KONSEP DASAR
PROBABILITAS
Pengantar :
2
n( A) m
P( A)
n( S ) n
Sifat-sifat probabilitas kejadian A :
6
a) Pendekatan Klasik
Diasumsikan seluruh hasil experimen memiliki
keungkinan yang sama.
Kejadian A dapat terjadi sebanyak n(A) cara
dari seluruh n(S) cara
Kejadian A sukses
Contoh : peristiwa A
merupakan peristiwa
munculnya mata dadu genap
Kejadian A gagal dari pelemparan sebuah
dadu, berapakah peluang
terjadinya peristiwa A ?
10
Pendekatan Perhitungan Probabilitas
b) Pendekatan Frekuensi Relatif
Contoh : penelitian yang dilakukan terhadap 50
mahasiswa terhadap nilai mata kuliah ALPRO.
Berapakah besarnya peluang mahasiswa
mendapatkan nilai 50 dan 70 ?
Jawab
Nilai (x) f
40 8
50 4
60 11
70 15
80 7
90 5
Pendekatan Perhitungan
Probabilitas
c) Pendekatan Subjektif
Didasarkan atas penilaian seseorang dalam
menyatakan tingkat kepercayaan
Biasanya dalam bentuk opini atau pendapat
HIMPUNAN
Penulisan Himpunan
1. Cara pendaftaran
Unsur himpunan ditulis satu persatu / didaftar.
Contoh : A = {a,i,u,e,o}
2. Cara pencirian
Unsur himpunan ditulis dengan menyebutkan
sifat-sifat atau ciri-ciri unsur tersebut.
Contoh : A = { x|x huruf vokal }
Macam – Macam Himpunan
1.Himpunan Semesta
Lambang : S atau U
Himpunan yang memuat seluruh objek
pembicaraan.
2.Himpunan kosong
Lambang : { } atau Ø
Himpunan yang tidak memiliki anggota.
3. Himpunan Bagian
Lambang : ⊂
Rumus : Menghitung banyak himpunan
bagian dari suatu himpunan sebesar n
adalah 2n.
4. Himpunan Komplemen
Lambang : Ac, A’
Himpunan semua unsur yang tidak termasuk
dalam himpunan yang diberikan.
Operasi Himpunan
Contoh:
Operasi Himpunan
3.Operasi Jumlah
Lambang : A + B
Jumlah antara dua himpunan A dan B ádalah himpunan
unsur-unsur himpunan yang menjadi anggota A atau B dan
bukan anggota sekutu A dan B.
Contoh:
Operasi Himpunan
4.Operasi Selisih
Lambang : A – B
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan semua unsur
yang tidak termasuk di dalam B.
Contoh:
Beberapa Aturan dalam Himpunan
1. Hukum Komutatif
AUB=BUA
A∩B=B∩A
2. Hukum Asosiatif
(A U B) U C = A U (B U C)
(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
3. Hukum Distributif
A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)
A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)
4. Hukum Identitas
A∩S=A
A∩Ø=Ø
5. Hukum Komplementasi
A ∩ Ac = Ø
A U Ac = S
6. n(A U B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)
n(AUBUC) = n(A) + n(B) + n(C) – n(AB) – n(AC) – n(BC) + n(ABC)