Kalimat Efektif
Disusun oleh:
Alex Kristian (D1011181045)
Danu Suhendra (D1011171081)
Doni Salim (D1011181011)
Ricardo Marga Cipta ( D1011181065)
Rizky Arya Mulia Tambun ( D1011181107)
Tandiono Widodo (D1011181047)
Fakultas Teknik
Universitas TanjungPura
Pontianak
2019
i
ABSTRAK
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah – kaidah yang
berlaku, seperti unsur – unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat ( subjek dan
predikat ); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata ( diksi )
yang tepat dalam kalimat. Kalimat efektif juga adalah jenis kalimat yang dapat
memberikan efek tertentu dalam komunikasi. Efek yang dimaksudkan disini adalah
kejelasan informasi. Kalimat efektif tidak menggunakan kata – kata mubazir, tetapi juga
tidak kekurangan kata. Terdapat aturan dalam penggunaan kalimat efektif yang harus
dipahami terlebih dahulu, salah satunya adalah taat kepada tata aturan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia ( PUEBI ). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dibuat oleh
Panitia Ejaan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang disahkan
oleh Menteri Pendidikam dan Kebudayaan.
ii
DAFTAR ISI
Cover .......................................................................................................................i
Abstrak ....................................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................iii
Kata Pengantar.........................................................................................................1
I Pendahuluan...........................................................................................................2
II Isi…......................................................................................................................4
III. Penutup............................................................................................................19
III.1Saran .........................................................................................................19
III.2Kesimpulan ..............................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................21
iii
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas makalah dari mata kuliah Bahasa
Indonesia dengan judul “Kalimat Efektif”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami Ibu Dewi Mustika Sari yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi antara manusia dengan
sesamanya. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si
pembicara atau penulis yang disampaikan dengan secara langsung ataupun secara tertulis.
Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Bahasa yang baik adalah ketika lawan bicara dapat mengerti maksud dari apa
yang hendak kita sampaikan. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik
disebut dengan kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi
syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh kalimat-kalimat yang mungkin
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu,
pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut
tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah kami tertarik untuk membahas kalimat efektif
dengan segala permasalahannya.
2
I.2. Rumusan Masalah
I.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk tidak terjadi kesalahan dalam penulisan kalimat sehingga menjadi baik dan
benar.
2. Untuk mengetahui syarat - syarat dari penulisan kalimat efektif.
3. Untuk memahami ciri – ciri dalam penggunaan kalimat efektif.
4. Untuk mengetahui susunan struktur kalimat efektif yang benar.
5. Untuk mengetahui apa saja unsur – unsur dalam kalimat efektif.
3
BAB II
ISI
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
4
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif
yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah
kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar
atau pembaca.
2.1. Kesejajaran
5
Doni menolong Ricardo dengan memapahnya ke pinggir trotoar.
Alex ditolong Rizky dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
2.2. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,
anyelir, dan melati terkandung makna bunga.
2.3. Penekanan
Caranya:
2.3.1 Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian
yang penting di depan kalimat.
Contoh :
6
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan
lain.
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
Contoh :
Contoh :
1. Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara
orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
Contoh :
7
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan
menyeluruh.
2.4 Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam
kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang
tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
2.5 Kesepadanan
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu
tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
8
Contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(Salah)
b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
Contoh:
Contoh:
a) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda
motor Suzuki.
Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah
kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung
intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:
9
a) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda
motor Suzuki.
Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Contoh:
2.6 Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili
predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu
dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
10
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat
tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:
2.7 Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan
pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk
membentuk penekanan dalam kalimat.
2.7.1 Meletakkan Kata yang Ditonjolkan Itu di Depan Kalimat (di Awal
Kalimat).
Contoh:
a. “Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.”
Contoh:
11
“Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.”
Seharusnya:
“Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.”
Contoh:
Contoh:
“Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.”
Contoh:
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda.
12
Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguran tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah
atau dua puluh lima ribu rupiah.
“Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.”
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu
diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi
“Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.”
2.7.7 Kepaduan
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidak simetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
“Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar
bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang
adil dan beradab”
13
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam
Contoh:
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan
verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk :
Seharusnya:
14
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat
yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti.
Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan
apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi
yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan
aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan.
Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima
oleh masyarakat pemakai bahasa itu.
Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang
ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
15
6. Buat Papa surat saya menulis.
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak
jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga
tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang
sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis
antara lain:
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat
berikut ini:
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran nya dihilangkan. Sehingga
menjadi :
16
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat
berikut ini:
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut
ini:
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah dapat kita
lihat pada kalimat berikut:
17
Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu
seperti pada kalimat berikut:
Contoh :
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga
kalimatnya menjadi:
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif, antara lain
Setiap tuturan terdiri atas beberapa satuan gramatikal. Agar tuturan itu memiliki kesatuan
gagasan, satuan-satuan gramatikalnya harus lengkap dan mendukung satu ide pokoknya.
