Anda di halaman 1dari 6

MODUL

04-1-2
UNSUR-UNSUR PROBABILITAS

Sumber: Zamzawi Soejoeti, Ph.D., 1986. Metode Statistika I, Penerbit Karunika Jakarta, Universitas
Terbuka

Daftar Isi:
1. Pengantar
2. Ruang Sampel dan Peristiwa
3. Probabilitas suatu peristiwa
4. Analisis Kombinatorik dalam Probabilitas
5. Probabilitas Bersyarat




1. Pengantar

Dalam modul ini anda akan mempelajari unsur-unsur probabilitas yang merupakan
dasar pemikiran dalam inferensi statistik. Unsur-unsur probabilitas termasuk bidang
matematika dan bersifat teoritis. Pengetahuan tentang aljabar himpunan sangat
bermanfaat dalam mempelajari probabilitas. Materi dalam modul ini berkaitan erat
dengan materi pada modul-modul mendatang, dan merupakan pengetahuan dasar.
Maka dari itu anda harus benar-benar memahaminya sebelum anda melangkah ke
modul lainnya.


2. Ruang Sampel dan Peristiwa

Untuk membantu kita melihat dan menilai karakteristik pokok sekumpulan data, kita
telah mempelajari metode meringkaskan dan menyajikan data (statistika deskriptif).
Tetapi tujuan kita mempelajari data bukan hanya untuk meringkasakan dan
menyajikan data itu, melainkan melakukan analisis untuk dapat menyerap informasi
yang terkandung di dalam sampel data itu dan mengambil kesimpulan terhadap
populasi yang merupakan asal-usul sampel tersebut. Dasar logika dari pengambilan
inferensi statistik tentang suatu populasi dengan analisis data sampel adalah
probabilitas.

Dari pandangan intuitif, probabilitas suatu peristiwa (kejadian) adalah harga angka
yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan bahwa peristiwa itu akan terjadi.
Misalnya, probabilitas yang rendah menunjukkan kemungkinan sangat kecil bahwa
peristiwa itu akan terjadi. Apabila peramal cuaca meramalkan kurang dari 10%
kemungkinan akan hujan, maka kita merasa hujan tidak akan turun, dan kita tidak
perlu membawa payung.

Konsep probabilitas berhubungan dengan pengertian eksperimen yang
menghasilkan “hasil” yang tidak pasti. Artinya, eksperimen yang diulang-ulang dalam
kondisi yang sama akan memberikan “hasil” yang dapat berbeda-beda. Istilah
eksperimen yang kita gunakan di sini tidak terbatas pada eksperimen dalam
laboratorium, melainkan kita artikan eksperimen sebagai prosedur yang dijalankan

1
pada kondisi tertentu, dimana kondisi itu dapat diulang-ulang sebanyak n kali pada
kondisi yang sama, dan setelah selesai prosedur itu berbagai hasil dapat diamati (baik
cacah maupun diukur).

Beberapa contoh eksperimen statistik adalah sebagai berikut:

Eksperimen Hasil
a. Pengukuran waktu reaksi kimia Lama reaksi
b. Interview petani Penghasilan bulanan
c. Pengamatan sekumpulan hasil produksi Banyak produk yang cacat dalam kumpulan itu
d. Pelemparan sebuah mata uang satu kali Muka (M) atau Belakang (B)

Suatu eksperimen adalah proses pengumpulan data tentang fenomena tertentu yang
menunjukkan adanya variasi dalam hasilnya.

Kerapkali kita tidak hanya tertarik dengan sesuatu hasil yang akan terjadi, melainkan
apakah hasil itu akan termasuk dalam “himpunan hasil” tertentu atau tidak. Misalnya
dalam eksperimen: pengamatan sekumpulan hasil produksi, jika sejumlah produk
diambil dari sekumpulan besar hasil produksi, dan bahwa hasil produksi akan
diterima hanya apabila tidak lebih dari m (bilangan yang ditentukan) produk yang
cacat diantara n produk yang diambil itu. Maka kumpulan besar hasil produksi itu
akan diterima hanya apabila banyak produk yang cacat termasuk ke dalam himpunan
{0, 1, …, m}.

Beberapa definisi:

a. Himpunan yang elemen-elemennya merupakan hasil yang mungkin dari suatu
eksperimen dinamakan ruang sampel.
b. Elemen suaut ruang sampel dinamakan titik sampel.
c. Suatu peristiwa adalah himpunan bagian dari suatu ruang sampel.
d. Suatu peristiwa yang hanya memuat satu elemen saja dinamakan peristiwa
sederhana. Suatu peristiwa bersusun merupakan gabungan (union) dari
peristiwa sederhana.
e. Jika suatu eksperimen telah dilakukan dan hasil yang diperoleh (diamati)
termasuk himpunan bagian A, maka dikatakan peristiwa A telah terjadi.
f. Ruang sampel yang mempunyai banyak elemen terhingga atau tak terhingga
terhitung dinamakan ruang sampel diskrit. Jika ruang sampel memuat semua
bilangan dalam suatu interval dinamakan ruang sampel kontinyu.

