1. Bilangan Real : Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk desimal, baik berhingga
(contoh 0.5 ; 3.356) maupun tak berhingga (contoh 1.816472… ; )
2. Bilangan Rasional : Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan.Contoh ¼, ½,
¾
3. Bilangan Irrasional: Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan,
contohnya π, √3, dan lain lain
4. Bilangan Pecahan: Bilangan yang merupakan hasil bagi antara bilangan bulat dengan
bilangan asli yang tidak habis dibagi, contoh 0.3, ¾
5. Bilangan Bulat : Bilangan tanpa komponen pecahan ataupun desimal Contoh: 1, 2, 35
6. Bilangan Bulat Negatif : Bilangan bulat yang nilainya kurang dari nol.
7. Bilangan Cacah : Bilangan bulat yang tidak negatif.
8. Bilangan Asli: Bilangan bulat yang lebih dari nol. digunakan untuk menghitung
9. Bilangan Ganjil: Bilangan yang tidak habis dibagi 2. Ciri-cirinya angka satuan bilangan
tersebut adalah 1, 3, 5, 7, atau 9. Contoh: 121, 3, 27
10. Bilangan Genap: Bilangan yang habis dibagi 2. Ciri-cirinya angka satuan bilangan
tersebut adalah 0, 2, 4, 6, atau 8. Contoh: 2, 4, 18, 5674
11. Bilangan Prima: Bilangan yang mempunyai tepat dua faktor yaitu 1 dan dirinya sendiri.
Contoh: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, …
12. Bilangan Komposit: Bilangan yang mempunyai lebih dari dua faktor. Contoh: 4, 6, 9, 12
dan sebagainya
B. Sifat-sifat Operasi dalam Himpunan Bilangan Real
1. Sifat Tertutup
Maksud dari sifat tertutup yaitu setiap dua anggota suatu himpunan jika dioperasikan
maka hasil operasinya juga merupakan anggota himpunan tersebut.
Penjumlahan
Untuk setiap a, b ∈ R, berlaku a+b ∈ R
Perkalian
Untuk setiap a, b ∈ R, berlaku ab ∈ R
2. Komutatif
Sering disebut sifat pertukaran. Suatu operasi dalam suatu himpunan disebut komutatif
jika hasil operasi unsur ke-1 dengan unsur ke-2 sama dengan hasil operasi unsur ke-2 dengan
unsur ke-1
Penjumlahan
Untuk setiap a, b ∈ R, berlaku a+b = b+a
. Perkalian
Untuk setiap a, b ∈ R, berlaku ab=ba
3. Sifat Asosiatif
Biasa disebut sifat pengelompokan. Misalkan ada 3 atau lebih unsur yang dioperasikan,
maka hasil pengoperasian unsur ke-1 dan unsur ke-2 dioperasikan dengan unsur ke-3 sama
dengan hasil operasi dari unsur ke-1 dioperasikan dengan hasil operasi unsur ke-2 dan unsur ke-
3.
Penjumlahan
Untuk setiap a, b, c ∈ R, berlaku (a+b)+c = a+(b+c)
b. Perkalian
Untuk setiap a, b, c ∈ R, berlaku (ab)c = a(bc)
4. Sifat Identitas
Penjumlahan
Untuk setiap a ∈ R, berlaku a+0 = 0+a = a
Dengan 0 sebagai identitas penjumlahan
Perkalian
Untuk setiap a ∈ R, berlaku 1 × a = a × 1 = a
Dengan 1 sebagai identitas operasi perkalian
6. Sifat Distributif
Distributif Kiri
Untuk setiap a, b, c ∈ R, berlaku (a+b)c = ac + bc
Distributif Kanan
Untuk setiap a, b, c ∈ R, berlaku a(b+c) = ab + ac
C.Sumber Materi
https://nwikiwiki.wordpress.com/2016/08/19/bilangan-real/amp/