Anda di halaman 1dari 57

SIFAT-SIFAT OPERASI HIMPUNAN DAN

PENERAPAN HIMPUNAN DALAM KEHIDUPAN

KELOMPOK 3 :

(13) TUNISIA ZAHARAH (06131181823014)

(17) GHINA DAMAIYANTI SANDA (06131181823019)

(24) NANDA AYU JAMILA (06131281823025)

(25) ROHALIA AZ ZAHRA (06131281823026)

(32) NIA AUDINA (06131281823033)

(38) M. ISKANDARULLAH A.G. (06131281823040)

(48) RINA RIANI (06131281823076)

(49) RIZKI MAWADDAH (06131281823077)

Dosen Pengampu:

Dra.Siti Hawa, M.Pd

Vina Amalia Suganda,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk,maupun pedoman bagi pembaca.

Makalah ini membahas tentang Sifat-sifat operasi pada himpunan dan


penerapan himpunan dalam kehidupan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya kami ucapkan terimakasih.

Indralaya, Agustus 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................1

1. Sifat Identitas pada Himpunan.....................................................................................................2

2. Sifat Null/Dominasi pada Himpunan..........................................................................................5

3.Sifat Komplemen..........................................................................................................................7

4.Sifat idempoten...........................................................................................................................11

5. SIFAT PENYERAPAN.............................................................................................................14

6. Sifat Komutatif pada Himpunan................................................................................................26

7. Sifat Assosiatif...........................................................................................................................32

8. Pembuktian Hukum Distributif (aljabar himpunan)..................................................................36

9. Isitilah Operasi Himpunan dalam Sifat de Morgan...................................................................44

PENUTUP.....................................................................................................................................54

A. Kesimpulan.........................................................................................................................54

B. Saran...................................................................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................55

1
Nama : M. Iskandarullah Alkhallil.G
NIM : 06131281823040
No Urut : 38
Kelompok :3

1. Sifat Identitas pada Himpunan

Rumus
A ∪ ∅ = A ( gabungan dua himpunan didapat dengan menggabungkan semua anggota
kedua himpunan tersebut)

A ∩ U = A (irisan dua himpunan didapat dengan mencari anggota yang sama)

Keterangan: A sebagai identitas yang menghubungkan sepasang operasi biner yakni ∩ (irisan)
dan ∪ (gabungan)

A. Pengertian Sifat Identitas


Sifat identitas merupakan sifat operasi suatu bilangan yang hasilnya bilangan itu sendiri.
a) Sifat Identitas pada Penjumlahan
Contoh :
1. 8 + 0 = 8
2. 23 + 0 = 23
Jadi, identitas penjumlahan adalah 0.
b) Sifat Identitas pada Perkalian
Contoh :
1. 7 × 1 = 7
2. 25 × 1 = 25.
Jadi, identitas perkalian adalah 1

B. Sifat Identitas pada Himpunan

2
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas.
Himpunan adalah segala koleksi benda-benda atau objek-objek tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan..
Sebagai contoh, kumpulan buku pelajaran, kumpulan bilangan bulat, kumpulan buah-
buahan berwarna merah, dan sebagainya.
Sifat Identitas pada operasi hitung himpunan hanya berlaku pada operasi himpunan irisan
(∩) dan gabungan (∪) saja.

Contoh :

Diketahui A = himpunan bilangan asli kurang dari 10 dan U= {2, 3, 5, 7}. Tentukan:

a. A ∩ ∅

b. A ∩ U

Penyelesaian:

A = himpunan bilangan asli kurang dari 10 maka U = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

a. A ∩ ∅ = {2, 3, 5, 7} ∩ { } (irisan dua himpunan didapat dengan mencari anggota yang sama)

A ∩ ∅ = {∅}

b. A ∩ U = {2, 3, 5, 7} ∩ {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

A ∩ U = {2, 3, 5, 7}

C. Contoh Sifat Identitas pada Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari

Mega dan Ani mereka berteman. Suatu hari mereka saling bertukar cerita tentang buah-buahan
yang sering mereka beli. Buah-buahan di sebelah kanan sering dibeli oleh Mega sedangkan di
sebelah kiri sering dibeli oleh Ani. Tentukanlah . 

a. A ∩ ∅

b. A ∩ U

c. A ∪ ∅

3
d. A ∪ U

a. A ∩ ∅ = {Apel anggur, } ∩ { }
Jadi A ∩ ∅ ={ }

b. A ∩ U = {Apel Anggur,} ∩ {Pisang leci}


= {Apel Anggur,}
Jadi A ∩ U= {Apel Anggur}

c. A ∪ ∅ = {Apel Anggur,} ∪ { }
= {Apel Anggur,}
Jadi A ∩ ∅= {Apel Anggur}

d. A ∪ U = {Apel Anggur,} ∪ {Pisang leci}


={Pisang leci}
Jadi A ∪ U ={Pisang leci}

D. Contoh Soal HOTS Sifat Identitas pada Himpunan


1. Perhatikan dua himpunan di bawah ini!
A = {1, 2, 3, 4, 5}
U= {1, 3, 5, 7, 9}
Coba Tentukan . 

1. A ∪ ∅

2. A ∪ U

4
Jawab

1. A ∪ ∅ = {1, 2, 3, 4, 5} ∪ { }

A ∪ ∅ = {1, 2, 3, 4, 5}

2. A ∪ U = {1, 2, 3, 4, 5}∪ {1, 3, 5, 7, 9}

A ∪ U = {1, 3, 5, 7, 9}

2. Sifat Null/Dominasi pada Himpunan


Sifat null/dominasi merupakan sifat operasi suatu bilangan yang hasilnya bilangan nol
dan bilangan itu sendiri.. Dirumuskan sebagai berikut:

A∩∅ =∅

A∪ U=U

Keterangan: A sebagai identitas yang menghubungkan sepasang operasi biner yakni ∩ (irisan)
dan ∪ (gabungan)

A. Pembuktian sifat null/dominasi menggunakan aljabar

A∩∅ =∅ A∪ U=U

Contoh: Contoh:
Diketahui dua himpunan A= {1,2,3} dan Misalkan U = {1,2,3.......9}
himpunan ∅ = {}. A = {1,2,3}
Diketahui A= {1,2,3}
∅ = {} Tentukanlah A ∪ U = U
Tentukanlah A ∩ ∅ = ∅ Jawab
Jawab: A ∪ U = {1,2,3} ∪ {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A∩∅ = {1,2,3} ∩ {} = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}

= {}

5
B. Contoh Soal HOTS Sifat null/dominasi pada Himpunan

1. bagas (A)dan riski (U)sedang berada disekolah dan bercerita tentang dunia binatang kemudian
si riski bertanya dengan bagas hewan apa yang disukai begitu juga dengan bagas dia bertanya
hewan apa yang disukai lalu bagas menjawab hewan yang dia sukai adalah burung dan si riski
juga menjawab hewan yang dia sukai adalah kuda, dari cerita ini . Tentukanlah . 

a. A ∩ ∅

b. A ∪ U

Jawab
a. A ∩ ∅ = {Burung} ∩ { }
Jadi A ∩ ∅ ={ }

b. A ∪ U = {Burung} ∪ { kuda}
Jadi A ∪ U= {Kuda }

6
Nama : Rohalia Az Zahra

No. Urut : 25

Kelompok :3

3.Sifat Komplemen
Dalam kamus Matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B sedemikian
sehingga jumlah A + B akan menghasilkan himpunan semesta yang diinginkan. Komplemen dari
himpunan A dilambangkan dengan Aᶜ (A komplemen) atau A′ (A aksen). Komplemen dari
himpunan A didefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota
himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan anggota himpunan A. Berikut penjelasannya :

a. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan diagram Venn.

