Anda di halaman 1dari 16

PELUANG

Oleh :
Kelompok 5
1. Meilan Susanti Rivai (441420029)
2. Siti Fadila Muhtar Amu (441420021)
Pengertian Percobaan dan Ruang
Sampel
● Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat diulang
dengan keadaan yang sama untuk memperoleh hasil tertentu. Setiap
percobaan memiliki kemungkinan hasil atau kejadian yang akan terjadi
dan hasil dari setiap percobaan sulit untuk ditentukan secara pasti.

● Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Ruang sampel dinotasikan dengan S. Titik sampel adalah
anggota-anggota dari ruang sampel, sedangkan kumpulan dari
beberapa titik sampel disebut sebagai kejadian. Banyaknya ruang
sampel yang dinotasikan dengan n(S)
Peluang Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi pada suatu percobaan dangan ruang
sampel S, dimana setiap titik sampelnya memiliki kemungkinan yang sama untuk
muncul, maka peluang dari suatu kejadian A adalah:

dimana:
P(A) = peluang kejadian 
n(A) = banyak anggota  
n(S) = banyaknya ruang sampel 

Nilai dari peluang suatu kejadian adalah 0 ≤ P(A) ≤ 1 dengan A merupakan


kejadian pada percobaan tersebut. Jika P(A) = 0 maka kejadian  tidak mungkin
terjadi dan jika P(A) = 1 maka kejadian  pasti terjadi.

Contoh:
Sebuah dadu dilempar undi 1 kali. Peluang muncul bilangan ganjil adalah …
Jawab:

Ruang sampel dadu (S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6}


Banyaknya anggota ruang sampel (n(S)) = 6 
Bilangan ganjil (A) = {1, 3, 5}
Banyaknya bilangan ganjil (n(A)) = 3

Maka, peluang muncul bilangan ganjil adalah


Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah frekuensi yang diharapkan terjadinya kejadian tersebut
selama percobaan. Frekuensi harapan dari jumlah kejadian merupakan banyaknya kejadian dikalikan
dengan peluang kejadian itu. Berikut rumus dari frekuensi harapan:
dimana:
 Fh(A) = frekuensi harapan kejadian 
  n = banyaknya percobaan
 P(A) = peluang kejadian 

Contoh:

Sebuah dadu dilempar sebanyak 60 kali. Maka, frekuensi harapan munculnya


mata dadu bilangan prima adalah …
Jawab:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
n(S) = 6
A = bilangan prima = {2, 3, 5}
n(A) = 3
n = banyaknya lemparan = 60

Peluang kejadian: Frekuensi kemunculan prima:


Komplemen Peluang Dari Suatu
Kejadian
A adalah kejadian pada sebuah ruang sampel. Sedangkan Ac adalah kejadian bukan A yang juga
terdapat pada ruang sampel tersebut. Hubungan antara kejadian A dan kejadian Ac dirumuskan sebagai
berikut:

dimana:
P(A) = peluang kejadian A
P(Ac) = peluang bukan kejadian A 

Contoh:
Peluang Ani lulus ujian Matematika adalah 0.75. Maka, peluang Ani tidak lulus ujian Matematika
adalah …
Jawab:
 
P(A) = peluang kejadian Ani lulus ujian Matematika = 0.75
  P(Ac) = peluang kejadian Ani tidak lulus ujian Matematika

Maka, peluang Ani tidak lulus ujian adalah:


P(A) + P(Ac) = 1
P(Ac) = 1 – P(A)
P(A )
c
= 1 – 0,75
P(A )
c
= 0,25
Aturan Penjumlahan Peluang
 Peluang Dua Kejadian Saling Lepas
Kejadian A dan B  dikatakan saling lepas jika kejadian  A dan B  tidak dapat terjadi
bersama – sama atau    atau . Jika A dan B  adalah dua kejadian yang
saling lepas maka berlaku:

Contohnya: Pada pelemparan satu dadu bermata 6, berapakah peluang untuk memperoleh
dadu dengan mata 1 atau 3?
Jawaban :

A = {1}
B = {3}
n(S) = 6
n(A) = 1
n(B) = 1

P(A) = =

P (B) = =

=
Aturan Penjumlahan Peluang
 Peluang Dua Kejadian Tidak Saling Lepas
Misalkan A dan B  adalah masing – masing kejadian dalam ruang sampel .
Gabungan A atau B  adalah himpunan semua titik sampel yang terdapat pada kejadian A
 atau B  atau keduanya. Jika A dan B adalah dua kejadian yang tidak saling lepas maka
berlaku:

Contohnya : Dua puluh buah kartu dengan ukuran dan bahan yang identik diberikan
nomor 1 sampai 20. Dari kumpulan kartu tersebut diambil sebuah kartu secara acak.
Berapakah peluang terambilnya kartu dengan bilangan yang lebih dari 12 atau bilangan
tersebut habis dibagi 3?
Jawaban :

Dik :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20}
n(S) = 20
A = Kejadian terambil kartu dengan bilangan lebih dari 12
= {13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20}
n(A) = 8
B = Bilangan yang habis dibagi 3
= {3, 6, 9, 12, 15, 18}
n(B) = 6
= {15, 18}
=2

Dit : …?

Penye : = P(A) + P(B) -


= 0,4 + 0,3 – 0,1
= 0,6
Aturan Perkalian Peluang
 Peluang Dua Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A dan B tidak saling
mempengaruhi. Artinya, terjadi atau tidak terjadinya kejadian A tidak akan mempengaruhi
terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Jika  dan  adalah dua kejadian yang saling bebas,
maka berlaku:

Contohnya : Apabila peluang Gilang bisa menyelesaikan sebuah soal yaitu 0,4 serta
peluang Putra bisa menyelesaikan soal yang sama yaitu 0,3 maka peluang mereka
menyelesaikan soal tersebut yaitu ….

Jawaban : P(A) = 0,4


P(B) = 0,3
Peluang Gilang dan Putra bisa menyelesaikan soal :
= P(A) x P(B) = 0,4 x 0,3 = 0,12
Aturan Perkalian Peluang
 Peluang Dua Kejadian Tidak Saling Bebas
Jika kejadian A dan B dapat terjadi bersama – sama, tetapi terjadi atau tidak
terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B, maka
kejadian ini dinamakan kejadian tidak saling bebas. Jika A dan B adalah kejadian tidak
saling bebas, maka berlaku:

Contohnya : Sebuah perusahaan berencana memilih karyawannya untuk mengikuti


pelatihan. Ada 5 calon pria : 3 dari bagian personalia dan 2 dari bagian EDP. 3 calon wanita
: 1 dari bagian personalia dan 2 dari bagian EDP. Hitunglah peluang yang dipilih mengikuti
pelatihan adalah pria dengan syarat dari bagian EDP!
Jawaban :
Misalkan A adalah kejadian terpilih mengikuti pelatihan dari bagian EDP. Pada bagian EDP
terdapat 2 pria dan 2 wanita (total 4 orang) sehingga peluang terpilih dari EDP sebagai
berikut:

n(S) = jumlah semua karyawan


B = kejadian terpilih pria mengikuti pelatihan = 2 pria

=2

Jadi peluang yang terpilih pria mengikuti pelatihan :

P(B | A) =

P(B | A) =
Sekian Dari
Kami
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai