Puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT. Yang mana berkat izin dan ridho dari-
Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk
memberi pengetahuan dasar tentang, ”Mekanika fluida 2 tentang Aliran Tertutup”. Dan juga
untuk memperkaya pengetahuan, mahasiswa disarankan untuk menggunakan makalah ini
sebagai bahan tambahan dalam menguasai materi yang telah disebutkan di atas. Harapan
penyusun, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai media
pengetahuan. Penyusun sadar jika penulisan ini masih banyak kekurangannya, kritikan dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Sekian terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam berbagai industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa-pipa saluran
tertutup (closed conduit flow). Masalah utama yang muncul antara lain:
c) Terjadinya kapasitas aliran yang semakin kecil pada daerah yang jauh dari sumber
a) Jumlah aljabar penurunan tekanan seputar tiap rangkaian harus sama dengan
nol.
b) Persamaan Darcy-Weisbach, atau rumus gesekan eksponensial yang setara,
harus dipenuhi untuk tiap pipa; yakni hubungan yang sesuai antara kerugian
Tinggi tekan dan debit yang ada harus dipenuhi untuk pengaliran tiap pipa.
c) Aliran ke tiap titik hubung harus sama dengan aliran yang meninggalkan titik.
Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi pipa akan terjadi suatu
instalasi. Hambatan tersebut dapat menyebabkan turunnya energi dari fluida tersebut
yang sering disebut dengan kerugian tinggi tekanan (head loss) atau penurunan
tekanan (pressure drop) yang disebabkan oleh pengaruh gesekan fluida (friction
losses) dan perubahan pola aliran yang terjadi karena fluida harus mengikuti bentuk
dari dindingnya.
Debit adalah suatu bagian penting dalam suatu pengaliran tidak terkecuali pada
aliran dalam pipa maupun saluran terbuka. Sehingga untuk menghitung besar debit
Q = A.V...(1)
V = ...(2)
Dimana : Q = Debit aliran (m3/dtk)
Prinsip stagnasi merupakan dasar dari tabung pitot yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran zat cair. Titik stagnasi terjadi pada ujung bagian pipa yang mendatar dan
tekanannya akan lebih besar dari tekanan zat cair di sekitarnya sebesar tinggi kecepatan ,
V = √ ………..………(3)
=√ ………...…(4)
G = Percepatan gravitasi(m/ )
Aliran laminer adalah suatu aliran dimana gaya kekentalan relatif sangat besar
dibandingkan dengan gaya kelembapan, sehingga aliran dikuasai oleh pengaruh kekentalan.
Pada aliran laminer, fluida bergerak secara teratur. Profil kecepatan dari aliran laminer tidak
terjadi pencampuran antara garis arus yang satu dengan yang lainnya. Pola aliran ini disebut
laminer karena terlihat seperti gabungan dari lembaran fluida (laminer) yang saling bergeser.
Aliran turbulen dicirikan oleh kecepatan fluida yang berfluktuasi secara acak dan aliran
yang bercampur pada level makroskopik. Pada aliran turbulen, fluida tidak bergerak pada
garis arus yang halus dan kecepatan fluida berubah secara acak terhadap waktu.
Perbedaan antara aliran laminer dan turbulen pertama kali diklrifikasikan oleh Osborne
Reynolds pada tahun 1883. Reynolds melakukan percobaan dengan menyuntikkan zat
pewarna pada air yang mengalir dalam pipa. Pada laju aliran yang rendah, zat pewarna
mengalirsecara teratur dan tidak tercampur hingga ke hilir. Pada laju aliran yang lebih tinggi,
Sifat aliran dalam pipa bergantung pada bilangan Reynolds. Untuk aplikasi pada bilangan
teknik, batas atas aliran lamier biasanya diambil pada bilangan Reynolds 2300. Apabila
bilangan Reynolds lebih dari 4000, maka aliran dianggap turbulen. Untuk bilangan Reynolds
di antara 2300 dam 4000, aliran tidak dapat diprediksi dan biasanya berubah-ubah sifat antara
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran tertutup adalah saluran yang alirannya tidak dipengaruhi oleh tekanan udara
secara langsung kecuali oleh tekanan hidrolik. Penggunaan pipa banyak digunakan oleh
bumi. Demikian juga dengan kebutuhan pada rumah tangga, penggunaan pipa ini paling
banyak digunakan baik untuk penyediaan air bersih maupun sanitasi. Karena pipa merupakan
sarana pendistribusian fluida yang murah,memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang.
3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
Penulis berharap, pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/aliran-dalam-saluran-tertutup-pipa-tinjauan-pustaka.zgd81g7z
https://www.coursehero.com/file/52902274/Aliran-Saluran-Tertutup-M-Selpanpdf/