Anda di halaman 1dari 3

Pereaksi pembatas

Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan tidak selalu
sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi yang akan
habis bereaksi lebih dahulu. Hal inilah yang disebut pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas
adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah yang relatif terkecil (dalam hubungan
stoikiometrisnya). Pereaksi pembatas akan habis bereaksi, sedang perekasi-pereaksi yang lain
akan meninggalkan sisa.

Zat pereaksi biasanya ditulis di ruas kiri, sedangkan produk ditulis di ruas kanan. Zat pereaksi
tersebut akan berubah menjadi produk jika memenuhi perbandingan koefisien tertentu.
Perbandingan koefisien biasanya mengacu pada jumlah mol yang terlibat selama reaksi
berlangsung. Penentuan mol produk didasarkan pada perbandingan koefisien mol zat pereaksi.
Nah, jika mol pereaksinya berasal dari dua zat yang bereaksi, maka perlu dicari acuan yang tepat.
Acuan itu disebut sebagai pereaksi pembatas. Mol zat yang digunakan sebagai pereaksi pembatas
ini akan habis bereaksi.

Menentukan Pereaksi Pembatas


Berikut cara menentukan pereaksi pembatas:

1. Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum, harus disetarakan terlebih
dahulu.
2. Tentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.
3. Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan
KOEFISIENNYA.
 Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
 Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.

Dengan adanya salah satu pereaksi yang habis terlebih dahulu, maka jumlah produk yang
dihasilkan tergantung pada banyaknya zat yang habis terlebih dahulu. Dalam proses industri,
pereaksi pembatas adalah zat yang lebih mahal.

Bisa menggunakan persamaan berikut.

Contoh:

Satu mol larutan natrium hidroksida (NaOH) direaksikan dengan 1 mol larutan asam sulfat
(H2SO4) sesuai reaksi

2 NaOH (aq) + H2SO4 (aq) –> Na2SO4 (aq) + 2 H2O (l)


Penyelesaian:

Mol masing-masing zat dibagi koefisien, kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai pereaksi
pembatas

- mol NaOH/koefisien NaOH

= 1/2 mol

= 0,5 mol

- mol H2SO4/koefisien H2SO4

= 1/1 mol

= 1 mol

Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pereaksi pembatas, sehingga NaOH akan
habis bereaksi lebih dahulu.

2 NaOH (aq) + H2SO4 --> Na2SO4 (aq) + 2 H2O (l)

mula-mula: 1 mol 1 mol 0 0

bereaksi: (2x0,5) = 1 mol (1x0,5) = 0,5 mol

sisa: 1-1= 0 mol 1-0,5= 0,5 mol 0,5 mol 1 mol

pereaksi yang sisa adalah H2SO4

Cara Kedua

1. Setarakan reaksi (perhatikan koefisien dalam reaksi setara)


2. Tentukan jumlah mol dari masing-masing reaktan
3. Sesuaikan ke mol hasil reaksi menggunakan perbandingan koefisien kemudian kalikan
dengan massa molekul relatifnya
4. Yang menghasilkan gram hasil reaksi paling sedikit itulah pereaksi pembatas.

Contoh

Dalam sebuah wadah tertutup, 20 gram metana (CH4) dibakar dengan 64 gram oksigen (O2)
menghasilkan karbon dioksida dan uap air menurut reaksi dibawah.

Diketahui Mr metana = 16, Ar oksigen = 16, dan Mr H2O = 18 .

CH4(g) + O2 → CO2 + 2H2O


Tentukan pereaksi pembatasnya!

Penyelesaian :

1. Setarakan Reaksi (sudah setara → diberikan di soal)


CH (g) + 2O  → CO  + 2H O
4 2 2 2

2. Hitung mol masing-masing reaktan


Mol CH4 = 20/16 = 1,25 mol
Mol O2 = 64/32 = 2 mol
3. Sesuaikan dengan mol hasil reaksi dan hitung gram hasil reaksi
1,25 mol CH4 → 2,5 mol H2O (perbandingan koefisien 1 : 2)
2,5 x 18 = 45 gram H2O
2 mol O2 → 2 mol H2O (perbandingan mol 2 : 2 = 1 : 1)
2 x 18 = 36 gram H2O
Jadi yang merupakan pereaksi pembatas adalah oksigen (O 2)

Nadia Eka Febrianti

26 / X IPA 4

Anda mungkin juga menyukai