STEREOKIMIA
NIM : 442-416-042
KELOMPOK :I
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
PERCOBAAN II
A. Judul
Model Molekul
B. Tujuan
1. Menyadari bahwa molekul adalah objek berdimensi tiga
2. Memahami makna konformasi dan isomeri
3. Mempelajari model geometri cincin aromatic
4. Mempelajari enantiomer dan salah satu proses untuk memperolehnya
C. Dasar Teori
Kimia organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang berpijak
pada premis tunggal, bahwa “perilaku kimia ditentukan oleh struktur molekul”
Molekul digambarkan dalam struktur 3D. Hubungan penataan atom-atom
dalam ruang 3D dan sifat-sifat yang diakibatkannya, secara khusus dibahas
pada topik stereokimia. Ada tiga aspek kajian dalam pembahasan topik
stereokimia, yaitu isomeri geometri, konformasi, dan kiralitas (Morrison&
Boyd, 2002).
Dalam ilmu kimia, senyawa-senyawa dengan rumus molekul yangsama
dapat memiliki susunan atom yang berbeda-beda. Molekul-molekuldengan
rumus molekul yang sama namun susunan atomnya berbeda disebutisomer. Salah satu
jenis senyawa yang memiliki banyak isomer adalah alkana.Untuk alkana
dengan jumlah atom karbon relatif sedikit (ukuran relatif kecil), jumlah
molekul-molekul alkana yang saling berisomer dapat dihitung
denganenumerasi (Wibisono, 2010).
Molekul adalah bagian terkecil yang tidak terpecah dari suatu senyawa
kimia murni yang masih mempertahankan nsifat kimia dan sifat fisika yang
unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang satu sama lain.
Sebagai contoh dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia suatu molekul
tersebut menunjukkan banyak jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul
tersebut.
Menvisualisasikan struktur molekul agar mendekati keadaan sebenarnya,
dapat menggunakan model molekul sederhana (molymod), yang kemudian
dilukiskan dengan rumus baji (dimensional), rumus bola pasak, dan proyeksi
Newman. Perkembangan dewasa ini visualisasi melalui pemodelan molekul
menggunakan software Hypercham agar mudah memahami interaksi antar
molekul antom.
Pada senyawa alkana dan sikloalkana dapat terjadi konformasi susunan
atom/gugus akibat rotasi bebas pada ikatan sigma. Keadaan ini dapat
dilukiskan melalui proyeksi Newman. Jika ikatan karbon-hidrogen terdapat
pada pendekatan yang paling rapat dalam suatu susunan kerutaangan maka
disebut sebagai konformasi eklips, tetapi jika ikatan karbon-hidrogen pada
suatu gugus metil terdapat sejauh mungkin dari ikatan lain yang sejenis
dengannya maka disebut konformasi anti (staggered). Berdasarkan latar
belakang di atas maka perlu dilakukan praktikum mengenai struktur molekul
dan reaksi-reaksi kimia organik dengan menggunakan model molekul.
Model molekul didefinisikan sebagai gambaran ideal dari suatu system
atau proses,seringkali dalam bentuk persamaan matematika,atau perencanaan
yang digunakan untuk memfasilitasi perhitungan dan prediksi.Oleh karena itu
pemodelan molekul tersebut terkait dengan cara untuk meniru perilaku
molekul dan sistem molekul.Kini pemodelan molekul terkait erat dengan
pemodelan komputer,karena komputasi telah mengevolusi pemodelan molekul
menjadi lebih luas lagi.
Konformasi
Dalam kimia, konformasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme dari
molekul-molekul dengan rumus struktural yang sama namun konformasi yang
berbeda oleh karena rotasi atom pada ikatan kimia. Konformer yang berbeda
dapat saling berubah dengan melakukan rotasi pada ikatan tunggal tanpa
memutuskan ikatan kimia. Keberadaan lebih dari satu konformasi, biasanya
dengan energi yang berbeda, dikarenakan oleh rotasi hibridisasi orbital sp3
atom karbon yang terhalang. Isomerisme konformasi hanya terjadi pada ikatan
tunggal karena ikatan rangkap dua dan rangkap tiga mempunyai ikatan pi
yang menghalangi rotasi ikatan.
