Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 4

Himpunan
Himpunan dan
dan Logika
Logika Kabur
Kabur
Dan
Dan
The
The Foundations
Foundations Of
Of Mathematics
Mathematics
BAB 7
HIMPUNAN DAN LOGIKA KABUR

Aplikasi Konsep Kabur


Aplikasi Konsep Kabur
SUB PEMBAHASAN :
01 Sosiometri
Sosiometri

02 Teori Peluang

03 Negara Bagian Dunia

04 Memodel Garis Pantai dengan Himpunan Kabur

05 Memodel Garis Pantai dengan Himpunan Acak


A. SOSIOMETRI
Contoh aplikasi himpunan kabur secara intuitif terhadap sosiometri yang disajikan
oleh Magdalena Ren Cova dalam Sofia (2009).

1. Angket Sosiometri

Setiap murid memperoleh angket, dengan diberikan pilihan : +(menerima),-(tidak


menerima) atau tidak memberi tanda sama sekali. Dari semua murid X, dua angka
diperoleh :
 Irisan hasil metode, digambarkan
Dua Indeks Pertimbangan :
dengan implikasi X => Y :

Keterangan :
- I(x) adalah Indeks penerimaan
- Simbol n menyatakan banyaknya murid yang diperhatikan
Keterangan
Keterangan ::
2. IF-sets µµ (dibaca
(dibaca mu/miu)
mu/miu)
ᴠᴠ (dibaca nu/niu)
(dibaca nu/niu)
- Sebuah IF-set adalah sepasang pemetaan :

- Pasangan (µ,ᴠ) adalah IF-set, dengan rumus :

- Algoritma yang diperoleh :


Contoh IF-set

3.
KESIMPULAN
Metode sosiometri dijelaskan
dengan aturan yang sangat
sederhana serta deskripsi yang
sangat menarik sebagai contoh
himpunan Atanassov IF-set
B. TEORI PELUANG
1. Teori Peluang pada Himpunan Kabur

Peluang kejadian farik tunggal yang A secara umum didefinisikan :

2. Ruang sampel kabur

Dalam istilah matematika diasumsikan :


3. Kasus Malar (Continuous)

Peluang kejadian kasus Malar secara umum didefinisikan :

Teorema 7.1 juga berlaku bagi kasus malar, dengan teorema sbb :
C. NEGARA BAGIAN DUNIA
Menjelaskan tentang contoh peluang kabur
yang diterapkan secara strategis oleh suatu
negara bagian dunia. Rumus P(A) :

Pemetaan P mewakili aksioma umum dari peluang klasik :


Nilai harapan kabur (NHK) peubah acak U :
● D. MEMODEL GARIS PANTAI DENGAN
HIMPUNAN
1. Klasifikasi FCM KABUR
Dalam karya ini, nilai keanggotaan klasifikasi mengikuti fungsi keanggotaan trapesium (Bab 5)
Indeks kesahihan kelompok :

2. Segementasi Gambar

Menentukan lokasi garis pantai yang mungkin dengan cara menghasilkan margin atau zona transisi
antara kelas air dan non air.
Kelas air Cw didefinisikan oleh :
3. Penaksiran Ketidakpastian

Ditaksir dengan ukuran indeks kebingungan CI untuk setiap piksel sbb :

Nilai CI berkisar antara 0 sampai 1.


µix1 mengacu pada nilai keanggotaan tertinggi pertama,
dan µix2 menunjukkan nilai keanggotaan tertinggi kedua
E. MEMODEL GARIS PANTAI DENGAN
HIMPUNAN ACAK
1. Penaksiran Parameter Himpunan Acak

Pemodelan yang diperoleh :

2. Memodelkan Luas Garis Pantai dengan Himpunan Acak

Fungsi penutup himpunan ditaksir sebesar :


Tabel Parameter statistik
dari Himpunan Acak
The Foundations of Mathematics BAB 1
IDE DASAR
MATEMATIKA
A. Mengapa Matematika membutuhkan fondasi

