Dosen Pengampu
Sriwahyuni Kurnia Dewi, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula penulis mengucapkan
terima kasih kepada Sriwahyuni Kurnia Dewi, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.
Makalah yang berjudul “Syarat-syarat Kalimat Efektif” ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Syarat-syarat Kalimat Efektif, Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat. Jika gagasan yang disampaikan sudah tepat,
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap
seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih memiliki
banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat,
unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya
tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur
berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Memahami betul syarat kalimat efektif akan membantu kamu menyusun kalimat
dengan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Sebab tanpa kalimat yang efektif maka apa
yang ditulis maupun yang disampaikan akan terasa bertele-tele. Tidak langsung to the
point, dan membuat pembaca maupun pendengar mudah bosan.
Pada beberapa kondisi, penyusunan kalimat yang dibuat panjang kali lebar perlu
dilakukan. Hanya saja di kondisi yang lain dianjurkan untuk memaksimalkan penggunaan
kalimat efektif. Lalu, sudahkah kamu tahu apa itu kalimat efektif maupun syarat agar suatu
kalimat bisa disebut kalimat efektif.
Hal pertama yang perlu kita ketahui dari kalimat efektif tentu saja adalah
pengertiannya. Kalimat efektif adalah susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan
secara baik dan benar. Adapun kaidah kebahasaan yang digunakan adalah EYD atau Ejaan
yang Disempurnakan.
Kemudian, suatu kalimat bisa dikatakan efektif ketika susunannya sudah tepat.
Yakni di dalamnya terdapat subjek dan predikat, yang ketika perlu ditambahkan keterangan
maka ada objek, pelengkap, dan juga keterangan. Jadi ada kalimat efektif yang susunanya
adalah subjek, predikat, dan disusul oleh keterangan maupun pelengkap.
Supaya susunan kalimat menjadi lebih jelas, juga perlu ditambahkan tanda baca.
Meliputi tanda seru (!) untuk kalimat yang mengandung unsur perintah maupun himbauan,
tanda tanya (?) untuk kalimat yang mengandung pertanyaan, dan juga menggunakan tanda
titik (.) untuk menggunakan kalimat sudah berakhir atau diakhiri oleh penulisnya.
Jika semua unsur tersebut sudah terpenuhi, maka kalimat yang disusun sudah
memenuhi syarat kalimat efektif yang sifatnya pokok. Bagaimana jika tidak ada salah
satunya? Maka kalimat tidak bisa dikatakan sudah sesuai kaidah, dan kemudian tidak bisa
disebut sebagai kalimat efektif. Memperhatikan susunan kalimat agar bisa dikatakan
sebagai kalimat efektif sangat tepat. Sebab dengan kalimat yang efektif maka berbagai
manfaat berikut bisa didapatkan:
5
Kalimat Mudah Dipahami
Menyusun kalimat yang efektif akan membantu pembaca maupun pendengar mudah
memahami kalimat tersebut. Sebab susunannya menjelaskan sesuatu dengan sangat jelas,
dengan unsur yang lengkap. Jadi, jika dalam suatu kalimat tidak memenuhi rumus SPOK
(Subjek Predikat Objek dan Keterangan) maka akan susah dipahami.
Jadi, ibarat kita mengajak orang lain berbicara atau mengobrol namun tidak
dijelaskan dari awal apa yang dibahas. Langsung membahas di tengah-tengah, sehingga
yang diajak mengobrol dijamin bingung dan hanya bisa menjadi pendengar yang baik tanpa
bisa melakukan interaksi.
Memenuhi syarat kalimat efektif akan membantu menjadikan kalimat tersebut enak
didengar sekaligus enak dibaca. Sebab sekali lagi memiliki unsur-unsur pokok dalam
rumus SPOK membuat kalimat menjadi jelas isinya. Maksud pembicara dan penulis pun
tersampaikan dengan baik kepada pembaca atau pendengar.
