Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI INTEGRAL

(PANJANG KURVA)

BY IDA DAROJATUN
1. Panjang Busur
Apakah yang dimaksud dengan panjang kurva mulus yang yang diberikan
secara parametrik oleh x = f (t), y = g (t), a ≤ t ≤ b? Buatlah partisi selang [a,
b],menjadi n selang bagian menggunakan titik-titik ti :

a = t 0 < t 1 < t 2 < . . . < tn = b


Ini memotong kurva menjadi n potongan dengan titik ujung-titik ujung yang
berpadanan Q0, Q1, Q2, . . ., Qn-1, Qn, seperti gambar yang ada diatas.

Gagasan kita adalah menghampiri kurva itu dengan ruas garis poligon yang
ditunjukkan. Menghitung panjangnya, dan kemudian mengambil limit apabila
norma partisi mendekati nol. Khususnya, kita hampiri panjang ∆si dari ruas ke-i.
∆wi =

Dengan menggunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk Turunan ( Subbab


4.7 ), diketahui bahwa terdapat titik-titik i dan i dalam (ti-1, ti ) sedemikian
rupa sehingga
f – f ( ti-1 ) = f’ (i) ∆ti

g – g ( ti-1 ) = g’(i) ∆ti


dengan ∆ti = ti - ti-1. Jadi,

∆wi =

Dan panjang total dari ruas garis poligon


adalah
Persamaan yang berakhir ini hampir berupa suatu jumlah Riemann, satu-
satunya kesulitan ialah bahwa i dan I nampaknya tidak melukiskan titik yang
sama. Namun, dalam buku-buku lanjutan telah diperlihatkan bahwa dalam
limit ( ketika norma partisi menuju 0 ), hal ini tidak menimbulkan
perbedaan. Sehingga kita dapat mendefinisikan panjang busur ( arc length )
kurva L sebagai limit dari persamaan di atas, apabila norma partisi
mendekati nol; jadi,
L = dt = dt

Ada dua kasus khusus yang menarik. Jika kurva ini diberikan oleh y = f (x) a….b, kita
memperlakukan x sebagai parameter dan hasil dalam kotak mengambil bentuk

L = dx

Serupa dengan ini jika kurva diberikan oleh x = g (y), dengan c , kita
memperlakukan y sebagai parameter, diperoleh

L = dy
2. Deferensial panjang busur

Andaikan f fungsi yang terdiferensialkan secara

kontinu pada [a,b]. untuk masing-masing x

dalam (a, b), definisikan s (x) dengan

s’(x) = 2
Maka s (x) memberikan panjang busur kurva

y= f (u) dari titik (a, f (a)) ke (x f (x)) (lihat gambar).

Berdasarkan Teorema Dasar Kalkulus Pertama

s’(x) = = 2=

jadi, ds, diferensial panjang busur dapat dituliskan sebagai

ds = dx
kenyataannya, bergantung pada bagaimana cara grafik tersebut diparameterkan, kita
dituntun ke tiga rumus untuk ds, yakni
ds = 2 dx = 2 =

rumus-rumus lain: (ds)2 = (dx)2 + (dy)2


CONTOH :
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai