STEREOKIMIA
NIM : 442416012
KELOMPOK :2
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
PERCOBAAN 1
A. Judul
Model Molekul
B. Tujuan
1. Menyadari bahwa molekul adalah objek berdimensi tiga
2. Memahami makna konformasi dan isomeri
3. Mempelajari model geometri cincin aromatik
4. Mempelajari model geometri cincin aromatik
C. Dasar Teori
Molekul adalah agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom
dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga
ikatan kimia).
Suatu rumus bola dan pasak dan rumus dimensional adalah representasi tiga
dimensi dari model molekul suatu senyawa. Suatu proyeksi newman adalah
pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang
menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketiga ikatan dari karbon depan
tampak menuju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon belakang hanya
tampak sebagian.
Adanya rotasi mengelilingi ikatan sigma, maka suatu molekul dapat memiliki
konformasi beberapa saja. Konformasi yang berbeda-beda itu disebut conformer
(dari kata conformasional isomers). Karena conformer dapat dengan mudah
diubah satu menjaddi yang lain, biasanya mereka tak dapat diisolasi satu bebas
dari yang lain, seperti isomer structural(Fessenden,1989:121).
D. Alat dan bahan
1. Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1. Bola hitam 1 Alat untuk
(karbon) memperagakan
bentuk molekul
2. Bola hijau (klor) 1 Alat untuk
memperagakan
bentuk molekul
3. Bola putih 1 Alat untuk
(hidrogen) memperagakan
bentuk molekul
4. Batang valensi 1 Menghubungkan
bola satu dengan
bola lainnya
(ikatan valensi)
5. Bola merah 1 Alat untuk
(oksigen) memperagakan
bentuk molekul
E. Prosedur kerja
1. Konformasi pada propena
b. Metil sikloheksana
Cincin sikloheksana
Membuat konformasinya
Cincin sikloheksana
Membuat konformasinya
e. 1,4-dimetil sikloheksana
Cincin sikloheksana
Memasukkan dua gugus metil pada atom C1 dan
atom C4
Membuat konformasinya
a. 1,2-dikloroetena
a. Pusat Kiral
1 bola hitam, 1 bola merah, 1 bola hijau, 1 bola putih, 1 bola biru
Terbentuk Enantiomer
b. Reaksi
Bola yang
hitam,menghasilkan pusat
putih, merah, dan kiral
hijau
Meletakkan nukleofilik pada C karbonil pada sisi kanan (Model 1) dan pada sisi kiri
(model 2)
Perbandingan model
molekul asetaldehid
F. Hasil pengamatan
1. Konformasi pada propana
CH3 H
H
H H
H
(Konformasi
goyang)
2. n-propana
H2
C
H3C CH3
H
H
H
H H H
(konformasi eklips)
H2C CH2
C
H2
(konformasi
kursi)
2. Sikloheksan
a H2
C
H2C CH2
H2C CH2
C
H2
(konformasi
perahu)
b. Metil-sikloheksana
CH3
c. 1,2-dimetilsikloheksana
eksana H2C CH
H2C CH2
CH3
H
CH3
H
CH3
2. Trans-1,2-
dimetilsikloh H2C CH
eksana H2C CH
CH3
CH3
d. 1,3-dimetilsikloheksana
H3C
H CH3
H2C CH2
2. Trans -1,3- CH3
H2C H
dimetilsikloheksana C
H
C CH2
CH3
CH3 CH3
e. 1,4-dimetilsikloheksana
dimetilsikloheksana H
H2C CH2
H
CH3
H3C H
H2C CH2
2. Trans -1,4- H CH3
C C
dimetilsikloheksana H3C
H2C CH2
H
CH3
H H
CH3
3. Model cincin aromatic
No Nama IUPAC Nama Struktur Gambar Gambar 3D
Trivial
HC CH
1. Benzena atau 1,3-
sikloheksatriena HC CH
HC CH
H Cl
2. Trans -1,2-
dikloroetena Cl H
b. Asam etilenadikarboksilat
5. Enantiomer
a. Pusat kiral
No Nama IUPAC Nama Trivial Struktur Gambar Gambar
A
3D
A
1. -
C C
E E
B B
D D
Untuk 1,2-etilenadikarboksilat
Pada prosedur kali ini dibuat dengan 2 atom C yang akan dihubungkan dengan
ikatan rangkap. Substituent berupa gugus karboksil yang akan menentukan
senyawa ini dapat menghasilkan isomer cis dan trans. Untuk senyawa ini dapat
dilihat dari gambar berikut:
5. Enantiomer
Pusat kiral
Kiralitas suatu senyawa akan dilihat jika suatu atom C mengikat empat gugus
berbeda. Dengan adanya pusat kiral ini, suatu senyawa akan dapat memiliki
pasangan bayangan cerminnya atau disebut dengan enantiomer. Untuk prosedur ini,
atom C akan disubstitusi oleh 4 atom atau gugus yang berbeda. Kemudia dibuat dua
molekul yang sama, selanjutnya mengganti kedudukan dari dua gugus tertentu agar
dapat membentuk bayangan cermin. Untuk hasil yang didapat dapat dilihat dari