Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mutiara Nurzhahira

Nim : A1B118027
Kelas : Reguler A 2018
Mata kuliah : Statistika Pendidikan

Tugas I:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan,
a. Statistik ; b. Statistika ; c. Populasi ; d. Sampel
2. Jelaskan pengertian dari dan lengkapi dengan contoh peristiwa,
a. Data statistik ; b. Data bergejala kontinu ; c. Data bergejala diskrit ; d. Data kuantitatif
skala interval ; e. Data kuantitatif skala rasio ; f. Data kualitatif skala ordinal ; g. Data
kualitatif skala nominal.
3. Suatu observasi dilakukan terhadap jumlah bayi yang lahir di rumah sakit bersalin selama
tahun 2020. Dari observasi tersebut, berdasarkan
a. gejalanya, jenis data apakah yang diperoleh dari observasi tersebut.
b. sifatnya, jenis data apakah yang diperoleh dari observasi tersebut.
c. Cara mendapatkannya, jenis data apakah yang diperoleh dari observasi tersebut.
4. Jelaskan perbedaan antara statistika deskriptif dan statistika induktif.
5. Bulatkan bilangan-bilangan berikut hingga ketelitian yang diminta.
a. 0,0045 ke perseribuan terdekat ; b. 0,00008961 ke persejutaan terdekat ;

c. 123, 99960 menjadi dua desimal ; d. 326, 45778 ke satu desimal.

6. Sebutkan peristiwa mana yang menghasilkan data kontinu dan diskrit

a. Pendapatan pegawai dalam rupiah

b. Kecepatan pengendera sepeda motor per jam

c. Jumlah rumah terbakar pada suatu kejadian kebakaran

d. Usia siswa yang duduk di kelas 1 sekolah dasar

e. Jarak antara ibu kota ke kota-kota lain di sekitar ibu kota tersebut.

f. Hasil panen padi (dalam ton) pada suatu musim panen.

g. Jumlah relawan yang dilibatkan untuk uji klinis ketiga vaksin covid 19.
JAWAB

1. a. Statistik adalah semua kuantitas dalam sampel yang nilainya diketahui secara
pasti. Dalam arti sempit, statistik dapat diartikan sebagai data, tetapi, dalam arti luas
dapat diartikan sebagai alat. Secara kebahasaan, statistik berarti catatan atau
bilangan; perangkaan; data yang berupa angka-angka yang di kumpulkan, di
tabulasi, di kelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai
suatu masalah, gejala atau peristiwa.
b. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengumpulkan,
menyusun, mengolah, menganalisis data, untuk mendapatkan kesimpulan tentang
tentang gejala yang diamati berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data
tersebut. Simpulan ini dijadikan dasar untuk memberikan rekomendasi terhadap
gejala (fenomena) yang diamati. Selain itu, statistika juga merupakan cabang ilmu
matematika terapan yang terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis,
menganalisis dan menafsirkan data yang telah diperoleh secara sistematis. Dengan
demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur mengenai bagaimana cara
mengumpulkan data, meringkas data, menyajikan data, menarik kesimpulan dan
interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya.
c. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditark kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang,
tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subjek/objek itu.
d. Sampel adalah Sampel yang baik (biasa disebut sampel yang mewakili atau
refresentatif) adalah sampel yng anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-
ciri yang terdapat pada populasi. Bahkan sangat diharapkan keadaan sampel dapat
merupakan miniatur dan populasi.Apabila sampel tidak refresentatif, maka secara
ilmiah tidak ada hak bagi peneliti untuk menarik kesimpulan, kecuali kesimpulan
yang berlaku untuk sampel itu sendiri. Sampel yang tidak representatif seringkali
menyesatkan hasil-hasil penelitian.
2. a. Data statistik adalah informasi valid yang diyakini dapat menjelaskan tentang
gejala (feno-mena) dari subjek yang diamati (diobservasi).

Contoh: data siswa baru SMA Pangudi Luhur Jakarta

No Tahun Pelajaran Pendaftar Diterima sebagai siswa Diterima sebagai


siswa (%)
1. 2009-2010 257 120 47%
2. 2008-2009 264 129 49%
3. 2007-2008 257 94 26%
4. 2006-2007 426 168 33%
5. 2005-2006 361 166 46%
6. 2004-2005 379 124 33%
7. 2003-2004 312 111 36%

b. Data bergejala kontinu adalah adalah data statistik yang diperoleh dengan cara
mengukur, dan hanya dapat dinyatakan dalam bilangan real (nyata). Misalnya,
berat, jarak, suhu, dan lain-lain. Karkterisik data statistik bergejala kontinu adalah
adanya toleransi kesalahan. Toleransi kesalahan ini berasal dari kesalahan
sipengukur, biasa disebut kesalahan paralaks yaitu kesalahan membaca skala
terkecil dari alat ukur yang digunakan. Kesalahan paralaks yang ditoleransi
adalah, setengah dari skala terkecil dari alat ukur yang digunakan. Misalnya,
jika hasil ukuran panjang meja adalah 100 cm yang diukur dengan alat ukur yang
memiliki skala terkecil adalah milimeter (mm), maka panjang meja tersebut dalam
dalam bentuk toleransi ditulis, , artinya panjang meja tersebut kira-kira 99,95 cm
sampai dengan 100,05 cm, biasanya ditulis 99,95 cm – 100,05 cm. Perhatikan
kata “kira-kira” merujuk kepada toleransi pengukuran. Padanan kata “kira-kira”
ini, antara lain “lebih kurang” , “sekitar”, atau dalam bahasa sehari-hari yang
tidak merujuk kepada pengukuran adalah, “mudah-mudahan”, atau “In sha
Allah” yang berkonotasi adanya unsur “ketidak pastian”

Contoh : Misalnya, data skor tes, bilangan yang digunakan bisa berupa bilangan
bulat, rasional atau desimal; hasil pengukuran tinggi badan seseorang, luas daerah
A sebesar 425,7 km, kecepatan mobil 60/km jam, dan sebagainya.

c. Data bergejala diskrit adalah data statistik yang diperoleh dengan cara
menghitung, mencacah, atau sensus. Data kuantitatif bergejala diskrit hanya dapat
disajikan dalam bentuk bilangan bulat. Data diskrit digunakan untuk
mengklasifikasikan (menggolongkan) objek-objek amatan atau kejadian-kejadian
dalam kelompok, kategori atau klasifikasi tertentu dengan jalan menghitung untuk
menunjukan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari objek.
Contoh : Jumlah siswa laki-laki dan perempuan; Jumlah responden yang
menjawab ya atau tidak; Pengelompokan bunga berdasarkan warnanya;
Pengelompokan benda berdasarkan bentuk dan ukurannya.
d. Data kuantitatif skala interval adalah data statistik dimana terdapat jarak yang
sama di antara dua atau lebih titik-titik dalam data dan tidak mempunyai titik
tetap.
Contoh: Interval nilai pelajaran matematika siswa SMA 4 Surabaya adalah antara
0 sampai 100. Bila siswa A dan B masing-masing mempunyai nilai 45 dan 90,
bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali A. Nilai 0 sampai 100 hanya
merupakan rentang yang dibuat berdasarkan kategori pelajaran matematika dan
mungkin berbeda dengan mata pelajaran lain.
e. Data kuantitatif skala rasio adalah data statistik yang menyatakan kuantitas suatu
objek yang memiliki makna peringkat, dan makna jarak interval tetap serta
memiliki titik tetap atau titik nol (mutlak).
Contoh : Berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3, B adalah 2, dan C adalah 1,
jika dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kali lipat dari berat
badan bayi C, berat badan bayi B dua kali lipat dari C.
f. Data kualitatif skala ordinal adalah data yang menyatakan atribut tentang urutan,
tingkatan, atau peringkat dari suatu objek amatan.
Contoh : Sari membeli shampo pantene dari, 1. Warung, 2. Toko, 3. Mini
market, 4. Super market, 5. Hypermart. Angka-angka 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah
contoh data statistik berskala ordinal.
g. Data kualitatif skala nominal adalah data yang menyatakan atribut tentang suatu
objek amatan.
Contoh : Jenis pekerjaan 1. Pegawai negeri sipil, 2. TNI, 3. Polisi, 4. Pegawai
BUMN, 5. Pegawai swasta, 6. Petani, 7. Dan lain-lain. Angka-angka 1, 2, 3, 4, 5,
6, dan 7 adalah data berskala nominal.

3. A. Gejalanya, jenis data kuantitatif berskala diskrit

B. Sifatnya, data kuantitatif


C. Cara mendapatkannya, data primer

4. Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan


angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta
melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang
lebih menarik, berguna, dan lebih mudah dipahami. Sedangkan statistika induktif
membahas cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan (yang pada dasarnya
berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis). Metode statistika
inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data
suatu variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya adalah
populasi. Dalam statistika induktif diadakan pendugaan parameter, membuat
hipotesis, serta menguji hipotesis tersebut sampai pada pembuatan kesimpulan yang
berlaku umum. Metode ini sering disebut juga statistik induktif, karena kesimpulan
yang ditarik didasarkan pada informasi dari sebagian data saja.
5. a. 0,005
b.0,000090
c.124,00
d.326,5
6. Peristiwa yang menghasilkan data kontinu

b. Kecepatan pengendera sepeda motor per jam

e. Jarak antara ibu kota ke kota-kota lain di sekitar ibu kota tersebut.

Peristiwa yang menghasilkan data diskrit

a. Pendapatan pegawai dalam rupiah

c. Jumlah rumah terbakar pada suatu kejadian kebakaran

d. Usia siswa yang duduk di kelas 1 sekolah dasar

f. Hasil panen padi (dalam ton) pada suatu musim panen.

g. Jumlah relawan yang dilibatkan untuk uji klinis ketiga vaksin covid 19.

Anda mungkin juga menyukai