Pembaca pun bisa mengikuti alur kalimat dalam suatu karya tulis dengan sangat
mudah. Sebab sejak awal sudah paham apa yang dibahas dan bagaimana sesuatu yang
dibahas tersebut kemudian menjadi materi yang menarik untuk dikenal lebih jauh.
Hal penting berikutnya dari penyusunan kalimat yang memenuhi syarat kalimat
efektif adalah menjadikan kalimat tersebut benar. Benar dari segi penyusunan antara satu
unsur dengan unsur lainnya. Sekaligus dari pemilihan tanda baca di akhir kalimat yang
membantu pembaca memahami betul apa yang disampaikan. Apalagi dalam bahasa
Indonesia, kaidah penulisan sudah jelas dan sudah dipelajari sejak duduk di bangku
Sekolah Dasar. Kemudian materi ini akan diulang ketika masuk ke jenjang SMP, SMA,
bahkan di perguruan tinggi. Hal ini menunjukan betapa pentingnya pemahaman tentang
kalimat efektif.
6
B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Ciri yang pertama dari kalimat yang efektif adalah memiliki kelengkapan atau
kesepadanan struktur. Mengenai ciri-ciri satu ini maka mencakup beberapa poin penting,
seperti:
Struktur kalimat lengkap dengan minimal terdapat dua unsur utama yaitu subjek
dan predikat.
Subjek selalu diletakan di depan kalimat, dan menghindari penggunaan preposisi
(kata depan) di depan subjek tersebut. Misalnya:
Bagi semua peserta acara diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif).
Semua peserta acara diharapkan hadir tepat waktu. (efektif).
Sebaiknya tidak menggunakan konjungsi (kata hubung) setelah menuliskan subjek.
Misalnya:
Andi yang pergi meninggalkan Rani (tidak efektif).
Andi pergi meninggalkan Rani (efektif).
Tidak ada subjek ganda, sehingga subjek ditulis satu kali dalam satu kalimat.
Misalnya:
Ika makan dengan lahap sehingga ika merasa kenyang. (tidak efektif).
Ika makan dengan lahap sampai kenyang. (efektif).
Ciri berikutnya dari kalimat yang sudah dianggap memenuhi syarat kalimat
efektif adalah penggunaan kata yang cenderung efisien alias hemat. Sehingga dalam satu
kalimat hanya menggunakan kata yang sekiranya perlu dan memang wajib ada, supaya
maksud kalimat tersebut tersampaikan dengan baik.
Sehingga dalam sebuah kalimat efektif biasanya berbentuk kalimat pendek, terdiri
dari beberapa kata dan kemudian sudah diakhiri dengan tanda baca yang sesuai. Kesalahan
sering dijumpai, karena menggunakan kata yang sebenarnya tidak diperlukan. Sehingga
kalimat terkesan bertele-tele.
7
3. Memiliki Kesejajaran Bentuk
Ciri berikutnya berkaitan dengan bentuk kata dalam kalimat yang intinya adalah
sejajar. Maksudnya adalah ketika memakai kata dengan imbuhan me- maka pada kalimat
tersebut juga memakai keterangan dengan imbuhan me- lagi. Contohnya adalah:
Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci, dan kemudian
merebusnya sampai matang. (tidak efektif).
Nangka muda supaya matang sempurna harus dipotong tipis, dicuci, dan direbus
sampai matang. (efektif)
Kalimat cenderung menjadi efektif ketika susunannya dibuat tegas dan jelas.
Sehingga pendengar maupun pembaca bisa langsung memahami maksud dari pembicara
atau penulis. Mengenai ciri satu ini, maka akan dijumpai beberapa kalimat efektif yang
subjek diletakan di tengah atau akhir kalimat. Sedangkan untuk keterangan diletakan di
bagian depan, sehingga mempertegas kalimat tersebut. Berikut contohnya:
Ciri terakhir dari kalimat yang memenuhi syarat kalimat efektif adalah bersifat logis.
Artinya kalimat efektif memiliki makna yang jelas atau tidak ambigu sehingga
membuatnya mudah dipahami. Jadi, ketika menjumpai kalimat yang ambigu karena
pemilihan kata yang terasa janggal. Maka dipastikan kalimat tersebut tidak efektif.