Perbandingan stabilitas konformer-konformer yang berbeda biasanya
dijelaskan dengan perbedaan dari kombinasi tolakan sterik dan efek
elektronik. Contoh yang sederhana terlihat pada molekul butana yang dilihat
dengan menggunakan proyeksi Newman seperti pada gambar di atas. Rotamer
adalah konformer yang berbeda hanya pada rotasi ikatan tunggal.[1]. Sawar
rotasinya adalah energi aktivasi yang diperlukan untuk berubah dari satu
konformer ke konformer lainnya.
D. Alat dan bahan
1. Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1. Bola hitam 1 Alat untuk
(karbon) memperagakan
bentuk molekul
2. Bola hijau (klor) 1 Alat untuk
memperagakan
bentuk molekul
3. Bola putih 1 Alat untuk
(hidrogen) memperagakan
bentuk molekul
4. Batang valensi 1 Menghubungkan
bola satu dengan
bola lainnya
(ikatan valensi)
5. Bola merah 1 Alat untuk
(oksigen) memperagakan
bentuk molekul
E. Prosedur kerja
1. Konformasi pada propena
c. 1,2-dimetil sikloheksana
Cincin sikloheksana
Membuat konformasinya
d. 1,3-dimetil sikloheksana
Cincin sikloheksana
Cincin sikloheksana
1 bola hitam, 1 bola merah, 1 bola hijau, 1 bola putih, 1 bola biru
5. Enantiomer
a. Pusat Kiral
1 bola hitam, 1 bola merah, 1 bola hijau, 1 bola putih, 1 bola biru
Terbentuk Enantiomer
Meletakkan nukleofilik pada C karbonil pada sisi kanan (Model 1) dan pada sisi kir
(model 2)
Perbandingan model
molekul asetaldehid
F. Hasil pengamatan
1. Konformasi pada propana
No Nama Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial
1. n-propana
(Konformasi
goyang)
2. n-propana
(konformasi
eklips)
2. Konformasi pada sikloheksana dan sikloheksana tersubtitusi
a. Sikloheksana
No Nama Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial
1. Sikloheksana
(konformasi
kursi)
2. Sikloheksana
(konformasi
perahu)
b. Metil-sikloheksana
No Nama Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial
1. Metil
sikloheksana
(posisi
aksial)
2. Metil
sikloheksana
(posisi
equatorial)
c. 1,2-dimetilsikloheksana
No Nama Nama Struktur Gambar Gambar 3D
IUPAC Trivial
1. Cis-1,2-
dimetilsikloh
eksana
2. Trans-1,2-
dimetilsikloh
eksana
d. 1,3-dimetilsikloheksana
No Nama IUPAC Nama Struktur Gambar Gambar 3D
Trivial
1. Cis-1,3-
dimetilsikloheksana
2. Trans -1,3-
dimetilsikloheksana
e. 1,4-dimetilsikloheksana
No Nama IUPAC Nama Struktur Gambar Gambar 3D
Trivial
1. Cis-1,4-
dimetilsikloheksana
2. Trans -1,4-
dimetilsikloheksana
2. Trans -1,2-
dikloroetena
b. Asam etilenadikarboksilat
(a) (b)
Gambar 5. Struktur (a) cis-1,2-dikloroetena (b) trans-1,2-
dikloroetena
b) Asam maleat dan Asam fumarat
(a) (b)
Gambar 6. Struktur (a) Asam maleat (b) Asam fumarat
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui kedua senyawa diatas
merupakan suatu isomer dengan rumus molekul C4H4O4. Asam maleat
merupakan isomer cis sedangkan pada asam fumarat merupakan isomer
trans.
5. Enantiomer
a) Pusat Kiral
Pada percobaan ini membuat dua buah model yang tersusun dari
satu atom pusat C dan 4 atom lain yang warnanya berbeda.Kemudian 2
gugus dari salah satu model dilepaskan dan kedudukannya ditukar,
akibat proses ini akan menghasilkan steroisomer yang terjadi dinamakan
enantiomer.