Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK,SALING


BEBAS,KEJADIAN SALING LEPAS
(Diajukan dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode
Hitung Peluang)

Disusun oleh:
Oktaviani Sibarani 222407054

FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
CURRICULUM VITAE (CV)

Data Pribadi
Nama : Oktaviani Sibarani
Tempat dan Tanggal lahir : Silaen,13 Oktober 2004

Jenis Kelamin : Perempuan


Nomor Telepon 082184968344
Email : vianiokta880@gmail.com
Alamat : Jl. Abdul Hakim,gang family,no.19
Riwayat Pendidikan : SMA N 1 MATAULI PANDAN

i
DAFTAR ISI

CURRICULUM VITAE (CV)............................................................................................i


DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2
2.1 Tinjauan Pustaka.............................................................................................2
2.2 Teori Peluang....................................................................................................2
2.3 Genetika............................................................................................................3
BAB III RUMUSAN MASALAH DAN PEMBAHASAN.............................................5
3.1 Rumusan Masalah............................................................................................5
3.2 Pembahasan......................................................................................................5
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................9
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................9

ii
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari
permainan sebuah dadu yang dilempar. Peluang (kemungkinan, probability) dari
permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung, perhitungan
sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak
pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kita sering
mempertanyakan apakah terjadi hujan hari ini atau tidak. Dalam berdagang kita
selalu berfikir tentang kemungkinan untuk mengambil keuntungan.
Contoh lainnya adalah ketika sedang bermain dadu,penentuan jumlah dadu
yang dilempar berjumlah 2 dan berjumlah 6,untuk menetukan besar peluangnya
maka harus di perhatikan kejadian apa yang terjadi pada pelemparan dadu
tersebut,Kejadian yang seperti ini disebut dengan kejadian majemuk karena
kemungkinan kejadian itu terjadi dari 2 kejadian yang secara bersamaan.
Teori peluang menyangkut dengan cara menentukan hubungan antara
sejumlah kejadian ksaling bebas dengan jumlah kejadian saling lepas dan kejadian
majemuk.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Penulisan makalah ini berdasarkan referensi beberapa buku dan makalah
sebelumnya. Makalah yang menjadi referensi dari penulis berjudul TEORI
PELUANG DAN KOMBINATORIK PELUANG SUATU KEJADIAN DAN
KOMPLEMEN oleh Jefry Samuel (2021). Topik yang diulas pada makala ini
adalah peluang suatu kejadian yang terjadi. Kesimpulannya adalah teori peluang
memang ada peluang suatu kejadian yang saling lepas,saling bebas,dan kejadian
majemuk.
2.2 Teori Peluang
Peluang adalah bilangan yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan
suatu peristiwa akan terjadi. Peluang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Peluang
berhubungan dengan percobaan yang menghasilkan suatu yang tidak pasti.Ada
beberapa istilah yang perlu diketahui untuk memahami teori peluang. Istilah-
istilah tersebut adalah percobaan, ruang sampel, titik sampel, dan kejadian.
Percobaan merupakan tindakan yang tujuannya untuk memperoleh hasil tertentu. Ruang
sampel merupakan himpunan dari semua hasil yang mungkin ada pada suatu
percobaan. Titik sampel merupakan anggota-anggota dari ruang sampel. Kejadian
merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Ada berbagai macam kejadian,
Kejadian sederhana, yaitu kejadian yang hanya memiliki satu titik sampel dan
Kejadian majemuk, yaitu kejadian yang memiliki titik sampel lebih dari satu.Ada
beberapa jenis peluang kejadian.Peluang kejadian bersyarat adalah peluang suatu
kejadian terjadi yang di pengaruhi kejadian(syarat)lain.Peluang kejadian saling
bebas adalah dua kejadian yang tidak saling mempengaruhi satu sama
lain.Peluang kejadiaan saling lepas adalah dua kejadian yang tidak bias terjadi
bersamaan.
Peluang merupakan perbandingan antara banyaknya anggota kejadian (titik
sampel) dengan anggota ruang sampel. Peluang suatu kejadian A adalah:
𝑛 ( 𝐴)
𝑃 ( 𝐴) =
𝑛(𝑆 )
Di mana, n(A) adalah banyak anggota kejadian A dan n(S) adalah banyak
anggota ruang sampel. Kisaran nilai peluang adalah antara 0 (kemustahilan)
sampai dengan 1 (kepastian), atau dapat ditulis dengan notasi 0 ≤ P(A) ≤ 1.

