliran dalam pipa maupun saluran terbuka. Sehingga untuk menghitung besar debit

dalam suatu pengaliran digunakan persamaan umum sebagai berikut:

Q = A.V...(1)

V = ...(2)
Dimana : Q = Debit aliran (m3/dtk)

A = Luas penampang aliran (m2)

V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dtk)

5. Mengukur Kecepatan aliran zat cair

Prinsip stagnasi merupakan dasar dari tabung pitot yang digunakan untuk mengukur

kecepatan aliran zat cair. Titik stagnasi terjadi pada ujung bagian pipa yang mendatar dan

tekanannya akan lebih besar dari tekanan zat cair di sekitarnya sebesar tinggi kecepatan ,

yang ditunjukkan oleh kenaikan zat cair di dalam tabung.

V = √ ………..………(3)

=√ ………...…(4)

Dimana : = Tekanan stagnasi (kg/ ) = Tekanan statis (kg/ )

H = Tinggi air pitot (cm)

G = Percepatan gravitasi(m/ )

6. Aliran Laminer dan Turbulen

Aliran laminer adalah suatu aliran dimana gaya kekentalan relatif sangat besar

dibandingkan dengan gaya kelembapan, sehingga aliran dikuasai oleh pengaruh kekentalan.

Pada aliran laminer, fluida bergerak secara teratur. Profil kecepatan dari aliran laminer tidak

terjadi pencampuran antara garis arus yang satu dengan yang lainnya. Pola aliran ini disebut

laminer karena terlihat seperti gabungan dari lembaran fluida (laminer) yang saling bergeser.

Aliran turbulen dicirikan oleh kecepatan fluida yang berfluktuasi secara acak dan aliran

yang bercampur pada level makroskopik. Pada aliran turbulen, fluida tidak bergerak pada

garis arus yang halus dan kecepatan fluida berubah secara acak terhadap waktu.
Perbedaan antara aliran laminer dan turbulen pertama kali diklrifikasikan oleh Osborne

Reynolds pada tahun 1883. Reynolds melakukan percobaan dengan menyuntikkan zat

pewarna pada air yang mengalir dalam pipa. Pada laju aliran yang rendah, zat pewarna

mengalirsecara teratur dan tidak tercampur hingga ke hilir. Pada laju aliran yang lebih tinggi,

zat pewarna tercampur pada seluruh bagian dari pipa.

Sifat aliran dalam pipa bergantung pada bilangan Reynolds. Untuk aplikasi pada bilangan

teknik, batas atas aliran lamier biasanya diambil pada bilangan Reynolds 2300. Apabila

bilangan Reynolds lebih dari 4000, maka aliran dianggap turbulen. Untuk bilangan Reynolds

di antara 2300 dam 4000, aliran tidak dapat diprediksi dan biasanya berubah-ubah sifat antara

laminer dan turbulen atau sering disebut aliran transisi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Saluran tertutup adalah saluran yang alirannya tidak dipengaruhi oleh tekanan udara

secara langsung kecuali oleh tekanan hidrolik. Penggunaan pipa banyak digunakan oleh

umum,baik perusahaan – perusahaan sebagai pendistribusi air minum,minyak maupun gas

bumi. Demikian juga dengan kebutuhan pada rumah tangga, penggunaan pipa ini paling
banyak digunakan baik untuk penyediaan air bersih maupun sanitasi. Karena pipa merupakan

sarana pendistribusian fluida yang murah,memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang.

3.2 Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam

makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan,

kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.

Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan

pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/article/aliran-dalam-saluran-tertutup-pipa-tinjauan-pustaka.zgd81g7z

https://www.coursehero.com/file/52902274/Aliran-Saluran-Tertutup-M-Selpanpdf/

Razul Harfi, Razul. “mekanika fluida.”

Anda mungkin juga menyukai