Kita bisa melihat pada contoh berikut:
Program aplikasi MS Word dapat Anda gunakan sebagai pengolah kata. Dengan
program ini Anda dapat melakukan berbagai aktivitas perkantoran seperti mengetik surat
atau dokumen. MS Word adalah produk peranti lunak keluaran Microsoft.
18
sudah pada tempatnya apabila
Seharusnya: sudah selayaknya apabila
Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah,
tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite pribumi.15
Seharusnya: Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan
kelompok elite.
Tulisan dengan susunan gagasan yang kurang logis dapat kita lihat pada contoh berikut:
Karena zat putih telurnya itulah maka telur dan dagingnya ayam itu sangat bermanfaat
untuk tubuh kita. Semua makhluk dalam hidupnya memerlukan zat putih telur, manusia
untuk melanjutkan hidupnya perlu akan zat putih telur.
Semua makhluk hidup memerlukan zat putih telur yang berasal dari telur dan daging
ayam. Manusia adalah makhluk hidup. Jadi, manusia memerlukan zat putih telur yang
berasal dari telur dan daging ayam untuk melanjutkan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa
telur dan daging ayam sangat bermanfaat bagi tubuh.
Pemakaian bahasa tidak baku hendaknya dihindari dalam ragam bahasa keilmuan.
Penulis menghaturkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Gatot A.S atas
bimbingannya dalam menyelesaikan buku ini.
Sehubungan dengan hal itu Takdir Alisyahbana bilang bahwa hal bahasa
Indonesia dapat menjadi bahasa internasional.
Pemakaian kata menghaturkan dan bilang tidak tepat untuk ragam bahsa keilmuan,
sehingga kata-kata tersebut sebaiknya diganti dengan mengucapkan dan mengatakan.
19
Suatu kalimat dipandang dari sudut tata bahasanya mungkin tidak salah, namun kadang-
kadang mengandung tafsiran ganda (ambigu) sehingga tergolong kalimat yang kurang
efektif. Kalimat yang memiliki makna ganda dapat kita lihat pada kalimat-kalimat:
Unsur yang nakal itu menerangkan istri atau kopral ? Jika yang dimaksud nakal adalah
istri, maka kalimat itu seharusnya menjadi:
Kata baru pada kalimat itu menerangkan kata ayam atau cara beternak? Jika kata baru
menerangkan cara beternak, kalimat itu menjadi lebih baik seperti kalimat berikut:
Penyusunan yang kurang cermat dapat mengakibatkan nalar yang terkandung di dalam
kalimat tidak runtut sehingga kalimat menjadi kurang efektif.
Tugas kemanusiaan dalam suatu jabatan ialah pengelolaan sejumlah manusia. Hal ini
memerlukan keprihatinan dan dedikasi yang tangguh.
Dalam kalimat yang berisi perincian, satuan-satuan dalam perincian itu akan lebih efektif
jika diungkapkan dalam bentuk sejajar. Jika dalam suatu kalimat perincian satu
diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat, perincian lainnya juga
diungkapkan dalam bentuk kerja, benda, frasa, maupun kalimat juga (sejajar). Contoh
kalimat yang perinciannya tidak sejajar:
20
Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, mengklasifikasikan data, dan
menganalisis data.
Seharusnya :
Atau:
21
BAB 3
22
KESIMPULAN
23
SARAN
Saran yang dapat kami berikan adalah supaaya untuk memahami betul
menggunakan kalimat efektif dalam kehidupan sehari – hari agar dapat mempermudah
lawan bicara kita, atau orang yang membaca / mendengar apa yang kita ucapkan dan
menghindari terjadinya salah persepsi atau kesalahpahaman yang nantinya dapat
menimbulkan masalah – masalah yang tidak kita inginkan.
Penguasaan kalimat efektif juga sangatlah berguna untuk kita mahasiswa karena
dalam karya tulis – karya tulis ilmiah,makalah,skripsi dan tugas – tugas yang kita
kerjakan diwajibkan ditulis dalam kalimat yang efektif supaya dapat menghemat waktu
pengerjaan dan tidak membingungkan orang yang nantinya akan membaca hasil karya
tulis kita.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
http://wede56.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia-
kalimat_25.html.
5. Aneiqbal (2016, 14 November). Penyebab – Penyebab Kalimat Menjadi Tidak
Efektif. Dikutip 20 Januari 2019 dari Aneiqbal :
https://www.aneiqbal.com/2016/11/penyebab-kalimat-tidak-efektif.html.
6. Atiqul (2016 Oktober). Jenis Kesalahan Dalam Menyusun Kalimat Efektif.
Dikutip 20 Januari 2019 dari Motivasiqul blogspot :
http://motivasiatiqul.blogspot.com/2016/10/jenis-kesalahan-dalammenyusun-
kalimat.html.
26