Anda di halaman 1dari 7

PELUANG BERSYARAT

Defenisi peluang bersyarat: Peluang terjadinya kejadian A bila diketahui bahwa


suatu kejadian lain B telah terjadi. dilambangkan dengan P(A│B). Lambang P(A│B)
dibaca “peluang terjadinya A bila B telah terjadi” atau “peluang A, bila B diketahui”.

P(A∩B)
P(A│B)= , dengan P(B) > 0.
P(B)

Dari defenisi diperoleh beberapa kesamaan yang disebut kaidah multiplikatif peluang,
yaitu:
i) P(A∩B) = P(B) . P(A│B)
ii) P(A∩B) = P(A) . P(B│A)

Contoh 1

Bekerja Menganggur
Laki-laki 460 40
Perempuan 140 260

Jelaskan berapa peluang terpilihnya laki-laki yang telah bekerja?

Jawab

Jika M = kejadian yang terpilih laki-laki


E = kejadian yang terpilih telah bekerja
460
𝑃(𝐸 ∩ 𝑀) 𝑛(𝐸 ∩ 𝑀)/𝑛(𝑆) 𝑛(𝐸 ∩ 𝑀) 900 460 23
P (M|E) = = = = 600 = = 30
𝑃(𝐸) 𝑛(𝐸)/𝑛(𝑆) 𝑛(𝐸) 600
900

Contoh 2

Dua buah dadu dilempar bersama sekali, itunglah peluang agar jumlah kedua mata dadu ≥
9 jika angka 4 muncul pada dadu pertama

Jawab

Jika angka 4 muncul pada dadu pertama, maka ruang contoh A adalah:
𝐴 = {(4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)} banyaknya anggota 𝑛(𝐴) = 6
B adalah kejadian dimana jumlah kedua mata dadu ≥ 9
𝐵 = {(4,5) (4,6)} banyak anggota 𝑛(𝐵) = 2
𝐴 ∩ 𝐵 = {= {(4,5)(4,6)}
𝑛(𝐵 ∩ 𝐴) 2 1
𝑃(𝐵|𝐴) = = =
𝑛(𝐴) 6 3

Contoh 3

Jika kita melemparkan dua dadu yang seimbang, hitunglah peluang bahwa jumlah dadu
yang muncul adalah 8 jika dadu pertama yang muncul adalah 3 yang berarti peluang
1
masing-masing titik sampelnya adalah 36 .

Jawab
1
Peluang masing-masing titik sampel adalah , bila diketahui mata dadu pertama muncul
36

3, maka ada 6 kemungkinan hasil percobaan, yaitu: (3,1), (3,2) (3,3) (3,4), (3,5) dan (3,6).
Karena setiap hasil percobaan ini pada mulanya berpeluang muncul sama, maka hasil
percobaan ini juga berpeluang muncul sama yakni peluang masing-masing titik sampel
1
adalah , dan karena yang jumlahnya 8 hanya satu titik yaitu (3,5) maka peluang yang
6
1
diinginkan adalah 6

Contoh 4

Peluang suatu penerbangan reguler berangkat tepat pada waktunya adalah P(D) = 0,83,
peluang penerbangan itu mendarat tepat pada waktunya adalah P(A) = 0,92, dan peluang
penerbangan itu berangkat dan mendarat tepat pada waktunya adalah P(D∩A) = 0,78.
Hitunglah peluang bahwa suatu pesawat pada penerbangan itu:

a. Mendarat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat itu berangkat pada waktunya.
b. Berangkat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat itu mendarat pada waktunya.