Daerah yang diarsir (hitam) merupakan komplemen himpunan A (A′).

b. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan mendaftar anggotanya,


Jika S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 } dan A = { 1,2,3,4,5 } Maka A ′ = { 6,7,8,9,10 }.

c. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan kata-kata.


Contoh: Jika S = { bilangan cacah } dan A = { bilangan genap } maka A′ = { bilangan ganjil
}.

d. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan notasi pembentuk himpunan.


Telah kita ketahui bahwa komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu
himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan)
merupakan anggota himpunan A. Dengan notasi pembentuk himpunan, pernyataan itu dapat
kita tulis: A′ = {x | x ∈ S dan x ∉ A}.

7
e. Komplemen himpunan A (A′) dinotasikan sebagai berikut.
A ∩ A′ = ∅
A ∪ A′ = S
n (A) + n (A′) = n (S)

Pembuktian dengan aljabar:


S = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }
A = { 1,3,5,7 }
A′ = { 2,4,6,8 }

A ∩ A′ = ∅

A ∪ A′ =S
{ 1,3,5,7 } ∪ { 2,4,6,8 } = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }
{ 1,2,3,4,5,6,7,8 } = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }

n (A) + n (A′) = n (S)


4 + 4 =8
8 =8
Terbukti

Pembuktian dengan Diagram Venn :

S
A′ A
 1
2  3
A ∩ A′ =∅
4  5
 7
A ∪ A′6 8 =S
{ 1,3,5,7 } ∪ { 2,4,6,8 } = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }

8
{ 1,2,3,4,5,6,7,8 } = { 1,2,3,4,5,6,7,8 }

n (A) + n (A′) = n (S)


4 + 4 =8
8 =8
Terbukti

Contoh Soal
1. Diketahui S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
Jika P = { 0,2,4,6 } dan R = { 1,3,5,7 }
Maka P′ ∪ R′ = …

Penyelesaian :
P′ = { 1,3,5,7,8,9 }
R′ = { 0,2,4,6,8,9 }
P′ ∪ R′ = { 1,3,5,7,8,9 } ∪ { 0,2,4,6,8,9 }
P′ ∪ R′ = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 }

2. Diketahui S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
Jika A = { 0,1,2,3,4 } ; B = { 3,4,5,6 } dan C = { 4,5,7 }
Berapakah hasil dari ( A ∩ B ∩ C )′ ?

Penyelesaian :
A∩B∩C={4}
( A ∩ B ∩ C )′ = { 0,1,2,3,5,6,7,8,9 }

Soal Hots

1. Perhatikan diagram venn berikut.

9
S

A B

Dari diagram venn di atas, pernyataan yang benar adalah ….

a. A ⸦ B
b. B ⸦ A
c. A ∩ B = A
d. A ∪ B = B
e. A′ ∩ B

Penyelesaian :

A B

Daerah yang diarsir dua kali menunjukkan A′ ∩ B.

Jadi, pernyataan yang benar dari diagram venn di atas adalah A′ ∩ B

10
Nama: Rizki Mawaddah

NIM : 06131281823077

No.urut : 49

Kelompok : 3

4.Sifat idempoten
Sifat idempoten adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa anggota
gabungan suatu himpunan yang menyatakan bahwa anggota himpunan itu sendiri dan anggota
irisan suatu himpunan adalah anggota himpunan itu sendiri.

Idempoten berlaku pada operasi irisan dan gabungan:

A ∪ A = A (Gabungan)

A ∩ A = A (Irisan)

Misal

S = { 1,2,3,4,5 }

A = { 1,2 }

S
A

3
1
4
2
5

11
Bila dilihat dari diagram venn diatas apabila A ∪ A = A sesuai dengan hukum idempoten
jika himpunan yang tertentu digabung dengan himpunan yang sama dengan himpunan tersebut
maka hasilnya akan menghasilkan himpunan itu sendiri.

A ∪ A = { 1,2 } ∪ { 1,2 } = { 1,2 }

Begitu juga A ∩ A = A sesuai dengan hukum idempoten jika himpunan yang tertentu
diris dengan himpunan yang sama dengan himpunan tersebut maka hasilnya akan menghasilkan
himpunan itu sendiri.

A ∩ A = { 1,2 } ∩ { 1,2 } = { 1,2 }

Contoh soal

1. Andi mempunyai hobi membaca, menulis dan menyanyi, tentukanlah


A∪A

Penyelesaian

Diketahui : Andi ={ membaca , menulis , menyanyi }

Ditanya :A∪A ?

Jawab

A∪A

.{ membaca , menulis , menyanyi } ∪ { membaca , menulis , menyanyi } =


{ membaca , menulis , menyanyi }

Jadi, hasil dari penggabungan tersebut adalah { membaca , menulis , menyanyi }

2. Pada saat di pasar tika membeli buku dan pena.


Tentukanlah irisan untuk sifat idempotennya!

12
Penyelesaian

Diketahui : Tika ={ buk , pena }

Ditanya :A∩A ?

