Anda di halaman 1dari 13

PARAGRAF EFEKTIF

ANGGOTA:
1.MULYA RULYADI (2101012044)
2.SALSABILA NOVIA SAFITRI (2101012054)
3. IKHSAN FADHILA ARSYAH(2101012088)
Pengertian paragraf efektif

Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Paragraf merupakan perpaduan kalimat- kalimat yang
memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat
yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik
tersebut.
Berikut adalah bagian – bagian dari paragraf
1. Kalimat utama (kalimat topik).
Berisi ide pokok atau ide utama paragraf. Ciri kalimat topik :
a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan
lebih lanjut.
b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan
kalimat lain.
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung ( transisi ).
2. Bagian yang kedua adalah kalimat-kalimat pendukung, adalah kalimat
yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf.

3. Dan yang terakhir adalah kalimat kesimpulan.


Pada bagian ini, penulis mengungkapkan kembali pernyataan yang ada
pada kalimat topik dengan kata-kata yang berbeda. Pengungkapan
tersebut bukan mengulang kalimat topik. Akan tetapi jangan sampai
mengurangi arti yang ada pada kalimat topik. Dengan demikian,
pembaca dapat kembali fokus kepada pernyataan pada kalimat topik
setelah membaca kalimat-kalimat pendukung.
Unsur-unsur paragraf:

1. Paragraf harus lengkap, yaitu berisi kalimat utama atau gagasan pokok.
2. Paragraf harus berisi kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama.
3. Paragraf harus memiliki koherensi antar kalimatnya, yaitu kesatuan untuk
menghubungkan antar kalimat.
4. Paragraf harus memiliki kesatuan, yaitu perpaduan yang kuat antara kalimat
utama dan pendukung.
5. Paragraf harus memiliki konjungsi atau penghubung yang berguna untuk
menghubungkan antar kalimat.
6. Paragraf harus harmonis, normatif, gramatis, dan semantis.
Paragraf yang efektif adalah paragraf yang dapat menyampaikan ide / gagasan
penulisnya sedemikian rupa sehingga pembaca dapat menangkap ide itu persis seperti apa
yang dikehendaki penulisnya. Sebaliknya, paragraf yang tidak efektif adalah paragraf yang
karena cara menulisnya, membuat pembaca bertanya-tanya, bingung, dan tidak dapat
menangkap apa yang ingin disampaikan penulisnya.

Paragraf yang efektif juga memiliki ciri-ciri non-fisik, yaitu kesatuan fokus
(unity), pertalian/hubungan antar kalimat (coherence), dan pengembangan yang baik (well-
developed). Ciri non fisik ini bahkan lebih menentukan keefektifan suatu paragraf jika
dibandingkan dengan ciri fisiknya.
Paragraf yang efektif memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

1. Kalimat topik pada paragraf tersebut memberikan sebuah pernyataan yang khusus
2. Paragraf tersebut memiliki bukti-bukti yang mendukung penyataan yang ada pada kalimat topik
3. Pada paragraf tersebut terdapat penjelasan tentang bagaimana setiap bukti pada kalimat pendukung
mendukung pernyataan pada kalimat topik secara logis
4. Semua kalimat yang ada pada paragraf tersebut, selain pernyataan khusus pada kalimat topik, menjadi
pendukung bagi pernyataan khusus itu
5. Pada paragraf yang efektif kutipan-kutipan digabungkan ke dalam kalimat penulis sendiri secara
logis, halus dan sesuai kaidah
Manfaat Paragraf Efektif:

1. Manfaat yang terdapat dalam paragraf efektif sangat berkaitan dengan keindahan dalam
pembagian kalimat dan memiliki beberapa kegunaan adalah:
2. Sebagai wadah dalam gagasan pokok atau gagasan dari keseluruhan paragraf.
3. Sebagai alat dalam memudahkan pembaca dengan memahami pemikiran dari penulis.
4. Sebagai tanda bahwa sebuah pikiran yang baru akan dimulai.
5. Sebagai alat bagi penulis dalam mengembangkan pola pikir dengan sistematis.
6. Paragraf dapat mungkin unutk berguna sebagai perkenalan dalam bentuk transisi dan
dalam sebuah kesimpulan.
Syarat-Syarat Paragraf Efektif:
1. Kesatuan fokus, merupakan salah satu ciri penting dalam suatu paragraf efektif. Suatu
paragraf dianggap memiliki kesatuan fokus apabila hanya membahas satu ide pokok bacaan
saja. Dengan kata lain, semua kalimat dalam paragraf tersebut membahas satu gagasan
utama saja.

2. Hubungan antar kalimat menunjukan koherensi yang saling berkaitan. Ciri koherensi
merupakan ciri penting dalam paragraf efektif. Agar suatu paragraf memiliki koherensi yang
baik, maka kalimat-kalimat yang terkandung di dalamnya juga harus efektif. Antar kalimat
harus saling berhubungan secara logis.

3. Pengembangan yang cukup memadai dalam mengembangkan gagasan utama. Dengan


demikian ide pokok utama tersampaikan dengan baik oleh penulis. Pembaca akan dengan
mudah mendapatkan gambaran mengenai ide yang disampaikan. Pembaca tidak perlu lagi
bertanya-tanya mengenai topik yang dibahas penulis. mampu mengarahkan pembaca
kemana arah pembicaraan topik utama.
Cara Mengembangkan Paragraf Efektif
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal– hal berikut:
1. Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit
dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang panjang
lebar).
2. Tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah
paragraf.
3. Dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ perincian- perincian yang tepat.
4. Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.
Contoh Paragraf Yang Efektif Dan Tidak Efektif

Paragraf yang tidak efektif dan tata tulis yang kurang tepat

Verdy pergi ke bioskop karena ingin menonton film Joker, padahal novel Joker sudah
pernah Verdy baca tetapi Verdy tetap ingin menonton film tersebut. Verdy pun ikut
mengantri membeli tiket bersama teman-temannya, maka dia ikut berdesakdesakan dengan
para pengunjung yang lain. Setelah mendapatkan tiket, Verdy dapat menoton film Joker
yang sangat dia dambakan. Namun setelah selesai menonton Verdy di sadari bahwa filmdan
novelnya sangat berbeda. Menurut Verdy, novel Joker lebih bagus dari pada filmnya
Paragraf yang efektif dan tata tulis yang tepat

Verdy pergi ke bioskop karena ingin menonton film Joker, padahal Ia


sudah pernah membaca novel Joker, tetapi Ia tetap ingin menonton film
tersebut. Ia pun ikut mengantri untuk membeli tiket bersama teman-
temannya dan berdesak-desakan dengan pengunjung yang lain. Setelah
mendapatkan tiket, Ia dapat menonton film Joker yang Ia dambakan.
Namun, setelah menonton Ia sadar bahwa film dan novelnya sangat
berbeda. Menurutnya, novel Joker lebih bagus daripada filmnya.

Anda mungkin juga menyukai