Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Kristen IPEKA


Kelas/Semester : IX / Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Topik/Materi Pokok : Peluang
Alokasi Waktu : 12jam pelajaran (6 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti IPEKA (ICE-C)


1. Mengakui Allah sebagai Pencipta, Pemilik, Penebus dan Pemelihara alam semesta serta
sebagai Sumber hikmat dan pengetahuan yang diwujudkan dalam kehidupan beriman dan
aktivitas sehari-hari
2. Menerima dirinya sebagai gambar Allah yang telah dipulihkan dengan peran dan
tanggung jawabnya, mampu membedakan prinsip benar dan salah, kebaikan dan
kejahatan, dan berpegang teguh pada prinsip kebenaran berdasarkan wawasan dunia
Kristen dalam pergaulan di lingkungan keluarga dan sekolah
3. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, dan konseptual yang integratif berdasarkan
wawasan dunia Kristen; mampu berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu membedakan prinsip benar dan salah, kebaikan dan kejahatan berdasarkan
wawasan dunia Kristen; serta dalam memecahkan masalah
4. Pengetahuannya secara lisan dan tulisan yang naratif dan argumentatif; cakap
memanfaatkan teknologi; terampil menggunakan kecerdasan tubuhnya untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang spesifik; bekerja secara kooperatif dan kolaboratif di
sekolah

B. Tujuan Pembelajaran
Memecahkan masalah sehari hari yang berhubungan dengan Peluang, dan mampu
menghitungnya secara sistematis dan kreatif serta menerima sikap tekun, disiplin dan
kerjasamaberdasarkan perspektif Kristen.

C. Kompetensi Dasar (ICE-C)


1. Mampu mengenal, melakukan, dan memiliki relasi dengan Allah sebagai Pencipta,
Pemilik, Penebus dan Pemelihara alam semesta serta sebagai Sumber hikmat dan
pengetahuan yang diwujudkan dalam kehidupan beriman dan aktivitas sehari-hari
2. Mampu menunjukkan dan melakukan sikap tekun, disiplin dan kerja sama dalam setiap
kegiatan pembelajaran di sekolah berdasarkan wawasan dunia Kristen
3. Mampu berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatifdalam memecahkan masalah
–masalah yang berhubungan dengan peluang.
4. Mampu menafsirkan, menggambarkan, memperkirakan, membentuk pola dan
menyajikan hasil dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pembelajaran peluang.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menunjukkan perilaku-perilaku yang terkait sikap tekun, disiplin dan kerja sama dalam
pembelajaran peluang.
2. Menjelaskan materi yang ada dalam pembelajaran peluangberdasarkan wawasan dunia
Kristen.
3. Menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel dengan percobaan.
4. Menentukan ruang sampel dan titik sampel dengan tabel, diagram pohon, dan mendaftar.
5. Menghitung frekuensi relatif suatu kejadian.
6. Menghitung peluang suatu kejadian
7. Menghitung nilai frekuensi harapan suatu kejadian.
8. Menentukan kejadian lepas atau bebas dari suatu kejadian.

E. Materi Ajar
1. Pengertian ruang sampel.
Ruang sampel adalah himpunan dari semua kejadian yang mungkin terjadi.
2. Pengertian titik sampel.
Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.
Banyaknya titik sampel atau anggota ruang sampel dinotasikan n(S) = N.
3. Ada 3 cara menentukan ruang sampel suatu kejadian :
a. Tabel.
Pelemparan dua koin mata uang logam
Uang
logam II
Uang
logam I A G

A AA AG

G GA GG

Ruang sampelnya : { (A,A), (A,G), (G,A), (G,G) }


Titik sampel : (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G)
b. Diagram pohon

Ruang sampelnya : { (A,A), (A,G), (G,A), (G,G) }


Titik sampel : (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G)

c. Mendaftar
Hasil yang mungkin terjadi adalah (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G)
Ruang sampel : { (A,A), (A,G), (G,A), (G,G) }
Titik sampel : (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G)