Jawab

A∩A

.{ buku , pena } ∩ { buku , pena } = { buku , pena }

Jadi, hasil dari penggabungan tersebut adalah { buku , pena }

13
Nama : Nia Audina

NIM : 06131281823033

No. urut : 32

Kelompok :3

5. SIFAT PENYERAPAN
Dalam aljabar, sifat penyerapan atau hukum absorpsi merupakan identitas yang
menghubungkan sepasang operasi biner. Dinotasikan sebagai berikut:

A ∩ (A ∪ B) = A

A ∪ (A ∩ B) = A

Keterangan: A sebagai identitas yang menghubungkan sepasang operasi biner yakni ∩


(irisan) dan ∪ (gabungan)

 Pembuktian sifat penyerapan menggunakan aljabar

A ∩(A ∪ B) A ∪ (A ∩ B)

Misalkan, A ∩ B = {∅ }, maka A ∪ (A ∩ B) = (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)
A ∩(A ∪ B) = (A ∩ A) ∪ (A ∩ B) =A∩S
= A ∪ {∅ } =A
=A Contoh:
Contoh: Diketahui dua himpunan A= {1,2,3} dan
Diketahui dua himpunan A= {1,2,3} dan himpunan B = {4,5,6}. Tentukanlah A ∪ (A
himpunan B = {4,5,6}. Tentukanlah A ∩ (A ∩ B)
∪ B) Peyelesaian
Peyelesaian Diketahui A= {1,2,3}
Diketahui A= {1,2,3} B = {4,5,6}
B = {4,5,6} Ditanya A ∪ (A ∩ B)

14
Ditanya A ∩(A ∪ B) ? Jawab:
Jawab: A ∪ (A ∩ B) = ({1,2,3} ∪ {1,2,3}) ∩
A ∩(A ∪ B) = ({1,2,3} ∩ {1,2,3} ) ∪ ({1,2,3}∪ {4,5,6})
({1,2,3} ∩{4,5,6}) = {1,2,3} ∩ {1,2,3,4,5,6}
= {1,2,3} ∪ {∅ } = {1,2,3}
= {1,2,3}

 Pembuktian dengan menggunakan diagram ven

A ∩ (A ∪ B) = A
A ∪ (A ∩ B) = A

Untuk, A ∩(A ∪ B) = (A ∩ A) ∪ (A ∩ B)
Diagram ven untuk (A ∩ A) adalah

S (A ∩ A)

Diagram ven untuk (A ∩ B) adalah:

S (A ∩ B)

A B

15
Diagram ven untuk (A ∩ A) ∪ (A ∩ B) adalah:

S (A ∩ A) ∪ (A ∩ B)= A

Jadi, A ∩ (A ∪ B) = A

Untuk, A ∪ (A ∩ B) = (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)

Diagram ven untuk (A ∪ A)adalah:

S (A ∪ A)

26

Diagram ven untuk (A ∪ B) adalah:


A
16
S (A ∪ B

Diagram ven untuk (A ∩ B) adalah:

S (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)= A

A
B

Jadi, A ∪ (A ∩ B) = A

Contoh soal:

Diketahui dua himpunan A= {1,2,3} dan himpunan B = {1,2,3,4,5,}. Tentukanlah A ∩ (A


∪ B) dan A ∪ (A ∩ B)…

Peyelesaian:

Diketahui A= {1,2,3}

B = {1,2,3,4,5}

Ditanya: A ∩(A ∪ B) ?

A ∪ (A ∩ B)?

17
Jawab:

Diagram ven untuk (A ∩ A)= {1,2,3} ∩ {1,2,3} = {1,2,3} adalah

S (A ∩ A)

1 23

Diagram ven untuk (A ∩ B) ={1,2,3} ∩ {1,2,3,4,5,} = {1,2,3} adalah:

S (A ∩ B)

1
45
2
3

A B

Diagram ven untuk (A ∩ A) ∪ (A ∩ B)= ({1,2,3}) ∪ ({1,2,3}) = {1,2,3}) adalah:

S (A ∩ A) ∪ (A ∩ B)

1
2 45
3

18
Jadi, A ∩ (A ∪ B) = {1,2,3}

Untuk, A ∪ (A ∩ B) = (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)

Diagram ven untuk (A ∪ A) = {1,2,3} ∪ {1,2,3}={1,2,3} adalah:

S (A ∪ A)

1 23

Diagram ven untuk (A ∪ B) = {1,2,3} ∪ {1,2,3,4,5,} = {1,2,3,4,5,} adalah:

S (A ∪ B

1 23
45

Diagram ven untuk (A ∩ B) = {1,2,3} ∩ {1,2,3,4,5,}= {1,2,3} adalah:

S (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)= A

1
2
45
3
19
Jadi, A ∪ (A ∩ B) = {1,2,3}

 Soal hots
1. Dalam satu bulan dilakukan dua kali survey oleh salah satu tempat wisata di Jogja
mengenai Pantai Wediombo. Survey dilakukan kepada 36 pengunjung tetap. Dari dua
kali survey ini memiliki hasil yang sama, yakni 26 orang menyukai pasir putihnya yang
bersih dan 25 orang mengakui menikmati keindahan lautnya. Jika orang yang menyukai
pasir putih termasuk ke dalam himpunan A dan orang yang menikmati keindahan laut
termasuk ke dalam himpunan B, maka tentukanlah:
a) Berapa banyak orang menyukai pasir putih sekaligus keindahan laut?
b) Berapa banyak orang yang tidak menyukai pasir putihnya saja dan keindahan lautnya
saja?
c) n(A ∩ (A ∪ B))
d) n(A ∪ (A ∩ B))

Penyelesaian:

Diketahui: n(A) = 26

n(B) = 25

Ditanya:

a) n(A ∩ B)?
b) n(A)C dan n(B)C?
c) n(A ∩ (A ∪ B))?
d) n(A ∪ (A ∩ B))?

20
Jawab:

a) n(A ∩ B)
Diagram ven untuk persoalan ini adalah:

S
A B

X −26
X X −25

Oleh karena pengunjung yang disurvei ada 36 maka:

( x−26) + x +(x−25) = 36

51−x = 36

x=15

Jadi, banyaknya pengunjung yang menyukai pasir putih dan keindahan alam adalah

15 orang

b) n(A)C = n(B) - n(A ∩ B)


= 25 – 15
= 10
Jadi orang yang tidak menyukai pasir putihnya saja ada 10 orang
n(B)C = n(A) - n(A ∩ B)

= 26 – 15

= 11

Jadi orang yang tidak keindahan alamnya saja adalah 11 orang

21
c) A ∩ (A ∪ B) = (A ∩ A) ∪ (A ∩ B)
Diagram ven untuk n (A ∩ A) adalah:

S n(A ∩ A)= 26

26

Diagram ven untuk n(A ∩ B) adalah:

S n(A ∩ B)= 15

11 15
10

Diagram ven untuk ((n(A ∩ A)) ∪ (n (A ∩ B))adalah:

S (n(A ∩ A)) ∪ (n (A ∩ B))= 26

11
15 10

22
Jadi, n(A ∩ (A ∪ B)) = 26

d) A ∪ (A ∩ B) = (A ∪ A) ∩ (A ∪ B)
Diagram ven untuk n(A ∪ A)adalah:

S n(A ∪ A)= 26

26

Diagram ven untuk n(A ∪ B) adalah:

S n(A ∪ B)=51

26

25

Diagram ven untuk (n(A ∪ A)) ∩ (n(A ∪ B)) adalah:

S (n(A ∪ A)) ∩ (n(A ∪ B))= 26

26
25

23
Jadi, n(A ∪ (A ∩ B)) = 26

2. Hitunglah banyak bilangan genap diantara 1 sampai 2000 yang habis dibagi 2 dan 7 tetapi
tidak habis dibagi 9.
Penyelesaian:
Diketahui: Bilangan genap antara 1-2000
Ditanya: Banyaknya bilangan yang habis dibagi 2 dan 7 tetapi tidak habis dibagi 9?
Jawab:
Banyak bilangan tersebut adalah banyak bilangan yang habis dibagi 2 dan 7 dikurangi
banyak bilangan yang habis dibagi 2,7, dan 9.
2000
Banyak bilangan habis dibagi 2 dan 7 = [ ]
14
=142

2000
[ ]
Banyak bilangan habis dibagi 2,7, dan 9 ada =
126
=15

Jadi, banyak bilangan tersebut adalah 142-15=127.

