TEORI PELUANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Dalam Mata Kuliah Rekayasa Trafik Telekomunikasi
Dosen Pengampu : Ir. Hj. Arjuni Budi Pantjawati, M.T.
Disusun oleh :
Jika diketahui suatu kejadian A dengan ruang sampel S, maka peluang kejadian A,
ditulis P (A), adalah sebagai berikut:
Pada contoh kasus di atas, kita misalkan A = kejadian terambilnya produk cacat.
Kj= kejadian terambilnya produk yang dihasilkan mesin Mj. Ruang sampelnya adalah S,
yaitu semua produk yang dihasilkan oleh ketiga mesin itu. Selanjutnya, P(K1) = 0,2,
P(K2) = 0,3, P(K3) = 0,5, P(A|K1) = 0,04, P(A|K2) = 0,03, dan P(A|K3) = 0,05. Untuk
menggunakan teori peluang total tersebut, harus kita periksa dulu K1, K2, dan K3
membentuk partisi dari ruang sampel S.
Pertama, perhatikan bahwa setiap produk yang dihasilkan pabrik itu pasti
dihasilkan dari mesin-mesin tersebut. Jadi, syarat 1) yaitu K1 ∪ K2 ∪ K3 ∪ … ∪ Kn = S
dipenuhi. Kedua, masing-masing produk pabrik tersebut dihasilkan oleh satu mesin saja
(satu di antara tiga yang tersedia); jadi tidak mungkin suatu produk tertentu dihasilkan
dari M1 dan M3 atau dari M2 dan M3. Jadi, syarat 2) dipenuhi, yaitu Ki∩Kj = ∅ untuk
setiap i ≠ j. Selanjutnya, P(K1) ≠ 0, P(K2) ≠ 0, dan P(K3) ≠ 0.
P(A) = P(K1).P(A|K1) + P(K2).P(A|K2) + P(K3).P(A|K3)
P(A) = 0,2.0,04 + 0,3.0,03 + 0,5.0,05 = 0,008 + 0,009 + 0,025 = 0,042.
Jadi, peluang terambilnya produk cacat adalah 0,042.
2. Teorema Bayes
Teorema Bayes adalah kejadian-kejaian yang terpisah (saling meniadakan) yang
gabungannya adalah ruang sampel S, dengan kata lain salah satu dari kejadian tersebut harus
terjadi. Jika A adalah kejadian sembarang dalam S dengan P(A) ≠0, maka
Aturan Bayes memungkinkan kita menentukan peluang berbagai kejadian B1, B2, ..., yang
dapat menyebabkan A terjadi