Pembuktian Matematika
Bukti adalah demonstrasi yang meyakinkan bahwa beberapa
pernyataan matematika pasti benar. Pernyataan yang terbukti
disebut Teorema.
Definisi Matematis
Dalam buku ini apa yang didefinisikan disebut definiendum.
Difiniendum dapat mengacu pada jenis objek matematis atau
properti yang bisa dimiliki objek matematis.
Aturan definisi
Untuk setiap bilangan bulat n :
-n positif jika n>0
-n negatif jika n<0
-n adalah nonnegatif jika n>=0
Kita tahu bahwa - (-3) = 3 dan 3>0 jadi menurut
definisi positif - (-3) adalah postif. Argumen ini
bergantung pada fakta bahwa 3 dan -(-3) adalah
dua nama berbeda untuk objek yang sama.
B. Apa Dasar Matematika

Sistem aksiomatik (Axiomatic System)


Adalah setiap himpunan aksioma darimana beberapa atau semua
aksioma dapat digunakan dalam hubungannya untuk menurunkan
teorema secara logis.

Istilah dan Rumus (Terms and formulas)


Dengan menggunakan simbol logika L = {“‫”ך‬, “˄”, “˅”, “↔”,”→”,
‘A”(terbalik), “E” (terbalik).
Misalkan A dan B adalah dua proporsi yang nilainya benar (T)
atau salah (F). Kebenaran logis ini diberikan sebagai berikut :

Operasi kesatuan

Operasi Biner
C. Tentang Kebenaran dan Pengetahuan
Mutlak dan kebenaran mutlak, biasanya disebut kebenaran universal,
adalah fakta yang tidak bisa diubah dan permanen.
Banyak yang memperdebatkannya, misal Platon percaya bahwa
kebenaran absolut itu ada, tetapi kebenaran di bumi hanyalah bayangan dari
kebenaran absolut di alam semesta, sedang yang lainnya percaya pada
kebenaran relatif.
Orang sering melihat ke sains untuk menentukan apakah sesuatu
merupakan kebenaran absolut, tetapi sains cenderung cukup percaya pada
penjelasan, sering kali dijadikan teori atau bukti.
Jadi, meskipun kebenaran absolut mungkin sulit didapat dan sulit untuk
disepakati, sejumlah kebenaran yang umumnya dibutuhkan untuk masyarakat
yang berfungsi dengan baik Apakah kebenaran ini mutlak atau universal
adalah masalah yang telah dan kemungkinan besar akan terus berlanjut
diperdebatkan.
D. Platonisme
Filsafat dasar dari realisme matematis Platonis, seperti yang dicontohkan
oleh matematikawan Kurt Gödel, mengusulkan keberadaan dunia objek
matematika yang tidak bergantung pada manusia; kebenaran tentang benda-
benda ini ditemukan oleh manusia. Dalam pandangan ini, hukum alam dan
hukum matematika memiliki status yang sama, dan keefektifan tidak lagi menjadi
tidak masuk akal. Misalnya, benda matematika yang paling eksplisit adalah
bangun geometris, yang disebut bentuk benda (empiris).
Asumsi Platonis terlemah yang diperkenalkan oleh
aritmatika adalah dari totalitas bilangan bulat. Dengan asumsi
yang disebutkan, disjungsi ini merupakan konsekuensi langsung
dari prinsip logis dari eksklusi tengah; dalam analisis itu hampir
terus menerus diterapkan. Misalnya, dengan cara itu seseorang
menyimpulkan bahwa untuk dua bilangan real a dan b, diberikan
oleh seri konvergen, baik a = b atau a <b atau b <a; dan juga:
urutan bilangan rasional positif datang sedekat mungkin dengan
nol atau ada bilangan rasional positif kurang dari semua anggota
urutan.
Kelompok 4
1. SASA ARISA
2. NURUL AULIYAH
3. ASRI KURNIAWAN
4. A. TENRIDIVA AZZAHRAH
5. MUHAMMAD EDY SOPYAN SAPUTRA

Anda mungkin juga menyukai