Jawab:

a. Peluang bahwa pesawat mendarat tepat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat
tersebut berangkat pada waktunya adalah:
P(A∩D)
P(A│D)=
P(D)
0,78
= = 0,94
0,83
b. Peluang bahwa pesawat berangkat pada waktunya bila diketahui bahwa pesawat itu
mendarat pada waktunya adalah:
P(A∩D)
P(D│A) =
P(A)

0,78
= = 0,85
0,92

Defenisi Dua Kejadian Bebas


Dua kejadian A dan B dikatakan bebas bila:
P(B│A) = P(B) atau P(A│B) = P(A)
Bila hal itu tidak terpenuhi, A dan B dikatakan tidak bebas

Contoh 5

pada percobaan pengambilan dua kartu berturut-turut dengan dengan pemulihan, artinya
setelah diambil dan dicatat, kartu itu dikembalikan lagi. Perhatikan dua kejadian berikut
A : kartu pertama sebuah ace
B : kartu kedua sebuah skop
Hitunglah peluang terambilnya kedua kartu tersebut

Jawab

Karena kartu pertama kemudian dikembalikan, ruang contoh untuk pengambilan pertama
dan kedua tetap sama sebesar 52 kartu, yang mempunyai 4 ace dan 13 sekop. Jadi
13 1 13 1
P(B|A) = 52 = 4
dan P(B) = 52 = 4

Jadi, P(B|A) = P(B) maka kejadian A dan B dikatakan bebas

1. KAIDAH PENGGANDAAN

Dalil Kaidah penggandaan. Bila dalam suatu percobaan kejadian A dan B


keduanyadapat terjadi sekaligus, maka
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐵|𝐴)

Jadi peluang terjadinya A dan B sekaligus sama dengan peluang A digandakan dengan
peluang terjadinya B bila A telah terjadi. Karena kejadian A  B dan B  A setara, maka
berdasarkan dalil di atas, kita dapat juga menuliskan :
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐵 ∩ 𝐴) = 𝑃(𝐵)𝑃(𝐴|𝐵)
Contoh 6
Misalkan kita mempunyai sebuah kotak berisi 20 sekering, yang 5 diantaranya rusak. Bila
2 sekering diambil secara acak dan tanpa pemulihan, berapa peluang sekering yang
terambil itu keduanya rusak?
Jawab
Misal: R1 = kejadian pengambilan sekering pertama rusak,
R2 = kejadian pengambilan sekering kedua rusak,
R2|R1 = kejadian pengambilan sekerig kedua rusak setelah pengambilan sekering
pertama tanpa pengembalian
Maka, n(S) = 20, n(R1) = 5, n(R2|R1) = 4
maka [R1 ∩ (R2|R1)] dapat ditafsir sebagai R1 terjadi, dan
20 S kemudian R2 terjadi setelah R1. Peluang mendapatkan sekering
𝑛(𝐴)
rusak pada pengambilan pertama adalah P(R1) =
5R 15 B 𝑛(𝑆)
5 1
= =
20 4
peluang sekering rusak pada pengambilan kedua setelah pengambilan pertama tanpa
𝑛(R2|R1)
pengembalian adalah P(R2|R1) = 𝑛(𝑆)
4
= 19
Sehingga,
1 4 1
𝑃[R1 ∩ (R2|R1)] = . =
4 19 19
Apabila pada contoh di atas, sekering pertama dimasukkan kembali kedalam kotak,
1
maka peluang mendapatkan sekering rusak pada pengambilan kedua tetap sebesar ,
4
sehingga P(B|A) = P(B) dan kedua kejadian A dan B dikatakan bebas. Bila hal ini
dipenuhi, kita dapat mengganti P(B|A) dalam kaidah penggandaan dengan P(B), sehingg
diperoleh kaidah penggandaan khusus:

Kaidah Penggandaan Khusus. Bila dua kejadian A dan B bebas, maka :

𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐵)

Jadi untuk menghitung peluang terjadinya dua kejadian bebas sekaligus, cukup
menggandakan peluang kejadian masing-masing.