3. Hitung berapa bilangan bulat positif yang lebih kecil atau sama dengan 200 yang habis
dibagi 4 atau 7 atau 9?
Penyelesaian:
Diketahui: bilangan bulat positif ≤ 200
Ditanya: Berapa banyak bilangan bulat positif ≤ 200 yang habis dibagi 4 atau 7 atau 9?
Jawab:
A = himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 200 yang habis dibagi 4,
B = himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 200 yang habis dibagi 7,
C = himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 200 yang habis dibagi 9
Banyaknya bilangan bulat dari 1 sampai 200 yang habis dibagi 4 atau 7 atau 9 yaitu :

│ A ∪ B ∪C │=│ A │+│ B │+│C │−│ A ∩ B│−│ A ∩C │−│ B∩C │+│ A ∩B ∩C │

24
200 200 200 200 200 200 200
¿ [ ][ ][ ] [ ][ ] [ ][ ]
4
+
7
+
9
−¿
28

36
−¿
63
+
252

¿ 50+28+22−7−5−3+0

¿ 85

Jadi, banyak bilangan bulat positif ≤ 200 yang habis dibagi 4 atau 7 atau 9 adalah 85

25
Nama : Ghina Damaiyanti Sanda

NIM : 06131181823019

Nomor Urut : 17

Kelompok :3

6. Sifat Komutatif pada Himpunan


a. Pengertian Sifat Komutatif
Sifat komutatif adalah sifat operasi hitung terhadap dua bilangan yang memenuhi
pertukaran letak antar bilangan sehingga menghasilkan hasil yang sama. Sifat komutatif
hanya berlaku pada operasi hitung penjumlahan dan perkalian saja. Sifat komutatif tidak
berlaku pada operasi hitung pengurangan dan pembagian karena hasil pertukaran bilangan
terhadap operasi hitung tersebut tidak menghasilkan nilai yang sama.
b. Sifat Komutatif pada Penjumlahan
Sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut,
a+b=b+a=c
Contoh :
1. 23 + 26 = 26 + 23 = 49
Karena, 23 + 26 = 49 dan 26 + 23 = 49.
2. 234 + 111 = 111 + 234 = 345
Karena, 234 + 111 = 345 dan 111 + 234 = 345.
c. Sifat Komutatif pada Perkalian
Sifat komutatif pada operasi hitung perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut,
axb=bxa=c
Contoh :
1. 40 x 35 = 35 x 40 = 1.400
Karena, 40 x 35 = 1.400 dan 35 x 40 = 1.400.
2. 234 x 111 = 111 x 234 = 25.974
Karena, 234 x 111 = 25.974 dan 111 x 234 = 25.974.

26
d. Sifat Komutatif pada Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas.
Himpunan adalah segala koleksi benda-benda atau objek-objek tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Benda atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota
himpunan.
Sebagai contoh, kumpulan buku pelajaran, kumpulan bilangan bulat, kumpulan buah-
buahan berwarna merah, dan sebagainya. Biasanya himpunan dilambangkan dengan huruf
capital seperti, A, B, dan C, dan sebagainya, yang dituliskan dalam tanda kurung kurawang
seperti, A = {Himpunan Sayur-Sayuran} dan B = {Biru, Hijau, Kuning, dan Merah}.
Sifat komutatif pada operasi hitung himpunan hanya berlaku pada operasi himpunan
irisan (∩) dan gabungan (∪) saja. Sifat komutatif pada himpunan dapat dirumuskan sebagai
berikut,
A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A
Contoh :
Diketahui : A = {3, 4, 5, 6} dan B = {2, 3, 4}
Ditanya : Tunjukkan bahwa A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A!
Penyelesaian :
A∩B=B∩A
 Perhatikan anggota-anggota pada himpunan A dan B.
 Anggota A ∩ B merupakan persekutuan dari anggota pada himpunan A dan B dan
sebaliknya.
 Anggota himpunan A yang terdapat di himpunan B adalah 3 dan 4, maka A ∩ B = {3, 4}.
 Anggota himpunan B yang terdapat di himpunan A adalah 3 dan 4, maka B ∩ A = {3, 4}.
 Jadi, dapat disimpulkan bahwa A ∩ B = B ∩ A.

A∪B=B∪A

 Untuk menentukan A ∪ B, dapat menuliskan kembali semua anggota A dan B, tetapi


angka yang sama ditulis satu kali saja, sehingga A ∪ B = {2, 3, 4, 5, 6}.

27
 Untuk menentukan B ∪ A, dapat menuliskan kembali semua anggota B dan A, tetapi
angka yang sama ditulis satu kali saja, sehingga B ∪ A = {2, 3, 4, 5, 6}.
 Jadi, dapat disimpulkan bahwa A ∪ B = B ∪ A.

e. Contoh Sifat Komutatif pada Himpunan dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Chandra dan Siddiqi adalah sahabat baik. Suatu hari mereka saling bertukar cerita tentang
buah-buahan yang sering mereka beli. Buah-buahan di sebelah kanan sering dibeli oleh
Chandra sedangkan di sebelah kiri sering dibeli oleh Siddiqi. Tentukanlah A ∩ B = B ∩
A dan A ∪ B = B ∪ A!

A∩B=B∩A
A ∩ B = {Apel, Anggur}
B ∩ A = {Apel, Anggur}
A∪B=B∪A
A ∪ B = {Apel, Anggur, Pisang}
B ∪ A = {Apel, Anggur, Pisang}
2. Sona mempunyai pewarna berjenis kayu sebanyak 5 buah. Gauri mempunyai pewarna
berjenis spidol sebanyak 6 buah. Tentukanlah A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A!