4. Frekuensi Relatif
Jika “A” merupakan kejadian munculnya sesuatu dalam suatu percobaan dan “N”
merupakan banyaknya kejadian dalam percobaan tersebut maka frekuensi relatif dapat di
tulis sebagai :

banyaknya kejadian A
frekuensi relatif =
banyaknya kejadian suatu percobaan
Atau
banyaknya kejadian A
f rel ( A ) =
N
Contoh soal :
Sebuah dadu dilempar 100 kali. Tabel berikut ini menunjukkan hasil pelemparan tersebut

Angka 1 2 3 4 5 6
Frekuensi 14 17 20 18 15 16
Tentukan frekuensi relatif munculnya mata dadu :
a. 3 c.bilangan genap
b. 5 d.bilangan prima

Jawab :
20 1 51
a. f rel ( 3 )= = c. f rel ( bil genap )=
100 5 100

15 3 52 13
b. f rel ( 5 ) = = d. f rel ( bil prima ) = =
100 20 100 25

5. Peluang Kejadian
Dalam suatu percobaan, jika kejadian – kejadian mempunyai kesempatan yang sama
maka nilai kemungkinan dari suatu kejadian “A” di tulis sebagai :
banyaknya kejadian A
peluang kejadian A=
banyaknya titik sampel yang mungkin

atau
n(A)
P ( A )=
n ( S)
Contoh soal
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam, tentukan :
a. P(3) c.P(faktor dari 6)
b. P(5) d.P(bilangan prima)
Jawab :
Sebuah dadu bermata enam, anggota ruang sampelnya adalah : { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Jadi n(S) = 6 maka :
1 4 2
a . P ( 3 )= c . P ( faktor dari 6 ) = =
6 6 3
1 3 1
b . P ( 5 )= d . P ( bil prima )= =
6 6 2

6. Batas batas nilai peluang


Batas batas nilai peluang kejadian A terletak di antara 0 dan 1, ditulis : 0<P( A )<1
Nilai P(A) = 0 disebut kejadian mustahil
Nilai P(A) = 1 disebut kejadian kepastian
(i) P( A)+P( A )=1
(ii) P( A )=1−P( A )
(iii) P( A)=1−P( A )

7. Frekuensi Harapan suatu kejadian


Dalam suatu percobaan, misalkan “A” adalah suatu kejadian dengan peluang tersebut
P(A), maka frekuensi harapan kejadian “A” dalam N percobaan di tulis sebagai :
E ( A )=P ( A )×N
E(A) disebut frekuensi harapan kejadian A
P(A) disebut peluang kejadian A
N adalah banyak percobaan yang dilakukan
Contoh soal :
Sebuah dadu bermata enam dilempar sebanyak 120 kali, tentukan frekuensi harapan
munculnya mata dadu :
a. 2 b. kurang dari 5 c. kelipatan 2
Jawab :
n(S) = 6 dan N = 120
maka :
1 1
a . P ( 2 )= ⇒ E ( A )= ×120=20 kali
6 6
4 4
b . P ( kurang dari 5 )= ⇒ E ( A ) = ×120=80 kali
6 6
3 3
c . P ( kelipa tan 2 )= ⇒ E ( A )= ×120=60 kali
6 6

8. Kejadian Saling Lepas


Kejadian A dan B disebut dua kejadian saling lepas, jika himpunan A dan B saling asing.
atau
A B  P( A  B)  0
Dalam diagram Venn digambarkan :
S
A B

Peluang kejadian saling lepas :


P( A atau B )=P( A )+ P(B )

P( A∪B )=P( A )+P (B )

Contoh soal :
Sebuah dadu bermata enam dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya mata dadu
kurang dari 3 atau munculnya mata dadu lebih dari 5!
Jawab :
Ruang sampelnya : { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6
Jika A = kejadian muncul mata dadu kurang dari 3 maka A = {1,2 } dan n(A) =2
Jika B = kejadian muncul mata dadu lebih dari 5 maka B = { 6 } dan n(B) = 1
Antara kejadian A dan kejadian B saling asing :
atau
A B  P( A  B)  0
2 1 3 1
P( A∪B )=P( A )+P (B ) = + = =
6 6 6 2