Contoh 7

Sebuah kota kecil memiliki satu mobil pemadam kebakaran dan satu ambulans. Peluang
mobil kebakaranitu dapat digunakan pada saat diperlukan adalah 0,98 dan peluang
ambulans tersedia waktu diperlukan adalah 0,92. Dalam hal terjadi kecelakaan akibat
kebakaran, hitunglah peluang ambulans dan mobil pemadam kebakaran itu keduanya
tersedia dan siap digunakan?
Jawab

Misalkan A dan B masing-masing menyatakan bahwa mobil pemadam kebakaran dan


ambulans siap digunakan. Dalam hal ini kejadian A dan B adalah kejadian bebas karena
peluang kedua mobil tersedia dan siap digunakan sama besar. Maka

𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴)𝑃(𝐵)

= (0,98)(0,92)

= 0,9016
Kaidah penggandaan dan kaidah penggandaan khusus dapat digeneralisasikan
sehingga mencakup k buah kejadian, yang disebut kaidah penggandaan umum.

Kaidah Penggandaan Umum. Jika dalam suatu percobaan kejadian-kejadian A1, A2, ...
,Ak dapat terjadi, maka:

𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ 𝐴3 , … ,∩ 𝐴𝑘 )

= 𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐴2 |𝐴1 )𝑃(𝐴3 |𝐴1 ∩ 𝐴2 ) … 𝑃(𝐴𝑘 |𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ . . .∩ 𝐴𝑘−1

Jika kejadian-kejadian(𝐴1 , 𝐴2 , 𝐴3 , … , 𝐴𝑘 ) bebas, maka :

= 𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ 𝐴3 , … ,∩ 𝐴𝑘 ) = 𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐴2 )𝑃(𝐴3 ) … 𝑃(𝐴𝑘 )

Contoh 8

Tiga kartu diambil berturut-turut dan tanpa pemulihan. Tentukan peluang bahwa kartu
yang terambil pertama adalah king, yang kedua queen atau ace, dan yang ketiga lebih
besar dari 2 tetapi kurang dari 5.

Jawab

A1 = kartu pertama adalah king hitam


A2 = kartu kedua adalah queen atau ace
A3 = kartu ketiga adalah lebih besar dari 1 tetapi kurang dari 4

Diketahui jumlah satu set kartu bridge ada 52 sehingga n(s) = 52.
King ada 4 yaitu king keriting, king sekop, king hati dan king wajik maka n(A1) = 4
kartu queen atau ace jumlahnya ada 8, maka n(A2) = 8
kartu lebih besar dari 2 kurang dari 5 ada 8, maka n(A3) = 8
sehingga,
4
𝑃(𝐴1 ) =
52
8
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) =
51
8
𝑃(𝐴3 |𝐴1 ∩ 𝐴2 ) =
50
Berdasarkan kaidah penggandaan umum diperoleh:
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ 𝐴3 ) = 𝑃(𝐴1 )𝑃(𝐴2 |𝐴1 )𝑃(𝐴3 |𝐴1 ∩ 𝐴2 )
4 8 8
= ( )( )( )
52 51 50
32
=
16575

Bahan Diskusi

1. Dua buah dadu dilempar. Jika jumlah kedua mata dadu adalah 6. Hitunglah peluang
bahwa salah satu mata dadu sama dengan 2! Mengapa?
Solusi:

.............................................................................................................................................

........................................................................................................................................
2. Tiga buah uang logam dilempar bersama-sama sekali. Jika G melambangkan “gambar”
dan A melambangkan “angka” carilah peluang bahwa yang muncul pada ketiga uang
logam adalah G jika
a. yang muncul pada uang logam pertama adalah G
b. yang muncul satu atau lebih pada uang logam tersebut adalah G
Solusi:

.............................................................................................................................................

........................................................................................................................................
3. Suatu contoh acak 200 orang dewasa diklasifikasikan di bawah ini menurut jenis
kelamin dan tingkat pendidikannya
Laki- Perempuan
laki
Sekolah dasar 38 45
Sekolah 28 50
menengah 22 17
Perguruan
tinggi
Bila seorang diambil secara acak dari kelompok ini, carilah peluang bahwa yang
terpilih tersebut laki-laki, bila diketahui ia berpendidikan sekolah menengah. Jelaskan
prosedurnya?
Solusi:

.............................................................................................................................................

...................................................................................................................................
Lembar Jawaban

Anda mungkin juga menyukai