A∩B=B∩A

28
A ∩ B = {Biru, Kuning, Hijau, Merah}
B ∩ A = {Biru, Kuning, Hijau, Merah}
A∪B=B∪A
A ∪ B = {Biru, Kuning, Hijau, Merah, Pink, Hitam, Orange}
B ∪ A = {Biru, Kuning, Hijau, Merah, Pink, Hitam, Orange}
3. Rizki dan Ridho adalah saudara kembar. Mereka sama-sama menyukai hewan. Gambar di
sebelah kanan disukai oleh Ridho dan gambar di sebelah kiri disukai oleh Rizki.
Tentukanlah A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A!

A∩B=B∩A
A ∩ B = {Sapi, Domba}
B ∩ A = {Sapi, Domba}
A∪B=B∪A
A ∪ B = {Sapi, Domba, Monyet, Bebek, Kucing, Babi, Ayam}
B ∪ A = {Sapi, Domba, Monyet, Bebek, Kucing, Babi, Ayam}

f. Contoh Soal HOTS Sifat Komutatif pada Himpunan


2. Perhatikan dua himpunan di bawah ini!
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {1, 2, 3, 4, 5}
Jika kedua himpunan tersebut menjadi C = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 9}, maka pernyataan yang
benar adalah …. Karena, himpunan C adalah gabungan dari himpunan A dan himpunan
B, serta termasuk ke dalam sifat komutatif.
a. A ∪ B = B ∩ A
b. A ∩ B = B ∩ A

29
c. A ∪ B = B ∪ A
d. (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
3. Perhatikan diagram venn di bawah ini!

8 11 4

23
18 20
28

10 25 17

Pernyataan berikut yang benar adalah …. Karena, ∩ merupakan irisan atau anggota
himpunan A dan B yang sama, serta sifat komutatif menghasilkan nilai yang sama
sehingga A ∩ B = B ∩ A.
a. A ∩ B = B ∩ A {28, 23, 11, 25}
b. A ∪ B = B ∪ A {4, 11, 8, 23, 28, 10, 25, 17}
c. A ∪ B = B ∩ A {11, 23, 28, 25}
d. A ∩ B = B ∩ A {4, 11, 23, 28, 25, 8}
4. Perhatikan diagram venn di bawah ini!

80 90

60
40 70

Yang merupakan A ∪ B = B ∪ A adalah …. A ∪ B = B ∪ A merupakan sifat komutatif


dan ∪ merupakan gabungan antara himpunan A dan himpunan B.
a. A ∪ B = B ∪ A {70, 90}
b. A ∪ B = B ∪ A {40, 60, 70, 80, 90}

30
c. A ∪ B = B ∪ A {60, 70, 80, 90}
d. A ∪ B = B ∪ A {40, 60, 80}

31
Nama : Rina Riani
NIM : 06131281823076
No Urut : 48
Kelompok :3

7. Sifat Assosiatif
A. Sifat Assosiatif pada Himpunan
sifat Assosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan dan
gabungan, yaitu
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) dan (A∪B)∪ C = A∪(B∪C)
B. Pembuktian Sifat Assosiatif pada Himpunan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas sifat Assosiatif yaitu (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B
∩ C) dan (A∪B)∪ C = A∪(B∪C)
Pembuktiannya :
1) Diketahui (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 = 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)jika dan hanya jika (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵
∩ 𝐶)dan 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶
 Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶, berarti 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa ( ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶, pernyataan
tersebut akan sama bila dinyatakan 𝑥 ∈ 𝐴 dan ( 𝑥 ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∈ 𝐶).
Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶) , akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩
𝐶). Jadi, kesimpulannya (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)
 Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶), berarti 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ (𝐵 ∩ 𝐶) . Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa 𝑥 ∈ 𝐴 dan ( ∈ 𝐵 dan 𝑥 ∈ 𝐶), pernyataan
tersebut akan sama bila dinyatakan ( 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑥 ∈ 𝐵) dan 𝑥 ∈ 𝐶.
Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) dan 𝑥 ∈ , akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩
𝐶 . Jadi, kesimpulannya 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan (𝐴 ∩ 𝐵) ∩ 𝐶 = 𝐴 ∩ (𝐵 ∩ 𝐶)

2) Diketahui (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 = 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) jika dan hanya jika (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵


∪ 𝐶)dan 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶

32
 Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶, berarti 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa ( ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶,
pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan 𝑥 ∈ 𝐴 atau ( 𝑥 ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈
𝐶). Sehingga 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶) dan akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈ 𝐴
∪ (𝐵 ∪ 𝐶). Jadi, kesimpulannya (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶 ⊆ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶)
 Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶), berarti 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ (𝐵 ∪ 𝐶) . Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa 𝑥 ∈ 𝐴 atau ( ∈ 𝐵 atau 𝑥 ∈ 𝐶),
pernyataan tersebut akan sama bila dinyatakan ( 𝑥 ∈ 𝐴 atau 𝑥 ∈ 𝐵) atau 𝑥
∈ 𝐶. Sehingga 𝑥 ∈ (𝐴 ∪ 𝐵) atau 𝑥 ∈ 𝐶 dan akhirnya dapat dituliskan 𝑥 ∈
(𝐴 ∪ 𝐵) ∪ . Jadi, kesimpulannya 𝐴 ∪ (𝐵 ∪ 𝐶) ⊆ (𝐴 ∪ 𝐵) ∪ 𝐶
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan (𝑨 ∪ 𝑩) ∪ 𝑪 = 𝑨 ∪ (𝑩 ∪ 𝑪)

C. Contoh Soal
1. Diketahui A = { 1,2,3,5 } ,B = {2,4,5,7,8}, C = {2,3,4,6}
Nyatakan operasi berikut dengan mendaftar anggotanya
a. A ∩ B
b. B ∩ C
c. (A ∩ B) ∩ C
d. A ∩ (B ∩ C)
Penyelesaian:
a. A ∩ B = {2,5}
b. B ∩ C = {2,4}
c. (A ∩ B) ∩ C = {2}
d. A ∩ (B ∩ C) = {2}

2. Diketahui A = { 1,2,3,5 } ,B = {2,4,5,7,8}, C = {2,3,4,6}


Nyatakan operasi berikut dengan mendaftar anggotanya
a. A ∪ B
b. B ∪ C
c. (A ∪ B) ∪ C
d. A ∪ (B ∪ C)

33
Penyelesaian:
a. A ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7,8}
b. B ∪ C = {2,3,4,5,5,7,8}
c. (A ∪ B) ∪ C = {1,2,3,4,5,6,7,8}
d. A ∪ (B ∪ C) = {1,2,3,4,5,6,7,8}
D. Contoh soal hots
1. S P Q

a f
d g
b
h
e
c i

j k
m
l

Buktikan dari diagram ven diatas apakah benar bahwa (P ∩ Q) ∩ R = P ∩ (Q ∩


R) dan (P∪Q)∪ R = P∪(Q∪R)
Penyelesaian :
Dari diagram ven diatas diperoleh :
P = {a,b,c,d,e}
Q = {d,e,f,g,h,i}
R = {c,e.i.j.k.l,m}
P ∪ Q = {a,b,c,d,e,f,g,h,i}
Q ∪ R = {c,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m}
(P ∪Q) ∪ R = {a,b,c,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m}
P ∪ (Q ∪ R) = {a,b,c,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m}
(P ∩ Q) ∩ R = {e}
P ∩ (Q ∩ R) = {e}
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuktikan bahwa

34
(P ∩ Q) ∩ R = P ∩ (Q ∩ R)
(P∪Q)∪ R = P∪(Q∪R)
2.