9. Kejadian Tidak Saling Lepas


Kejadian A dan B disebut dua kejadian tidak saling lepas, jika himpunan A dan B tidak
saling asing atau A  B 
Dalam diagram Venn digambarkan :
S
A B

Peluang kejadian tidak saling lepas :


P( A atau B )=P( A )+ P(B )−P( A∩B )

P( A∪B )=P( A )+P (B )−P( A∩B )

Contoh soal :
Sebuah dadu bermata enam dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya mata dadu
bilangan prima atau kejadian munculnya mata dadu bilangan genap!
Jawab :
Ruang sampelnya : { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6
Jika A = kejadian muncul mata dadu prima maka A = {2, 3, 5 } dan n(A) =3
Jika B = kejadian muncul mata dadu genap maka B = { 2, 4, 6 } dan n(B) = 3
Antara kejadian A dan kejadian B tidak saling asing : A∩B=2
Maka ;
P( A∪B )=P( A )+P (B )−P( A∩B )
3 3 1 5
= + − =
6 6 6 6
10. Kejadian saling bebas
Kejadian A dan B disebut dua kejadian yang saling bebas, jika munculnya A tidak
mempengaruhi munculnya B dan sebaliknya.
Peluang kejadian saling bebas :
P( A dan B) = P( A ) × P (B )
P( A∩B ) = P ( A ) × P( B)

1. Contoh soal :
Dalam sebuah keranjang berisi 4 jeruk dan 6 apel. Dalam keranjang yang lain berisi
5 jeruk dan 15 apel. Berapa peluang terambilnya buah jeruk dari keranjang pertama
dan buah jeruk juga dari keranjang kedua?
Jawab :
SA = ruang sampel buah pada keranjang I, n(SA) = 10
SB = ruang sampel buah pada keranjang II, n(SB) = 20
A = kejadian terambilnya buah jeruk pada keranjang I, n(A) = 4
B = kejadian terambilnya buah jeruk pada keranjang II, n(B) = 5
A dan B kejadian saling bebas
4 5 1
P( A∩B )=P( A )×P(B ) =10 ×20 =10

2. Contoh soal :
F. Wawasan Dunia Kristen
 Teori kombinasi dan permutasi ini merupakan perhitungan yang digunakan untuk
menghitung segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, suatu prediksi manusia yang
terbatas. Tuhan tidak bertindak berdasarkan hukum probabilitas, karena Tuhan
menentukan segala sesuatu bahkan undian sekalipun (Ams 16:33).

 Orang percaya dipanggil untuk mempercayakan masa depan dan hidupnya kepada Tuhan,
apapun yang terjadi ada di dalam tangan Tuhan dan pemeliharaanNya (Mzm 147:4; Luk
12:7; Rm 8:28)

 Orang percaya dapat mengembangkan keilmuan secara logika analisis dengan tetap
mengakui kedaulatan Allah, bukan sebagai usaha manusia semata (1Kor 1:25-29).

G. Pertanyaan Esensial
1. Mengapa peluang menjadi sesuatu yang sangat penting di dalam mata pelajaran
Matematika?
2. Apa saja implikasi dan dampak dari peluangdi dalam kehidupan sehari-hari?

H. Model Pembelajaran
1. Discovery Learning
2. Problem Solving

I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
Materi Pembelajaran :
Pengertian ruang sampel dantitik sampel suatu kejadian
Menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian

Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mengondisikan kelas untuk siap menerima pelajarandengan:
(10 menit)  menyiapkan kelas melalui ketua kelas
 memberikan salam
 memeriksa kehadiran peserta didik
 memeriksa kebersihan kelas.
 berdoa
2. Guru memberikan motivasidanapersepsi:
Probabilitas atau kemungkinan dalam ilmu matematika dikembangkan oleh
beberapa tokoh yaitu Pierre de Fermat (1601-1665), BlaisePascal (1623-
Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
1662) dan Pierre Simon de Laplace (1749- 1827).
Peluang mempelajari kemungkinan kemungkinan yang terjadi dalam
berbagai kejadian.
Prasyaratpengetahuan:
- Bagaimana cara mengumpulkandatauntuk menentukan peluang
sebuah kejadian?
Inti  Menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu kejadian
(65 menit) melalui pengamatan suatu percobaan.
 Menentukan ruang sampel dan titik sampel dengan berbagai percobaan
- Pelemparan tiga koin mata uang logam.
- Pelemparan sebuah dadu bermata enam.
- Pelemparan dua buah dadu bermata enam.
- Pelemparan sebuah koin mata uang dan sebuah dadu bermata enam.
 Mengolah data hasil dari percobaan dengan tabel, diagram pohon, dan
mendaftar.
 Mendiskusikan hasil pengolahan data yang dapatdalam kelompok kecil
(3 – 4 orang) dan memaparkan hasilnya secara lisan dan tertulis.
Penutup  Membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
(5 menit)  Mengevaluasi proses pembelajaran.
 Menerima tugas latihan sebagai pekerjaan rumah
 Mengucapkan salam.