8
C. Syarat Kalimat Efektif
Selain memiliki sejumlah ciri-ciri, kalimat juga baru bisa disebut efektif ketika
memenuhi sejumlah syarat. Dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif pada dasarnya
memiliki empat syarat utama. Yaitu:
Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan EYD,
yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia. Sehingga penting
untuk selalu menggunakan kata-kata baku, yakni penulisannya sudah sesuai dengan EYD.
Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat. Sehingga
makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah akan diakhiri dengan
tanda seru, kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda tanya, dan kalimat penjelas atau
standar akan diakhiri tanda titik.
Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan setiap
kali menyusun karya tulis. Supaya kalimat di dalam karya tersebut memang merupakan
kalimat efektif, sejak lembar pertama sampai lembar terakhir.
2. Susunannya Sistematis
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis yang
mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga suatu kalimat belum bisa
disebut efektif meskipun sudah memakai kata-kata baku jika susunannya amburadul.
Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah dipahami
agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis perlu mengecek kembali
hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat yang belakangan baru diketahui tidak
efektif.
Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan disusul
dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting untuk disesuaikan dengan
standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah, maka penempatan subjek dan
keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan
9
3. Tidak Boros Kata
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa ambigu atau
bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak efektif justru akan
memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun kalimat pendek yang efektif agar
pembaca paham.
Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata akan membantu penulis lebih
produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk menyusun kalimat panjang dengan kalimat
pendek tentu berbeda jauh. Lebih hemat waktu menulis kalimat pendek namun efektif, dan
hasilnya pun lebih memuaskan karena mudah dipahami.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan tidak
ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan suatu hal dengan
baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca melakukan multitafsir, sehingga
pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan baik.
Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya perlu
dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata juga harus sistematis
dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis memakai kata yang baku
dan sesuai EYD.
Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai kalimat
yang efektif. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak dibaca, dan mudah
dipahami oleh siapa saja.
10
D. Unsur Kalimat Efektif
Unsur kalimat efektif mengacu pada rumus dasar SPOK, yang kemudian
memunculkan sejumlah unsur utama. Berikut detailnya:
1. Subjek
Unsur pertama di dalam kalimat efektif adalah subjek, yakni bagian dari kalimat
yang menunjukan pelaku yang bisa berupa orang, tempat, dan juga benda. Sehingga subjek
dalam suatu kalimat tidak melulu berupa orang atau penyebutan nama orang. Bisa juga
penyebutan nama benda termasuk juga merek suatu produk.
Subjek kemudian masuk ke dalam jenis unsur wajib dan utama. Sehingga nyaris
tidak ada kalimat yang tidak mengandung unsur satu ini. Meskipun pada kalimat tanya,
yang menghapus subjek biasanya digantikan dengan penyebutan milik. Misalnya subyek
nama diganti dengan kata milikmu, miliknya, dan sejenisnya.
2. Predikat
Unsur kedua dalam kalimat efektif yang juga masuk ke dalam salah satu syarat
kalimat efektif adalah predikat. Predikat merupakan bagian kalimat yang menunjukan apa
yang dilakukan oleh subjek. Umumnya predikat berbentuk kata kerja, yang memberi
kejelasan maksud atau makna dari kalimat.
Sebab menjelaskan kenapa subjek disebutkan dalam kalimat, baik itu berupa apa
yang dilakukan maupun apa yang dialami oleh subjek tersebut. Tanpa predikat maka
kalimat menjadi tidak lengkap. Sehingga sifatnya sama wajibnya dengan subjek, inilah
yang membuat kalimat paling pendek minimal terdiri dari subjek dan predikat.
3. Objek
Berikutnya adalah objek yang merupakan bagian dalam suatu kalimat yang
menunjukan hal atau benda yang menjadi sasaran dan biasanya berbentuk nomina (kata
benda). Suatu kalimat sebenarnya membutuhkan objek, hanya saja sifatnya tidak selalu
wajib.
