Himpunan
Himpunan dan
dan Logika
Logika Kabur
Kabur
Dan
Dan
The
The Foundations
Foundations Of
Of Mathematics
Mathematics
BAB 7
HIMPUNAN DAN LOGIKA KABUR
02 Teori Peluang
1. Angket Sosiometri
Keterangan :
- I(x) adalah Indeks penerimaan
- Simbol n menyatakan banyaknya murid yang diperhatikan
Keterangan
Keterangan ::
2. IF-sets µµ (dibaca
(dibaca mu/miu)
mu/miu)
ᴠᴠ (dibaca nu/niu)
(dibaca nu/niu)
- Sebuah IF-set adalah sepasang pemetaan :
3.
KESIMPULAN
Metode sosiometri dijelaskan
dengan aturan yang sangat
sederhana serta deskripsi yang
sangat menarik sebagai contoh
himpunan Atanassov IF-set
B. TEORI PELUANG
1. Teori Peluang pada Himpunan Kabur
Teorema 7.1 juga berlaku bagi kasus malar, dengan teorema sbb :
C. NEGARA BAGIAN DUNIA
Menjelaskan tentang contoh peluang kabur
yang diterapkan secara strategis oleh suatu
negara bagian dunia. Rumus P(A) :
2. Segementasi Gambar
Menentukan lokasi garis pantai yang mungkin dengan cara menghasilkan margin atau zona transisi
antara kelas air dan non air.
Kelas air Cw didefinisikan oleh :
3. Penaksiran Ketidakpastian
Pembuktian Matematika
Bukti adalah demonstrasi yang meyakinkan bahwa beberapa
pernyataan matematika pasti benar. Pernyataan yang terbukti
disebut Teorema.
Definisi Matematis
Dalam buku ini apa yang didefinisikan disebut definiendum.
Difiniendum dapat mengacu pada jenis objek matematis atau
properti yang bisa dimiliki objek matematis.
Aturan definisi
Untuk setiap bilangan bulat n :
-n positif jika n>0
-n negatif jika n<0
-n adalah nonnegatif jika n>=0
Kita tahu bahwa - (-3) = 3 dan 3>0 jadi menurut
definisi positif - (-3) adalah postif. Argumen ini
bergantung pada fakta bahwa 3 dan -(-3) adalah
dua nama berbeda untuk objek yang sama.
B. Apa Dasar Matematika
Operasi kesatuan
Operasi Biner
C. Tentang Kebenaran dan Pengetahuan
Mutlak dan kebenaran mutlak, biasanya disebut kebenaran universal,
adalah fakta yang tidak bisa diubah dan permanen.
Banyak yang memperdebatkannya, misal Platon percaya bahwa
kebenaran absolut itu ada, tetapi kebenaran di bumi hanyalah bayangan dari
kebenaran absolut di alam semesta, sedang yang lainnya percaya pada
kebenaran relatif.
Orang sering melihat ke sains untuk menentukan apakah sesuatu
merupakan kebenaran absolut, tetapi sains cenderung cukup percaya pada
penjelasan, sering kali dijadikan teori atau bukti.
Jadi, meskipun kebenaran absolut mungkin sulit didapat dan sulit untuk
disepakati, sejumlah kebenaran yang umumnya dibutuhkan untuk masyarakat
yang berfungsi dengan baik Apakah kebenaran ini mutlak atau universal
adalah masalah yang telah dan kemungkinan besar akan terus berlanjut
diperdebatkan.
D. Platonisme
Filsafat dasar dari realisme matematis Platonis, seperti yang dicontohkan
oleh matematikawan Kurt Gödel, mengusulkan keberadaan dunia objek
matematika yang tidak bergantung pada manusia; kebenaran tentang benda-
benda ini ditemukan oleh manusia. Dalam pandangan ini, hukum alam dan
hukum matematika memiliki status yang sama, dan keefektifan tidak lagi menjadi
tidak masuk akal. Misalnya, benda matematika yang paling eksplisit adalah
bangun geometris, yang disebut bentuk benda (empiris).
Asumsi Platonis terlemah yang diperkenalkan oleh
aritmatika adalah dari totalitas bilangan bulat. Dengan asumsi
yang disebutkan, disjungsi ini merupakan konsekuensi langsung
dari prinsip logis dari eksklusi tengah; dalam analisis itu hampir
terus menerus diterapkan. Misalnya, dengan cara itu seseorang
menyimpulkan bahwa untuk dua bilangan real a dan b, diberikan
oleh seri konvergen, baik a = b atau a <b atau b <a; dan juga:
urutan bilangan rasional positif datang sedekat mungkin dengan
nol atau ada bilangan rasional positif kurang dari semua anggota
urutan.
Kelompok 4
1. SASA ARISA
2. NURUL AULIYAH
3. ASRI KURNIAWAN
4. A. TENRIDIVA AZZAHRAH
5. MUHAMMAD EDY SOPYAN SAPUTRA