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
Materi Pembelajaran :
Menentukan frekuensi relatif, peluang kejadian dan frekuensi harapan

Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mengondisikan kelas untuk siap menerima pelajarandengan:
(10 menit)  menyiapkan kelas melalui ketua kelas
 memberikan salam
 memeriksa kehadiran peserta didik
 memeriksa kebersihan kelas
 berdoa
Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
2. Guru memberikan motivasidanapersepsi dengan menayangkan berbagai
macam peristiwa yang berkaitan dengan peluang kejadian.
Prasyaratpengetahuan:
- Bagaimana cara menghitung nilai peluang kejadian sebuah peristiwa.
Inti  Menjelaskan pengertian frekuensi relatif dan peluang suatu kejadian
(65 menit) melalui pengamatan suatu percobaan.
 Menghitung nilai peluang kejadian dari percobaan
- Pelemparan tiga koin mata uang logam.
- Pelemparan sebuah dadu bermata enam.
- Pelemparan dua buah dadu bermata enam.
- Pelemparan sebuah koin mata uang dan sebuah dadu bermata enam.
 Mendiskusikan hasil perhitungan yang di dapatdalam kelompok kecil (3
– 4 orang) dan memaparkan hasilnya secara lisan dan tertulisdengan
tekun dan disiplin berdasarkan wawasan dunia Kristen.
Penutup  Membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
(5 menit)  Mengevaluasi proses pembelajaran.
 Menerima tugas latihan sebagai pekerjaan rumah
 Mengucapkan salam

Pertemuan 3 (2x40 menit)


Kegiatan : Latihan soal untuk dapat lebih memahami dan menguasai materi pelajaran
yang sudah diberikan.
Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mengondisikan kelas untuk siap menerima pelajarandengan:
(10 menit)  menyiapkan kelas melalui ketua kelas
 memberikan salam
 memeriksa kehadiran peserta didik
 memeriksa kebersihan kelas
 berdoa
2. Guru memberikan motivasidanapersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
 Dapatkah kamu menentukan nilai peluang besok cuaca cerah, jika
diketahui peluang besok cuaca mendung 1/3 dan peluang besok turun
hujan ½ ?
3. Prasyaratpengetahuan:
Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
- Tuliskan kembali rumus peluang suatu kejadian A, kejadian bukan A?
Inti Dengan kerja kelompok kecil (3-4) orang, murid murid mengerjakan soal yang
(65 menit) diberikan oleh guru, kemudian mendiskusikannya per kelompok tersebut.
Penutup  Membuatkesimpulan terhadap hasil belajar yang diperoleh
(5 menit)  Mengevaluasi kerja kelompok.
 Mengerjakan tugas latihan sebagai pekerjaan rumah
 Mengucapkan salam

Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
Materi pembelajaran :
Kejadian lepas dan kejadian bebas

Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mengondisikan kelas untuk siap menerima pelajarandengan:
(10 enit)  menyiapkan kelas melalui ketua kelas
 memberikan salam
 memeriksa kehadiran peserta didik
 memeriksa kebersihan kelas
 berdoa
2. Guru memberikan motivasidanapersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
 Dapatkah kamu menghitung P(5 merah dan 4 hijau) dari pelemparan dua
mata dadu merah dan dadu hijau?
3. Prasyaratpengetahuan:
- Kapan suatu kejadian disebut kejadian lepas dan kejadian bebas?
Inti  Menjelaskan pengertian peluang kejadian lepas dan kejadian bebas
(65 menit) sebuahkejadian melalui pengamatan dari suatu percobaan.
 Menentukan nilai peluang kejadian lepas atau bebas dari percobaan
- Pelemparan sebuah dadu bermata enam.
- Pelemparan dua buah dadu bermata enam.
- Pelemparan sebuah koin mata uang dan sebuah dadu bermata enam.
Mendiskusikan hasil perhitungan yang di dapatdalam kelompok kecil (3 – 4
orang) dan memaparkan hasilnya secara lisan dan tertulisdengan tekun dan
disiplin berdasarkan wawasan dunia Kristen.
Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Penutup  Membuatkesimpulan terhadap hasil belajar yang diperoleh
(5 menit)  Mengevaluasi kerja kelompok.
 Mengerjakan tugas latihan sebagai pekerjaan rumah
 Mengucapkan salam

Pertemuan 5 (2 x 40 menit)
Kegiatan : Latihan soal untuk persiapan Ulangan Harian.

Kegiatan
dan alokasi Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas untuk siap menerima pelajarandengan:
(10 menit)  menyiapkan kelas melalui ketua kelas
 memberikan salam
 memeriksa kehadiran peserta didik
 memeriksa kebersihan kelas.
 berdoa
2. Guru memberikan motivasidanapersepsi dengan menayangkan power
point tentang berbagai bentuk soal peluang dan penerapannya.
3. Prasyaratpengetahuan:
- Tuliskan kembali rumus peluang suatu kejadian A, kejadian bukan A,
kejadian lepas, dan kejadian bebas?
Inti Dengan kerja kelompok kecil (3-4) orang, murid murid mengerjakan soal
(65 menit) yang diberikan oleh guru, kemudian mendiskusikannya per kelompok
tersebut.
Penutup  Membuatkesimpulan terhadap hasil belajar yang diperoleh
(5 menit)  Mengevaluasi kerja kelompok.
 Mengerjakan tugas latihan sebagai pekerjaan rumah
 Mengucapkan salam

Pertemuan 6 (2x40 menit)


Kegiatan : ulangan harian I
Jenis Tes : pilihan ganda dan uraian

J. Penilaian Hasil Belajar


a. Non Tes
Lembar pengamatan sikap dengan teknik observasi dan jurnal (terlampir)
b. Tes pengetahuan
1. Uraian (terlampir)
2. Pilihan Ganda (terlampir)
c. Tes ketrampilan

K. Sumber, Media, dan Alat Belajar:


1. Sumber belajar:
 Buku paket Matematika kelas 9
 Buku soal soal Matematika
2. Media belajar:
 LCD, tayangan ppt
3. Alat belajar:
 Peralatan percobaan ( dadu, koin, piringan bernomor, kartu brige, dll )
Lampiran 1:
Instrumen untuk Bentuk Penilaian Non Tes

a. Teknik observasi dan jurnal untuk penilaian sikap


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / ganjil
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Waktu Pengamatan : Proses pembelajaran
Instrumen Penilaian Sikap dengan Teknik Observasi:
Nilai
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
Disiplin
1. Mengumpulkan tugas tepat waktu
2. Masuk kelas tepat waktu
3. Membawa perlengkapan pembelajaran dengan lengkap
Tekun
1. Perhatian dalam mengikuti pelajaran
2. Mengerjakan semua tugas dengan lengkap, rapi, dan cermat
3. Menambah pengetahuan dari sumber belajar yang relevan
Kerjasama
1. Menolong teman yang kesulitan dalam memahami suatu materi
2. Mengikuti proses belajar dengan tertib dan sopan
3. Menghargai pendapat orang lain
Kriteria penilaian:
1 = jarang melakukan perilaku yang diamati
2 = kadang-kadang melakukan perilaku yang diamati
3 = sering melakukan perilaku yang diamati
4 = selalu melakukan perilaku yang diamati
Skor yang diperoleh murid
Skor Total = ———————————————— x 100
36
b. Teknik penilaian tes