Buktikan dari diagram ven diatas apakah benar bahwa (P ∩ Q) ∩ R = P ∩ (Q ∩


R) dan (P∪Q)∪ R = P∪(Q∪R)

Penyelesaian :
Dari diagram ven diatas diperoleh :
P = {1,2,3,4}
Q = {4,5,6,7,8,9,10}
R = {7,8,9,10,11,12}
P ∪ Q = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Q ∪ R = {4,5,6,7,8,9,10,11,12}
(P ∪Q) ∪ R = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12}
P ∪ (Q ∪ R) = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12}
(P ∩ Q) ∩ R = {∅}
P ∩ (Q ∩ R) = {∅}
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuktikan bahwa
(P ∩ Q) ∩ R = P ∩ (Q ∩ R)
(P∪Q)∪ R = P∪(Q∪R)

35
Nama : Nanda Ayu Jamila
NIM : 06131281823025
No Urut : 24
Kelompok :3

8. Pembuktian Hukum Distributif (aljabar himpunan)


A. A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

Diketahui A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) jika dan hanya jika A ∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B)


∪ (A ∩ C) dan (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) ⊆ A ∩ (B ∪ C)

 Ambil x ϵ A ∩ (B ∪ C), berarti x ϵ A dan x ϵ (B ∪ C), berarti pula x ϵ A dan ( x


ϵ B atau x ϵ C ). Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan (x ϵ A dan x ϵ
B) atau (x ϵ A dan x ϵ C), Berakibat x ϵ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) . Oleh karenanya A
∩ (B ∪ C) ⊆ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

 Ambil x ϵ (A ∩ B) ∪ (A ∩ C), berarti (x ϵ A dan x ϵ B) atau (x ϵ A dan x ϵ C).


Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan pula x ϵ A dan ( x ϵ B atau x ϵ
C ), Berakibat x ϵ A ∩ (B ∪ C). Oleh karenanya (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) ⊆ A ∪ (B ∩
C)

Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

B. A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)

Diketahui A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) jika dan hanya jika A ∪ (B ∩ C) ⊆ (A ∪


B) ∩ (A ∪ C) dan (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ⊆ A ∪ (B ∩ C)

 Ambil x ϵ A ∪ (B ∩ C), berarti x ϵ A atau x ϵ (B ∩ C), berarti pula x ϵ A atau


( x ϵ B dan x ϵ C ). Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan (x ϵ A atau

36
x ϵ B) dan (x ϵ A atau x ϵ C), Berakibat x ϵ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) . Oleh karenanya
A ∪ (B ∩ C) ⊆ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)

 Ambil x ϵ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C), berarti (x ϵ A atau x ϵ B) dan (x ϵ A atau x ϵ C).


Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan pula x ϵ A atau ( x ϵ B atau x ϵ
C ), Berakibat x ϵ A ∪ (B ∩ C). Oleh karenanya (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ⊆ A ∪ (B ∩
C)

Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)

Contoh soal dengan angka :

Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4, ..., 10}, B = {2, 4, 6, 8, 10} dan C = {1, 3, 5, 7, 9}.
Tunjukkan bahwa A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ B).

Penyelesaian:

Langkah pertama, tentukan hasil dari A ∩ (B ∪ C).

A ∩ (B ∪ C) = {1, 2, 3, 4, ..., 10} ∩ ({2, 4, 6, 8, 10} ∪ {1, 3, 5, 7, 9})

= {1, 2, 3, 4, ..., 10} ∩ {1, 2, 3, 4, ..., 10}

= {1, 2, 3, 4, ..., 10}

Langkah kedua tentukan hasil dari (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).

(A ∩ B) = {1, 2, 3, 4, ..., 10} ∩ {2, 4, 6, 8, 10}

= {2, 4, 6, 8, 10}

(A ∩ C) = {1, 2, 3, 4, ..., 10} ∩ {1, 3, 5, 7, 9}

= {1, 3, 5, 7, 9}

(A ∩ B) ∪ (A ∩ C) = {2, 4, 6, 8, 10} ∪ {1, 3, 5, 7, 9}

= {1, 2, 3, 4, ..., 10}

Dengan membandingkan hasil akhir langkah pertama dan kedua, dapat ditunjukkan bahwa A ∩
(B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).

37
SOAL

1. A = { 0, 1, 3, 6, 9, 10 }
B = { 0, 2, 6, 7, 8 }
C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Nyatakan operasi berikut dengan mendaftar anggotanya.

a) B ∪ C
b) A ∩ (B ∪ C)
c) A ∩ B
d) A ∩ C
e) (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)

PENYELESAIAN :
a) B ∪ C = { 0, 2, 6, 7, 8 } ∪ { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
= { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
b) A ∩ (B ∪ C) = { 0, 1, 3, 6, 9, 10 } ∩ { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
= { 0, 1, 3, 6}
c) A ∩ B = { 0, 1, 3, 6, 9, 10 } ∩ { 0, 2, 6, 7, 8 }
= { 0, 6, }
d) A ∩ C = { 0, 1, 3, 6, 9, 10 } ∩ { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
= { 0, 1, 3, 6 }
e) (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) = { 0, 6, } ∪ { 0, 1, 3, 6 }
= { 0, 1, 3, 6 }
Dari soal diatas dapat dilihat bahwa hasil dari A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) yaitu { 0, 1, 3,
6}

2. Di pagi hari ibu Reni, ibu Rika, ibu Ari bersama – sama pergi kepasar untuk membeli
sayur.. Ibu reni membeli sayur bayam, dan kangkung. Ibu Rika membeli sayur kaktus,

38
kangkung, dan bayam. Sedangkan, ibu Ari membeli sayur kangkung, kaktus, dan genjer.
Tentukan bahwa A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ? dengan menentukan :
a. A ∪ (B ∩ C) ?
b. (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ?
Penyelesaian :
Misalkan Himpunan A (ibu reni) = {kangkung, bayam}
Himpunan B (ibu rika) = { kaktus, kangkung, bayam}
Himpunan C (ibu ari) = {kangkung, kaktus, genjer}
a. A ∪ (B ∩ C) = { kangkung, bayam } ∪ ({ kaktus, kangkung, bayam}
∩ {kangkung, kaktus, genjer})
= {kangkung, bayam} ∪ {kangkung, kaktus }
= { Kangkung, bayam, kaktus }
b. (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ?
(A ∪ B) = {kangkung, bayam} ∪ { kaktus, kangkung, bayam}
= {kangkung, bayam, kaktus}
(A ∪ C) = {kangkung, bayam} ∪ {kangkung, kaktus, genjer}
= {kangkung, bayam, kaktus, genjer }
(A ∪ B) ∩ (A ∪ C) = {kangkung, bayam, kaktus} ∩ {kangkung, bayam,
kaktus, genjer }
= {kangkung, bayam, kaktus}
Dengan membandingkan hasil akhir langkah pertama dan kedua, dapat
ditunjukkan bahwa A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C).

