Diksi
Kalimat efektif
Paragraf
1. EBI
adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang
Disempurnakan.
2. Diksi
Diksi mengacu pada pemilihan kata dan gaya seorang penulis dalam menerapkan
gagasan/ide. Sederhananya, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
seperti yang diharapkan. Ketepatan dalam pemilihan dan penempatan kata dalam
kalimat sangat menentukan keberhasilan sebuah tulisan.
1. Memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami dan mengerti apa yang ingin
disampaikan penulis atau pembicara
2. Kata yang disampaikan menjadi lebih jelas sehingga terasa tepat dan sesuai dalam
konteks penggunaannya
3. Mengantisipasi terjadinya interpretasi atau tafsiran yang berbeda antara penyampai
kalimat dengan penerimanya
4. Diksi yang bagus dan sesuai dapat digunakan untuk memperindah kalimat sehingga
cerita yang dibuat bisa lebih runtut dengan mendeskripsikan karakter tokoh, latar dan
waktu, serta alur cerita
5. Untuk menggambarkan ekspresi terhadap ide dan gagasan yang akan disampaikan
6. Membuat komunikasi yang terjalin menjadi lebih efektif dan efisien
3. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat.
Kalimat yang dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Kesepadanan Struktur
Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan
dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada
poin-poin yang harus dipenuhi, nih!
CONTOH
Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Coba kamu baca, deh. Pasti kamu jadi
bingung, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan tingginya?
Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk berikut:
PARAGRAF
Menulis 1 Perbesar
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/thought catalog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan
satu sama lain. Fungsi dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru
dan memisahkan gagasan-gagasan utama yang berbeda. Paragraf berguna untuk
memudahkan pembaca dalam memahami bacaan dengan menyeluruh.
Panjang dari satu paragraf adalah beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf
ditentukan oleh cara pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan.
Jumlah kalimat di dalam paragraf dapat menentukan kualitas bacaan.
Ada beberapa unsur paragraf, yaitu gagasan utama yang terletak dalam kalimat topik, dan
kalimat penjelas yang memperjelas kalimat topik.
Kriteria sekumpulan kalimat yang dapat menjadi paragraf adalah adanya kesatuan,
kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan sudut pandang yang tidak berubah-ubah.
Menurut Akhadiah dkk (1999:148) sebuah paragraf yang baik mempunyai 3 (tiga) syarat,
yaitu (1) kesatuan. (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan. Ketiga syarat paragraf yang baik
tersebut dijelaskan sebagai berikut
1. Kesatuan
Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang
diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap paragraf hanya
mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu, setiap kalimat yang
membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada satu kalimat pun yang
menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Seandainya dalam satu paragraf itu ada
satu atau lebih kalimat yang menyimpang dari gagasan utama paragraf itu, tentu paragraf
menjadi tidak utuh, tidak berkaitan, dan mengganggu kelancaran pembacaan karena terasa
sumbang Untuk itu. Anda harus cepat-cepat menanggalkan atau membuang kalimat yang
menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan kalimat-
kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah sekumpulan kalimat yang
berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan sebuah paragraf harus dibangun
melalui kalimat kalimat yang logis, bersistem, teratur, dan saling berkaitan agar pembaca
dapat memahami jalan pikiran penulis
3.. Kelengkapan
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak
lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya diperluas dengan
pengulangan-pengulangan