Soal 1 : Jawab :
Jika lima mata uang logam dilempar bersama, maka
banyak anggota ruang sampel yang terjadi adalah…
a. 10
b. 16
c. 25
d. 32

Soal 2 : Jawab :
Banyak titik sampel pada pelemparan empat keping
mata uang logam dan sebuah dadu bermata enam secara
bersamaan adalah…
a. 24 buah c. 96 buah
b. 48 buah d. 124 buah

Soal 3 : Jawab :
Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya mata
dadu faktor dari 12 adalah…
5 1 2 1
a. 6 b. 2 c. 3 d. 3

Soal 4 : Jawab :
Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya mata
dadu bukan faktor dari 4 adalah…
5 1 2 1
a. 6 b. 2 c. 3 d. 3

Soal 5 : Jawab :
Dua dadu bermata enam dilempar bersama – sama
sekali. Peluang munculnya jumlah mata dadu lebih kecil
dari 9 adalah…
11 1 13 1
a. 36 b. 2 c. 18 d. 3

Soal 6 : Jawab :
Dua dadu bermata enam dilempar bersama – sama
sekali. Peluang munculnya jumlah mata dadu 8 adalah…
1 1 1 3
a. 8 b. 16 c. 18 d. 16
Soal 7 : Jawab :
Dua buah dadu bermata enam dilempar sekali secara
bersaman, peluang munculnya jumlah mata dadu
kelipatan 3 adalah…
1 1 1 1
a. 6 b. 3 c. 4 d. 2

Soal 8 : Jawab :
Dua mata uang logam dilempar bersama – sama, maka
peluang munculnya sekurang – kurangnya satu gambar
adalah…
1 3 2 1
a. 2 b. 4 c. 3 d. 4

Soal 9 : Jawab :
Sentosa mempunyai kotak yang berisi 12 bola yang
terdiri dari lima bola merah dan sisanya biru. Sentosa
mengambil bola berturut – turut secara acak tanpa
dikembalikan. Peluang bola pertama yang diambil
berwarna merah dan bola kedua berwarna biru adalah…
35 139 35 139
a. 144 b. 144 c. 132 d. 132

Soal 10 : Jawab :
Dalam sebuah kantong berisi 10 bola merah, 7 bola
kuning, dan 3 bola hitam. Sebuah bola akan diambil
secara acak dari dalam kantong, ternyata berwarna
merah dan tidak dikembalikan. Jika kemudian diambil
satu lagi, maka peluang terambilnya bola merah
adalah…
10 9 10 9
a. 20 b. 20 c. 19 d. 19

Soal 11 : Jawab :
Sebuah dadu dilempar 200 kali. Frekuensi harapan
muncul mata dadu bilangan prima adalah…
a. 100 kali c. 50 kali
b. 80 kali d. 40 kali

Soal 12 : Jawab :
Dua dadu dilempar sebanyak 252 kali. Jumlah mata
dadu kurang dari 5 diharapkan muncul….kali.
a. 36
b. 38
c. 40
d. 42

Soal 13 : Jawab :
Dalam sebuah kotak terdapat 5 kelereng merah, 4
kelereng putih, dan 7 kelereng hitam. Apabila sebuah
kelereng diambil secara acak, kemudian dikembalikan
lagi dan pengambilan dilakukan terus menerus sebanyak
320 kali, maka frekuensi harapan terambilnya kelereng
hitam adalah…
a. 70 kali
b. 140 kali
c. 210 kali
d. 240 kali

Soal 14 : Jawab :
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu
bridge. Peluang terambilnya kartu merah atau King
adalah…
7 1 15 15
a. 13 b. 26 c. 52 d. 26

Soal 15 : Jawab :
1
P( A )=
Diketahui A dan B saling bebas dengan 8,
1 1
P(B )= P( A∪B )=
6 , dan 4 , maka nilai
P( A∩B )=
1 1 1 1
a. 24 b. 12 c. 48 d. 4

Mengetahui, Jakarta, 14 Juli 2018


Kepala SMPK IPEKA Tomang Guru Mata Pelajaran Matematika
( …………………………… ) ( ………………………………… )

Anda mungkin juga menyukai