3. Dalam satu kelompok terdapat 4 siswa yang harus mengisi angket kegiatan olahraga yang
disukainya yaitu voli, basket, dan bulu tangkis. Hemy menyukai voli dan basket, miftah
menyukai voli, basket, dan bulu tangkis. Nanda menyukai voli,dan bulu tangkis.
Sedangkan ayu menyukai basket dan bulu tangkis. Tentukan bahwa A ∩ (B ∪ C) = (A ∩
B) ∪ (A ∩ C) ? dengan menentukan :

39
a. A ∩ (B ∪ C)
b. (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
Penyelesaian :
Misalkan : Himpunan A (Voli) = { nanda, miftah, hemy}
Himpunan B (Basket) = { miftah, ayu, hemy }
Himpunan C (Bulu tangkis) = { nanda, ayu, miftah}
a. A ∩ (B ∪ C) = { nanda, miftah, hemy} ∩ ({ miftah, ayu, hemy } ∪
{ nanda, miftah})
= { nanda, miftah,hemy } ∩ {miftah, ayu, nanda, hemy}
= {nanda, miftah, hemy}
b. A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
(A ∩ B) = { nanda, miftah, hemy} ∩ { miftah, ayu, hemy }
= {miftah, hemy}
(A ∩ C) = { nanda, miftah, hemy} ∩ { nanda, miftah}
= {nanda, miftah}
A ∩ B) ∪ (A ∩ C) = {miftah, hemy} ∪ {nanda, miftah}
= {miftah, hemy, nanda}
Dengan membandingkan hasil akhir langkah pertama dan kedua, dapat ditunjukkan bahwa A ∩
(B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C).

SOAL HOTS
1. Tentukanlah diagram venn di bawah ini yang menunjukkan A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A
∪ C) Adalah…

a.
S A B

40

C
S A
b. B

c.
S
A B

C 41
d.
S A B

Penyelesaian : B

Misalkan : Diagram ven diberi nomor

A B
6

5 2

4 1 3

42
Maka diketahui :
Himpunan A : {1, 2, 4, 5}
Himpunan B : {1, 2, 3, 6}
Himpunan C : {1, 3, 4, 7}

a. A ∪ (B ∩ C) = {1, 2, 4, 5} ∪ ({1, 2, 3, 6} ∩ {1, 3, 4, 7} )


= {1, 2, 4, 5} ∪ {1, 3}
= {1, 2, 3, 4, 5 }
b. (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) ?
(A ∪ B) = {1, 2, 4, 5} ∪ {1, 2, 3, 6}
= {1, 2, 3, 4, 5, 6}
(A ∪ C) = {1, 2, 4, 5} ∪ {1, 3, 4, 7}
= {1, 2, 3, 4, 5, 7}
(A ∪ B) ∩ (A ∪ C) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ∩ {1, 2, 3, 4, 5, 7}
= {1, 2, 3, 4, 5}
Dengan membandingkan hasil akhir langkah pertama dan kedua, dapat
ditunjukkan bahwa A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) yaitu {1, 2, 3, 4, 5} lalu arsir lah
diagram venn tersebut yang memenuhi angka 1, 2, 3, 4, 5.

S A
B

5 2 6
1
4 3

43
NAMA : TUNISIA ZAHARAH

NIM : 06131181823014

NO ABSEN : 13

9. Isitilah Operasi Himpunan dalam Sifat de Morgan


 Gabungan
Dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-sama. Operasi
gabungan A ∪ B setara dengan A atau B, dan anggota himpunannya adalah semua
anggota yang termasuk himpunan A ataupun B.

 Irisan
Irisan merupakan himpunan baru yang anggotanya terdiri dari anggota yang dimiliki
bersama antara dua atau lebih himpunan yang terhubung. Irisan dilambangkan dengan
A∩B .

 Komplemen
Operasi pelengkap A^C setara dengan bukan A atau A'. Operasi komplemen merupakan
operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan tersebut.

44
 Himpunan kosong artinya himpunan yang tidak mempunyai anggota. Himpunan
kosong ditulis dengan notasi atau simbol { } atau ∅. Contohnya yaitu jika kamu disuruh
untuk menyebutkan nama hari yang berawalan dari huruf z, tetapi tidak ada jawabannya
karena tidak ada hari yang berawalan huruf z. Berati itu termasuk himpunan kosong. 

 Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek


himpunan yang dibicarakan dan dilambangkan dengan S.

SIFAT DE MORGAN

 ( A ∪ B )' =A ' ∩ B'

45
 ( A ∩ B )' = A ' ∪ B'
 ∅ ' =s atau s ' =∅

PEMBUKTIAN

Perhatikan himpunan dibawah ini!

A ={1,2,3,4,5}

B ={1,3,5,7,9}

C ={2,4,6,8,10}

Maka himpunan di atas dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar yang
di bawah ini :

 ( A ∪ B )' =A ' ∩ B'


Pembuktian :
( A ∪ B )' =A ' ∩ B'
¿{1,2,3,4,5}∪{1,3,5,7,9})' = {6,7,8,9,10}∩{2,4,6,8,10}
( {1,2,3,4,5,7,9 } )' = {6,8,10 }
{6,8,10} ¿ { 6,8,10 }

46
 ( A ∩ B )' = A ' ∪ B'
Pembuktian :
( A ∩ B )' = A ' ∪ B'
¿{1,2,3,4,5}∩{1,3,5,7,9})' ¿{6,7,8,9,10}∪{2,4,6,8,10}
¿{1,3,5 })' ¿{2,4,6,7,8,9,10}
{2,4,6,7,8,9,10} ¿{2,4,6,7,8,9,10}

 ∅ ' =s atau s ' =∅


Pembuktian :
Yang mana kita tahu bahwa himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai anggota, apabila di himpunan kosong tersebut di komplemenkan
maka, yang bukan anggota selain dari nol, yaitu :
∅ ' =s atau s ' =∅
{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 }={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 }