11
Sebab seperti yang disampaikan di poin sebelumnya, kalimat sederhana namun
efektif bisa hanya terdiri dari subjek dan predikat. Namun keberadaan objek akan
menyempurnakan kalimat tersebut. Objek kemudian bisa memperjelas maksud atau makna
dari suatu kalimat.
4. Keterangan
Unsur terakhir dalam kalimat efektif adalah keterangan, yaitu bagian dari kalimat
yang menunjukan tujuan, cara, waktu, tempat, dan juga sebab akibat. Keterangan dalam
kalimat membantu penulis menjelaskan dengan lebih detail. Secara umum keterangan
berbentuk konjungsi (kata hubung).
Tidak semua kalimat memiliki keterangan, karena sifatnya nyaris sama dengan
objek yakni tidak wajib. Kalimat tanpa keterangan pun sudah bisa memenuhi syarat
kalimat efektif selama memiliki subjek dan predikat. Hanya saja ketika penulis ingin
menyampaikan sesuatu sejelas dan selengkap mungkin, maka keterangan wajib
ditambahkan.
Susunan kalimat juga diatur dengan ketat, dalam bahasa Indonesia kemudian
mengenal rumus SPOK yang sudah disinggung beberapa kali di atas. Rumus ini
membangun struktur kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar sekaligus efektif.
Susunannya kemudian melibatkan semua unsur yang sudah dijelaskan di atas. Namun,
tidak semua unsur kalimat sifatnya wajib sehingga tidak perlu heran ada kalimat pendek
yang hanya berisi subjek dan predikat, Misalnya:
Aku mencintaimu.
Ibu kelelahan.
Anita memasak.
Kalimat-kalimat pendek di atas tersusun atas subjek dan predikat, dan sudah mudah
dipahami. Artinya kalimat tersebut sudah memenuhi berbagai syarat kalimat efektif yang
dijelaskan di atas. Namun, perlu diakui kalimat pendek terkesan kaku dan kurang sesuai
untuk ditempatkan di beberapa jenis tulisan. Sehingga susunannya perlu dilengkapi dengan
objek dan juga keterangan. Berikut beberapa contoh kalimat yang sudah memenuhi empat
unsur SPOK tersebut:
Ibu (subjek) belanja (predikat) sayur dan daging ayam (objek) di pasar (keterangan).
Anita (subjek) mengayuh (predikat) sepeda (objek) dengan sangat kencang (keterangan).
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Namun, pengertian kalimat efektif yang dijelaskan di atas berarti hal terpenting dalam
tulisan adalah dapat diterima atau dimengertinya sebuah kalimat oleh pembaca tanpa
menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Padahal, terdapat perbedaan penggunaan bahasa tulisan dan bahasa lisan. Bahasa
tulisan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar dapat mudah diterima dan
dimengerti oleh pembaca.
Didalam materi makalah ini menyangkut tentang kalimat efektif karena kalimat
efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan penulis atau
pembicaraan dengan jelas kepada pembaca atau pendengar. Dan kalimat efektif juga terbagi
atas unsur-unsur penting yang ada dalam kalimat tersebut adalah merupakan kemampuan
struktur bahasa dalam mendukung gagasan/ide yang dikandung kalimatnya.
B. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
http://nadiachya.blogspot.com/2011-bahasa-indonesia- kalimat.htmlhttp://
tentang-kalimat.html
https://nurkholismzzstimkpringsewu.wordpress.com/tugas/b-b-indo/penyusunan-
kalimat-efektif/
http://www.academia.edu/9556556/Kalimat_Efektif_Pengertian_Ciri-ciri_Contoh.com
http://kbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/dokumen_makalah/dokumen_makalah_1540468
581.com
http://repositori.kemdikbud.go.id/16351/TataBahasaBakuBahasaIndonesiaedisi
keempat-PublishedVersionAvailableunderLicenseCreativeCommonsAttribution
Non-commercia
14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 13
B. SARAN .......................................................................................................................... 13
iii