Ruang sampel ditulis dengan lambang S, peristiwa dengan huruf besar A, B, C, … . Jika
suatu eksperimen menghasilkan n kemungkinan peristiwa, maka ruang sampelnya
dapat disajikan dengan:

S = {a1, a2, a3, … , an}

dimana a1, a2, …, an menunjukkan semua hasil yang mungkin terjadi dari eksperimen
itu. Kita sajikan “peristiwa” dengan cara yang sama, yaitu {a2, a4} menunjukkan
peristiwa yang hanya terdiri hasil a2 dan a4.

2
Contoh:
1) Eksperimen : Pelemparan sebuah dadu
Hasil : Mata dadu yang tampak di atas
Ruang sampel : S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Suatu peristiwa : A = titik ganjil tampak
= {1, 3, 5}

2) Eksperimen : Pelemparan uang mata logam dua kali
Hasil : Salah satu hasil adalah MB, yang menunjukkan bahwa hasil
pelemparan pertama adalah muka, dan hasil pelemparan
kedua adalah belakang
Ruang sampel : S = {MM, MB, BM, BB}
Suatu peristiwa : A = paling sedikit satu muka
= {MM, MB, BM}
B = kedua hasil sama
= {MM, BB}

3) Eksperimen : Pemilihan seorang mahasiswa secara random, dan
pencatatan indeks prestasinya.
Hasil : Bilangan X antara 0 dan 4.
Ruang sampel : S = {0 ≤ X ≤4}
Suatu peristiwa : A = indeks prestasi di atas 3
= {3 < X ≤4}
B = indeks prestasi di bawah 2
= {0 ≤ X <2}

4) Eksperimen : Pelemparan pasangan dadu, satu merah dan satu putih
Hasil : Sesuatu hasil dapat ditulis sebagai (i, j) dimana:
i = titik yang tampak di atas dari dadu merah
j = titik yang tampak di atas dari dadu putih
Ruang sampel : S = 6 x 6 pasangan berurut (i, j), dimana i = 1, 2, 3, 4, 5, 6
dan j = 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Suatu peristiwa : A = jumlah titik yang sama dengan 7
= {(1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5, 2), (6, 1)}
B = kedua hasil sama
= {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)}

5) Eksperimen : Empat pasien diberi obat untuk dua minggu. Sukses atau
tidaknya pengobatan untuk tiap pasien dicatat.
Hasil : Salah satu hasil adalah SSST, dimana S menunjukkan
suksesnya pengobatan untuk pasien ke 1, 2, dan 3, dan T
tidak suksesnya pengobatan untuk pasien ke-4.
Ruang sampel : S mempunyai 2 x 2 x 2 x 2 = 24 = 16 elemen, yaitu
S = {SSSS, SSST, SSTS, STSS, TSSS, SSTT, STST, STTS, TSST,
TSTS, TTSS, STTT, TSTT, TTST, TTTS, TTTT}
Suatu peristiwa : A = semua pasien sembuh
= {SSSS}
B = lebih separuh jumlah pasien sembuh
= {SSSS, SSST, SSTS, STSS, TSSS}

3

Himpunan semua hasil yang mungkin suatu eksperimen dinamakan ruang sampel.
Elemen suatu ruang sampel dinamakan titik sampel. Himpunan bagian dari ruang
sampel yang mempunyai sifat tertentu dinamakan peristiwa. Kita katakan suatu
peristiwa A terjadi apabila eksperimen menghasilkan titik sampel yang ada dalam A.

Ruang sampel diskrit adalah ruang sampel yang mempunyai banyak elemen
terhingga, sedangkan ruang sampel kontinyu memuat semua bilangan real dalam
suatu interval.

Beberapa peristiwa:

Semua peristiwa yang kita pandang, dianggap merupakan himpunan bagian dari
ruang sampel suatu eksperimen. Dalam hal ini termasuk seluruh ruang sampelnya S
dan himpunan kosong ∅, yaitu himpunan yang tidak mempunyai elemen. S
dinamakan peristiwa yang pasti, karena selalu terjadi, sedangkan ∅ peristiwa yang
tidak mungkin, karena tidak pernah terjadi.

“Peristiwa-peristiwa baru” dapat dibentuk dari peristiwa-peristiwa yang sudah ada
dengan menggunakan tiga operasi dasar, yaitu union, irisan, dan komplementasi,
yang timbul dari penggunaan kata-kata “atau”, “dan” dan “tidak”.

Beberapa definisi:

a. Union dua peristiwa A dan B ditulis A ∪ B, adalah himpunan semua elemen yang
ada di dalam A atau di dalam B (termasuk yang ada di dalam keduanya, jika ada).
b. Irisan dua peristiwa A dan B ditulis A ∩ B, adalah himpunan semua elemen yang
ada di dalam A dan di dalam B.
c. Komplemen suatu peristiwa A, ditulis AC, adalah himpunan semua elemen yang
tidak di dalam A (relatif terhadap S).