2
2.2.1 Aturan Penjumlahan
Jika ada sebanyak n1 benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak n2
benda pada himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah
total anggota di kedua himpuan adalah n1+n2.Dimana semua kegiatan tersebut
tidak dilakukan secara bersamaan.Aturan penjumlahan dapat digunakan dan
dipakai jika ada beberapa kegiatan berbeda namun hanya satu yang dilakukan.

Contoh persoalan:
Sultan memiliki 3 mobil, 2 sepeda motor dan 4 sepeda. Berapa cara Sultan
dapat ke kantor dengan kendaraannya?
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa Sultan hanya dapat menggunakan salah satu kendaraan (tidak
dapat menggunakannya bersamaan).
Jadi, dengan aturan penjumlahan banyak cara Sultan pergi ke kantor dengan
kendarannya adalah:
3 + 2 + 4 = 9 cara.

3
2.2.2 Aturan Perkalian
Misalkana ada n1 cara melakukan kegiatan 1,n2 cara melakukan kegiatan
2,dimana semua kegiatan dilakukan bersamaan,maka banyak cara melakukan
seluruh kegiatan adalah :
n1 x n2
Contoh persoalan :
andra mempunyai 6 buah kaus, 5 buah kemeja dan 4 buah celana panjang.
Tentukan banyaknya variasi pakaian yang dapat dipakai Candra?
Penyelesaian:
Candra dapat memakai kaus, kemeja, dan celana panjang secara bersamaan.
Jadi, dengan aturan perkalian banyak variasi pakaian yang dapat dipakai Candra
adalah:

=6x5x4
= 120 variasi
2.3 Peluang Suatu Kejadian
Peluang Suatu Kejadian a. Pengertian Peluang Suatu Kejadian Setiap proses
yang menghasilkan suatu kejadian disebut percobaan. Misalnya kita melemparkan
sebuah dadu sebanyak satu kali, maka hasil yang keluar adalah angka 1, 2, 3, 4, 5
atau 6. Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel,
biasanya dinyatakan dengan S, dan setiap hasil dalam ruang sampel disebut titik
sampel. Banyaknya anggota dalam S dinyatakan dengan n(S). 7 Misalnya, dari
percobaan pelemparan sebuah dadu, maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan n(S) = 6. Jika
dalam pelemparan dadu tersebut muncul angka {2}, maka bilangan itu disebut
kejadian. Jadi, kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Jika ruang
sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap titik sampel
mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian
munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :
P(A) = n(A)/n(S) dimana P(A) = Peluang muncul A n(A) = banyaknya
kejadian A n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian S.
Contoh: Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang
munculnya “Angka” ? Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {A}, maka n(A) = 1 Jadi, P(A) = n(A)/n(S) = ½.

4
5
BAB III
RUMUSAN MASALAH DAN PEMBAHASAN
3.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan teori peluang dalam kejadian majemuk?
2. Bagaimana penerapan teori peluang dalam kejadian saling bebas?
3. Bagaimana penerapan teori peluang dalam kejadian saling lepas?
3.2 Pembahasan
3.2.1 Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau
lebih kejadian sederhana. Dengan menggunakan operasi antarhimpunan,suatu
kejadian majemuk dapat dibentuk dari dua kejadian majemuk yang lain. Operasi
antarhimpunan yang dimaksudkan adalah operasi gabungan (union) dan opersi
irisan.Kejadian majemuk adalah suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa kejadian
sehingga menghasilkan kejadian baru.Contohnya sebuah peristiwa A dan peristiwa
komplemen A’.hal ini menunjukkan rumus seperti:
P(A) + P(C) = 1 atau P(A’)=1-P(A)
Contoh 1 :
Adi mengambil kartu poker untuk ditarik 1 kartu secara sembarang. Carilah
Kemungkinan kartu king yang tidak diambil!
Jawaban :
Jumlah kartu tanpa joker: n(S) = 52
total kartu king satu set remi = n(E)= 4, sehingga P(E) = 4/52 = 1/13
Kemungkinan tidak terambilnya king = P(E’) = 1 – P(E) = 1-1/13 = 12/13
Apabila dua kejadian atau lebih dioperasikan sehingga menghasilkan
kejadian baru, maka kejadian baru itu disebut kejadian majemuk.
1) Dua kejadian A dan B sembarang

Jenis Operasi Notasi


Tidak A atau komplemen A A1 = Ac
A dan B A B
A atau B A  B

Untuk sembarang kejadian A dan B berlaku: n (A  B) = n (A) + n (B) – n (A  B)

6
kedua ruas dibagi dengan n (S) maka:

7
P (A  B) = P(A) + P(B) – P (A B)

2) Tiga kejadian A, B dan C sembarang:

P (A  B  C) = P (A) + P (B) + P (c) – P (A  B) – P (A  C)

– P (B  C) + P (A  B  C)

Contoh 1:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, tentukan peluang muncul mata dadu
genap atau prima.
Penyelesaian :
Ruang sampul S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n (S) = 6
muncul mata genap A = {2, 4, 6} => n (A) = 3
muncul mata prima B = {2, 3, 5} => n (B) = 3
muncul mata genap dan prima = {2} => n (A  B ) = 1 muncul mata genap
atau prima:
P (A  B) = P (A) + P (B) – P (A A B)
= 3/6 + 3/6 – 1/6
= 5/6
Contoh 2:
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28 siswa senang matematika, 22
siswa bahasa inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika seorang siswa dipilih
secara acak, tentukan peluang yang terpilih siswa yang menyukai matematika atau
bahasa Inggris!
Penyelesaian :

Peluang terpilih yang suka matematika


8 atau bahasa inggris adalah :
P (M  B) = P (M) + ( P (B) – P (M  B)
= 28/45 + 22/45 – 10/45
= 30/45 atau 2/3

3.2.2 Kejadian Saling Bebas


Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi
kejadian B. Jika dua buah dadu ditos, maka angka yang muncul pada dadu pertama jika

9
mempengaruhi angka yang muncul pada dadu kedua. Dalam hal ini dikatakan kedua
dadu saling bebas.
Contoh 1 :
Dadu merah dan dadu putih ditos. Tentukan peluang :
a. Pada dadu merah muncul angka satu.
b. Pada dadu putih muncul angka enam.
c. Pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih muncul angka enam.
Penyelesaian :
Dua dadu ditos, maka n(S) = 6 x 6 = 36
A = {dadu merah muncul angka satu}
= {(1,1), (1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6)}, n(A) = 6
P(A) = 𝑛(𝐴) = 6
=1
𝑛(𝑆) 36 6

Jadi, peluang pada dadu merah muncul angka satu adalah 1


6

B = {dadu putih muncul angka enam}


= {(1,6), (2,6), (3,6), (4,6), (5,6), (6,6)}, n(B) = 6
P(B) = 𝑛(𝐵) = 6
=1
𝑛(𝑆) 36 6

Jadi, peluang pada dadu putih muncul angka enam adalah 1


6

a. 𝐴 ∩ 𝐵 = {(1,6)}, 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1
𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) 1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = =
𝑛(𝑆) 6
1
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∶
6
1 1
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 𝑥
6 6

1
0
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑥 𝑃(𝐵)
Jadi, peluang pada dadu merah muncul angka satu dan pada dadu putih muncul
1
angka enam adalah . Dari pembahasan contoh 1 diperoleh rumus sebagai berikut :
36

𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑥 𝑃(𝐵)

1
1
3.2.3 Kejadian saling lepas
Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas Dua kejadian A
dan B dalam ruang sampelS dinamakan saling lepas (saling
asing/disjoint/ mutually exclusive) apabila dalam percobaan yang menghasilkan
ruang sampel S itu, kedua peristiwa A d an B tidak mungkin terjadi secara
bersamaan, sehingga A  B = Ø.
Jika A dan B dua kejadian saling lepas,maka P(A  B)= 𝑃(𝐴)+𝑃(𝐵)
Contoh :
Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keeping uang logam, tentukan
peluang munculnya :
a.Mata dadu < 3 atau angka;
b.Mata dadu prima atau gambar;
Penyelesaian:
A. Ruang sampel pelemparan dadu = {1,2,3,4,5,6}.
Misalkan, A= kejadian muncul dadu < 3 sehingga P(A) = 2/6 atau 1/3
Ruang sampel pelemparan satu keeping uang logam ={A,G}
Misalkan,B = P(A) + P(B) = 1/3 + ½ = 5/6
B. A= Kejadian muncul mata dadu prima genap sehingga P(A) = 1/6
B= Kejadian muncul gambar,sehingga P(B) = ½
P(AP(A) + P(B) = 1/6 + ½ = 4/6 = 2/3

1
2
1
3
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kita dapat dalam makalah ini kita dapat mempelajari
matematika tentang peluang.Pada bab peluang ini materi yang disampaikan yaitu
tentang kejadian majemuk,kejadian saling bebas,dan saling lepas.Disetiap
kejadian memiliki perbedaan,kejadian majemuk adalah kejadian yang terdiri dari
2 kejadian atau lebih yang dilakukan secara bersamaan,kejadian saling bebas
adalah dua kejadain yang tidak saling mempengaruhi satu sama lain,dan kejadain
saling lepas adalah dua kejadian yang tidak bias terjadi secara bersamaan.

1
4

Anda mungkin juga menyukai