SOAL PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Dari 28 orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan masing-
masing anak itu ada 15 orang siswa yang mengikuti pramuka,  lalu kemudian 12 orang
siswa yang mengikuti futsal dan yang terakhir 7 orang siswa yang mengikuti
keduanya.Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler
pramuka maupun ekstrakurikuler futsal ialah ?
Jawaban:
Dik : jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler : 28 orang
Mengikuti ekstrakurikuler pramuka : 15 orang
Mengikuti ekstrakurikuler futsal : 12 orang
Mengikuti futsal dan pramuka : 7 orang
Dit : Banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka maupun
ekstrakurikuler futsal?
Penyelesaian :

47
Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka ialah sebanyak 15 – 7 = 8
orang siswa.
Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah sebanyak 12 – 7 = 5
orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :

Maka banyak anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler ialah : 8 + 7 + 5 + x = 28


           20 + x = 28
                   x = 28 – 20
                   x = 8 siswa
Jadi, banyaknya siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka maupun
ekstrakurikuler futsal ialah = 8 orang siswa.

 Ket : dari contoh soal di atas kita tahu bahwa anak yang menyukai pramuka jika
digabung dengan anak menyukai futsal berjumlah 13 orang ditambah 7 orang yang
menyukai keduanya maka menjadi 20 orang, kemudian dikomplemenkan, yang artinya
dari 28 anak tersebut yang bukan atau yang tidak menyukai ekstrakulikuler pramuka dan
futsal yaitu sebanyak 8 orang. Sesuai dengan sifat de morgan yaitu ( A ∪ B )' =A ' ∩ B' .

SOAL HOTS

48
Perhatikan himpunan dibawah ini!
A :{himpunan bilangan cacah <15}
B :{himpunan bilangan prima <15 }
C:{himpunan bilangan genap anatara 8 sampai 20}
Berdasarkan himpunan diatas, maka :
a. Buatlah diagram venn berdasarkan himpunan di atas
b. Tentukanlah hasil dari ( A ∪B )' !
c. Tentukanlah hasil dari ( A ∩ B )' !
d. Tentukanlah hasil dari ∅ ' !

Jawaban :

A :{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}
B :{2,3,5,7,11,13 }
C:{10,12,14,16,18}
a. Gambar diagram venn

b. Tentukanlah hasil dari ( A ∪B )' !


( A ∪ B )' =¿({0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}∪{2,3,5,7,11,13 })
( A ∪ B )' =¿(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14)'
( A ∪ B )' =¿(16,18}
c. Tentukanlah hasil dari ( A ∩ B )' !

49
( A ∩ B )' =¿0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}∩{2,3,5,7,11,13 })'
( A ∩ B )' =¿2,3,5,7,11,13 )'
( A ∩ B )' ={0,1,4,6,8,9,10,12,14}
d. Tentukanlah hasil dari ∅ ' !
∅ ' ={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,16,18 }

SOAL PENERAPAN HIMPUNAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Kelas 9C terdiri dari 31 orang siswa. Lalu ada 15 orang siswa yang mengikuti kompetisi
matematika, kemudian ada juga 13 orang siswa yang mengikuti kompetisi IPA, dan sisa
nya ada 7 orang siswa yang tidak mengikuti kompetisi apapun.Maka hitunglah berapa
banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ?
Jawaban:
Dik : jumlah seluruh murid 9C : 31 orang
Mengikuti kompetisi matematika : 15 orang
Mengikuti kompetisi IPA : 13 orang
Tidak mengikuti kompetisi : 7 orang
Dit : berapa banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut?
Penyelesaian :
Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :

50
Jumlah dari semua siswa ialah = 31 orang siswa, maka :
x + 15 – x + 13 – x + 7 = 31
35 – x = 31
x = 4.
Jadi, banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ialah sebanyak = 4 orang
siswa.
2. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah ada baca puisi
yang di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis cerpen
yang di ikuti oleh 12 orang peserta.Maka hitunglah berapa banyak peserta yang hanya
mengikuti lomba menulis cerpen ?
Jawaban:
Dik : jumlah seluruh peserta lomba : 40 orang
Mengikuti lomba baca puisi : 23 orang
Mengikuti lomba baca puisi dan menulis cerpen : 12 orang
Dit : berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen ?
Penyelesaian :
Misalkan ada banyak peserta yang tidak mengikuti lomba menulis cerpen di tandai
dengan huruf x.
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba puisi ialah sebanyak 23 – 12 = 11 orang
peserta.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :

51
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen ialah :
11 + 12 + x = 40
        23 + x = 40
x = 40 – 23 = 17 orang peserta
Jadi, banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen adalah 17 orang.
3. Di dalam sebuah kelas tercatat ada 21 orang siswa yang gemar bermain basket,  lalu ada
juga 19 orang siswa yang gemar bermain sepak bola, kemudian ada juga 8 orang siswa
yang gemar bermain basket dan sepak bola, serta ada juga 14 orang siswa yang tidak
gemar olahraga.Maka hitunglah berapa banyak siswa di dalam kelas tersebut ?
Jawaban:
Dik : gemar bermain basket : 21 orang
Gemar bermian sepak bola : 19 orang
Gemar bermain sepak bola dan basket : 8 orang
Tidak gemar olahraga : 14 orang
Dit : berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen ?
Penyelesaian :
Banyak siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola ada 8 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain basket ada 21 – 8 = 13 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola ada 19 – 8 = 11 orang siswa.
Banyak siswa yang tidak gemar berolahraga ada 14 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :

52
Jumlah seluruh siswa adalah:
S = 13 + 8+11 + 14
S = 46 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang di dalam kelas tersebut ada = 46 orang siswa.

53
PENUTUP

A. Kesimpulan

Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan dengan jelas


dan terukur sehingga dapat diketahui termasuk atau tidaknya di dalam himpunan tertentu.
Himpunan memiliki sifat-sifat operasi diantaranya yaitu sifat identitas, sifat dominasi,
sifat komplemen, sifat idempotent, sifat penyerapan, sifat komutatif, sifat assosiatif,sifat
distributif, dan sifat de morgan.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terluput dari kesalahan dan masih
ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini.Oleh karena itu, kami mohon kritik dan
saran dari para pembaca.

54
DAFTAR PUSTAKA

Adjie, Nahrowi, Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung : UPI PRESS.

Tohir,Muhammad,dkk. 2017. Matematika kelas VII. Kemendikbud

Subanar. Modul teori himpunan

https://blog.ruangguru.com/matematika-kelas-7-pengertian-dan-istilah-istilah-dalam-himpunan

https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)

https://youtu.be/dA1tYCDNRBs

https://rumus.co.id/contoh-soal-himpunan/

https://youtu.be/onWdrTQ84qU

55

Anda mungkin juga menyukai