Operasi-operasi ini dapat disajikan dalam diagram yang dikenal dengan nama
diagram Venn (Gambar 1).

S S S

A B A B A






A∪B A∩B AC

Type equation here.

B
Gambar 1. Diagram Venn untuk union, irisan, dan komplemen.


4
Contoh:

1) Sebuah kartu diambil secara random dari satu dek kartu bridge. Dipandang
peristiwa-peristiwa:
A = kartu yang terambil adalah As
B = kartu yang terambil adalah Heart
C = kartu yang terambil adalah Diamond
D = kartu yang terambil adalah Merah
E = kartu yang terambil adalah Hitam

Maka:

B ∪ C = kartu yang terambil adalah Heart atau Diamond
B ∩ C = ∅, karena karena satu kartu tidak dapat berupa Heart dan Diamond
B ∪ C ∪ E = S = D ∪ E
A ∩ C = kartu yang terambil adalah As Diamond
Dc = kartu yang terambil tidak merah = E
(B ∪ C)c = Dc = E

2) Jika sebuah dadu dilemparkan, A = {1, 3, 5}, B = {1}, C = {2, 4, 6}, maka:
A ∪ C = {1, 2, 3, 4, 5, 6} = S
Ac = {2, 4, 6} = C
A ∪ B = {1, 3, 5} = A
B ∪ C = {1, 2, 4, 6}
A ∪ C = ∅
A ∩ B = {1} = B
Bc = {2, 3, 4, 5, 6}
Bc ∩ A = {3, 5}

3) Jika x menunjukkan indeks prestasi seorang mahasiswa, dan A = {3 < x ≤ 4}; B =
{0 ≤ x < 2}; C = {1,5 ≤ x ≤ 3}, maka
A ∪ C = {1,5 ≤ x ≤ 4}
A ∩ C = ∅
B ∩ C = {1,5 ≤ 𝑥 ≤ 2}
A ∪ B ∪ C= {0≤ x ≤ 4 } = S
Ac = {0 < x < 3} = B ∪ C
Ac ∩ C = {<0 x < 3} = Ac

Dua aturan umum yang penting dalam “aljabar peristiwa” dikenal dengan nama
hukum De Morgan:

a) (A ∪ B)c = Ac ∩ Bc
b) (A ∩ B)c = Ac ∪ Bc





5
Latihan:
1) Jika sebuah dadu dilemparkan, dan A = {1, 3}, B = {2, 5, 6}, C = {4, 5}, maka
a. A ∪ B
b. A ∩ B
c. A ∪ C
d. A ∩ C
e. Cc
f. (A ∩ B)c
g. (C ∪ B)c
h. (A ∩ C)c

2) Sebuah dadu dilemparkan dua kali. Peristiwa-peristiwa P, Q, R, dan T didefinisikan
sebagai berikut:
P = lemparan pertama menghasilkan ganjil
Q = lemparan kedua menghasilkan 5
R = lemparan pertama menghasilkan bilangan prima
T = lemparan kedua menghasilkan 2
a. Tulislah elemen-elemen peristiwa P ∩ Q ∩R ∩ T
b. Tulislah elemen-elemen peristiwa Q ∪ R ∪ T.

3) Gambarkan ruang sampel eksperimen-eksperimen berikut:
a. Mengukur temperatur di tempat tertentu di kota Yogyakarta pad ajam 05.00
pagi, hari Senin yang akan datang.
b. Banyak mahasiswa yang lulus dari 20 orang peserta ujian statistika.
c. Dalam survei 1000 orang diminta menjawab “ya” atau “tidak” terhadap
pertanyaan: “Apakah saudara mempunyai pekerjaan tetap?”, hanya yang
menjawab tidak tidak dicatat.
d. Mengamati daya tahan hidup bakteri bernama ABC.

4) Identifikasi peristiwa-peristiwa di bawah ini untuk soal latihan nomor 3 di atas.
a. {Temperatur kurang dari 25°}
b. {Paling sedikit 50% mahasiswa lulus}
c. {kurang dari 75% tidak mempunyai pekerjaan tetap}
d. {Lebih dari 100 jam, tetapi kurang dari 350 jam}

5) Di dalam kotak terdapat tujuh bola, terdiri dari 5 merah (M1, M2, M3, M4, M5) dan
dua hijau (H1, H2).
a. Sekaligus dua bola diambil secara random.
• Gambarkan ruang sampelnya.
• Peristiwa A = kedua bola diambil semua merah, Tuliskan elemen-elemen A.
• Peristiwa B = dua bola diambil berbeda warna, Tuliskan elemen-elemen B.
b. Tiga bola diambil sekaligus secara random.
• Tuliskan elemen-elemen ruang sampelnya.
• Peristiwa C = tiga bola terambil terdiri dari dua merah dan satu hijau.
Peristiwa D = tiga bola terambil terdiri dari dua warna.
Tuliskan elemen-elemen C; D; C ∪ D; C ∩ D.

Anda mungkin juga menyukai